Anda di halaman 1dari 9

GASTRITIS

No.Dokumen :
/UKP/VII/SOP/2016
SO
No. Revisi :-
P
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
TEOPAN PARDAMAIAN
MUARA KATI 196806091992031008

1. Pengertian Gastritis adalah proses inflmsi/perdangan pada lapisan mukosa


dan sub mukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa
apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses
inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penegakkan
diagnosis dan penanganan pasien gastritis.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Muara Kati Nomor
440/74/PKM/IV/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Puskesmas Muara Kati
4. Referensi Lampiran Peraturan Menteri Kesehata Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ 1. Perawat memanggil pasien
Langkah- 2. Perawat menyapa pasien dan atau keluarganya
langkah 3. Perawat mempersilahkan pasien duduk
4. Dokter melakukan anamnesis :
4.1. Apakah pasien mual ?
4.2. Apakah pasien mengalami nyeri ulu hati, kembung ?
4.3. Mulai kapan pasien merasakan keluhan ?
4.4. Apakah pola makan sudah benar ?
4.5. Apakah mengalami keluhan lain ?
4.6. Riwayat penyakit
5. Perawat melakukan Vital Sign yang meliputi
5.1. Tekanan Darah
5.2. Suhu
5.3. Nadi
5.4. Respiratory
5.5. Berat Badan
6. Dokter mencatat hasil pemeriksaan vutal sign di rekam medis.
7. Dokter melakukan pemeriksaan fisik, apakah ada :
7.1 Nyeri epigastrium
7.2 Peningkatan bisisng usus
7.3 Hematemesis, melena
7.4 Conjungtiva anemis pada yang kronis
dan menuliskan hasilnya pada rekam medis.
8. Dokter menegakkan diagnosis pasien dan menuliskan pada
rekam medis.
9. Dokter memutuskan penatalaksanaan / terapi oral :
9.1 H2 bloker 2 x 1/ hari (Ranitidin 150 mg/kali, atau
Famotidin 20 mg/kali)
9.2 PPI 3x1/hari (Omeprazole 20 mg/kali atau
Lansoprazole 30mg/kali)
9.3 Antasida 3 x 500 mg/hari
10. Dokter memberi edukasi pada pasien dan mencatat pada
rekam medis yaitu menghindari pemicu keluhan antara lain
dengan :
10.1 makan tepat waktu, sering tapi porsi kecil
10.2 menghindari makanan yang meningkatkan asam
lambung atau perut kembung seperti teh, kopi, makanan
pedas, kol.
10.3 Menghindari obat-obat AINS
11. Dokter menuliskan resep dan menyerahkan kepada pasien
serta mempersilakan ke apotek.

6. Unit terkait Farmasi

2/2

HIPERTENSI
No.Dokumen :
/UKP/VII/SOP/2016
SOP No. Revisi :-
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
TEOPAN PARDAMAIAN
MUARA KATI 196806091992031008

Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah


1. Pengertian
sistolik lebih dari ≥140 mmHg dan atau tekanan diastolik ≥ 90
mmHg.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penegakkan
diagnosis dan penanganan pasien hipertensi.

