PARTUM
No. Dokumen :
D/440/22/SOP/432.302.18/2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 26 April 2017
Halaman : ¼
UPT. PUSKESMAS
SRI WAHYUNI, SKM., MM
KADUR
NIP. 197403171998032007
KAB. PAMEKASAN
1. Pengertian Perdarahan Post Partum adalah perdarahan pasca persalinan yang Melebihi 500
ml setelah bayi lahir atau yang berpotensi mengganggu hemodinamik ibu
2. Tujuan Menghentikan perdarahan.
8. Hal-hal yang Observasi pengguna layanan antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap
perlu tindakan yang perlu dilakukan
diperhatikan
ASUHAN PERSALINAN
NORMAL/INTRAPARTUM CARE
No. Dokumen :
D/440/22/SOP/432.302.18/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 04 Februari
2017
Halaman : ½
UPT. PUSKESMAS
SRI WAHYUNI, SKM., MM
KADUR
NIP. 197403171998032007
KAB. PAMEKASAN
1. Pengertian Asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dana man selama
pengeluaran hasil konsepsi setelah pembuahan berumur lebih dari 37
minggu dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan asuhan persalinan
normal/intrapartum care.
3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Kadur nomor :A/440/31/SK/432.302.18/2017
tentang kebijakan pelayanan klinis UPT Puskesmas Kadur.
4. Referensi Buku Asuhan Persalinan Nomal 2008
5. Persiapan 1. Bak instrument berisi set (klem 2 jenis yaitu 1 pean dan 1 klem
khocher, gunting tali pusat 1, setengah khoher 1, gunting episiotomi 1)
dan heacting set berisi (gunting benang 1, pincet anatomi 1, pincet
sirugi 1, naldfoder 1, jarum 1, jarum lengkung 1, jarum bulat 1, benang
cutgut chromic), kateter.
2. Sarung tangan steril 3 setengah pasang
3. Kom berisi kapas dan air DTT
4. Penghisap lender atau delee
5. Oksitosin 5 ampul 1 ml
6. Spuit 3 cc
7. Umbilikal klem atau benang tali pusat
8. Kasa steril
9. APD (Sepatu boot, kaca mata, celemek, masker, tutup kepala)
10. Bengkok
11. Tempat placenta
12. Baskom berisi air DTT dan waslap
13. Baskom berisi klorin 0,5 %
14. Gelas ukur darah
15. Persiapan untuk ibu (2 kain bersih, underpad 1, celana dalam,
pembalut
16. Persiapan untuk bayi (selimut, topi bayi, handuk kering dan bersih,
1 kain bersih)
17. Tempat sampah medis dan nonmedis
18. Bak tertutup (tempat kain kotor)
19. Portograf dan lembar observasi.
6. Prosedur I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA
Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II
Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran
Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum
dan vagina
Perineum tampak menonjol
Vulva dan spinter air membuka
Petugas mencuci
Petugas melakukan
Petugas melakukan tangan dengan
anmnesa
pemeriksaan antiseptic
Pemeriksaan lanjutan
Melakukan evaluasi
Inspeksi, auskultasi jika ada masalah
dan palpasi
6. Hal-hal yang Observasi pasien antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap tindakan
perlu yang dilakukan
diperhatikan
7. Unit Terkait 1. Rawat inap
2. Rawat jalan
3. UGD
4. KIA
8. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Catatan tindakan
9. Rekaman
historis
perubahan
PELAYANAN KB SUNTIK
STANDAR No.
:
PROSEDUR Dokumen
OPERASIONAL No. Revisi : 00
(SPO) Tanggal :
Terbit
Halaman : ½
UPT.
SRI WAHYUNI, SKM., MM
PUSKESMAS
NIP. 197403171998032007
KADUR
1. Pengertian Penggunaan alat kontrasepsi suntik merupakan tindakan invasive karena
menembus pelindung kulit, penyuntikan harus dilakukan hati-hati dengan
teknik aseptic mencegah infeksi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan suntuik KB
3. Kebijakan SK kepala Puskesmas No. tentang pelayanan klinis
4. Referensi Buku pedoman BKKBN 2014
5. Prosedur Alat dan bahan :
1. Obat yang akan disuntikkan (depo provera, cyclofem, dll)
2. Spuit suntik dan jarumnya (sekali pakai)
3. Alcohol 60-90 %
6. Langkah- 1. Cuci tangan dengan sabun dan bilass dengan air mengalir, keringkan
langkah dengan handuk
2. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet.
3. Hapus karet yang ada dibagian atas vial dengan kapas yang telah
dibasahi dengan alcohol 60-90 % biarkan kering
4. Bila menggunakan jarum dan spuit sekali pakai, segera buka plastiknya
bila menggunakan jarum atau spuit yang telah disteril dengan DTT,
pakai korentang yang telah di DTT, untuk mengambilnya
5. Pasang jarum pada spuit suntik dengan memasukkan jarum pada mulut
spuit penghubung
6. Balikkan vial dengan mulut vial ke bawah.
7. Masukkan cairan suntikan dalam spuit, gunakan jarum yang sama untuk
menghisap kontrasepsi suntik yang menyuntikkan klien.
8. Cuci tangan dan catat tanggal kembalinya.
Teknik suntikan :
1. Kocok botol dengan baik, hindarkan terjandinya gelembung-gelembung
udara (pada depo provera/cyclofem), keluarkan isinya
2. Suntikkan secara intramuscular dalam didaerah pantat (daerah gluteal).
Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi
suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efekktif.
3. Depo provera (3ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan
(12 minggu)
4. Noristerat diberikan setiap 2 bulan (8 minggu)
5. Cyclofem 25 mg mendroksi progesterone aseata dan 5 mg estrogen
sipionat diberikan setiap bulan.
7. Diagram Alir
Buka dan buang tutup Hapus karet dengan
Cuci tangan dengan
sabun dan keringkan kaleng pada vial yang kapas yang sudah
dengan hansuk menutupi karet dibasahi alcohol
8. Hal-hal yang Ingatkan pasien harus kembali untuk menggunakan KB suntik selanjutnya
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. KIA
2. Pustu
3. Polindes
10. Dokumen 1. K4
terkait 2. Catatan tindakan
3. SOAP KB
4. Register KB
11. Rekaman
historis
rerubahan
No Tanggal Mulai
Yang Diubah Isi Perubahan
. Diberlakukan
PELAYANAN PIL KB
STANDAR No. :
PROSEDUR Dokumen
No. Revisi : 00
OPERASIONAL Tanggal
:
(SPO) Terbit
Halaman : ½
UPT.
SRI WAHYUNI, SKM., MM
PUSKESMAS
NIP. 197403171998032007
KADUR
1. Pengertian Alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang
digunakan dengan cara peroral / kontrasepsinoral.
2. Tujuan 1. Digunakan untuk mengontrol kehamilan
2. Digunakan untuk mengatasi berbagai masalah lain, terrutama yang
berkaitan dengan masalah hormone
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang pelayanan klinis
4. Referensi Buku pedoman BKKBN 2014
5. Prosedur Alat dan bahan :
1. Pil KB
6. Langkah- 1. Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama
langkah setiap hari
2. Pil pertama dimulai pada pertama sampai hari ke 7 siklus haid
3. Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid
4. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil atau 21 pil. Bila paket 28 pil habis
sebaiknya mulai minu pil dari paket yang baru. Bila paket pil 21 habis
sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket
yang baru
5. Bil muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil, ambil pil lain atau
menggunakan kontrasepsi lain
6. Bila terjadi muntah hebat atau diare .24 jam, apabila tidak keadaan
dapat diteruskan
7. Bila muntah / diare. 2 hari atau lebi. Penggunaan pil mengikuti cara
menggunakan pil lupa
8. Bila lupa pil (1-21). Sebaiknya minum pil tersebut segera. Setealh ingat
walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama dan bila 2 pil atau
lebih sebaiknya 2 pil setiap hari sampai sesuai skedul yang ditetapkan
9. Bila lupa tidak perlu menggunakan kontrasepsi lain. Jika tidak
melakukan hubungan seksual.
10. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan.
7. Diagram Alir
Minum pil tiap hari
Pil pertama dimulai
pada pertama sampai Gunakan pil pada
dan pada hari yang
sama hari ke 7 siklus haid hari petama hais
Bila terjadi muntah hebat atau Bila muntah dalam waktu 2 Bila paket 28 pil habis
jam setelah minum pil, sebaiknya minum pil dari
diare .24 jam, apabila tidak keadaan
ambil pil yang lain atau paket yang baru
dapat dietruskan pake kontrasepsi lain
Bila lupa tidak
Bila muntah / diare 2 hari, menggunakan kontrasepsi
penggunaan pil bisa Bila lupa, sebaiknya pil lain, jika tidak melakukan
mengikuti cara penggunaan minum pil segera mungkin hubungan seks
pil lupa
8. Hal-hal yang Ingatkan pasien harus kembali untuk menggunakan pil KB ke polindes
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. KIA
2. Pustu
3. Polindes
4. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Catatan tindakan
3. Rekaman
historis Tanggal Mulai
No. Yang Diubah Isi Perubahan
rerubahan Diberlakukan
PELAYANAN KB KONDOM
STANDAR No.
:
PROSEDUR Dokumen
OPERASIONAL No. Revisi : 00
(SPO)
Tanggal
:
Terbit
Halaman : ½
UPT.
SRI WAHYUNI, SKM., MM
PUSKESMAS
NIP. 197403171998032007
KADUR
1. Pengertian Alat kontrasepsi yang cukup efektif untuk mencegah kehamilan dan juga
penularan penyakit menular seksual seperti HAIDS
2. Tujuan 1. Meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta
keluarga dan bangsa pada umunya.
2. Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan
angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi
kemampuan untuk meningkatkan reproduksi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang pelayanan klinis
4. Referensi Buku pedoman BKKBN 2014
5. Prosedur Alat dan bahan :
1. Kondom
2. Sarung tangan
3. Tissue / plastic
6. Langkah- 1. Cuci tangan
langkah 2. Pakai sarung tangan
3. Periksa tanggal kadaluarsa pada kemsan dan pastikan kondom tidak
disimpan dalam lingkungan yang hangat atau dekat dengan benda tajam
yang dapat melemahkan atau merusak kondom
4. Sebelum membuka bungkusnya, gunakan jari klien untuk mendorong
kondom ke sisi berlawanan dari paket, sehingga tidak akan sobek ketika
klien membuka bungkusnya.
5. Lepasskan kondom dari bungkusnya dan cubit lembut ujung kondom
dengan jari-jari (bukan kuku) untuk mencegah udara tersimpan diujung
kondom. Untuk kenyamanan dan kenikmatan ekstra, menempatkan
stetes pelumas berbasis air di ujung kondom dan pada penis.
6. Pastikan penis dalam keadaan ereksi
7. Sementara ujung kondom dicubit, tahan kondom diujung penis dan
membuka gulungan sesuai porosnya. Pastikan bagian yang digulung ada
diluar.
8. Jika kondom menggulung kembali kearah kepala penis saat berhubungan
seks, segera gulung kembali. Sebaiknya kenakan kondom baru.
9. Setelah ejakulasi, pegang pangkal kondom saat menarik diri dari
pasangan klien untuk mencegah kondom terlepas.
10. Bungkus kondom yang digunakan dalam tissue atau plastic dan
buang ketempat sampah. Untuk menghindari masalah ada pipa air,
jangan membuang kondom kedalam toilet.
11. Jangan pernah menggunakan kondom yang sudah dipakai atau
kondom bekas, untuk amannya klien harus menggunakan kondom baru
untuk setiap aktivitas seksual.
