Anda di halaman 1dari 31

KOMPLIKASI & PENYAKIT

KEHAMILAN TM III
HIPERTENSI DLM KEHAMILAN
Penyakit hipertensi dlm
kehamilan mrpkan kelainan
vaskular yg trjd sblm
kehamilan/timbul dlm
kehamilan / pada masa nifas
Gol penyakit ini ditandai
dgn : Proteinuria, oedema,
kejang / gejala2 lain.
Klasifikasi :
1. Kehamilan yg
menyebabkan hipertensi…
hipertensi yg timbul sbg
akibat kehamilan & akan
menghilang pd masa nifas
spt :
a. Hipertensi tanpa
proteinuri
/ oedema
b. Pre Eklampsi dgn proteinuri &
oedema = PER & PEB
C. Eklampsi…kejang disertai
proteinuri & oedema
2. Hipertensi sec
kebetulan…H. kronis yg
mendahului kehamilan &
menetap pd ms nifas
3. Kehamilan yg memperburuk
H…H. yg sdh trjd diperburuk
dgn adanya kehamilan yaitu

H.yg diperberat Preeklamsi


& Eklamsi
4. H.Sementara (Transient
Hipertensi) H. yg timbul stlh
TM II & ditandai kenaikan TD
Ringan tanpa mengganggu
kehamilan, H. ini akan
menghilang stlh persalinan,
tetapi dapat berulang pd
kehamilan berikut.
HIPERTENSI KRONIS
H. Kronis dlm kehamilan (Coincidental
hypertensi) ditegakkan apabila hipertensi
(140/90 mmHg/lbh) sdh trjd sblm kehamilan/tlh
muncul sblm 20 mgg kehamilan (kec : mola
hidatidosa) & H. menetap sampai lama stlh
persalinan.
H.Kronis akn mnyebabkan k† pd ibu baik
hamil/tdk. K† yg trjd bisa akibat trjdnya payah
jantung/komplikasi serebrovaskular (CVA). Dlm
kehamilan sering kali disertai dgn komplikasi
solusio plasenta, pertumbuhan janin terhambat &
k† janin.
HIPERTENSI ESENSIAL
 Adalah penyakit H.Kronis yg disebabkan o/
kelainan vaskular, komplikasi yg trj bisa berupa
penyakit jantung, perdarahan.
 Penyakit ini terutama trjd pd wanita usia
lanjut yg gemuk, biasanya disertai dgn Gx DM.
Dlm kehamilan, dpt berlanjut mjd preeklamsi &
eklamsi, solusio plasenta, g3 pertumbuhan
janin, k† janin. Semakin dini munculnya H. dlm
kehamilan, semakin berat penyakitnya &
semakin buruk prognosisnya.
PROGNOSIS
 Px dgn H.Esensial dpt melewati
kehamilannya dlm keadaan yg cukup
baik tanpa diberati dgn Preeklamsi &
Eklamsi.
 Apabila diperberat dgn Preeklamsi,
prognosis u/ ibu & anak mjd kurang baik.
 Semakin dini munculnya H. dlm
kehamilan, semakin berat penyakitnya &
semakin buruk prognosisnya.
Keadaan lain yg
memperburuk prognosis
1. Adanya pembesaran jantung
2. Faal ginjal yang kurang
3. Tensi permulaan 200/120 mmHg
4. Jika pd kehamilan yang lampau, pernah
mengalami Preeklamsi
TERAPI
 Semua wanita hamil denhan H. Esensial hrs
masuk RS u/ penilaian TD, Jantung, ginjal.
Jika keadaan kurang baik, dapat
dipertimbangkan u/ melakukan abortus
Terapeutikus.
 H. Esensial yg mengalami Preeklamsi /
Eklamsi dikelola sama spt pd pengelolaan
Preeklamsi & Eklamsi.
PREEKLAMSI & EKLAMSI
 Preeklamsi & Eklamsi adlh Penyakit H. yg khas
dlm kehamilan, dgn gx utama H. Yg akut pd
wanita hamil & nifas.
 Pd tingkat tanpa kejang disebut Preeklamsi &
pd tingkat dgn kejang disebut Eklamsi.
 Preeklamsi memperlihatkan gx H., oedema,
proteinuri, kadang hanya H. dgn Proteinuri / H.
dgn oedema. Gx Eklamsi = Preeklamsi + dgn
kejang & / koma.
GEJALA
A. TD Sistolik 140 mmHg/>/kenaikan 30
mmHg diatas tekanan biasa, TD
Diastolik 90 mmHg/>/Kenaikan 15
mmHg diatas tek biasanya. TD ini
diperoleh dgn sekurang-kurangnya
pengukuran 2x dgn selang waktu 6 jam.
B. Proteinurine
C. Oedema pd kuku, jari tangan & wajah,
terutama yg menetap sesudah bangun
pagi.
PREEKLAMSI
 Gejala :
1. Hipertensi
2. Oedema : penambahan BB yg berlebihan
3. Proteinuri ≥300 Mg/24 jam/≥+1 pd
pemerikaan urine dg urine 1+
4. Gx Subjektif yg umum ditemukan pd
