Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

OBSETRI DAN GINEKOLOGI SOSIAL

Dosen ajar : Catur Prasastia Lukita Dewi, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun Kelompok 17:

1.RastraLikaAdi S (201601104)
2.Pipit Rahayu N (201601110)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN
2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
malakah ini dengan judul “Obstetri dan Ginekologi Sosial” untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah maternitas II
Tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Catur Prasastia Lukita Dewi, S.Kep,Ns.,M.Kes selaku dosen mata


kuliah keperawatan maternitas II
2. Teman-teman kelompok 17 atas kerjasamanya dalam pembuatan makalah
ini.

Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Dalam
penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa banyak keterbatasan dalam
penyampaian, untuk itu kami mengharapkan masukan, kritik serta saran bagi
pembaca yang bersifat membangun.Dan kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami khususnya.

Mojokerto, 17 Februari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 2

1.3 TUJUAN .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 KONSEP GENEKOLOGI ....................................................................... 3

2.2 KONSEP OBSTETRI .............................................................................. 6

2.3 KONSEP Obstetri Dan Ginekologi (OBGINSOS) ................................ 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 28

3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 28

3.2 SARAN .................................................................................................. 28

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 29

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kata ginekologi sendiri berasal dari gyno/gynaikos = perempuan dan logos
= ilmu, ilmutentang perempuan. Perdefenisi berarti ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang organ (reproduksi) wanita diluar kehamilan. Bidang ginekologi
termasuk didalamnya: kelainan bawaan, infeksi, tumor, kelainan haid, infertilitas
dan lain-lain sebagainya.
Ginekologi adalah ilmu penyakit kandungan, ilmu kelamin wanita.
(sumber : Achmad,Maulana, dkk. 2003. Kamus Ilmiah Populer. Cetakan Pertama.
Jakarta: Absolut.)
Ginekologi adalah dokumen bagian dari ilmu kedokteran yang berkenaan
dengan fungsi-fungsi dan penyakit yang khas pada wanita. (sumber :
Poerwadarminta, W.J.S. 1987. KamusUmum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN
Balai Pustaka.)
Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mengobati penyakit
saluran kelamin
pada wanita. (sumber: Tim Penrjemah EGC. 1994. Kamus Kedokteran Dorland.
Edisi 26.
Jakarta: EGC ) sedangkan
Obstetri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan
dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya (Oxford
English
Dictionary, 1933).
Obstetri terutama membahas tentang fenomena dan
penatalaksanaankehamilan, persalinan puerperium baik pada keadaan normal
maupun abnormal. Nama lain obstetri adalah mid wifery.
Falsafah yang harus dianut adalah perlindungan obstetri dan ginekologi ,
menjangkau upaya Obstetri dan Ginekologi Sosial ditunjang dengan kegiatan
obstetri dan ginekologi klinik profesional yang mengatasi morbiditas yang tetap
timbul.

1
Obstetri dan ginekologi sosial mempunyai filosofis organisatoris, lingkup
kerjanya mengharuskan untuk bekerjasama dengan disiplin lain, terutama ilmu-
ilmu sosial, seperti kependudukan, sosiologi, antropologi,dan lain-lain. Sedangkan
obstetric ginekologi klinis lebih bersifat akademis dan penguasaan keterampilan
klinik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud ginekologi?
2. Apa yang dimaksud obstetri?
3. Apa yang dimaksud obstetric dan ginekologi social (OBGINSOS)?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui ginekologi
2. Untuk mengetahui pengertian obstetri
3. Untuk mengetahui obstetric dan ginekologi social (OBGINSOS)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP GENEKOLOGI


2.1.1 Pengertian Ginekologi
Ginekologi berasal dari kata Gynaecology yang secara
harfiah berarti "ilmu mengenaiwanita" atau science of woman yaitu
cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari danmenangani
penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan
ovarium).
2.1.2 Batasan Ginekologi
Ginekologi mempelajari mengenai gangguan haid,
perdarahan uterus abnormal,keputihan,endometriosis, penyakit
radang panggul, bartolinitis, mioma uteri, tumor ovarium
neoplastikjinak, infertilitas, dan menopause.
1. Gangguan Haid
Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan
pada haid :Hipermenorea atau menoragia yaitu perdarahan
haid yang lebih banyak dari normal, ataulebih lama dari
normal (lebih dari 8 hari).
Hipomenorea yaitu perdarahan haid yang jumlahnya
sedikit, ganti pembalut 1-2 kali per hari,dan lamanya 1-2 hari.
Penyebabnya adalah kekurangan estrogen & progesteron,
stenosishimen, stenosis serviks uteri, sinekia uteri (sindrom
Asherman). Sinekia uteri didiagnosisdengan histerogram atau
histeroskopi.
a) Kelainan Siklus :
Polimenorea yaitu siklus haid lebih pendek dari
biasa (kurang dari 21 hari). Polimenoreadapat
disebabkan oleh gangguan hormonal yang
mengakibatkan gangguan ovulasi, ataumenjadi pendek
masa lutea. Sebab lain ialah kongesti ovarium karena

