Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA REMAJA DENGAN GANGGUAN


RASA NYAMAN AKIBAT NYERI HEBAT DISMINORHOEA AKIBAT
MENSTRUASI

Dosen pengampu : Lailia Fatkul Janah,S.Si.T,MKM

Disusun oleh (kelompok 1):


Eva Andris (029PA20002)
M Naufal Alwani (029PA20128)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN POLITEKNIK


KESEHATAN YAPKESBI KOTA SUKABUMI 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpah dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang terlah di
teteapkan.

Penilisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah yang
diberikan kepada kami dalam menempuh perkuliahan khususnya dalam mata kuliah
Keperawatan
Maternitas dengan pokok bahasan dan judul “Asuhan Keperawatan Pada Remaja Dengan
Gangguan Rasa Nyaman Akibat Nyeri Hebat Disminorhoea Akibat Menstruasi”.

Adapun dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Sukabumi, 26 Desember 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap wanita dalam usia masa subur setiap bulannya akan mengalami
menstruasi. Menstruasi sebagai hal yang melekat pada seorang wanita yang
merupakan suatu hal yang sangat wajar, dan ini merupakan salah satu tanda bagi
seseorang wanita merupakan suatu hal tanda bagi seorang wanita telah memasuki
masa pubertas. Hampir seluruh perempuan di dunia merasakan nyeri haid dengan
berbagai tingkatan, mulai dari sekedar pegel-pegel diseputaran panggul dan sisi dalam
hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Rasa nyeri haid atau yang disebut
dismenore banyak dialami oleh banyak wanita.
Angka kejadian dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50%
perempuan disetiap negara mengalami dismenore. Angka kejadian di Indonesia
mencapai 60%-70%
B. Tujuan
1. Menjelaskan konsep dasar dismenore
2. Menjelaskan bagaimana asuhan keperawatan pada remaja dengan gangguan rasa
nyaman akibat nyeri hebat disminore akibat menstruasi
C. Manfaat
1. Mengetahui dan mengalami konsep dasar dismenore
2. Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada remaja dengan gangguan
rasa nyaman akibat nyeri hebat dismenore akibat menstruasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

TEORI

A. Definisi Dismenore
Dismenore adalah nyeri selama menstruasi yang di sebabkan oleh kejang otot
uterus. Nyeri ini terasa di perut bagian bawah dana tau didaerah bujur sangkar
Michaelis. Nyeri dapat terasa sebelum dan sesudah haid, dapat bersifat kolik atau
terus menerus.
Nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Istilah dismenore
bisa dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat dimana penderita mengobati sendiri
dengan analgestik atau sampai memeriksa diri ke dokter.
Dismenore adalah nyeri haid yang yang sedemikian hebatnya, sehingga
memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidup
seharihari untuk beberapa jam atau beberapa hari.
Menstruasi yang menimbulkan rasa nyeri pada remaja hampir semuanya
disebabkan dismenora primer. Dismenora primer disebabkan karena gangguan
keseimbangan fungsional, bukan karena penyakit organic pelvis, sedangan dismenora
skunder berhubungan dengan kelainan organic di pelvis yang terjadi pada masa
remaja.
B. Klasifikasi Dismenore
a. Desmenore primer terjadi jika tidak ada penyakit organic, biasanya dari bulan ke-
6 sampai tahun ke-2 setelah menarke. Dismenore ini seringkali hilang saat berusia
25 tahun atau setelah wanita hamil dan melahirkan pervaginam.
b. Desmenore skunder dikaitkan dengan penyakit pelvis organic, seperti
enometriosis, penyakit radang pelvis, stenosis serviks, neoplasma ovarium atau
uterus dan polip uterus. Desmenore skunder dapat disalah artikan sebagai
desmenore primer atau dapat racau dengan komplikasi kehamilan dini
C. Etiologi
a. Dismenore Primer
Secara umum, nyeri haid timbul akibat kontraksi disritmik myometrium yang
menampilkan suatu gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan sampai berat di
perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodic di sisi medial paha. Penyebab
dismenore primer

