Oleh :
NIM. 220266003
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
Keadaan kesehatan reproduksi di Indonesia saat ini masih belum seperti yang
menjadi perhatian bersama bukan hanya individu yang bersangkutan, karena dampaknya
menyangkut berbagai aspek kehidupan dan menjadi parameter kemampuan negara dalam
masalah reproduksi yang berhubungan dengan gangguan sistem reproduksi. Hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya cacat anatomi saluran reproduksi
reproduksi Menurut Riadi (2006). Ada berbagai macam gangguan reproduksi seperti
gangguan menstruasi, syndrom premestruasi, nyeri abdomen dan panggul, kista ovarium
dan kanker pada endometrium. Gangguan sistem reproduksi yang sering terjadi pada
Kista adalah setiap rongga atau kantong tertutup, baik normal maupun abnormal, yang
dilapisi epitel, biasanya mengandung cairan atau materisemi padat (Dorland, 2008).
Ovarium adalah suatu organ terdiri atas 2 yang terletak dikiri dan kanan antara uterus dan
dinding panggul. Besarnya kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan panjang 4 cm,
2
1.2 Tujuan
Melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. T usia 38 tahun dengan Kista
1.3 Manfaat
Dapat dijadikan bahan masukan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan
gangguan reproduksi.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
masalah struktur, keganasan pada alat reproduksi wanita, infertilitas, dan lain-
yang biasa terjadi, misal kista endometriosis yang banyak dialami wanita yang
a. Gangguan Menstruasi
1) Amenore
4
2) Dismenorhoe
3) Menoragia
4) Metroragia
5) Oligomenore
6) Sindrom pramenstruasi
1) Nyeri Akut
wanita.
2) Nyeri Kronis
Wanita yang mengalami nyeri panggul kronis adalah orang yang sering
lama.
5
c. Kista ovarium
Berbagai macam massa ovarium jinak dapat ditemukan oleh bidan baik
Kemungkinan terjadi paling sering pada wanita berusia lebih dari 50 tahun
e. Kista vagina
Suatu kantong tertutup pada dinding atau bagian bawah dinding vagina
1. Pengertian
epitel dan cairan atau semi cairan dengan berbagai bentuk, permukaanya bisa
rata, halus, licin, dan ada yang dapat di gerakan ataupun tidak tumbuh di dalam
Kista ovarium adalah kantung abnormal yang berisi cairan abnormal yang
tumbuh tak hanya di indung telur (ovarium) atau ujungujung saluran telur, tapi
hormone yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari
6
2. Etiologi Kista Ovarium
meliputi :
lemak dan kurang serat, zat tambahan pada makanan, kurang olahraga,
merokok dan konsumsi alkohol, terpapar dengan polusi dan agen infeksius,
stress).
b. Faktor genetik.
Dalam tubuh kita terdapat gen-gen yang berpotensi memicu kanker yaitu
karena makanan yang bersifat karsinogen, polusi atau terpapar zat kimia
Menurut Chyntia (2009), kista ovarium sulit terdeteksi, hanya sekitar 10%
dari kista ovarium yang terdeteksi pada stadium awal, keluhannya biasanya
nafsu makan
f. Lelah
7
h. Nyeri saat berhubungan seksual
a. Kista folikel
Kista folikel berkembang pada wanita muda wanita muda sebagian akibat
folikel de graft yang matang karena tidak dapat meyerap cairan setelah
ovulasi. Kista ini bisanya asimptomotik keculi jika robek. Dimana kasus ini
paraf jika tedapat nyeri pada panggul. Jika kista tidak robek, bisanya
tendenderness pada ovari, keterlambatan mens dan siklus mens yang tidak
siklus menstruasi.
Terjadi ketika endocrine tidak seimbang sebagai akibat dari estrogen yang
fsh. Tanda dan gejala terdiri dari obesitas, hirsurism (kelebihan rambut di
8
a) Menyiapkan tas yang berisi keperluan ibu dan bayi baju tidur dengan
b. Perputaran tangkai
aktifitas sehari-hari.
Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi kista
Terjadi pada kista pada usia sebelum menarche dan pada usia diatas 45
tahun
6. Pemeriksaan Penunjang
endometrial.