3
peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
Oligomenorea yaitu siklus haid lebih panjang, lebih dari
35 hari. Pada kebanyakan kasus oligomenorea
kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup
baik.
b) Amenorea
yaitu bila tidak haid lebih dari 3 bulan baru
dikatakan amenore, diluar amenore fisiologik.
Penyebabnya dapat berupa gangguan di hipotalamus,
hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium) dan
vagina. Kasus-kasus yang harus dikirim ke dokter ahli
adalah adanyatanda-tanda kelaki-lakian (maskulinisasi),
adanya galaktorea, cacat bawaan, uji estrogen
danprogesteron yang negatif, adanya penyakit lain
(tuberkulosis, penyakit hati, diabetes melitus, kanker),
infertilitas atau stress berat.
c) Perdarahan diluar haid : Metroragia
yaitu perdarahan dari vagina yang tidak
berhubungan dengan siklus haid.Perdarahan ovulatoir
terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting
dan dapat lebihdiyakinkan dengan pengukuran suhu
basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik
(polip endometrium, karsinoma endometrium,
karsinoma serviks), kelainan fungsional danpenggunaan
estrogen eksogen.
Gangguan lain yang berhubungan dengan haid :
1. Premenstrual tension (ketegangan prahaid),
2. Mastodinia,
3. Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi),
4. Dismennorea
2. Perdarahan Uterus Abnormal

4
Secara umum, penyebab perdarahan uterus abnormal
adalah kelainan organik (tumor,infeksi), sistemik (kelainan
faktor pembekuan), dan fungsional alat reproduksi.
3. Keputihan
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal
abnormal pada wanita. Keputihanyang disebabkan oleh
infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina
dan disekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering
menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri,virus, jamur
atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan
peradangan kesaluran kencing, sehingga menimbulkan rasa
pedih saat si penderita buang air
kecil.(http://id.wikipedia.org/wiki/Keputihan)
4. Endometriosis
Endometriosis adalah pertumbuhan abnormal dari kelenjar
dan stroma endometrium di luaruterus. Atau terdapatnya
kelenjar atau stroma endometrium di tempat / organ lain
selaindinding kavum uteri.
5. Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi
bagian atas. Penyakit tersebutdapat mempengaruhi
endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung
telur,miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga
panggul. Penyakit radang panggulmerupakan komplikasi
umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS). Saat ini hampir
1 jutawanita mengalami penyakit radang panggul yang
merupakan infeksi serius pada wanitaberusia antara 16-25
tahun. Lebih buruk lagi, dari 4 wanita yang menderita
penyakit ini, 1wanita akan mengalami komplikasi seperti
nyeri perut kronik, infertilitas (gangguankesuburan), atau
kehamilan abnormal.
6. Bartolinitis

5
Penyakit ini terjadi akibat radang pada glandula bartholini,
sering kali timbul pada gonorea,akan tetapi dapat pula
mempunyai sebab lain, misalnya streptokokus atau basil koli.
7. Mioma uteri
Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya
menyebabkan infertilitas. Risikoterjadinya abortus bertambah
karena distorsi rongga uterus, khusunya pada
miomasubmukosum, menghalangi kemajuan persalinan
karena letaknya pada serviks uteri,menyebabkn atonia
ataupun inersia uteri sehingga menyebabkan perdarahan
pasca persalinankarena adanya gangguan mekanik dlm fungsi
miometrium, menyebabkan plasenta sukarlepas dari
dasarnya, dan menggangu proses involusi dalam nifas.
8. Tumor Ovarium Neoplastik
Tumor kista : Kista ovarium simplek, kistadenoma ovarii
serosum, kistadenoma ovariimusinosum, kista dermoid.

2.2 KONSEP OBSTETRI


2.2.1 Pengertian obstetric
Secarabahasa, kata “Obstetri” (berasaldaribahasalatin
“Obstare”, yang berarti “siapsiaga / to stand by”) adalah
spesialisasi pembedahan yang menangani pelayanan kesehatan
wanita selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.
2.2.2 Tujuan obstetri
yaitu agar supaya setiap kehamilan yang diharapkan dan
berpuncak pada ibu dan bayi yangsehat. Juga berusaha keras
mengecilkan jumlah kematian wanita dan bayi sebagai
akibatproses reproduksi atau jumlah kecacatan fisik, intelektual
dan emosional yangdiakibatkannya.
2.2.3 Statistik Vital Obstetri
Statistik vital obstetri meliputi:
1. Kelahiran

6
Kelahiran adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang
janin dari ibu tanpa memperhatikanapakah tali pusatnya telah
terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat badan
lahiradalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah
sama atau lebih 25 cm, dan usiakehamilan sama atau lebih 20
minggu.
2. Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.
3. Angka Fertilitas
Angka fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup per 1000
populasi wanita usia 15-44 tahun.
4. Kelahiran Hidup
Tanda utama kelahiran hidup adalah neonatus dapat
bernapas. Tanda-tanda kehidupanlainnya meliputi denyut
jantung dan gerakan spontan yang jelas dari otot volunter.
5. Lahir Mati (Still Birth)
Lahir mati ditandai oleh tidak ada satupun tanda-tanda
kehidupan pada saat atau setelahkelahiran.
6. Kematian Neonatal
Kematian neonatal terdiri atas kematian neonatal dini dan
kematian neonatal lanjut. Kematianneonatal dini adalah
kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup dalam 7 hari
setelahkelahiran. Kematian neonatal lanjut adalah kematian
seorang bayi yang dilahirkan hiduplebih 7 hari sampai kurang
29 hari.
7. Angka Lahir Mati
Angka lahir mati adalah jumlah bayi yang dilahirkan mati
per 1000 bayi yang lahir.
8. Angka Kematian Neonatal
Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian neonatal
per 1000 kelahiran hidup.
9. Angka Kematian Perinatal

