Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPRASIONAL ASUHAN KEBIDANAN

PER (PREEKLAMSIA RINGAN),


PEB (PREEKLAMSIA BERAT) DAN EKLAMSIA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 7


1. SELVIA JULITA (22270047)
2. YENA (22270001)
3. VIOLA FEBRIANTI (22270009)
4. HEPPY VERONIKA (22270007

UNIVERSITAS DEHASEN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEBIDANAN
TAHUN 2022/2023
STANDAR OPRASIONAL ASUHAN KEBIDANAN
PER (PREEKLAMSIA RINGAN),
PEB (PREEKLAMSIA BERAT) DAN EKLAMSIA

Tujuan :

Bidan mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan pasien yang mengalami PER,PEB dan
EKLAMSIA
1) Untuk mencegah terjadinya komplikasi (eklamsia) dan progesteronpenyakit
2) Mencegah terjadinya komplikasi dan progresifitas penyakit
3) Melahirkan bayi dengan komplikasi minimal
4) Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien,suami dan keluarga
5) Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar

Persiapan
Menilai, Apakah pasien mengalami :
a) PER (Preeklamsia Ringan), Tekanan Darah antara 140/90 MmHg sampai < 160/110 MmHg
b)PEB (Preeklamsia Berat), Tekanan Darah > 160/110 MmHg,Protein Urin (+)
c) EKLAMSIA adalah kejang dalam kehamilan,persalinan atau post partum, Tekanan Darah > 160/110
MmHg

Prosedur
1. Persiapan Alat
a) ATK dan Status Pasien
b) Pengukur tekanan darah ( Tensimeter)
c) Stetoscope
d) Surat ijin tindakan

2. Persiapan Pasien
a) Pasien, suami dan keluarga diberi tahu maksud dan tujuan dilakukan tindakan
b) Pasien, suami dan keluarga diberi tahu penjelasan tentang langkah-langkah tindakan yang
akan dilakukan.
3. Persiapan Obat
a) MgSO4 40 %, Calsium Glukonas 10%
b) Diazepam inj 10 mg

Penatalaksanaan
a)PER (Preeklamsia Ringan)
1) Pasien tidak perlu di rawat
2) Di anjurkan untuk istirahat di rumah
3) Antenatal secara teratur dan lebih ketat, Diberikan obat anti Hypertensi : Nifedipin 3x10 mg
kalau perlu
b)PEB (Preeklamsia Berat)
1) Pemberian MgSO4 sesuai protokol
2) Pemberian obat anti Hypertensi, target penurunan tensi 25 % dari tensi awal (masuk) :
a) Nifedipin 3x10 mg
 Dapat diberikan peroral
 Bila 1 jam setelah pemberian obat, TD tidak turun dapat diberikan
 Tambahn 10 Mg oral, dosis maksimal 80 mg/24 jam
 Bila di anggap perlu dapat di tambah

b) Nicardipine
Bila tekanan darah tidak turun/ persisten terhadap nifedipin oral Nicardipine dilarutkan
dalam NaCL atau glukosa 5% sehingga larutan 0,01%-0.02% (0,1-0,2 mg/dll), diberikan
infus drif dengan kecepatan 0,5-6 mikrogram/kg BB/menit sampai penurunan tekanan
darah yang dikehendaki.

3) Observasi keadaan umum ibu


a. TD,nadi,suhu,pernapasan setiap 30 menit
b. Cek laboratorium PEB :DPL,UL,SGOT/PT,Ureum,Kreatinin,GDS
c. Tanda-tanda perburukan, seperi:
 Muntah
 Pusing
 Mata berkunang-kunang
 HELLP Syndrome : Hemolisis (urine hematuria)
 TD tidak turun atau semakin naik dengan pengobatan adekuat
 Tanda-tanda perdarahan otak
c. EKLAMSIA
1) Pasang infus dan berikan obat anti kejang MGSO4 4 gr bolus iv/10 menit, bila kejang
berulang dapat diberikan magnisium sulfate 2 gr bolus iv selama 10 menit. Bila kejang
berulang dapat diberikan injeksi diazepam 10 mg ivatau luminal 125 mg/im, lanjutkan
dosis magnesium sulfate maintenace 2 gr/jam (6 gr dalam infuse RL 500 cc).
2) Jaga jalan nafas agar tetap baik, mulut diganjal dengan spatel/gudel agar bebas, mudah
menghisap lender, bahu pasien diganjal dengan kain stebel 5 cm agar leher defleksi
sedikit, tetapi kepala harus lebih tinggi.

Pelaksanaan

1. Bila preterm dan tekanan darah membaik atau normal serta peyakit tidak progresif maka
setelah dilakukan pematangan paru pasien boleh rawat jalan dan kontrol setiap minggu,
Terminasi dilakukan bila PEB preterm dengan keadaan tensi yang tidak membaik
kemungkinan dilakukan terminasi
2. Observasi kemajuan persalinan sesuai dengan partograf bila sudah infartu
3. Penjelasan kepada keluarga mengenai kemungkinan tindakan oprasi
4. Surat ijin dilakukan tindakan,
5. Terminasi kehamilan:
a) SC bila FEB fase laten atau PEB dengan komplikasi
b) Perpaginam bila PEB fase aktif atau bayi lahir dalam waktu 12 jam

Membereskan alat

Melakukan pendokumentasian Bengkulu, 19 Desember 2022

Kelompok 7

Anda mungkin juga menyukai