9
d. Hitung darah lengkap : penurunan Hb dapat menununjukan anemia kronis
7. Penatalaksanaan
menghilangkan kista.
distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah varney yang berurutan dimana
data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu
10
kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Ketujuh langkah
Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah klien atau
yang dituangkan dalam rencana asuhan kebidanan terhadap klien. Masalah bisa
menyertai diagnose. Kebutuhan adalah suatu bentuk asuhan yang harus diberikan
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk
dikonsultaikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
11
diidentifikasi dari klien dan dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita
Melaksanakan rencana asuhan pada langkah ke lima secara efisien dan aman. Jika
mengarahkan pelaksanaanya.
diagnosa.
Pendokumentasian dengan metode SOAP sudah dibahas pada Bab IV yaitu tentang
metode dokumentasi. Namun di bab ini kita ulas kembali. Di dalam metode SOAP, S
mengandung semua unsur data dan langkah yang dibutuhkan dalam asuhan
a. Data Subjektif
Data subjektif berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien. Ekspresi
langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis. Pada
klien yang menderita tuna wicara, dibagian data dibagian data dibelakang huruf
“S”, diberi tanda huruf “O” atau”X”. Tanda ini akan menjelaskan bahwa klien
12
adalah penederita tuna wicara. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan
b. Data Objektif
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini
sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan
c. Analisis
(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena keadaan klien yang setiap
saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat
dinamis. Di dalam analisis menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data
yang dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan klien. Analisis yang
tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien akan menjamin cepat
d. Penatalaksanaan
13
seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraanya. (Sih Rini Handayani,
2017)
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
No. Register :-
I. DATA SUBYEKTIF
Identitas
Umur : 38 th Umur : 40 th
Alamat : Dsn. Tempuran Ds. Sukorejo Alamat : Dsn. Tempuran Ds. Sukorejo
04/02 Kec. Perak Kab. Jombang 04/02 Kec. Perak Kab. Jombang
1. Keluhan utama :
Ibu mengatakan akseptor KB suntik 3 bulan dan sering merasakan nyeri pada perut bagian
bawah sejak tanggal 22 Mei 2022
2. Riwayat menstruasi
Usia menarche : 12 th
Jumlah darah haid : 3-4x ganti pembalut dalam sehari
Keluhan saat haid : Tidak ada
Lama haid : 6-8 hari
Flour albus : Setelah haid
Keluhan haid : Nyeri
15
N Tgl, Tem Umur Jenis Penolo Peny Ana Kead
O. Th pat kehami Kela ng ulit k aan
part partu lan min persali JK/ anak
us s nan BB sekar
ang
16
Ibu mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu suami dan ibu
sendiri ..............................................................................................................................
............
- Gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan
Ibu mengatakan makan 3 kali sehari, makan nasi, sayuran dan lauk
pauk .................................................................................................................................
.........
17
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 70kg/168 cm Tekanan Darah: 128/96 mmHg
Nadi : 88 x/mnt Suhu : 36,5
Pernafasan : 22 x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala
1) Rambut
Warna : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kebersihan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Mudah rontok/tidak : Tidak dilakukan pemeriksaan
2) Telinga
Kebersihan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Gangguan pendengaran : Tidak dilakukan pemeriksaan
3) Mata
Konjungtiva : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sklera : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kebersihan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kelainan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Gangguan penglihatan : Tidak dilakukan pemeriksaan
4) Hidung
Kebersihan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Polip : Tidak dilakukan pemeriksaan
5) Mulut
Warna bibir : Tidak dilakukan pemeriksaan
Integritas jaringan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kebersihan lidah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Gangguan pada mulut : Tidak dilakukan pemeriksaan
6) Leher
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak dilakukan pemeriksaan
7) Dada
Simetris/tidak : Tidak dilakukan pemeriksaan
Besar payudara simetris/tidak : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nyeri : Tidak dilakukan pemeriksaan
Keadaan putting : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kebersihan putting : Tidak dilakukan pemeriksaan
8) Abdomen
Pembesaran Hati : Tidak ada pembesaran hati
Benjolan/Tumor : Ada benjolan didalam rongga abdomen
Nyeri Tekan : Ada nyeri tekan perut bagian bawah
Luka Bekas Operasi : Tidak ada luka bekas operasi
9) Genital
Kebersihan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan pemeriksaan
18
Tanda infeksi vagina : Tidak dilakukan pemeriksaan
10) Anus
Hemmoroid : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kebersihan : Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan pemeriksaan
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 22-10-2021 Jam : 09.30 WIB
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
Ibu mengerti hasil pemeriksaan
2) Mengajarkan kepada ibu teknik relaksasi untuk mengurasi rasa nyeri dengan cara
berbaring miring ke kanan atau ke kiri.
Ibu mengerti tentang teknik relaksasi yang diajarkan
3) Memberikan terapi Antasida 3x1, Paracetamol 3x1 dan vitamin B6 kepada ibu
Ibu bersedia mengkomsumsi terapi yang diberikan
4) Menganjurkan ibu melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui penyebab dari
nyeri pada perut bagian bawah yang dialami saat ini
Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
5) Menginformasikan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ibu
ada keluhan
Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang atau jika ada keluhan.
Catatan Perkembangan
Obyektif :
19
BB/TB : 70kg/168 cm Tekanan Darah: 121/71 mmHg
Nadi : 85 x/mnt Suhu : 36,5
Pernafasan : 20 x/mnt
Penatalaksanaan :
20
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan kasus ini penulis menguraikan tentang proses asuhan kebidanan
gangguan reproduksi pada Ny. T P1 A0 umur 38 tahun dengan kista ovarium. Dalam
penerapan asuhan kebidanan ini penulis akan menguraikan kesenjangan antara teori dan
kasus yang ada di lahan yang penulis temukan
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap
suatu situasi dan kejadian. Pada kasus yang diambil penulis yaitu kista ovarium, maka
pengkajian ditujukan pada pemeriksaan ginekologi (Nursalam, 2008). Keluhan utama
pada kasus kista ovarium pasien merasa nyeri pada perut bagian bawah. Pada kasus Ny. T
dengan kista ovarium keluhan utamanya ibu mengalami nyeri pada perut bagian bawah.
Pada pengkajian di dapatkan hasil pemeriksaan umum : Keadaan umum baik, BB/TB : 70
kg/168, Tekanan darah 121/71 mmHg, Nadi 85 x/mnt, Pernafasan 20 x/mnt, Suhu 36,5ºC.
Pemeriksaan pada bagian abdomen palpasi didapatkan hasil ada benjolan didalam rongga
abdomen dan ada nyeri tekan pada perut bagian bawah.
Pada pengkajian data obyektif, didapatkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam
batas normal dan tidak ada kesenjangan. Pada pemeriksaan fisik, Pemeriksaan pada
bagian abdomen palpasi didapatkan hasil ada benjolan didalam rongga abdomen dan ada
nyeri tekan pada perut bagian bawah. Diagnosa, masalah dan kebutuhan yang
dicantumkan penulis sudah sesuai dengan kasus dan teori sehingga tidak didapatkan
adanya kesenjangan dalam melakukan analisis anatara kasus dan teori.
21
Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang
ada di lapangan yaitu pada kasus masalah yang timbul adalah ibu merasakan nyeri pada
perut bagian bawah dan teraba benjolan. Peran bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada Ny. “T” adalah menginformasikan keadaan ibu kepada ibu tentang
kondisi yang dialami saat ini. Selain hal tersebut diatas peran bidan yang lain adalah
observasi keadaan ibu dan dokumentasi asuhan kebidanan yang telah diberikan selama
perawatan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat meningkatkan keterampilan untuk memberikan pelayanan asuhan
kebidanan komprehensif untuk ibu hamil.
5.2.2 Bagi Pasien
Hendaknya dapat bekerja sama dengan bidan dan melaksanakan nasehat
bidan dan asuhan yang diberikan bidan.
5.2.3 Bagi Penulis
22
Untuk meningkatkan kemampuan dalam pembuatan laporan asuhan
kebidanan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R & Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan (Nifas). Yogyakarta : Mitra
Cendikia
Manuaba, I.B.G, dkk.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Ariyani, D. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi dengan Kista Ovarium pada Ny.
S di RSUD Kardinal Tegal. STIKes Bhakti Mandala Husada. KTI. Tidak
Dipublikasikan.
Lubis, H. 2012. Obsgyn Untuk Kebidanan dan Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Varney, H. 2006. Varney’s Midwiffery Text Book Third Edition. London. James and Barbell
Publisher.
23