7
Angka kematian perinatal adalah jumlah bayi lahir mati
ditambah kematian neonatal per 1000kelahiran total.
10. Berat Badan Lahir Rendah
Berat badan lahir rendah adalah berat badan lahir kurang
2500 gram.
11. Bayi Cukup Bulan
Bayi cukup bulan adalah bayi yang dilahirkan dengan usia
kehamilan 37-42 minggu atau260-294 hari.
12. Bayi Kurang Bulan (Prematur)
Bayi kurang bulan adalah bayi yang dilahirkan dengan usia
kehamilan kurang 37 minggu.
13. Bayi Lewat Bulan
Bayi lewat bulan adalah bayi yang dilahirkan dengan usia
kehamilan lebih 42 minggu.
14. Abortus
Abortus adalah pengambilan atau pengeluaran janin atau
embrio dari uterus selama paruhpertama masa kehamilan (20
minggu atau kurang) atau berat badan lahir kurang 500
gramatau panjang badan lahir 25 cm atau kurang.
15. Kematian Ibu Langsung
Kematian ibu langsung disebabkan komplikasi obstetri dari
kehamilan, persalinan ataupuerperium dan akibat intervensi,
kelahiran, dan terapi tidak tepat.
16. Kematian Ibu Tak Langsung
Kematian ibu tak langsung disebabkan oleh penyakit yang
timbul selama kehamilan,persalinan atau puerperium dan
diperberat oleh adaptasi fisiologis ibu terhadap
kehamilan.Misalnya kematian ibu karena komplikasi stenosis
mitral.

8
17. Kematian Non Maternal
Kematian non maternal disebabkan oleh kecelakaan atau
faktor kebetulan yang sama sekalitidak berhubungan dengan
kehamilan.
18. Angka Kematian Ibu
Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu akibat
proses reproduktif per 100.000kelahiran hidup.
Sebab-sebab umum kematian ibu yaitu :
a. Perdarahan
Perdarahan yang dapat menyebabkan kematian ibu
terdiri atas perdarahan post partum,perdarahan
berkaitan abortus, perdarahan akibat kehamilan ektopik,
perdarahan akibat lokasiplasenta abnormal atau ablasio
plasenta (plasenta previa dan absupsio plasenta),
danperdarahan karena ruptur uteri.
b. Hipertensi
Hipertensi yang dapat menyebabkan kematian ibu
terdiri atas hipertensi yang diinduksikehamilan dan
hipertensi yang diperberat kehamilan. Hipertensi
umumnya disertai edemadan proteinuria (pre eklamsia).
Pada kasus berat disertai oleh kejang-kejang dan
koma(eklamsia).
c. Infeksi
Infeksi nifas atau infeksi panggul post partum
biasanya dimulai oleh infeksi uterus atauparametrium
tetapi kadang-kadang meluas dan menyebabkan
peritonitis, tromboflebitis danbakteriemia.
Alasan menurunnya angka kematian ibu :
a. Transfusi darah
b. Anti mikroba

9
c. Pemeliharaan cairan elektrolit, keseimbanngan asam-
basa pada komplikasikomplikasiserius kehamilan dan
persalinan.

19. Kematian reproduktif adalah kematian akibat kehamilan


dan penggunaan teknik-teknikuntuk mencegah kehamilan
(teknik kontrasepsi).
20. Kematian Perinatal

Kematian neonatus yang terbanyak adalah :


1. Berat badan lahir rendah
2. Cedera susunan saraf pusat akibat hipoksia in utero dan cedera
traumatikselama persalinan dan kelahiran
3. Malformasi kongenital

2.2.4 OBSTETRI PATOLOGI


1. PATOLOGI KEHAMILAN
a. Pre-eclamsia dan Eclamsia
a) Pre-eclamsia
Umumnya terjadi pada trimestr ke
3kehamilan.Etiologinya hingga sekarang belum
diketahui
b) Eclamsia
Wanita mengalami seragan kejang,di ikuti coma.
b. Kehamilan ekotik
Bila telur ovum yang telahdibuahi berimplantasi dan
tumbuh di luar endometrium cavum uteri
c. Penyakit trofoblas
berasal dari kelainan pertumbuhan sel sel trafoblas placenta
(colon placenta) dan bersifat neoplastik
d. Perdarahan antepartum

