Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA ABORTUS

INKOMPLET
Nomor : SOP/BPU/036/2023

SOP No.Revisi :00


Tgl.Diberlakukan : 12 Januari 2023

Halaman : 1–3
UPT PUSKESMAS dr. Erni Yuliati
KRAPYAK KIDUL NIP. 19850705 200902 2 003

A. Pengertian Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konspesi sebelum


janin dapat hidup ( umur kehamilan < 2mgg atau BB janin < 500
gram).
Abortus ikomplet adalah abortus yang terjadi dengan sebagian hasil
konsepsi yang telah keluar dari kavum uteri, tetapi masih ada yang
tertinggal.
Dokter adalah dokter umum yang punya surat tanda registrasi dan
surat izin praktik di Puskesmas Kota Pekalongan.
Petugas pendaftaran adalah pegawai Puskesmas yang bertugas di
loket pendaftaran.
Paramedis adalah perawat yang punya surat tanda registrasi dan
surat izin praktik di Puskesmas Kota Pekalongan.
Bidan adalah bidan yang punya surat tanda registrasi dan surat izin
praktik di Puskesmas Kota Pekalongan.
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk dapat
memahami dan memberikan tatalaksana pada abortus inkomplit.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas UPT Puskesmas Krapyak
Kidul tentang Panduan Praktik Klinis di Puskesmas UPT Puskesmas
Krapyak Kidul
D. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
E. Alat dan 1. Alat tulis

1
Bahan 2. Rekam medis
3. Timbangan
4. Tensimeter
5. Stetoskop
6. Ultrasonographi
7. Tes kehamilan
8. Perangkat tes darah lengkap
9. Infus NaCl 0,9%
10. Infus Ringer Laktat
11. Transfusi set
12. IV kateter no 22
13. Plester
14. Kapas
15. Kassa steril
16. Alkohol 70%
17. Povidone iodeine
F. Prosedur 1. Petugas pendaftaran menginformasikan kepada paramedis
adanya tanda darurat dan segera melaksanakan adminstrasi
pendaftaran pasien;
2. Paramedis segera membawa pasien ke ruang tindakan;
3. Setelah sesuai, paramedis melanjutkan anamnesis singkat,
pemeriksaan tekanan darah, nadi dan frekuensi napas;
4. Dokter melakukan anamnesa tanda dan gejala abortus yaitu :
a) Perdarahan aktif.
b) Nyeri perut hebat seperti saat persalinan.
c) Pengeluaran sebagian hasil konsepsi.
d) Mulut rahim terbuka dengan sebagian sisa konsepsi
tertinggal.
e) Tanda – tanda syok akibat perdarahan.
5. Dokter mencatat hasil anamnesa pada rekam medis;
6. Dokter memberikan rujukan internal kepada unit PKIA – KB
untuk melakukan pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik yaitu:
a. Osteum utrei terbuka dengan terdapat sebagian sisa hasil

2
konsepsi.
b. Perdarahan aktif.
c. Ukuran uterus sesuai kehamilan.
7. Dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik pada rekam medis;
8. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang kalau perlu berupa :
a. Darah lengkap
b. USG kebidanan
9. Dokter mencatat hasil pemeriksaan penunjang dalam rekam
medis;
10. Dokter menegakkan diagnosis;
11. Dokter mencatat diagnosis dalam rekam medis;
12. Dokter memberikan edukasi kepada keluarga pasien untuk
dilakukan tindakan pemasangan infus dan rujukan;
13. Bidan melakukan adminstrasi inform concern;
14. Dokter memberikan terapi infus Rl atau NaCl 0,9% 20 tetes per
menit makro dengan transfusi set;
15. Bidan melakukan prosedur rujukan.
16. Paramedis menyelesaikan adminstrasi rekam medis dalam
register dan aplikasi pcare.
G. Unit terkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Jejaring
3. Pelayanan KIA dan KB
4. Pelayanan Gawat Darurat
H. Dokumen Rekam Medis
terkait

I. Rekaman Historis
No. Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai