Pelaporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium yang Kritis

No. Dokumen : C /VIII /SOP /Lab /313 /II

/2017

No. Revisi :0
SOP
Tgl. Terbit : 16 Februari 2017

Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS Titin Hendrawati,,SKM,MM

SEMIN II
NIP.196303081988012001

1. Pengertian Pelaporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium yang Kritis adalah kegiatan melaporkan
hasil pemeriksaan diagnostik penunjang yang mempunyai nilai di luar nilai rentang
yang telah ditetapkan, dan perlu diwaspadai agar dilakukan dengan segera yang
bertujuan agar hasil segera terlaporkan segera kepada dokter untuk mencegah
keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk Pelaporan Hasil Pemeriksaan
Laboraatorium yang Kritis.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Semin II No. 440/06/PKM-SMN II/2017

tentang Penyelenggaraan Penunjang Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Semin II.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Laboratorium Puskesmas
5. Prosedur 1.
2. Petugas menulis semua hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis secara
lengkap.
3. Petugas harus membacakan semua hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis.
4. Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan dan harus dikonfirmasi oleh dokter.
5.
6. Unit Terkait a. Unit BP Umum
b. Unit BP Gigi
c. Unit KIA/KB
d. Unit Gawat Darurat
e. Unit Klinik Sehat
f. Unit Rawat Inap
7. Dokumen Terkait a. Lembar Hasil Pemeriksaan Laboratorium
b. Rekam Medis
8. Diagram alir :

Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Laboratorium yang Kritis
 No. Dokumen : C/VIII/Lab/37/III/2016
No. Revisi : 0
SPO Tgl. Mulai : 1 Mei 2016
UPT PUSKESMAS Berlaku
NGAWEN II Halaman : 2/2

Petugas menemukan adanya

hasil pemeriksaan
laboratorium yang termasuk
pada nilai ambang kritis
pemeriksaan.

Petugas melaporkan kepada dokter atau unit

yang meminta pemeriksaan laboratorium

Petugas mendokumentasikan di buku

pencatatan sebagai bukti bahwa angka kritis

Petugas meminta tanda tangan kepada

dokter yang menerima laporan

Petugas melakukan pemeriksaan

ulangan, jika dokter atau unit yang
bersangkutan meminta pemeriksaan
diulang