Anda di halaman 1dari 2

TATA LAKSANA PAJANAN BAHAN

BERACUN DAN BERBAHAYA


Nomor : SOP/PPI/VII/008/2019
Terbit ke : 1
No.Revisi : 0
Dinkes Kota SOP Tgl. : 3 Januari 2019 Puskesmas
Pekalongan Diberlakukan Bendan
Halaman :1-2
Ditetapkan Kepala dr. Aswina Azis Michroza
Puskesmas Bendan NIP: 19810824 200902 1 001

A. Pengertian Pajanan bahan beracun dan berbahaya (B3) adalah


peristiwa yang menimbulkan risiko keracunan
maupun kondisi medis lain yang membahayakan.
Bahaya dan keracunan bahan kimia dapat terjadi
melalui :
1. Kontak dengan kulit
2. Kontak dengan mulut
3. Kontak dengan mata
4. Terhirup / berupa gas
B. Tujuan Mencegah risiko keracunan maupun kondisi medis
lain yang membahayakan yang berhubungan
dengan pekerjaan petugas kesehatan karena
pajanan bahan beracun dan berbahaya.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bendan Nomor
188.4/400/IX/057/I/2019 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Puskesmas Bendan
D. Referensi Kebijakan Kementerian Kesehatan tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes
(Permenkes No 27 tahun 2017)
E. Alat dan bahan 1. Nacl 0,9 %
(jika dibutuhkan) 2. Air bersih
3. Sabun atau larutan antiseptik
F. Langkah- 1. Cara mengatasi keracunan jika bahan kimia
langkah kontak dengan kulit
a. Lepaskan pakaian yang terkena bahan kimia
b. Cucilah tubuh yang terkena bahan kimia
dengan air mengalir minimal selama 15 menit
mengguanakan sabun
2. Cara mengatasi keracunan jika bahan kimia
masuk melalui mulut / tertelan

1/2
a. Tidak boleh melakukan rangsang muntah
b. Berilah air minum berupa air putih / susu
sebanyak 2-4 gelas
c. Jika korban keracunan pingsan jangan berikan
makanan / minuman melalui mulut, tapi
lakukan pemasangan NGT / selang lambung
3. Cara mengatasi keracunan jika bahan kimia
kontak dengan mata : cucilah mata yang terkena
bahan kinia dalam air mengalir minimal selama 15
menit
4. Cara mengatasi keracunan jika bahan kimia
terhirup :
a. Pindahkan ke daerah yang tidak
terkontaminasi dan anjurkan korban
menghirup udara segar sebanyak banyaknya
b. Berikan bantuan nafas atau oksigen jika perlu
5. Jika setelah penanganan pertama diatas kondisi
korban tidak membaik, Rujuk ke UGD Rumah
Sakit
G. Diagram Alir -
(jika dibutuhkan)
H. Unit Terkait Pelayanan Pemeriksaan Umum, Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut, Pelayanan KIA/KB, Pelayanan Gawat
Darurat, Rawat Inap Umum, Rawat Inap Persalinan,
Laboratorium, Farmasi
I. Dokumen Terkait Form laporan kecelakaan kerja

J. Rekaman Histori

Tanggal
No. Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai