Anda di halaman 1dari 6

PELVIKSITIS

Syifa Mazia
Ulfa Ayundhita
Yesa Oktawirman
Yunis Ayu
Siti Yuliani
Rani Apriyani
Fina Nurahmi
Latifa
Definisi
Penyakit radang panggul(PRP) atau pelvic
inflammatory disease (PID) merupakan infeksi
genitalia bagian atas wanita. Yang sebagian besar
sebagian akibat hubungan seksual. Penyakit
radang panggul dapat bersifat akut atau menahun
atau akhirnya menimbulkan berbagai penyulit
ikutan yang berakhir dengan terjadi perlekatan
dan pasangan yang telah kawin akan mengalami
kemandulan. ( Manuaba, 1998; h. 407-408).
Etiologi

Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada


saluran genital bagian bawah, yang menyebar ke atas melalui leher
rahim. Butuh waktu dalam hitungan hari atau minggu untuk seorang
wanita menderita penyakit radang panggul. Bakteri penyebab tersering
adalah N. Gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis yang menyebabkan
peradangan dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai
bakteri dari leher rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut.
Kedua bakteri ini adalah kuman penyebab PMS. Proses menstruasi
dapat memudahkan terjadinya infeksi karena hilangnya lapisan
endometrium yang menyebabkan berkurangnya pertahanan dari
rahim, serta menyediakan medium yang baik untuk pertumbuhan
bakteri (darah menstruasi).
Tanda dan gejala
Tanda dan gejala menurut Stoppard, Miriam (2006.h.251) yaitu:
• Nyeri perut
• Nyeri punggung
• Kram nyeri haid yang terus menerus
• Bercak darah dari vagina
• Kelelahan
• Nyeri selama dan setelah senggama
• Keluarnya dari vagina yang berbau tidak enak
• Gejala demam dan menggigil seperti flu
• Subfertilitas atau infertilitas
Diagnosa
Diagnosa ditegakan berdasarkan gejala dan hasil
dari pemeriksaan fisik yang dilakukan pemeriksaan
panggul dan perabaan perut. Pemeriksaan lainya
dilakukan
• Pemeriksaan darah lengkap
• Pemeriksaan cairan dari serviks
• Kuldosintesi
• Laparaskopi
• USG panggul
Penatalaksanaan
Untuk mengatasi penyakit hubungan seks dan penyakit radang panggul
dilakukan upaya preventif dan pengobatan. Upaya preventif primer meliputi
upaya promotif kesehatan remaja dan menegakkan diagnosis dini penyakit
menular seksual dan pengobatan radikal.

Upaya promotif kesehatan remaja meliputi:


1. Meningkatkan hubungan dalam lingkungan keluarga.
2. Meningkatakan aktifitas remaja yang produktif.
3. Memberikan pendidikan seksual tentang anatomi-fisiologi genitalia,
sikap menghadapi hubungan seks ( abstinesia, dan mengikuti siklus
menstruasi).
4. Mengikuti hubungan seksual yang sehat ( kontrasepsi sederhana
{kondomisasi}, masalah penularan PMS/PRP, masalah gugur kandun/ aborsi).
5. Menghindari ketagihan obat terlarang dan alkoholisme.
6. Menghindari “hubungan seks” dengan wanita tunasusila.

Anda mungkin juga menyukai