Preeklamsi
- Sakit kepala yg hebat
- Sakit di ulu hati
- Gx penglihatan
PREEKLAMSI RINGAN
A. RAWAT JALAN
- Banyak istirahat
- Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak
dan garam
- Sedatif ringan, berupa fenobarbital (3x30 mg per
oral)/diazepam (3x2 mg peroral) selama 7 hari
- Roboransia
- Mllkukan kunjungan ulang setiap minggu
B. RAWAT INAP
- Stlh 2 mgg pengobatan rawat jln, tdk ada perbaikan
gx klinis
- BB meningkat > 2kg/mgg slm 2x berturut2
- Timbul salah 1 gx PEB
PREEKLAMSI BERAT
A. TD Sistolik 160 mmHg / >, Diastolik 110 mmHg / >,
diukur 2x dgn jarak waktu sekurang-kurangnya 6
jam & Px dlm keadaan istirahat rebah.
B. Proteinuri 2,0 g/24 jam atau ≥2+
C. Trombosit <100.000ul.
D. Oliguri = produksi urine 400 cc / kurang dlm 24 jam.
E. Nyeri kepal yang hebat
F. Nyeri epigastrium
G. G3 serebral / g3 penglihatan.
H. Oedema paru / sianosis.
ETIOLOGI
1. Primigravida
2. Pada kehamilan kembar, anak besar
3. Mempunyai dasar penyakit vaskular :
hipertensi / DM
4. Mempunyai riwayat preeklamsi /
eklamsi dlm keluarganya
PROGNOSIS
 Preeklamsi dpt menyebabkan hipertensi
yg menetap, terutama jk preeklamsi
berlangsung lama / dgn perkataan lain jk
gx preeklamsi timbul dini, penederita dgn
Hipertensi yg menetap sesudah
persalinan sdh menderita H. sblm hamil
(H.Kronis)
PEB dpt ditangani sec aktif &
konservatif. Pada perawatan
konservatif, kehamilan
dipertahankan bersamaan dgn
pemberian pengobatan
medisinal,sedangkan pd perawatan
aktif kehamilan segera diakhiri /
diterminasi didahului dgn pemberian
pengobatan medisinal.
Indikasi Perawatan Aktif
A. IBU
- Kehamilan > 37 mgg
- Adanya tanda2/gx eklamsi, serta kegagalan
Tx pd perawatan konservatif
- Stlh 6 jam sjak dimulai perawatan medisinal,
trjd kenaikan TD
- Stlh 24 jam sejak dimulai perawatan
medisinal, tdk ada perbaikan
JANIN
B. JANIN : Gawat janin & PJT
C. LABORATORIK : HELLP SYDROME
PENGOBATAN MEDISINAL
A. OBAT ANTIKEJANG
- Magnesium Sulfat (MgSO4), diberikan 4 gr
MgSO4 20% (20 cc) IV & disusul dgn 8 gr
MgSO4 40% (20%) IM. Sbg dosis
pemeliharaan, diberikan 4 gr MgSO4 40%
setiap 6 jam sekali stlh dosis awal
* Syarat-syarat Pemberian MgSO4
1. Hrs tersedia antidotum : Kalsium
glukonas 10% (1 gr dlm 10 cc)
2. Frek nafas ≥ 16 kali / mnt
3. Produksi urine ≥ 30 cc per jam (≥0,5
cc/kg BB/jam)
4. Reflek patella +
B. DIAZEPAM : Apabila tdk
tersedia MgSO4 (sbg obat
pilihan) dpt diberikan
injeksi diazepam 10 mg IV, yg dpt
diulangi stlh 6 jam

2. OBAT ANTIHIPERTENSI :
- Nifedipin per oral 3-4 kali 10
mg
EKLAMSI
 Kejang pd wanita hamil, dlm persalinan/ms nifas
yg disertai gx preeklamsi (hipertensi, oedema,
proteinuri)
 Menurut saat trjdnya, eklamsi :
1. Eklamsi Antepartum
2. Eklamsi intrapartum
3. Eklamsi pascapersalinan
Eklamsi pascapersalinan dpt trjd sgra (early PP)
stlh 24 jam smpai 7 hr pascapersalinan/lambat
(late PP) stlh 7 hr pascapersalinan slm ms nifas
(jarang)
Serangan kejang eklamsi dpt dibagi
dlm 4 TK :
1. TK Invasi : (TK Permulaan) : mata terpaku, kepala
dipalingkan ke 1 pihak, kejang2 halus terlihat pd
muka. TK ini berlangsung bbrp detik.
2. TK Kontraksi (Kejang Tonis) : Seluruh badan mjd
kaku, lamanya 15-20 dtk
3. TK Konvulsi (TK Kejang Klonis) : Kejang yg hilang
timbul, rahang membuka&menutup bgtu pula mata,
otot2 muka&badan berkontraksi&berelaksasi
berulang. Kejang ini sgt kuat hingga Px dpt
terlempar dr t4 tidur/lidahnya tergigit
Ludah yg berbuih bercampur
darah keluar dr mulutnya, mata
merah, muka biru, berangsur
kejang berkurang&akhirnya
berhenti. Lamanya 1 mnt.