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Muara Kati Nomor 440/


/PKM/IV/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
Muara Kati

4. Referensi Lampiran Peraturan Menteri Kesehata Nomor 5 Tahun 2014


tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ 1. Perawat memanggil pasien
Langkah- 2. Perawat menyapa pasien dan atau keluarganya
langkah
3. Perawat mempersilahkan pasien duduk
4. Dokter melakukan anamnesis, tanyakan :
4.1 apakah ada nyeri kepala, leher kaku, berdebar,
penglihatan kabur, sakit dada ?
4.2 adakah riwayat penyakit cardiovaskuler dalam keluarga ?
4.3 bagaimana pola makan dan akitifitas fisik ?
5. Perawat melakukan Vital Sign yang meliputi
5.1. Tekanan Darah
5.2. Suhu
5.3. Nadi
5.4. Respiratory
5.5. Berat Badan
6. Dokter menuliskan hasil pemeriksaan vital sign di rekam
medis.
7. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan menuliskan hasilnya
pada rekam medis.
8. Dokter menegakkan diagnosis pasien dan menuliskan pada
rekam medis.
9. Dokter memutuskan penatalaksanaan / terapi sesuai
algoritma tata laksana hipertensi.
10. Dokter memberi edukasi pada pasien dan mecatat pada
rekam medis. Modifikasi gaya hidup
10.1 Penurunan berat badan
10.2 Diet kaya buah dan sayur, rendah lemak jenuh
10.3 Pengurangan intake natrium
10.4 Aktifitas fisik yang teratur
11. Dokter menulis resep dan menyerahkan kepada pasien.
12. Untuk pasien yang pertama didiagnosis hipertensi, maka
pasien dipersilakan ke ruang konseling gizi.

6. Unit terkait 1. Farmasi


2. Unit gizi
2/2

OSTEOARTRITIS
No.Dokumen :
/UKP/VII/SOP/2016
SOP No. Revisi :-
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
TEOPAN PARDAMAIAN
MUARA KATI 196806091992031008

1. Pengertian Osteoarthritis adalah penyakit sendi degenerative yang berkaitan


dengan kerusakan kartilago sendi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penegakkan
diagnosis dan penatalaksanaan pasien osteoarthritis.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Muara Kati Nomor 440/
/PKM/IV/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
Muara Kati
4. Referensi Lampiran Peraturan Menteri Kesehata Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ 1. Perawat memanggil pasien
Langkah- 2. Perawat menyapa pasien dan atau keluarganya
langkah 3. Perawat mempersilahkan pasien duduk
4. Dokter melakukan anamnesis, pada keluhan utama
ditanyakan adanya :
4.1. Apakah ada nyeri sendi?
4.2. Apakah ada hambatan gerakan sendi ?
4.3. Apakah ada kaku pagi hari ?
4.4. Apakah ada krepitasi ?
4.5. Apakah ada pembengkakan sendi ?
4.6. Apakah ada perubahan gaya berjalan ?
5. Perawat melakukan Vital Sign yang meliputi
5.1. Tekanan Darah
5.2. Suhu
5.3. Nadi
5.4. Respiratory
5.5. Berat Badan
6. Dokter mencatat hasil pemeriksaan vutal sign di rekam
medis.
7. Dokter melakukan pemeriksaan fisik, apakah ada tanda
patognomonis :
7.1 hambatan gerak
7.2 Krepitasi
7.3 Pembengkakan sendi asimetris
7.4 Tanda-tanda peradangan sendi
7.5 Deformitas sendi permanen
7.6 Perubahan gaya berjalan
dan menuliskan hasilnya pada rekam medis.
8. Dokter menegakkan diagnosis pasien dan menuliskan pada
rekam medis.
9. Dokter memutuskan penatalaksanaan / terapi oral :
NSAID (diclofenac, ibuprofen, piroksikam, mefenamat,
metampiron)
10. Dokter memberi edukasi pada pasien dan mencatat pada
rekam medis yaitu :
10.1 menurunkan berat badan
10.2 tetap menggunakan sendi dan melindungi sendi yang
sakit
11. Dokter menuliskan resep dan menyerahkan kepada pasien
serta mempersilakan ke apotek.

Unit terkait 1. Farmasi


2. Fisioterapi
2/2
GASTROENTERITIS (GE)
No.Dokumen :
/UKP/VII/SOP/2016
SOP No. Revisi :-
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
TEOPAN PARDAMAIAN
MUARA KATI 196806091992031008