10
Perdarahan yang trjadi setelah kehamilan 28 minggu
umumnya bersumber pada kelainan placenta
a) placenta pravia
b) solatio placentae
e. Kehamilan ganda
Kehamilan dengan 2 janin atau lebihposisi bayi kembar
2. PATOLOGI PERSALINAN
a. Dystocin (Persalinan yang sulit)
a) kelainan tenaga
b) kelainan janin
c) kelainan jalan lahir
b. Perdarahan post partum
Apabila perdarahan setelah anak lahir melebihi 500 ml(post
partum primer),bila perdarahan timbul kurangdr 24 jam
(post partum)
c. Reptura Uteri
Dapat timbul spontan ,misalnya pada DKP akibat panggul
sempit.Dapat pula timbul karena trauma/jaringgan parut
bekas operasi yang sobek
3. PATOLOGI NIFAS
a. Ineksi nifas
b. Kelainan mammae
c. Perdarahan nifas sekunder
d. Throboemboli

2.2.5 Obstetri Operatif


(tindakan bedah kebidanan)
1. Tindakan umum di kebidanan (-)
a. Dilatasi adalah tindakan pengosongan isi dari cavum uteri,
biasanya untuk kasus gagal janin atau mengeluarkan sisa
dari konsepsi.

11
b. Curret adalah pengerokon yang bertujuan untuk membuang
benda-benda yang berada di cavum uteri yang tidak
berguna dan berkemungkinan dapat membahayakan ibu dan
janin.
Tindakan ini berisiko akan:
a. perforasi
b. perdarahan dan diikuti infeksi
c. perlekatan pada cavum uteri akibat infeksi
Dua tindakan diatas dilakukan demi keselamatan ibu
dimana janin tersebut telah dinyatakan mati dan
membahayakan keselamatan sang ibu.
2. Tindakan umum di bagian kebidanan (+)
a. Ekstraksi dengan cunnam / forceps
Ini merupakan tindakan mengosongkan janin
dengan menggunakan cunnam. Tindakan ini dilakukan
dengan menggunakan forcep untuk mengeluarkan bayi dari
kandungan.
b. Eksraksi dengan ekstraktor vakum
Rintangan rintangan yang muncul :
a) Permukaan jalan lahir mengalami infeksi dan
pendarahan.
b) Kondisi bayi yang masih berupa tulang rawan.
Forceps / cunnam : tang penjepit pada kepala bayi
dengan tujuan menarik bayi keluar dari kandungan.
Di katakan demikian karena janin dikeluarkan
menggunakan vakum.
Rintangan yang muncul seperti luka yang
mengakibatkan matinya sel jaringan lunak di ekstra cranial
seperti infeksi.
3. Pembedahan dengan Lapartomi
a. Sectio Caesaria (operasi ceasar)

12
Dalam tindakan ini akan membuka lapisan lapisan
dinding perut dan dinding uterus.Ini di lakukan pada :
a) Wanita yang melakukan curret
b) posisi janin mengalami kelainan
c) Gawat janinmasa nifas
teknik yang biasa digunakan:
a) Sectio Caesaria transperitonealis profunda
b) Sectio Caesaria corporal
c) Sectio Caesaria ekstra peritonral
Menurut Journal Watch Woman Health yang di
terbitkan The new England Journal of Medicine pada
bulan Januari 2006 vol.11 no. 1. Ini diterjemahkan secara
lepas.Forceps lebih baik daripada vaccum untuk bayi.
Penggunaan vakum pada saat persalinan menimbulkan
resiko pada janin dan ibunya terlebih rasa sakit yang
dialami oleh sang ibu. Namun dengan forceps keluhan
seperti tadi belum ditemukan.
Ciri ciri yang muncul jika jaringan indung telur
mengalami masalah:
a) kegemukan
b) indung telur yang rapuh
c) Pertumbuhan yang tidak wajar
d) Tumbuh jerawat
Resiko yang akan dialami:
a) mudah terkena diabetes
b) diabetes memicu kanker dan gagal jantung

b. Histerektomi (Pengankatan uterus crahim)


Tindakan ini akan di ambil jika:
a) terjadi infeksi pada bagian rahim
b) pendarahan yang sulit dihentikan
c) rusaknya saluran kencing

13
d) adanya myoma .
Maka aksi yang dilakukan antara lain:
a) Hysterectomia supra vaginalis
b) Hysterectomia totalis

c. Operasi sterilisasi
Tindakan yang lazim diambil adalah sterilasi tuba.
Tindakan yang diambil adalah pemotongan tuba agar tidak
terjadi proses pembuahan.
Teknik umum yang digunakan:
a) Laparotomi
b) Pomeroy
c) Kalpatomi
d) Elektro kogulasi
e) Laparokopi

2.3 KONSEP Obstetri Dan Ginekologi (OBGINSOS)


2.3.1 PengertianObginsos
Menurut McDermot (Lathem, 1960)1: Universitas harus
bertindak sebagai agent of change dalam pembentukan
Community Health Service berdasarkan masalah-masalah yang
timbul di masyarakat. Seorang Obstetrikus sosial harus berperan
sebagai klinikus, ahli pencegahan dan perencanaan program yang
bertugas mengawasi dan mengamankan pross reproduksi, juga
memberikan pelayanan kepada wanita dimasa reproduksi secara
umum.
Batasan OBGINSOS menurut WHO technical report
series No. 266tahun 19631 : Definition of the social aspect of
Obstetrics and Gynaecology : Those aspect of personal and
community life which have an impact on the ciold bearing
potential, habits,and efficiency of a population and the health and

