DYSMENNORRHEA
DISUSUN OLEH :
SHELVIA ROSALINDA
P17221171010
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan kepada kami dalam menempuh perkuliahan khususnya dalam
mata kuliah maternitas dengan pokok bahasan dan judul Asuhan Keperawatan dengan
Kasud Dysmenorrhea. Adapun dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dalam pembuatan
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
A. KONSEP MEDIS
1. Defenisi Dismenore
Dismenore adalah nyeri selama menstruasi yang di sebabkan oleh kejang otot
uterus. Nyeri ini terasa di perut bagian bawah dan atau di daerah bujur sangkar
Michaelis . Nyeri dapat terasa sebelum dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau
terus menerus. Nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit.
Istilah dismenorea biasa dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat dimana penderita
penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidup sehari-hari
untuk beberapa jam atau beberapa hari. Patofisiologi dismenore sampai saat ini masih
belum jelas, tetapi akhir-akhir ini teori prostaglandin banyak digunakan, dikatakan
bahwa pada keadaan dismenore kadar prostaglandin meningkat. Kram, nyeri dan
beberapa wanita, hal itu muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman ringan dan letih,
dimana beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu menghentikan aktifitas
sehari-hari. Dismenore dikelompokkan sebagai dismenore primer saat tidak ada sebab
yang dapat dikenali dan dismenore sekunder saat ada kelainan jelas yang
kram menstruasi; hal ini sering terjadi pada mereka yang baru saja mulai menstruasi
atau mereka yang menggunakan pil KB. Kelahiran bayi sering merubah gejala-gejala
1
Istilah dismenorea atau nyeri haid hanya dipakai jika nyeri haid demikian
pekerjaannya untuk beberapa jam atau beberapa hari (Simanjuntak, 1997). Ada 2 jenis
2. Klasifikasi Dismenore
1. Desminore primer
Desminore primer terjadi jika tidak ada penyakit organic, biasanya dari bulan
ke-6 sampai tahun ke-2 setelah menarke. Desminore ini seringkali hilang saat
berusia 25thn atau setelah wanita hamil dan melahirkan pervaginam. Faktor
ovulasi dan tidak terjadi saat ovulasi disupresi. Selama fase luteal dan aliran
kram abdomen bawah yang bersifak siklik. Respon sistemik terhadap PGF2α
(anoreksia, mual, muntah, diare) dan gejala system saraf pusat (pusing, sinkop,
2
2. Desminore sekunder
uterus dan polip uterus. IUD juga dapat menyebabkan desminore sekunder.
Desminore sekunder dapat disalah artikan sebagai desminore primer aatau dapat
rancu dengan komplikasi kehamilan dini. Pada kasus pemeriksaan pelvis abnormal
hati-hati harus dilakukan untuk mencari kelainan dalam kavum uteri atau pelvis
mendasarinya.
3. Etiologi
1. Dismenore Primer
Secara umum, nyeri haid timbul akibat kontraksi disritmik miometrium yang
menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan sampai berat di
perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik di sisi medial paha. Penyebab
3
a. Faktor endokrin
Rendahnya kadar progesteron pada akhir fase korpus luteum. Menurut Novak
b. Kelainan organic
d. Faktor konstitusi
dismenorea.
e. Faktor alergi
Menurut Smith, penyebab alergi adalah toksin haid. Menurut riset, ada
2. Dismenore sekunder
a. Endometriosis
e. Prolaps uterus
4
f. Maladaptasi pemakaian AKDR
atau ,melahirkan.
diare, nyeri punggung bawah, sakit kepala, kadang-kadang dapat juga disertai
vertigo atau sensasi jatuh, perasaan cemas dan gelisah, hingga jatuh pingsan
(Anurogo, 2011). Nyeri dimulai beberapa jam sebelum atau bersamaan dengan
awitan menstruasi dan berlangsung selama 48 sampai 72 jam. Nyeri yang berlokasi
di area suprapubis dapat berupa nyeri tajam, dalam, kram, tumpul dan sakit. Sering
kali terdapat sensasi penuh di daerah pelvis atau sensasi mulas yang menjalar ke
paha bagian dalam dan area lumbosakralis. Beberapa wanita mengalami mual dan
muntah, sakit kepala, letih, pusing, pingsan, dan diare, serta kelabilan emosi selama
dismenore primer, yaitu 1) Nyeri berupa keram dan tegang pada perut bagian bawah;
2) Pegal pada mulut vagina; 3) Nyeri pinggang; 4) Pegal-pegal pada paha; 5) Pada
beberapa orang dapat disertai mual, muntah, nyeri kepala, dan diare.
