Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

DENGAN INFEKSI GINEKOLOGI PELVIC INFLAMATORY DISEASE

DISUSUN OLEH :

ARIS SUBYANTORO

ST182005

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA PROGRAM


TRANSFER SARJANA KEPERAWATAN TAHUN 2019/2020
Laporan Pendahuluan

A. Definisi

Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit
inidapat mempengaruhi endometrium,saluran tuba,indung telur, miometrium.
Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari penyakit menular seksual.
Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genetalia yang lebih
menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat reproduksi wanita.

B. Etiologi

Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran


genetaliabagian bawah yang menyebar ke atas melalui leher rahim. Butuh waktu
dalam hitungan hari, minggu untuk wanita menderita radang pamggul. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri N.Gonorrhoeae dan chlamydia trachomatisyang
menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai
bakteri dari leher rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri
ini adalah kuman penyebab penyakit menular seksual. Prosse menstruasi dapat
memudahkan terjadinya infeksi karena hilangnya lapisan endometrium yang
berkurangnya pertahanan dari rahim serta menyediakan medium yang baik untuk
pertumbuhan bakteri (darah menstruasi).

C. Faktor Resiko

Wanita yang aktif secara seksual dibawah usia 25 tahun beresiko tinggi untuk
mendapatkan penyakit radang panggul. Hal ini disebabkan karena wanita muda
berkecenderungan berganti – ganti pasangan seksual dan melakukan hubungan
seksual tudak aman dibandingakan dengan wanita berumur, mempunyai riwayat
radang panggul sebelumnya, pasangan seksual berganti-ganti atau lebih dari 2
pasangan dalam waktu 30 hari, wanita dengan infeksi oleh kuman penyebab penyakit
menular seksual, penggunaan IUD

D. Patofisiologi

Infeksi dapat terjadi dibagian manapun atau seluruh bagian genetalia atas, dinding
uterus, tuba uterina, ovarium, ligamentum, serosa uterina, peritoneum pelvis,
organisme dapat menyebar ke dan di seluruh pelvis dengan salah satu dari liam cara
yaitu interlumen, limfatik, hematogen, intraperitoneum, kontak langsung,
E. Tanda dan Gejala

Gejala paling sering dialami adalah nyeri perut dan panggul. Nyeri ini umumnya
nyeri tumpul dan terus menerus, terjadi beberapa hari setelah menstruasi terakhir dan
diperparah dengan gerakan, aktivitas, senggama. Nyeri karena radang panggul
biasanya kurang dari 7 hari. Keluahan lain adalah mual, nyeri berkemih, perdarahan
atau bercak pada vagina, demam, nyeri saat bersenggama, menggigil, demam tinggi,
sakit kepala, malaise, nafsu makan berkurang, nyeri perut bagian bawah dan panggul.
Biasanya penyakit ini menyambut tuba fallpoi, tuba yang tersumbat membengkak dan
berisi cairan sebagai akibatnya bisa terjadi menahun, perdarahan menstruasi tidak
tertur dan kemandulan. Infeksi ini menyebar distruktur sekitarnya menyebabkan
terbentuknya jaringan perut dan perlengketan fibrosa yang abnormaldiantara organ-
organ perut serta menyebabkan nyeri menahun. Didalam tuba, ovarium-ovarium
panggul terbentuk abses, jika abses pecah dan masuk rongga panggul, gejalanya
segera memburuk dan penderita bisa mengalami syok dan sepsis.

Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian
1. Biodata : nama, umur, tanggal lahir, alamat, jenis kelamin, suku, agama, rekam
medis
2. Riwayat penyakit dahulu : KET, Abortus Septikus, Endometriosis
3. Riwayat penyakit sekarang : metrorargia, menoragia
4. Pemeriksaan fisik : suhu tinggi disertai takikardia, nyeri suprasimfasis lebih
tinggi, bila iritasi peritoneum maka akan terjadi reburn tenderness, nyeri tekan dan
kekakuan otot bawah,radang panggul, manoragia
5. Pemeriksaan penunjang pemeriksaan darah, urinalisis, test kehamilan, usg
panggul

B. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi b/d efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hipotalamus
perubahan pada temperatur
2. Gangguan perfusi jaringan b/d sepsis

C. Intervensi

1. Diagnosa : Hipertermi b/d efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hipotalamus
perubahan pada temperatur
Kriteria hasil : setelah dilakukan pemeriksaan 1x24 jam diharapkan suhu dalam batas
normal, bebas dari kedinginan. Tidak mengalami komplikasi
intervensi
- Pantau suhu pasien, perhatikan menggigil/diaforesis
- Pantau suhu lingkungan
- Berikan kompres hangat
- Berikan antipiretik

Rasional

- Suhu 39-40 derajad menunjukkan proses infeksius akut, menggigil sering


mendahului puncak suhu
- Suhu ruangan/jumlah selimut harus dirubahuntuk mempertahankan suhu
mendekati normal
- Dapat membantu mengurangi demam

2. Diagnosa : Gangguan perfusi jaringan b/d sepsis


Kriteria hasil : setelah dilakukan pemeriksaan 2x 24 jam diharapkan perfusi jaringan
adekuat dengan TTV normal,tingkat kesadaran normal, bising usus aktif

Intervensi
- Pertahankan tirah baring
- Pantau tanda tanda vital
- Pantau frekuensi dan irama jantung
- Perhatiakan kekuatan nadi perifer

Rasional
- Menurunkan beban kerja miokarddan konsumsi O2, maksimalkan efektivitas dari
perfusi jaringan
- Hipotensi akan berkembangbersamaan dengan mikroorganismemenyerang aliran
darah,hipovolemia relativ,
- Bila takikardi mengacu padastimulasi sekundersistem saraf untuk menekankan
respon dan untuk mrnggantikan kerusakan pada hipovolumia relatif
- Pada awl nadi cepat menunjukkan peningkatan curah jantung, nadi menjadi lemah
karena hipotensin terus menerus,penurunan curah jantung

Anda mungkin juga menyukai