14
treatment of the individual women, with particular reference to her
reproductive system.
Who 19802: Obstetri Sosial adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara fungsi reproduksi manusia dan
lingkungannya.
Lokakarya Cipayung , Februari 19901,3: Ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik ( interaksi ) antara sistem
kesehatan reproduksi dengan lingkungannya.
Mimbar YBS – SP 1991 dilengkapi untuk menjangkau
sisi ginekologi, menjadi1,3: Pendekatan yang mempelajari
hubungan timbal balik (interaksi) antara sistem kesehatan
reproduksi dengan lingkungannya, termasuk segala masalah alat
kandungan yang terkait. Pendekatan dan lingkungan menunjukkan
kajian ilmu (obstetri dan ginekologi), tentang hal-hal yang berada
diluar jangkauan klinik. Obginsos tidak mengajarkan ilmu baru,
melainkan ditambah ilmu disiplin lain yaitu : epidemiologi,
biostatistik, demografi, ilmu prilaku, ilmu sosial, antropologi,
administrasi, lingkungan, pencegahan penyakit, penyusunan
program dan lain-lain.
Rumusan operasional OBGINSOS yaitu kajian ilmu obgin
yang mempelajari masalah dan upaya meningkatkan derajat
kesehatan reproduksi melalui menejerial program ( intervensi).

2.3.2 Konsep Obginsos Dalam Pendidikan Bidan


Dalam spesialisasi obstetri dan ginekologi sedang
dikembangkan "konsul. Tan" obstetri dan ginekologi sosial yang
jalurnya mempersoalkan pengaruhlingkungan terhadap kesehatan
dan mortalitas obstetri dan ginekologi. Dengan memperhitungkan
faktor lingkungan terhadap kejadian morbiditas dan mortalitas di
lingkungan obstetri dan ginekologi, sebenarnya hanya
mengejawantahkan (mewujudkan) konsep ilmu kesehatan pada
umumnya yaitu upaya untuk promotif dan preventif sehingga

15
diupayakan agar dapat mengendalikan faktor lingkungan terhadap
morbiditas dan mortalitas obs- tetri dan ginekologi.
Dengan hanya meningkatkan konsep kuratif berarti hanya
akan memberikan pertolongan saat diperlukan, kiranya akan sulit
menekan sebanyak mungkin untuk mengendalikan dan
menurunkan morbiditas dan mortalitas itu. Batasanyang dimaksud
dengan obstetri dan ginekologi sosial adalah ilmu yang
mempelajaripengaruhtimbalbalik antara morbiditas dan mortalitas
dalam bidang obstetri dan ginekologi.
Sebagai penjabaran apa saja dan bagaimanamasalah yang
sedang dihadapi oleh obstetri dan ginekologi sosial dapat
diklasifikasikan menjadi masalah umum dan khusus.

2.3.3 MasalahUmumObginsos
Status sosial-ekonomi wanita Indonesia sangat buruk
menurut WHO, sama dengan status wanita India dan Bangladesh.
Dasar analisis yang digunakan sebagai tolak ukur adalah kesehatan
kaum wanita, perkawinannya, pendikannya, dan pekerjaan serta
persamaan haknya. Pendapatan per kapita tidak mempu
memelihara kesehatan wanita. Masalah kesehatan lingkungan yang
memiliki pengaruh besar (penyakit parasit, malaria, demam
berdarah, tuberkulosis, hepatitis (terutama B)
Distribusi pendudukan dan petugas kesehatan yang tidak
merasa juga menjadi faktor penyebab yang pada akhirnya
menyebabkan sistem rujukan sulit dilakukan, diterima di pusat
rujukan dalam keadaan terlambat, dan fasilitas masih belum
mampu memberi pengayoman medis yang menyeluruhdan
bermutu. Bentuh dan konsep masyarakat komunal dan paternalistik
karena pengambilankeputusan untuk berobat membutuhkan
rembukan dan petunjuk orang "yang dituakan" dalam keluarga atau
di desanya, bahkan keputusan untuk merujuk sering terlambat

16
sehinggadalam keadaan buruk baru dapat diterima di pusat
rujukan.

2.3.4 MasalahKhususObginsos
Pertolongan persalinan sebagian besar masih dilaksanakan
oleh dukun / peraji (70-75%). Komplikasi yang timbul akibat
pertolongan dukun sangatmemberatkan dan sering terlambat di
terima di pusat rujukan. Tidak inginmempunyai anak tapisegan
menggunakan metode KB yang tersedia baru mencakup sekitar
65%
Pelayanan antenatal untuk ibu hamil masih jauh dari
jangkauan. Angkakematian maternal dan perinatal masih tinggi di
antara negara ASEAN(AKI sekitar 300 / 100.000, AKP sekitar 400
/ 100.000). Juga ada masalahdalam persalinan hidup. Sebagian
besar kematiantersebut masih dapat dicegah asalkan tersedia
pertolongan pertama yang memadai di tengah masyarakat.
Seandainya keluarga hanya memiliki anak sekitar tiga orang saja,
AKI dan AKP makin dapat diturunkan.
Pelaksana KB sangat berperan untuk menurunkan AKI dan
AKP. Pelaksanaan asuhan antenatal menentukanuntuk memilah ibu
hamil denganresiko sehingga bisa dirujuk. Selain itu, empat T
masihtinggi (terlalubanyakanak, terlalu pendek jarak hamil dan
melahirkan, terlalu tua, atau terlalu muda hamil) termasuk masalah
khusus obstetri