5
2. Dismenore Sekunder
Nyeri dengan pola yang berbeda didapatkan pada dismenore sekunder yang
terbatas pada onset haid. Dismenore terjadi selama siklus pertama atau kedua setelah
haid pertama, dismenore dimulai setelah usia 25 tahun. Sedangkan menurut Sari
(2012) ciri-ciri atau gejala dismenore sekunder, yaitu 1) Darah keluar dalam jumlah
banyak dan kadang tidak beraturan; 2) Nyeri saat berhubungan seksual; 3) Nyeri perut
bagian bawah yang muncul di luar waktu haid; 4) Nyeri tekan pada panggul; 5)
Ditemukan adanya cairan yang keluar dari vagina; 6) Teraba adanya benjolan pada
5. Patofisiologi
1. Dismenorea primer
menarche (haid pertama) segera setelah siklus ovulasi teratur (regular ovulatory
Kadar ini memang meningkat terutama selama dua hari pertama menstruasi.
Vasopressin juga memiliki peran yang sama. Riset terbaru menunjukkan bahwa
6
vasoconstrictor, yang ada di endometrium sekretori (Willman, 1976). Respon
folikuler menuju fase luteal, dengan peningkatan lebih lanjut yang terjadi selama
sensitivitas nyeri serabut (pain fibers) di uterus (Helsa, 1992). Jumlah leukotriene
prostaglandin (Demers, 1984; Rees, 1987; Chegini, 1988; Sundell, 1990; Nigam,
miometrium, mereduksi (mengurangi) aliran darah uterus, dan nyeri (pain) pada
7
2. Dismenorea Sekunder
setelah menarche (haid pertama), namun paling sering muncul di usia 20-an atau
30-an, setelah tahun-tahun normal, siklus tanpa nyeri (relatively painless cycles).
device). Karim Anton Calis (2006) mengemukakan sejumlah faktor yang terlibat
dalam patogenesis dismenorea sekunder. Kondisi patologis pelvis berikut ini dapat
a. Endometriosis
e. Adenomyosis
f. Fibroids
g. Uterine polyps
h. Intrauterine adhesions
8
l. Pelvic congestion syndrome
m. Allen-Masters syndrome
6. Pathway
Penumpukan darah
Peningkatan Gastroistentinal Merangsang Pengeluaran
hadidn
produk netransmiter
prostaglanidin
vasopresin
Mual, Muntah
Kontraksi Uterus/
Peningkatan endometerium
kontraksi uterus
Nutrisi
Terjadi hipersentivitas
Hipoksia dan
iskemia jarinagn
uterus
Nyeri
Hambatan Mobilitas
Kurang Pengetahuan
Ansietas
9
7. Gambaran Klinis
1. Dismenore Primer
a. Dismenore muncul berupa serangan ringan, kram pada bagian tengah, bersifat
yang paling berat selama 24 jam pertama menstruasi dan mereda pada hari
kedua.
Muntah
Diare
Sakit kepala
Sinkop
Nyeri kaki
Kasus ini bertambah berat setelah beberapa tahun samapai usia 23- 27
10
Jarang terjadi pada atlet.
Jarang terjadi pada wanita yang memiliki siklus menstruasi yang tidak
teratur.
2. Dismenore sekunder
Nyeri pada daerah supra pubis seperti cram, menyebar sampai area
lumbrosacral.
