Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN ABORTUS

No. Dokumen : /PKM/SOP/UKP


/ I/2019

No. Revisi : 0/0


SOP
Tanggal Terbit : 15/0I/2019

Halaman : 1/7

UPT dr.SITI
PUSKESMAS MULHAIDAH
NYOMPOK NIP.1978031
KECAMATAN 02010012
KOPO 010

Penatalaksaaan Abortus adalah penatalaksanaan


1. Pengertian
ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan, dan sebagai
batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat anak kurang dari 500 gram.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam


2. Tujuan
penatalaksanaan abortus.

Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nyompok


3. Kebijakan
Kecamatan Kopo Nomor 800/044.a/PKM/I/2019
tentang Pedoman Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas
Nyompok Kecamatan Kopo.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014


4. Referensi
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilisitas Kesehatan Primer.

1. Tensi meter
5. Alat dan
2. Stetoskop
Bahan
3.Termometer
4.Infus set
5.Cairan RL/NaCl
6. Handscoen

1. Petugas menanyakan keluhan pasien.


6. Langkah-
a. Abortus Imminens
langkah
a) Riwayat terlambat haid dengan hasil Hcg (+)
dengan usia kehamilan di bawah 20 minggu.
b) Perdarahan pervaginam yang tidak terlalu
banyak, berwarna kecoklatan dan bercampur
lendir.
c) Tidak disertai nyeri atau keram.

b. Abortus Insipiens

a) Perdarahan bertambah banyak, berwarna


merah segar disertai terbukanya serviks.
b) Perut nyeri ringan atau spasme ( seperti
kontraksi saat persalinan ).

c. Abortus Inkomplit

a) Perdarahan aktif.
b) Nyeri perut hebat seperti kontraksi saat
persalinan.
c) Pengeluaran sebagian hasil konsepsi.
d) Mulut rahim terbuka dengan sebagian sisa
konsepsi tertinggal.
e) Terkadang pasien datang dalam keadaan
syok akibat perdarahan.

d. Abortus Komplit

a) Perdarahan sedikit.
b) Nyeri perut atau kram ringan.
c) Mulut rahim sudah tertutup.
d) Pengeluaran seluruh hasil konsepsi.

2. Petugas menanyakan faktor resiko


a. Penyakit Infeksi.

2/7
b. Gangguan nutrisi yang berat.
c. Penyakit menahun dan kronis.
d. Riwayat minum alkohol dan merokok.
e. Anomali uterus dan serviks.
f. Gangguan imunologis.
g. Trauma fisik dan psikologis.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Tanda - tanda vital.
b. Tanda – tanda syok.
c. Periksa konjungtiva untuk tanda anemia.
d. Mencari ada tidaknya massa abdomen.
e. Tanda-tanda akut abdomen dan defans
muscular
f. Pemeriksaan ginekologi ditemukan :

a) Abortus Imminens
 Osteum uteri masih menutup.
 Perdarahan berwarna kecoklatan disertai
lender.
 Ukuran uterus sesuai dengan usia
kehamilan.
 Detak jantung janin masih ditemukan.
b) Abortus Insipiens
 Osteum uteri terbuka, dengan terdapat
penonjolan kantong dan di dalamnya berisi
cairan ketuban.
 Perdarahan berwarna merah segar.
 Ukuran uterus sesuai dengan usia
kehamilan.
 Detak jantung janin masih ditemukan.
c) Abortus Inkomplit
 Osteum uteri terbuka, dengan terdapat
sebagian sisa konsepsi.

3/7
 Perdarahan aktif.
 Ukuran uterus sesuai usia kehamilan.
d) Abortus Komplit
 Osteum uteri tertutup.
 Perdarahan sedikit.
 Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan.

4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang


a. Darah Perifer Lengkap.
b. Pemeriksaan tes kehamilan.
5. Petugas menegakkan diagnosis klinis berdasarkan
amnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.

6. Petugas melakukan penatalaksanaan

a. Abortus Imminens
 Menganjurkan pasien istirahat tirah baring.
 Memberikan tablet tambah darah.
 Memberikan vitamin ibu hamil.
b. Abortus Insipiens
 Melakukan observasi tanda vital ( tekanan
darah, nadi, suhu, respirasi ).
 Bila kondisi stabil rujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih lengkap untuk rencana
pengeluaran hasil konsepsi.
c. Abortus Inkomplit
 Melakukan observasi tanda vital ( tekanan
darah, nadi, suhu, respirasi ).
 Evaluasi tanda – tanda syok, bila terjasi syok
karena perdarahan pasang IV line ( bila perlu
2 jalur ) segera berikan infus cairan NaCL
fisiologis atau cairan ringer laktat disusul
dengan darah.
 Setelah syok teratasi rujuk ke fasilitas

4/7
selanjutnya untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut.
d. Abortus Komplit

Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya


apabila menderita anemia perlu diberikan sulfas
ferosus dan dianjurkan supaya makanannya
mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.

7. Bagan Alir

Dokter/Petugas melakukan
komunikasi teraupetik sesuai
urutan dengan pasien

Dokter/Petugas melakukan pengkajian Kebidanan


meliputi, pengumpulan data, menganalisa hasil
pengkajian yang dilakukan, perumusan masalah

Dokter/Petugas menentukan diagnosa


berdasar hasil analisa pengkajian

Petugas menyusun intervensi kebidanan berdasar


diagnosa kebidanan yang muncul yang berisikan
rencana tindakan kebidanan mandiri dan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain

Petugas melaksanakan kegiatan implementasi


kebidanan

Petugas melakukan evaluasi terhadap


implementasi kebidanan yang telah dilakukan

5/7
Petugas melakukan
pendokumentasian yang telah
dilakukan pada form yang
Stabilisasi pasien jika ada perdarahan
8. Hal-hal
yang perlu
diperhatik
an

1. Buku KIA
9. Dokumen
terkait

1. Ruang Bersalin
10. Unit
2. Ruang KIA
Terkait
3. Laboratorium

11. Rekaman
No Yang Isi Tanggal mulai
Historis
dirubah Perubahan diberlakukan
perubahan

6/7
7/7

Anda mungkin juga menyukai