1. Pengertian Gastroenteritis adalah peradangan pada mukosa lambung dan


usus halus yang ditandai dengan diare, yaitu buang air besar
lembek atau cair, dpat bercampur darah atau lender, dengan
frekwensi 3 kali atau lebih dalam kurun waktu 24 jam, disertai
muntah, rasa tidak enak di perut dan menurunnya nafsu
makan. Apabila lebih dri 30 hari disebut kronis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penegakkan
diagnosis dan penanganan pasien diare.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Muara Kati Nomor 440/
/PKM/IV/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
Muara Kati
4. Referensi Lampiran Peraturan Menteri Kesehata Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ 1. Perawat memanggil pasien
Langkah- 2. Perawat menyapa pasien dan atau keluarganya
langkah 3. Perawat mempersilahkan pasien duduk
4. Dokter melakukan anamnesis / alloanamnesis, temukan :
4.1 bagaimana konsistensi tinja?
4.2 Frekwensi buang air besar dalam 24 jam?
4.3 Apakah ada lendir, darah?
4.4 Riwayat makanan sebelumnya, ada riwayat alergi
makanan ?
4.5 Adakah mual muntah ?
4.6 Riwayat bepergian ke daerah wabah diare?
5. Perawat melakukan Vital Sign yang meliputi
5.1. Tekanan Darah
5.2. Suhu
5.3. Nadi
5.4. Respiratory Rate
5.5. Berat Badan
6. Dokter mencatat hasil pemeriksaan vutal sign di rekam
medis.
7. Dokter melakukan pemeriksaan fisik : periksa tanda-tanda
dehidrasi dan menuliskan hasilnya pada rekam medis.
8. Dokter menegakkan diagnosis pasien dan menuliskan pada
rekam medis.
9. Dokter memutuskan penatalaksanaan / terapi oral sesuai
dengan derajat deridrasi :
9.1 obat anti diare : turunan opioid (loperamide), obat
yang mengeraskan
tinja (atapulgit 4 x 2 tablet /hari)
9.2 antimikroba :
- Golongan kuinolon : ciprofloxazin 2 x 500 mg, 5-7
hari, atau
INFLUENZA
No.Dokumen :
/UKP/VII/SOP/2016 2/2
SOP No. Revisi :-
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
TEOPAN PARDAMAIAN
MUARA KATI 196806091992031008

1. Pengertian Influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus


RNA yaitu virus influenza A, B dan jarang C, yang menyerang
saluran pernafasan atas dan paru-paru.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penegakkan
diagnosis dan penanganan pasien influenza.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Muara Kati Nomor 440/
/PKM/IV/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
Muara Kati
4. Referensi Lampiran Peraturan Menteri Kesehata Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ 1. Perawat memanggil pasien
Langkah- 2. Perawat menyapa pasien dan atau keluarganya
langkah 3. Perawat mempersilahkan pasien duduk
4. Dokter melakukan anamnesis / alloanamnesis :
4.1 Apakah ada demam, bersin, batuk, sakit
tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi, sakit kepala,
badan lemah ?
5. Perawat melakukan Vital Sign yang meliputi :
5.1. Tekanan Darah
5.2. Suhu
5.3. Nadi
5.4. Respiratory Rate
5.5. Berat Badan
6. Dokter mencatat hasil pemeriksaan vutal sign di rekam
medis.
7. Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
7.1 mukosa hidung edema
7.2 rhinore
8. Dokter menegakkan diagnosis pasien dan menuliskan pada
rekam medis.
9. Dokter memutuskan penatalaksanaan / terapi simptomatik
oral :
9.1 Antipiretik : dewasa :parasetamol 3-4 x 500 mg/hari
atau ibuprofen 3-4 200-400 mg/hari
9.2 Dekongestan : misal pseudoefedrin 60 mg tiap 4-6 jam
9.3 Antihistamin : clorfeniramin 25-50 mg tiap 4-6 jam,
cetirizine 1x10 mg
9.4 Antitufif atau ekspektoran bila disertai batuk.
10. Dokter memberi edukasi pada pasien dan mencatat pada
rekam medis yaitu mengenai :
10.1 untuk meringankan gejala agar pasien istirahat 2-3
hari.
10.2 meningkatkan gizi makanan : tinggi protein dan
kalori, serta buah.
11. Dokter menuliskan resep dan menyerahkan kepada
2/2

Anda mungkin juga menyukai