GANGGUAN GINEKOLOGI
Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu : Epi Saptaningrum, Skep., Ns., MKes
menyebabkan gangguan
ginekologi
Riwayat penyakit
ginekologi
Jenis jenis penyakit
ginekologi
Pemeriksaan ginekologi
3. Penutup 5 Menyimpulkan Ø Menjawab
menit Mengucapkan salam penutup pertanyaan penyuluh
Ø Memperhatikan
Ø Menjawab salam
7. Evaluasi
Diharapkan masyarakat menopause mengerti tentang Gangguan ginekologi.
8. Materi
A. Pengertian gangguan ginekologi
Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada tubuh wanita
dan kesehatan reproduksinya mulai dari pubertas hingga ia dewasa (rahim, vagina dan
ovarium). Seperti yang diketahui tubuh wanita memiliki banyak fungsi biologis yang
berbeda.
Dengan keahlian ginekologi, maka dokter dapat melakukan diagnosis,
pengobatan, dan perawatan sistem reproduksi wanita, termasuk vagina, rahim,
ovarium, dan saluran tuba.
Cabang kedokteran ini juga memiliki keahlian untuk pemeriksaan dan
pengobatan masalah yang berhubungan dengan payudara wanita, termasuk prosedur
Mamografi untuk deteksi dini risiko kanker payudara.
B. Faktor faktor yang menyebabkan gangguan ginekologi
Apa Saja Faktor-Faktor yang Menyebabkan gangguan Ginekologi:
1. Infeksi Menular Seksual
Beragam kanker ginkelogi, seperti kanker serviks, vagina, dan vulva terjadi pada
infeksi virus Human papillomavirus.
2. Faktor Usia
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ginekologi ialah usia
tua. Rata-rata penderita kanker rahim merupakan wanita berusia 60-an tahun.
Menjaga kesehatan dengan melakukan pemeriksaan ginekologi secara berkala
sejak dini bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyakit ini.
3. Faktor Keturunan
Seorang wanita yang dalam keluarganya memiliki riwayat kanker pada organ
reproduksi, memiliki risiko untuk mengalami hal yang sama. Melakukan
pemeriksaan berkala merupakan hal praktis yang dapat dilakukan untuk
mencegah terdeteksinya kanker saat stadiumnya sudah berat.
4. Berat Badan Berlebih
Pada wanita dengan berat badan berlebih, jumlah sel lemak dalam tubuh
memiliki jumlah yang tinggi. Akibatnya, jumlah hormon estrogen dalam tubuh
wanita akan meningkat. Hal tersebut bisa menjadi pemicu timbulnya masalah
kanker ginekologi.
C. Riwayat penyakit ginekologi
Riwayat Haid
Perlu diketahui riwayat menarche, siklus haid teratur atau tidak, banyaknya
darah waktu haid, lamanya haid, disertai nyeri atau tida, dan menopause. Selalu
ditanyakan tanggal haid terakhir yang masih normal, sehingga dapat diketahui apabila
terjadi keterlambatan atau gangguan siklus yang lain.
Gangguan haid dan siklusnya antara lain :
Hipermenorea (menoragia) : Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal
atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).
Hipomenorea : perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari
biasa.
Polimenorea : Siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari),
perdarahan berkurang lebih sama atau lebih sedikit dari b iasanya
(polimenoragia/epimenoragia)
Oligomenorea : Siklus haid lebih panjang (lebih dari 35 hari) perdarahan
biasanya berkurang
Amenorea : Tidak haid sedikitnya 3 bulan berturut-turut
Metroragia: Perdarahan diluar siklus haid
D. Jenis jenis penyakit ginekologi
1. Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi yang sering ditemui pada wanita.
Endometriosis termasuk kelainan yang timbul ketika jaringan yang membentuk
lapisan endometrium (dinding dalam rahim) tumbuh di luar rongga rahim.
Jaringan ini tumbuh di ovarium, usus, dan pada jaringan yang melapisi panggul.
Atas pengaruh hormonal dalam siklus menstruasi menyebabkan jaringan yang
salah tempat tadi menjadi nyeri atau meradang dan membesar hingga membentuk
kista.
Pertumbuhan jaringan dapat menyebabkan masalah kesuburan akibat
perlengketan, nyeri haid yang berat, nyeri saat bersanggama, benjolan perut yang
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Cystitis
Cystitis merupakan sindrom klinis kompleks yang diidentifikasi oleh
peradangan akut atau kronis akibat infeksi pada lapisan kandung kemih. Wanita
rentan mengalami infeksi kandung kemih disebabkan saluran kencing yang lebih
pendek dibandingkan pria.
Gejalanya ditandai oleh sering berkemih (anyang-anyangan), nyeri di akhir
berkemih, serta nyeri di bagian panggul. Ketidaknyamanan pada penyakit ini
dapat berkisar dari sensasi terbakar ringan hingga nyeri yang cukup parah.
Tingkat ketidaknyamanannya juga beragam, bisa terus-menerus atau jarang.
3. Mioma Uteri
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang terdapat pada lapisan dinding
rahim yang terdiri dari otot dan jaringan fibrosa. Wanita pada usia subur biasanya
mengalami kondisi ini. Ukuran pada mioma uteri ini sangat bervariasi, mulai dari
tidak terlihat hingga sebesar buah semangka. Mioma uteri cenderung terjadi pada
wanita berusia 35 tahun dan lebih.
Gejala umum mioma uteri antara lain durasi menstruasi lebih dari
seminggu, pendarahan menstruasi yang berat, nyeri pada bagian panggul, sering
buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual atau saat menstruasi, serta
pembengkakan pada perut. Mioma uteri juga dapat menyebabkan gangguan
kesuburan bergantung ukuran dan lokasi mioma pada dinding rahim.
4. Kanker Serviks
Secara singkat, kanker serviks merupakan jenis kanker yang dimulai di
leher rahim yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia
(human papiloma virus). Leher rahim berbentuk silinder berlubang
yang berfungsi menghubungkan bagian bawah rahim wanita ke vagina.
Kanker serviks biasanya terjadi pada wanita berusia 30 sampai 45 tahun,
terutama yang sudah aktif secara seksual. Kebanyakan wanita tidak menyadari
bahwa dirinya mengidap kanker serviks dikarenakan gejala yang tidak terlalu
terlihat. Gejala pada umumnya dirasakan ketika penyakit sudah menjadi lanjut
sehingga penting sekali dilakukan pemeriksaan lebih awal pada mereka dengan
faktor risiko untuk deteksi lebih dini. Gejala yang biasanya dikeluhkan adalah
perdarahan, keputihan yang berbau busuk, nyeri saat buang air kecil, kesulitan
buang air besar, dan nyeri panggul.
5. HIV/AIDS
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan
melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Jika seseorang
wanita terkena HIV, ia dapat menularkan kepada pasangannya, kepada janin yang
dikandungnya, dan akan lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan
keganasan/kanker.
Penularan virus ini dapat terjadi melalui saat cairan tubuh seseorang yang
mengidap HIV ke tubuh orang lain dengan berbagai cara, seperti melakukan
hubungan seks tanpa kondom, penggunaan alat suntik secara bersama-sama,
transfusi darah, kepada janin yang dikandungnya melalui plasenta saat hamil,
persalinan, dan menyusui.
Jangan anggap sepele gangguan kesehatan pada sistem reproduksi Anda. Jika
memiliki gejala-gejala penyakit di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter Siloam
Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.
E. Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan ginekolohi adalah prosedur yang berfungsi mendeteksi gangguan
pada reproduksi perempuan.
Beberapa keluhan-keluhan yang membuat seorang pasien memerlukan pemeriksaan
ginekologi:
1. Tes atau skrining infeksi menular seksual
2. Tes skrining oleh dokter perawatan primer dan ginekologi pada wanita di
atas usia 21 tahun
3. Pasien mengalami nyeri, infeksi, gatal, pembengkakan
4. Kehamilan atau pasca kehamilan
5. Keguguran
6. Terjadi pendarahan
7. Kelainan menstruasi
8. Kelainan perkembangan seksual
9. Trauma seksual atau fisik
10. Gangguan kesuburan (infertilitas)
11. Inkontinensia
12. Gangguan dasar panggul
Pemeriksaan ginekologi meliputi beberapa pemeriksaan yang lebih spesifik seperti:
a. Pap smear untuk mendeteksi kanker serviks
b. Tes rubin untuk memeriksa kesuburan dan mengetahui patensi tuba falopi
c. Pemeriksaan histeroskopi untuk memeriksa leher dan bagian dalam rahim
Pemeriksaan ginekologi umum hiasanya menggunakan spekulum untuk melihat
vagina dan dinding rahim. Pemeriksaan ginekologi juga biasanya digunakan untuk
skrining pada usia 21 tahun dan secara berkala, serta untuk pasien dengan keluhan
pada organ reproduksinya