1. Faktor endokrin
Rendahnya kadar progesterone pada akhir fase korpus luteum. Hormom
progesterone menghambat atau mencegah kontraktilitas uterus sedangkan
hormone estrogen merangsang kontraktilitas uterus.
2. Kelainan organic
Seperti: retrofleksia uterus, hypoplasia uterus, obstruksi k analis servikalis,
mioma submukosum bertangkai, polip endometrium.
3. Faktor kejiwaan atau gangguan pisikis
Seperti: raa bersalah, ketakutan seksual, takut hamil, hilangnnya tempat
berteduh, konflik dengan kewanitannya, dan imaturitas.
4. Faktor konsitusi
Seperti: anemia, penyakit menahun, dan dapat mempengaruhi timbulnya
dismenorea
5. Faktor alergi
Penyerbab alergi adalah toksin haid. Ada asosiasi antara dismenorea dengan
urtikaria, migren, dan asma bronkiale
b. Dismenore sekunder mungkin disebabkan oleh kondisi berikut:
1) Endometriosis
2) Polip atau fibrosid uterus
3) Penyakit radang pinggul
4) Perdarahan uterus disfungsional
5) Prolapse uterus
6) Maladaptasi pemakaian AKDR
7) Kanker ovarium atau uterus
D. Pathofisiologi
1. Dismenore primer
Selama menstruasi, sel-sel endometrium yang terkelupas melepaskan
prostaglandin, yang menyebabkan iskemia uterus melalui kontraksi myometrium
dan vasokontraksi. Kadar ini memang meningkat terutama selama dua hari
pertama menstruasi. Riset terbaru menunjukan bahwa pathogenesis dismenorea
primer adalah prostaglandin F2alpha yang ada di endometrium sekretori.
2. Dismenorea skunder
Dismenorea skunder dapat terjai kapan saja setelah menarche
(haid pertama), namun sering muncul di usia 20 atau 30, setelah tahun normal,
siklus tanpa nyeri. Peningkatan prostaglandin dapat berperan pada dismenorea
skunder, namun secara pengertian penyakit pelvis yang menyertai haruslah ada.
E. Gambaran Klinis
Menurut Harlow (1996), juga terdapat faktor-faktor risiko yang berhubungan
dengan terjadinya dismenore yang berat.
• Menstruasi pertama pada uisa amat dini
• Periode menstruasi yang lama
• Aliran menstruasi yang hebat
• Merokok
• Riwayat keluarga yang positif
F. Pemeriksaan panjang
Pemeriksaan penunjang pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk
menunjang penegakan diagnosa bagi pendeita Dismenorea atau mengatasi gejala yang
timbul, pemeriksaan berikut ini dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyebab
organik.
a. Hitung leukosit untuk menyingkirkan infeksi
b. Kadar human chorionic gonadotropin untuk menyingkirkan kehamilan ektopik c.
Sedimentation rate
d. Laparoscopy
e. Hysteroscopy
f. Dilatation
g. Curettage
G. Penatalaksanaan A.
Dismenore primer
1. Latihan
a) Latihan moderat
b) Latihan menggoyangkan pinggul
2. Panas
a) Buli-buli panas atau botol air panas yang di letakan pada punggung atau
abdomen bagian bawah
b) Mandi air hangat atau sauna
3. Orgasme yang mampu menegakan ngongesti panggul
4. Hindari kafien yang dapat meningkatkan pelepasan prostaglandin
5. Pijat daerah punggung,kaki, atau betis
6. Istirahat
7. Obat-obatan
a) Obat pilihan adalah ibufropen
8. Terapi komplementer
a) Meditasi
b) Akupuntur
c) Black cohos
B. Dismenore skunder
1. PRP
2. Endometriosis
3. Fibroid dan polip uterus
4. Prolapse uterus
5. Sistokel

ASUHAN KEPERAWATAN PADA REMAJA DENGAN GANGGUAN RASA


NYAMAN AKIBAT NYERI HEBAT DISMENORHOEA

A. Pengkajian
1. Riwayat
a. Riwayat menstruasi
1) Awitan menarke
2) Awitan dismenore yang berkaitan dengan minarke
3) Frekuensi dan keteraturan siklus
4) Lama dan jum lah aliran menstruisi
5) Hubungan antara dismenore dengan siklus dan aliran menstraas
b. Deskripsi nyeri
1) Awitan yang terkait dangan masa menstruasi
2) Rasa kram spasmodc atau menetap
3) Lokasi menyeluruh atau spesi spesifik
4) Unilateral atau seluruh abdomen bagian bawah
5) Lokasi padia abaomen bigian bawah, punggung atau paha.
6) Memburuk saat palpasi atau bergerak
c. Gejala yang berkaitan
1) Gejala ekstragenetalia
2) Dispareunia- konstan atau bersiklus yang berhubungna dengan silus
menstruasi.
d. Riwayat obstetri-paritas
e. Pemasangan AKDR
f. Riwayat kondisi yang mungkin mengkibatkan dismenore skunder.
2. Pemeriksaan fisik
a. Pencatatan usia dan berat badan
b. Pemeriksaan speculunm
1) Observasi ostiumm uteri untuk mendeteksi polip.
2) Catat warna atau bau yang tidak biasa dari rabas vagina, lakukan
pemeriksaan sediaan basah
3) Persiapkan uji kultur serviks, kultur IMS, dan uji darah bila perlu,
berdasarkan riwayat pasien.
c. Pemeriksaan bimanual
1) Catat nyeri tekan akibat gerakan serviks
2) Catat ukuran bentuk dan konsestensi uterus, periksa adanya fibroid.
3) Catat setiap masa atau nodul pada adneksa, terutama nyeri unilateral.
4) Catat bila terdapat sistokel atau prolaps uterus.
B. Diagnosa
1. Nyeri akut b/d gangguan menstruasi (dismenore)
C. Intervensi
N Diagnose Tujuan Intervensi Rasional
o keperawatan

1 1. Ny Setelah diberikan askep Jelaskan dan Pendekatan


eri akut b/d selama 1x24 bantu klien dengan
gangguan jam diharapkan dengan menggunakan
menstruasi nyeri pasien berkurang tindakan relaksasi dan
(dismenore) dengan kriteria Pereda nyeri nonfarmakolo
hasil : Nyeri nonfarmakolo gi lainnya
berkurang/dapat gi dan non telah
diadaptasi, dapat invasif menunjukan
mengidentifikasi keefektifan
aktivitas yang dalam
meningkatkan/menurunk mengurangi
am nyeri, skala nyeri
nyeri
ringan

Ajarkan Meningkatka
penggunaan n keram
kompres abdomen.
hangat Panas bekerja
dengan
pedoman
meningkatkan
vasodilatasi
dan otot
relaksasi, saat
menurunnya
iskemik
uterus
Ajarkan
relaksasi Akan
: melancarkan
teknik-teknik peredaran
untuk darah,
menurunkan sehingga
ketegangan kebutuhan O2
otot rangka, oleh jaringan
yang dapat akan
menurunkan terpenuhi,
intensitas sehingga akan
nyeri dan juga mengurangi
tingkatan nyerinya
relaksasi
masase

Ajarkan Mengalihkan
metode
distraksi
selama nyeri
akut

D. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatuskesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untukmelengkapi proses keperawatan
yang menandakanseberapa jauh diagnosa keperawatan, rencanatindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA REMAJA DENGAN GANGGUAN RASA
NYAMAN AKIBAT NYERI HEBAT DISMENORHOEA

Nn. NN 19 th, belum kawin, mengeluh nyeri perut bagian bawah, pada saat melakukan
aktivitas nyeri abdomen bertambah,

Tanggal masuk :21 Des 2021 Jam masuk : 08.00


Pengkajian tanggal : 21, Des 2021 Jam : 09.00 WIB
Ruang/kelas : Aromanis

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Nn. NN
Umur : 19 tahun
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Apel, Citamiang, Sukabumi
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Naufal Alwani
Umur : 20th
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : D3 keperawatan
Pekerjaan : Perawat
Alamat : Kp cibuntu, Cilaku, cianjur
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh nyeri abdomen bagian bawah pada saat menstruasi hari pertama
sampai ketiga, pasien mengeluh sakit bisa melakukan aktivitas seharihari.
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri haid (menstruasi)
3. RIWAYAT MENSTRUASI
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : umur 11 tahun Siklus : teratur
Banyaknya : 2-4 pembalut/hr Lamanya : 7 hari
HPHT : 1 bulan yang lalu Keluhan : -
4. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulunya
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit keluarga seperti DM,
jantung ataupun hipertensi
5. KEBUTUHAN DASAR KHUSUS
1. Pola nutrisi
a. Frekuensi makan : 2-3 sehari
b. Nafsu makan : baik
2. Pola eliminasi
a. BAK
Frekuensi. : 6-7 kali
Warna : kuning jernih
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada
b. BAB
Frekwensi :2 kali
Warna :Coklat agak kuning
Bau : khas
Konsitensi : lunak
Keluhan : tidak ada
3. Pola personal hygiene
a. Mandi : 2x /hari
b. Oral hygiene : 3x/hari
c. Cuci rambut : 2-3x/minggu
4. Pola istirahat dan tidur
a. Lama tidur : 8 jam/hari
b. Keluhan : Tidak ada
5. Pola aktivitas dan latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan : mahasiswa
6. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
• Keadaan umum : lemah Kesadaran : composmentis
• Tekanan darah : 130/90 mmHg Nadi :
100x/menit
• Respirasi : 22x/menit Suhu : 37,6 C
• Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 156 cm
• Mata : konjungtiva normal
• Mulut : gigi tidak
• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
• Dada : Mamae : tidak membesar
• Paru : simetris, tidak ada nyeri tekanan pada paru, tidak
• Perut : Sakit bagian bawah
• Jantung : simetris
• Pemeriksaan Abdomen : dan sakit
• System integument
Tugor kulit : normal
Warna kulit : sawo matang
• Pemeriksaan genetalia : tidak terpasang cateter

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan gangguan menstruasi dismenorea
C. INTERVENSI
DX KRITERIA HASIH INTERVENSI RASIONAL
1 Setelah dilakukan 1.Beri lingkungan 1. Untuk
perawatan 2x 24 jam tenang dan kurangi memberikan rasa
diharapkan rangsangan penuh stress aman dan nyaman
1. Skala nyeri 2.Ajarkan strategi relaksi 2. Untuk
berkurang (misalnya nafas berirama mengurangi tekanan
2. Pasien tampak lambat, nafas dalam, untuk mendapatkan
rileks bimbingan imajinasi rileks
3.Berikan kompres 3. Untuk
hangat Pada perut mengurangi
kontraksi
spasmodik uterus
4. Untuk
mengetahui
perkembangan
skala nyeri

3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/TGL/Jam NODX IMPLEMENTASI HASIL TTD
Jumat,21-12- 1 Memonitor TTV Ds : -
2021 Do : N : 86x/menit
09.00 RR : 20x/menit

09.10 1 Mengkaji nyeri pasien Ds : pasien mengeluh


nyeri
P : nyeri
saat
beraktipitas,
Q : seperti
tertusuk R : pada
perut bagian kanan
Do : pasien tampak
meringis kesakitan
dan menahan nyeri

Ds :
09.17 1 Memfasilitasi Do : pasien tampak
lingkungan yang sedikit menahan nyeri
aman dan nyaman

Ds : klien bersedia Do
09.30 1 Memberikan kompres : kilen tampak
hangat kooperatif

Ds :
16.00 2 Memfasilitasi Do : pasien tampak
lingkungan yang nyaman di tempat
aman dan nyaman tidur

2
Lakukan komunikasi Ds :
trapetik Do : pasien tampak
lemah dan bisa diajak
komunikasi

4. EVALUASI

No Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi


22, Desember 1) Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri
2021 dengan
berhubungan bagian perut berkurang
menstruasi
gangguan O : Wajah pasien tampak ceria
dismenorea TD = 120/70 mmhg
S = 36 C
N = 80x/menit
RR = 24x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pasien diperbolehkan
pulang

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dismenore merupakan nyeri perut yang timbul saat menstruasi. Nyeri ini
sering kali menggangu aktifitas pasien, sakit dismenore biasanya terjadi di perut
bagian bawah atau abdomen. Untuk mengurangi rasa sakit pasien dismenore harus
melakukan atau dianjurkan terapi farmakologis atau non farmakologis yaitu
pemberian obat dan kompres air hangat.
B. Saran
Agar lebih meningkatkan dan mengembangkan lagi pengetahuan tentang
menstruasi terutma dismenore sehingga kedepannya dapat memberikan auhan yang
komprehesif dan meningkatkan pelayanan keperawatan yang profesiaonal dan
berkualitas.
Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang menstruasi,
dismenore, dan pencegahan yang dapat dilakukan ketika terjadi dismenore.

Lampiran
Daftar pustaka
Jurnal https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/

2725/2305

Anda mungkin juga menyukai