12. Cuci tangan.
7. Diagram Alir
Periksa tanggal
Cuci tangan Pakai sarung tangan kadaluarsa pada
kemassan
Sebelum membuka
Pastikan penis dalam bungkusnya, gunakan jari
Ujung kondom dicubit klien untuk mendorong
ereksi kondom ke sisi berlawanan
Antarkan
Informed Berikan 4 gram
consent untuk
pasien ke RSUD
dirujuk Mgso4 40 %
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Polindes
2. UGD persalinan
10. Dokumen 1. Buku KIA
terkait 2. Kartu IBU
3. Pedoman penatalaksanaan pre eklamsi
11. Rekaman
historis
rerubahan
RUJUKAN
No.
:
STANDAR Dokumen
PROSEDUR No. Revisi : 00
OPERASIONAL Tanggal
:
(SPO) Terbit
Halaman : ½
UPT. PUSKESMAS SRI WAHYUNI, SKM., MM
KADUR NIP. 197403171998032007
1. Pengertian Suatu system penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggungjawab timbal balik terhadap satu/ lebih kasus
penyakit atau massalah kesehatan secara vertical dari unit berkemampuan
kurang kepada unit yang lebih mampu, atau secara horizontal atar unit-unit
yang setingkat kemampuannya (System Kesehatan Nasional Depkes RI,
2009 ).
2. Tujuan Mengupayakan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
memadai
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang pelayanan klinis
4. Referensi Buku Pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2005
5. Prosedur Alat dan bahan :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Kasa
4. Thermometer
5. Tabung oksigen
6. Infus set
7. Cairan infus : RL
8. Langkah- 1. Petugas melakukan kajian terhadap pasien sesuai standar profesi
langkah (SOP)
2. Petugas menegakkan diagnosis utama dan diagnosis banding
3. Petugas memberikan informasi tentang resiko penyakit, resiko
pengobatan
4. Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa kondisi pasien
membutuhkan evaluasi lebih lanjut di faskes sekunder
5. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang faskes
sekunder yang mampu menangani kondisi pasien
6. Petugas meminta persetujuan pasien tentang tujuan fasskes sekunder
7. Apabila pasien menolak untuk diakukan rujukan, petugas memberikan
informasi tentang alternative pengobatan, resiko alternative
pengobatan dan resiko tentang keputusan yang diambil pasien.
8. Apabila pasien setuju untuk dilakukan rujukan, petugas menulis secara
lengkap data di dalam surat rujukan yang meliputi :
Nama faskes dan poli yang dituju beserta lokasi faskes tersebut
Identitas pasien berupa nama, umur dan alamat serta nomor
kartu jaminan
Resume klinis berupa anamnesis singkat, haisl pemeriksaan
fisik, diagnosis utama dan diagnonis banding, pengobatan yang
telah diberikan
Paraf infus
9. Pasang infus
10. Petugas mencatat rujukan dalam buku register rujukan.
11. Antarkan pasien ke tempat rujukan dengan Baksoku
9. Diagram Alir
10. Hal-hal yang Observasi pasien antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap tindakan
perlu yang dilakukan jumlah darah yang keluar
diperhatikan
11. Unit Terkait 1. Rawat inap
2. Rawat jalan
3. UGD
4. KIA
12. Dokumen 1. Rujukan Maternal
terkait 2. KIA
3. Kartu Ibu
13. Rekaman
historis
rerubahan
Bayi lahir
NILAI NAPAS
NILAI NAPAS
No
Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
.
PENATALAKSANAAN SYOK
No. Dokumen :
D/440/58/SOP/432.302.18/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 28 April 2017
Halaman : 1/3
No
Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
.
PENCEGAHAN INFEKSI
No. Dokumen :
D/440/47/SOP/432.302.18/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 27 April 2017
Halaman : 1/3
No
Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
.
PERDARAHAN ANTE PARTUM
No. Dokumen :
D/440/32/SOP/432.302.18/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 04 Februari 2017
Halaman :½
Rujuk
No
Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
.