4. TK Koma
Stlh kejang klonis, Px jatuh dlm
koma. Lamanya koma ini
bervariasi dr bbrp mnt smpai
berjam2. Jika px sadar kmbali, ia
tdk ingat sm sekali apa yg tlh
trjd.
ETIOLOGI
 Penyebab eklamsi belum diketahui
benar. Oleh karena eklamsi
merupakan kelanjutan atau stadium
akhir dari preeklamsi, faktor2 yang
memengaruhi kejadiannya sama
saja dengan preeklamsi.
GEJALA-GEJALA EKLAMSI
1. Koma yg lama
2. Nadi diatas 120x/menit
3. Suhu diatas 39° C
4. Tensi di atas 200 mmHg
5. Kejang yg lebih dari 10 kali serangan
6. Proteinuri 10 gram sehari/lebih
7. Tidak adanya oedema
TERAPI
1. Profilaksis : menemukan kasus preeklamsi
sedini mungkin
2. Pengobatan : Secepat mungkin mengakhiri
kehamilannya mis SC.
Tujuan pengobatan eklamsi :
a. Mencegah timbulnya kejang
b. Menurunkan TD
c. Mengatasai hipoksia & asidosis dgn
mengusahakan penderita memperoleh O2
& membebaskan jln nafas
3. Mengakhiri kehamilan tanpa memandang
umur kehamilan stlh kejang dpt diatasi.
Pengobatan Medisinalis
1. Dosis Awal
a. Masukkan 4 gr MgSO4 20% dlm
larutan 20cc IV slm 4 menit
b. Susul pemberian 8 gr MgSO4 40% IM dlm
larutan 20cc diberikan pd bokong kiri-
kanan msg2 4 gr
2. Dosis pemeliharaan : Tiap 6 jam diberikan lg 4 gr
MgSO4 40%
3. Dosis Tambahan
a. Bila timbul kejang lg, dpt diberikan 2 gr MgSO4
20% IV slm 2 mnt, sekurang2nya 20 mnt stlh
pemberian terakhir. Dosis tambahan 2 gr
hanya diberikan sekali saja.
b. Bila stlh diberi dosis tambahan masih tetap kejang,
diberikan amobarbital 3-5 mg/kg BB/IV secara
pelan2
PENGOBATAN OBSTETRIK
 Semula kehamilan dgn eklamsi hrs diakhiri
tanpa memandang umr kehamilan & keadaan
janin.
 Saat pengakhiran kehamilan ditetapkan, yaitu
apabila sdh trjd stabilisasi (pemulihan)
hemodinamik & metabilisme ibu, yaitu 4-8
jam stlh salah 1 / lebih dr keadaan sbg
berikut :
1. Stlh pemberian obat antikejang trakhir
2. Stlh kejang terakhir
3. Stlh pemberian obat2 antihipertensi trakhir
4. Px mulai sdar (responsif).
Hipertensi kr PER PEB Hipertensi
kehamilan kronis

Polin Rawat jln 1x Rawat jln Perhatikan gx dan Rwat jln,


des seminggu pantau istirahat tirah tanda PEB nifedipin istirahat cukup,
TD, Protein urine, baring diet biasa 40%, 10mg dlm 10 Jk TD
kesejahteraan janin tdk perlu menit. Siapkan >160/110, beri
tggu persalinan obat2an jk tdk peralatan u/kejang antihipertensi
aterm ada perbaikan kateter urine,rujuk tdk ada
lakukan rujukan KRS perbaikan,
lakukan rujukan
PKM Sm dg diatas jk Sm dg Sm dg daiats rujuk k Sm dg datas, jk
keadaan memburuk diatas<36mgg RS TD >160/110,
tangani sbg rawat jln beri
preeklampsi 1xseminggu tdk antihipertensi
ad perbaikan px pikirkan
drawat/drujuk preeklampsi
RS Kendalikan Jk terdapat PEB Penanganan kejang Jk tdk ad
hipertensi spt pd pertumbuhan dg MgSO4 dosis komplikasi tggu
preeklampsi janin terhambat awal&dosis aterm.jk trdapat
terminasi kehamilan terminasi pemeliharaan preeklampsi,
jk trjd preeklmapsi antihipertensi pertumbuhan
berat persalinan segera janin/gawat

Anda mungkin juga menyukai