Diare
Kelelahan
Nyeri kepala
Emosi labil
1. Dismenore Primer
11
c. sering pada nulipara
e. nyeri timbul mendahului haid, meningkat pada dan meningkat bersamaan hari
g. sering disertai mual, muntah, - tidak diare, kelelahan dan nyeri kepala
2. Dismenore Sekunder
b. tidak tentu
d. nyeri terus-menerus
e. nyeri mulai pada saat haid menghilang bersamaan haid dengan keluarnya darah
haid.
9. Pemeriksaan penunjang
penegakan diagnosa bagi penderita Dismenorea atau mengatasi gejala yang timbul,
dismenorea:
12
4. Sedimentation rate.
5. Cancer antigen 125 (CA-125) assay: ini memiliki nilai klinis yang terbatas dalam
relatif rendah.
6. Laparoscopy
7. Hysteroscopy
8. Dilatation
9. Curettage
10. Penatalaksanaan
1. Dismenore primer
a. Latihan
miring.
b. Panas
Buli-buli panas atau botol air panas yang di letakkan pada punggung atau
13
c. Orgasme yang mampu menegakkan kongesti panggul.(peringatan : hubungan
f. Istirahat
g. Obat-obatan
Obat pilhan adalah ibuprofen, 200-250 mg, diminum peroral setiap 4-12 jam,
Aleve (natrium naproksen) 200mg juga bisa di minum peroral setiap 6 jam.
h. Terapi Komplementer
i. Biofeedback
j. Akupuntur
k. Meditasi
l. Black cohos
2. Dismenore sekunder
a. PRP
14
kelompok B streptokokus, dan mikoplasmata genital. Lakukan kultur dengan
benar.
Rekomendasi dari center for disease control and prevention (CDC) adalah
sebagai berikut :
peroral di tambah 100 mg doksisiklin per oral , 2 kali/ hari selama 14 hari.
15
B. ASUHAN KEPERAWATAN DISMENORE
Nona A berusia 17 Tahun, mengeluh kram pada abdomen bawah setiap mengalami
mentruasi. Pasien mengatakan gejala ini dirasakan sejak menarche. Ia seringkali tidak
masuk sekolah karena nyeri yang dirasakan parah. Ia sering mengalami perut kembung
dan nyeri punggung saat mentruasi. Banyaknya darah mentruasi tidak terlau banyak,
biasanya mengganti pembalut sekitar 3-4 kali sehari pada saat mentruasi dengan lama
sekitar 5 hari. Tanda tanda vital normal, pemeriksaan pelvic menunjukan genitalia
ekterna normal dan anverted uterus baik. Pemerikassaan lab serum beta Hcg , 5 Miu/Ml,
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama : Ny A
Usia : 17 tahun
b. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri abdomen
Nona A mengeluh nyeri dibagian perut. Nyeri dirasakan setiap kali mentrusi.
16
d. Analisa data
Mual, muntah
Nutrisi
Nyeri
17
Hambatan mobilitas
Mual, muntah
Nutrisi
Nyeri
Kurang pengetahuan
Ansietas
2. Diagnosa
18
3. Intervensi
1 1 Tupan: Mandiri
perawatan selama 1 x 2. Masase daerah perut yang 2. Menguragi nyeri karena adanya
2. Pasien mampu
senam dismenore
5. Pasien mampu
menggunakan
tehnik
19
nonfarmakologi
untuk mengurangi
nyeri, mencari
bantuan
Setelah dilakukan 2. Ajarkan pada klien dan 2. keluarga akan mengajarkan dirumah
peningkatan latihan
mobilitas
3. Memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
20
kemampuan
berpindah
4. Memperagakan
penggunaan alat
Bantu untuk
mobilisasi
(walker)
sediakan materi
Setelah dilakukan
pengajaran/instruksi tertulis.
tindakan keperawatan
selam 1 x 24 jam
ansietas berkuranng
5. Ajarkan senam nyeri haid 2. Membantu meningkatkan pengetahuan
dengan kriteria hasil
dan memberikan sumber tambahan
3. Klien mengerti
untuk referensi perawatan
tentang penyakit
di rumah.
nyeri haid dan
perawatannya
21
4. Klien mengerti terapi
22
DAFTAR PUSTAKA
http://sagungputri.blogspot.com/2012/01/asuhan-keperawatan-disminore.html
1
2