Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN RESIKO

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT dr. MUTIARA S. SIANTURI
PUSKESMAS NIP. 198509302014032001
SOSOK
1. Pengertian Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidupdi luar
kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau
anak kurang dari 500 gram.
Jenis dan derajat Abortus:
a. Abortus imminen adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi
perdarahan ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam
kandungan
b. Abortus insipient adalahabortus yang sedang mengancam dimana serviks
telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetaoi hasik konsepsi
masih dalam kavum uteri
c. Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri masih ada yang tertinggal
d. Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada
kehamilan kurang dari 20 minggu

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melayani pasien sesuai dengan kebutuhannya


3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sosok Nomor 24 Tahun 2022, tentang
penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)-Keluarga
Berencana (KB)
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019 tentang penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi di lingkungan kementerian Kesehatan
5. Prosedur/ Alat dan bahan :
langkah- PP test, alat kontrasepsi
langkah
a. Petugas melakukan anamnesa
b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
c. Penatalaksanaan
1) Abortus imminens terdiri dari:
 Istirahat tirah baring
 Tablet penambah darah
 Vitamin ibu hamil ditentukan
2) Abortus insipient terdiri dari :
 Observasi tanda vital
 Bila kondisi stabil rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang untuk
rencana pengeluaran hasil konsepsi
 Pengeluaran hasilkonsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vacuum
atau dengan cunam abortus, disusul dengan kerokan
3) Abortus inkomplit
 Observasi tanda vital
 Evaluasi tnda-tanda syok, bila terjadi syok karena perdarahan, pasang
IV line (bila perlu 2 jalur) segera berikan infus cairan naCl fisiologis
atau cairan ringer lakukan disusul dengan darah
 Setelah syok teratasi rujukke fasilitas nselanjutnya untuk dilakukan
kerokan (D/C). pasca tindakan ergometrin IM
4) Abortus komplit

Tindakan memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia


perlu diberikan sulfas feros dan dianjurkan supaya makanannya mengandung
banyak protein, vitamin dan mineral.

6. Diagram -
Alir

7. Hal-hal -
yang
perhatikan

8. Unit terkait KIA DAN PONED

9. Dokumen Register Resiko


terkait
10. Rekaman
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai