Anda di halaman 1dari 18

“PENGARUH TEKNIK KOMPRES DINGIN TERHADAP

INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA REMAJA


PUTRI DI SMP NEGERI 2 SUNGAI TARAB

OLEH:

YURIKE SYAFITRI
20144010768

Pembimbing:
Astrina Aulia,S.K.M.,M.K.K.K

JURUSAN D3 KEPERAWATAN
POLITEKNIK AISYIYAH SUMATERA
BARAT
2022
BABI PENDAHULUAN
Latar Belakang

Menstruasi atau haid merupakan proses meluruhnya jaringan endometrium


disebabkan oleh tidak ada sel telur matang yang dibuahi oleh sperma. Menstruasi
atau haid merupakan suatu kondisi yang biasa terjadi, maka bisa dikatakan setiap
perempuan subur dan normal akan mengalami keadaan ini (Isnainy et al., 2021).
Dismenore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan yang dapat dialami
wanita saat menstruasi. Dismenore adalah nyeri perut bawah saat menstruasi
yang biasanya di dampingi oleh gejala lainnya seperti berkeringat, sakit kepala,
diare dan muntah (Tsamara et al., 2020).
Dari data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2016 terdapat data dismenore di dunia
sangat tinggi. Diperkirakan lebih dari 50% wanita didunia merasakannya kondisi ini. Penelitian
yang dilakukan di Amerika Serikat persentasi kejadian dismenore sekitar 60%, Swedia 72%.
Tahun 2016 WHO mendapatkan data sebanyak 1.769.425 jiwa (90%) perempuan di dunia
merasakan dismenore berat (Oktorika et al., 2020).

Insiden dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% wanita di
setiap Negara mengalami menstruasi dengan dismenore. Tingkat insiden di
Amerika adalah sekitar 60% dan di Swedia sekitar 75% (Kemenkes, 2016).
BABI PENDAHULUAN
Latar Belakang

Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 107.673 (64,25%) yang terdiri dari
59,671 jiwa (54,89%) mengalami dismenore primer dan 9.496 jiwa (9,36%)
mengalami dismenore sekunder. Angka kejadian dismenore dikalangan wanita usia
produktif berkisar 45%-95%.

Dismenore primer dialami oleh 60% - 75% remaja. Dilaporkan 30% - 60% remaja
wanita yang mengalami disminore pada kalangan 7% - 15% tidak pergi ke sekolah..
Prevelensi dismenore di Indonesia sebesar 107.673 jiwa (64,25%) mengalami
dismenore primer dan 9,496 jiwa (9,63%) mengalami dismenore sekunder.
Dismenore mempunyai efek negatif untuk keseharian para remaja. Efeknya seperti
kurang konsentrasi, ketidaknyamanan saat haid serta terganggunya aktivitas dan
pekerjaan. Perempuan yang sedang mengalami dismenore akan menimbulkan
perasaan yang tidak nyaman dan asing.

Dampak lainnya adalah menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari serta


menyebabkan perempuan tidak bisa ke sekolah atau tidak bisa melakukan
pekerjaan bahkan harus sampai datang berobat ke dokter atau mengobati
dirinya sendiri dengan mengkonsumsi obat anti nyeri
BABI PENDAHULUAN
Latar Belakang

Penatalaksanaan dismenore secara umum dapat dilakukan secara farmakologis


maupun non farmakologis. Secara farmakologis dapat dilakukan dengan
menggunakan analgesik untuk menurunkan skala nyerinya.