2.3.5 MasalahKhususDalamBidanGinekologi
Perubahan perilaku remaja dalam bidan seksual
menimbulkan peningkatan penyakit hubungan seksual dan
kehamilan yang tidak / belum diinginkan meningkat dan
memerlukan penyelesaian secara khusus. Masalah usia harapan
hidup makin meningkat. kemungkinan keganasan wanita makin

17
meningkat. Masalah klimaktorium, menopause dan senium
merupakan masalah tersendiri dan memerlukan perhatian khusus.
Masalah pasangan infertilitas memerlukan perhatian
sehingga kerukunan keluarga dapat terjamin. Teknologi reproduksi
asissted sangat mahal dan belum menjanjikan keberhasilan yang
tinggi. Pelasaknaan gugur kandung yang tidak aman dan tidak
berhasil menimbulkan komplikasi serius. Trauma pelaksanaan
dalam bentuk trias komplikasi perdarahan, infeksi dan trauma,
sering menimbulkan kematian. Kematian akibat guguraman
dantidak berhasilmencapaisepertiga dari kematian maternal.
Undang kesehatan No. 23 tahun 1992 belum terjamin pelaksanaan
gugur kandung yang berhasil dan aman.
Tuntutan masyarakat terhadap kesehatannya adalah
disediakan fasilitas untuk gugur kandung yang bersih dan aman.
Jaminan terhadap bayi / anaknya yang jumlahnya kecil telah
menjurus kedua anak untuk kelangsungan hidupnya. Keinginan
terhadap jenis kelamin anak-anaknya sehingga menjadi satu
pasang.
Masalah rendahnya pendidikan masyarakat memungkinkan
kesulitan dalam memberikan KIE dan KIEM dalam berbagai aspek
yang berkaitan dengan kesehatan yang m memberi dan
menggunakan fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah.
Tugas bidan di desa sungguh berat tetapi mulia karena berhadapan
langsung dengan masyarakat yang membutuhkan bimbingan,
pertolongan, dan pendidikan dalam bidang kesehatan. Diharapkan
agar masyarakat desa dapat membantu bidan dengan mendirikan
Polindes (pondok bersalin desa) yang diperuntukkan masyarakat
dalam pertolongan persalinan bersih dan aman.

2.3.6 MatarantaiPelayananMasyarakat
Matarantai pelayanan kesehatan terhadap masyarakat telah
ditanamkan pemerintah dengan berpusat pada provinsi sebagai

18
otonom. Dengan memperhatikan konsep matarantai pelayanan
kesehatan sertaalur konsultasinya, maka secara sepintas lalu
pelayanan dan pengayoman medis sudah mampumemberikan
secara terbuka dan bermutu
Terdapat beberapa kendala yang masih tetap menjadi
persoalanbagsa, diantaranya:
1. Distribusi dokter spesialis obstetri-ginekologi yang
belum menyentuh tingkat puskesmas di daerah
kecamatan
2. Fasilitas medis masih belum mencakupi untuk
memberikan pelayanan medis seara menyeluruh dan
bermutu bagi masyarakat pedesaan yang miskin dan
berpenghasilan rendah.
3. Bentuk masyarakat komunal yang masih membutuhkan
konsultasi dan petunjuk dari "yang dituakan" atau
kepala keluarga sebeluun memutuskanuntuk berobat
sehingga terlambat diterima di pusat rujukan
4. Medan rujukan yang masih belum terjangkau terutama
di pulau yan besar dengan distribusi penduduk yang
tidak merata.
5. Sarana rujukan pun harus dipikirkan berbeda untuk
berbagai daerah serta harus disesuaikan sehingga sistem
rujukan dapat terlaksana dengan baik
Dengan mengenalken dalayang sulit diatasi, peran bidan di
desa semakin pentingsehingga diperlukan upayauntuk memberikan
pelayanan yang bermutu dan menyeluruh.
Dengan demikian dari pendidikan yang bersifat standar
dasar masih diperlukan pendidikan tambahan yang bersinambung
sehingga kemampuan semakin meningkat dalam upaya untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif
(pelayanan keluarga berancana ,kesehatan ibu dananak,, kesehatan
reproduksi remaja, mengatasi penyakit infeksi menula sexual,

19
kesehatan lansia). Akhirnya dapat dikemukakan bahwatidak semua
bidan atau tenaga kesehatan akan mampu mencakup semuanya
sehinggadiperlukanspesialisasidalam pelayanan dan perawatan
dengan tambahan secara khusus dan bersinambung.
Tujuan matarantai pelayanandapat dijabarkan dalam dua
bentuk, yaitu:
a. Keselamatan ibu dan bayinya (Safe mother)
untukmenapcai well born baby well health mother
b. Menciptakan keselamatan kehamilan dengan
melakukan diagnosis dini komplikasi hamil
denganpenyakit dan pelaksanaannya ditunjang dengan
penerimaan KB dan pelayanan obstetri dasar yang
memerhatikan pilar yang telah disetujui secara
internasional.

20
Keselamatan
Ibu & bayi
Well born baby & well health mother

Sistem rujukan di KB untuk Asuhan antenatal (tujuan) : Pertolongan persalinan bersih & Pelayanan obstetri
indonesia sangat menekan - Melihat kehamilan dengan aman darurat esensial
penting : faktor risiko tinggi, meragukan, risiko - bidan dengan polindes
- daerah luas rendah - puskesmas -puskesmas (POED,
individu
- masyarakat - Meningkatkan keamanan dan - rumah sakit pemerinta h/swasta PONED)
paternalistik sebagai keselamatan ibu hamil
- mohon restu & penyebab -rumah sakit
petunjuk dari yang kematian kabupaten (PEK,
dituakan untuk maternal - PONEK)
rujukan perinatal Iptekdok dasar obstetri yang harus dipahami dan mampu
-rujukan sering dilaksanakan oleh bidan
terlambat

Tugas bidan dipedesaan sangat vital

Konsep primary health care WHO

Setiap negara harus mampu mengusahakan pelayanan dan pengayoman medis yang dapat dijangkau masyarakatnya, murah, aman, dan bersih
untuk menekan sebanyak mungkin AKI dan AKP

Status perempuan indonesia sangat buruk


Upaya yang dapat dilakukan pemerintah bersama masyarakat adalah
-meningkatkan pendidikan yang sejajar dengan kaum pria
- meningkatkan sosial ekonomi dengan meluaskan lapangan kerja

GAMBAR 1. Skematis konsep pelayanan dan pengayoman medis bertingkat

21
Oleh karena kemampuan pelayanan kesehatan negara
ditentukan oleh tinggi, rendahnya angka kematian maternal dan
perinatal, penekanan pendidikan bidan dan pelayanan pengayoman
kebidanan mendapatkan perhatian yang lebih besar dibandingkan
dengan pelayanan dan pengayoman penyakit kandungan
Dengan demikian bidan didaerah pedesaan diharapkan
mampu member pelayanan dan pengayoman kesehatan paripurna
yang meliputi pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan
maternal dan perinatal /neonatal, pelayanan dan pengayoman
kesehatan remaja, mengatasi penyakit menular hubungan sexual,
dan member pelayanan dan pengayoman kesehatan lansia.

22
SAFE MOTHERHOOD
WELL BORN BABY DAN WELL HEALTH
MOTHER

Keluarga berenana Asuhan antenatal Persalinan bersih dan aman Asuhan obstetri Rujukan tepat
- untuk meningkatkan Menciptakan -Tenaga terlatih (bidan, dokter) esensial dan waktu dan siap
kesehatan individu keselamatan - polindes/puskesmas/rumah sakit eonatus menerima
- hamil saat kehamilan -RSSI , RSSB -puskesmas (POED,
kesehatan optimal PONED)
(fisik, fisiologis, dan -Rumah sakit
sosial ekonomi) Pelayanan obstetri dasar kabupaten (POEK,
- menuju NKKBS -dalam menghadapi kesulitan bidan segera melakukan PONEK
- gerakan sayang ibu konsultasi, merujuk penderita
- Lakukan kerja sama dengan dokter di lingkungan kerja
Dapat menurunkan AKI/AKP lebih cepat

Menciptakan keselamatan kehamilan

Pelayanan kesehatan primer


- meliputi semua sektor diatas sehingga memperepat penurunan AKI dan AKP
- Dalam pelayanan bidan dapat bertindak lebih cepat melakukan konsultasi dengan dokter atau memperepat proses rujukan sehingga diterima
saat dalam keadaan yang masih mungkin untuk intervensi medis
-meningkatkan penerimaan KB sehingga ibu hamil dalam keadaan sehat optimal psikologis, fisik, dan sosial ekonomi
-menganjurkan untuk menerima NKKKBS sehingga proses kemiskinan dapat dihindari

23
Lanjutan...

Status perempuan di indonesia sangat rendah

-pendidikan rendah

-keadaan sosial-ekonomi rendah

GAMBAR 2.Pilar matarantaipelayanan untuk safe motherhood

24
2.3.7 PeranBidan Dalam Pelayanan Kesehatan Penyakit Kandungan
Dalam bidang penyakit kandungan, peran bidan cukup
besar dalam upaya preventif dalam bidang kesehatan dan
menegakkan diagnosis dini berbagaipenyakit termasuk penyakit
menular seksual, menegakkan diangnosis dinikeganasan pada
wanita, dan memberi pelayanan dan pengayoman kesehatanterhada
lansia
Bidan yang berada dipedesaan akhirnya akan menjadi
narasumber dari berbagai penyakit didaerahnya. Dengan demikian
dari setiap cabang ilmu kedokteran harus ada kesediaan bidan
untuk meningkatkan pengetahuan dan teknologi kedokteran
sehingga mampu member pelayanan dan pengayoman medis yang
lebih bermutu dan menyeluruh.
Tugas bidan dalam bidang penyakit kandungan
bertujuanmendorong masyarakat lebih mengenal kesehatan
individunya dalam arti luas, yaitu masyarakat mampu
menyampaikan keluhan dini penyakitnya, menerima KB
sebagaisalah satu kebutuhan hidup untuk meningkatkan
kesejahteraannya, dan menerima usianya yang lanjutsecara alami
sehingga dapat beradaptasi secarapsikologisdanfisik. Dengan
kemampuan untuk menegakkandiagnosis dini, diharapkan
masyarakat akan mencapai kehidupan sejahteradanbahagia.
Berusaha sesuai dengan kemampuan untuk meningkatkan masalah
masyarakat status sosial-ekonomi rendah menurut WHO dan
memberikan pendidikan khususnya tentang kesehatan. Langkah
yang dapatdiggunakan bidan di pedesaan adalah memberi
pelayanan dan pengayom Paripurna.

2.3.8 Ruang Lingkup Obginsos4


OBSGINSOS dalam arti sempit adalah hanya terdiri dari
perawatan ibu hamil, pimpinan dan pertolongan persalinan oleh

25
tenaga medis terdidik, perawatan selama nifas, kunjungan rumah,
serta nasehat-nasehat untuk ibu hamil.
Dalam arti luas ruang lingkup OBGINSOS telah dimulai
sejak bayi masih berada didalam kandungan, masalah wanita
dalam lingkaran hidupnya, termasuk penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan sebelum perkawinan, perawatan ibu hamil, senam pada
saat hamil dan sesudah persalinan, pertolongan dan pimpinan
persalinan, pengawasan terhadap risiko tinggi, perawatan masa
nifas. Selain itu juga mengenai kunjungan rumah, penyuluhan
kehidupan berkeluarga serta keluarga berencana. Selain itu
ditambah dengan pendidikan sex, pengobatan kemandulan, pusat
konsultasi spesialis, penerangan tentang klimakterium dan
menopause serta sitologi dan penemuan dini kanker ginekologi.

2.3.9 Ciri dan Sifat OBGINSOS yaitu :


1. OBGINSOS menetapkan upaya pelayanan promotif, preventif,
rehabilitatif serta memantapkan sistem rujukan.
2. OBGINSOS mengadakan intervensi terhadap faktor-faktor/
masalah yang ada secara menyeluruh.
3. OBGINSOS jangkauannya luas, memperhatikan, mendeteksi
masalah yang ada diluar klinik, bekerja lintas sektoral
4. OBGINSOS memanfaatkan tepat guna dan tenaga yang dapat
dipertanggung jawabkan.
5. OBGINSOS bersifat filosofis dan organisatoris
6. OBGINSOS aktif mengamati perkembangan,/ perubahan faktor
yang berlangsung di masyarakat.
Tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan, khususnya
kesehatan reproduksi perempuan, mempersiapkan generasi (SDM)
yang baik, dalam rangka untuk melestarikan umat manusia
Sasarannya, semua perempuan dalam pengertian seutuhnya.

26
Cara pendekatannya, bersifat “life cycle approach” sepertibayi,
anak, remaja, masa reproduksi dan menopause / paska menopause.
Dengan harapan hidup dan quality of life (QOL).

2.3.10 Persamaan Antara OBGIN Klinik – OBGINSOS


Anamnesis populasi (pop, health care)
Pasien (patient care) keluhan masyarakat
Pem. Fisik dan pem.lab penelitian data
Diff. Diagnosa rumusan masalah
Rencana terapi : protap, Rencana solusi masalah :
peralatan , rawat bersama, terapi program, metoda, tenaga,
fasilitas, dana, lintas sektor
Pengamatan harian (SOAP) Pengawasan proses program
(supervisi berkala / audit)
Hasil terapi Output , outcome
Pasien sembuh Morbiditas, mortalitas menurun

27
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mengobati penyakit
saluran kelaminpada wanita. sedangkan Obstetri merupakan cabang ilmu
kedokteran yang berhubungandengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya
dan gejala-gejala sisanya.
Obstetri terutama membahas tentang fenomena dan
penatalaksanaankehamilan, persalinan puerperium baik pada keadaan normal
maupun abnormal. Nama lain obstetri adalah mid wifery. Sedangkan
Ginekologi berasal dari kata Gynaecology yang secara harfiah berarti "ilmu
mengenai wanita" atau science of woman yaitu cabang ilmu kedokteran yang
khusus mempelajari dan menangani penyakit-penyakit sistem reproduksi
wanita (rahim, vagina dan ovarium).

3.2 SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo Sarwono. 2010. Ilmu Bedah Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo. Mochtar Rustam, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri Jakarta:
EGC
Http://MAKALAH.20MANUAL.PLASENTABlog.Rahma.Windy.Hapsari.htm.
Http://INFORMASI.REPRODUKSI.PERSALINAN.PADA.PRESENTASI.SUNGSA
NG.htm.
Http://Tindakan.Induksi.Sebelum.Melahirkan.Gizi&Kesehatan.Artikel.Ayahbund.
htm.
Http://OBSTETRI.Digital.Curretage.htm.
Http://dian.husada.OBSTETRI.tindakan.operatif.kebidanan.htm.
Mochtar R. RuanglingkupObstetridanGinekologiSosial.SinopsisObstetri, jilid 2
PenerbitBukuKedokteranEGC.Hal 181 -185
Mimbar – 1991.YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo. Jakarta;Nomor 5, 10
oktober 199.
Ayu ida chandranita ddk, 2010, ilmu kebidanan penyakit kandungan dan kb,
EGC, jakarta

29

Anda mungkin juga menyukai