Meskipun secara efektif analgesik dapat mengurangi nyeri, namun penggunaan


analgesik yang digunakan secara terus-menerus akan menimbulkan dampak
ketagihan atau ketergantungan dan akan memberikan efek samping obat yang
berbahaya
BABI PENDAHULUAN
Rumusan Masalah

Berdasarkan jabaran pada latar belakang diatas maka


perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Pengaruh
Teknik Kompres Dingin Terhadap Intensitas Nyeri Dismenore
Primer Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 2 Sungai Tarab”
BABI PENDAHULUAN
TujuanPeneliti

Tujuan umum
1 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi kompres
dinginterhadapintensitas nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMP
Negeri 2 Sungai Tarab

2 Tujuan khusus
a) Diketahui rerata nyeri dismenore sebelum pemberian kompres dingin pada
remaja putri di SMP Negeri 2 Sungai Tarab
b) Diketahui rerata nyeri dismenore setelah pemberian kompres dingin pada
remaja putri di SMP Negeri 2 Sungai Tarab
c) Diketahui pengaruh pemberian kompres dingin terhadap intensitas nyeri
dismenore pada remaja putri di SMP Negeri 2 Sungai Tarab
BABII TinjauanPustaka
Menstruasi

DefenisiDefenisi

Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang


dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Menstruasi
didefenisikan juga sebagai peristiwa keluarnya darah dari
vagina karena luruhnya lapisan dinding rahim yang banyak
mengandung pembuluh darah (endometrium) jika saat sel
telur tidak dibuahi.

Sel telur hanya keluar sebulan sekali dan


apabila tidak terjadi fertilisasi atau
pembuahan seperti melalui hubungan
seksual, maka 14 hari kemudian sel telur itu
langsung mati bersama darah pada lapisan
dinding yang sebelumnya menebal pada 14
hari selanjutnya (Viki et al., 2017)
BABII TinjauanPustaka
Menstruasi

Siklus Menstruasi

Aspek hormonal selama siklus menstruasi


Siklus menstruasi bisa dipengaruhi oleh kondisi Mamalia khususnya manusia, siklus
1 tertentu seperti stress, pengobatan dan aktivitas reproduksinya melibatkan berbagai organ yaitu
yang berlebihan. Pada saat remaja biasanya uterus, ovarium, vagina dan mammae yang
siklus ini belum teratur pada awal menstruasi berlangsung dalam waktu tertentu atau adanya
tapi setelah dalam jangka waktu tertentu akan sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan adanya
teratur tetapi ada beberapa gejala saat pengaturan, koordinasi yang disebut hormon.
menstruasi (Viki et al., 2017)

Gambaran klinis menstruasi


2
Sebagian besar wanita pertengahan usia
reproduktif, perdarahan menstruasi terjadi setiap
25-35 hari dengan median panjang siklus adalah
28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik, selang
waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi-
fase folikular bervariasi lamanya.
BABII Tinjauan Pustaka
Menstruasi
Ada beberapa tanda dan gejala menstruasi, yaitu :

a. Perut terasa mulas,mual dan panas


Tanda Dan Gejaga b. Kram pada perut bagian bawah dan vagina
c. Kurang darah (anemia)
d. Perut kembung
e. Terasa nyeri saat buang air kecil
f. Tubuh tidak fit
g. Demam
h. Sakit kepala dan pusing
i. Keputihan
j. Gatal-gatal pada area vagina
k. Emosi meningkat
l. Mudah tersinggung
m. Gelisah
n. Gangguan konsentrasi
o. Rasa takut
p. Sukar tidur
BABIITINJAUAN KEPUSTAKAAN
Dismenore

1. 3.

2.
Klasifikasi Dismenore
Dismenore
Dismenore adalah rasa sakit atau nyeri
hebat pada bagian bawah perut yang
terjadi saat wanita mengalami siklus
menstruasi. Nyeri biasanya berlangsung
sesaat sebelum haid dan selama haid
hingga berakhirnya siklus menstruasi.
BABIITINJAUAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Relevan

Dismenore primer
Dismenore sekunder
Dismenore primer dikenal dengan
Dismenore sekunder memiliki
sebutan PMS (primary
sebab patofisiologi khusus
dismenorrhea) dan tidak memiliki
misalnya berkenan dengan
patofisiologi khusus. Pada umumnya
adanya fibromyomas dan
dismenore primer sering dikenal
endometriosis. Dismenore
dengan gejala premenstrual
sekunder dialami perempuan
sindroma yang disebabkan oleh
yang mengalami endometriosis,
kelebihan hormone prostaglandin
infeksi panggul, mengalami
pada jaringan endometrium.
penyempitan atau stenosis pada
mulut rahim (serviks), kanker
uterus dan ovarium atau
perempuan akseptor IUD.
BABIITINJAUAN KEPUSTAKAAN
Kerangka Konseptual

Haid Pada Usia Berusia Di


Dismenore Dini >12 Tahun Bawah 30
Merokok
Tahun
BABIII Kerangka Konsep

A. Kerangka Teori

Nyeri dismenore adalah keluhan ginekologis akibat ketidakseimbangan


hormon progesterone dalam darah sehingga mengakibatkan timbul
rasa nyeri yang paling sering terjadi pada wanita. Wanita yang
mengalami dismenore memproduksi prostaglandin 10 kali lebih banyak
dari wanita yang tidak mengalami dismenore. Nyeri saat menstruasi
menyebabkan rasa tidak nyaman saat melakukan aktivitas fisik serta
absen berulang kali di sekolah, sehingga terganggunya produktivitas.
Remaja putri sering mengalami sakit akibat dismenore primer karena
siklus hormonal yang belum stabil (Wahyuningsih et al., 2021)
BABIII Kerangka Konsep

B.Kerangka Konsep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh


teknik kompres dingin terhadap intensitas nyeri
dismenore primer pada remaja putri di SMP Negeri 2
Sungai Tarab. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah teknik kompres dingin dan variabel dependennya
adalah intensitas nyeri dismenore primer.
BABIV Metode Penelitian

Desain Penelitian

1 2

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian eksperimen Pra Perlakuan Posttest


atau percobaan (exsperiment research) yang bertujuan
untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul O¹ X O²
sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau
eksperimen tersebut. Penelitian ini menggunakan desain Tabel. Desain Penelitian Pra
penelitian eksperimen dengan rancangan one group pretest Eksperimental One Group Pre-Posttest
dan posttest (Soekidjo & Notoadmodjo, 2012)
Design
Sebelum diberikan teknik kompres dingin peneliti
melakukan pretest dengan menggunakan lembar kuesioner
Numeric Rating Scale (NRS) kemudian setelah diberikan
kompres dingin akan dilakukan lagi perhitungan posttest
dengan menggunakan lembar kuesioner Numeric Rating
Scale (NRS) yang sama untuk mengetahui pengaruh teknik
kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri
dismenore.
BABIV Metode Penelitian

Lanjutan...
Tempat dan Waktu Penelitian
3
Penelitian ini direncanakan dilakukan di SMP
Negeri 31 2 Sungai Tarab dan waktu penelitian ini
akan dilakukan dari 16 Oktober 2022 sampai
November 2022. Penelitian tentang pengaruh
teknik kompres dingin terhadap intensitas nyeri
dismenore ini akan dilakukan pada remaja putri
kelas VII dan waktu pengumpulan data
direncanakan akan dilakukan pada bulan Oktober
2022.
BAB IV Metode Penelitian

Populasi
Populasi adalah golongan mana yang akan menjadi sasaran dalam penelitian
(Notoadmodjo,2012). Populasi pada penelitian ini adalah remaja putri di SMP Negeri2
Sungai Tarab. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 131 remaja putri
kelas VII di SMP Negeri 2 Sungai Tarab.

Sampel
Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoadmodjo, 2012). Menurut Sugiyono (2016) mengatakan bahwa untuk penelitian
eksperimen yang sederhana ini minimal 10-20 responden. Sampel penelitian berjumlah
15 orang remaja putri yang sedang menstruasi dan yang sedang mengalami nyeri
dismenore primer di SMP Negeri 2 Sungai Tarab dengan drop out 10% dari sampel yang
akan diambil.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai