Anda di halaman 1dari 2

HIPERURIESMIA

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh

PUSKESMAS Kepala Puskesmas Nanga Ella

NANGA ELLA dr. Hj. Laumida Sukmawati

Nip. 19731112 200803 2 001

1. Pengertian Hiperurisemia adalah Kondisi kadar asam urat dalam darah melebihi
“normal” yaitu lebih dari 7,0 mg/dl pada pria dan pada wanita 6,0
mg/dl. Hiperurisemia dapat terjadi akibat meningkatnya produksi
ataupun menurunnya pembuangan asam urat, atau kombinasi dari
keduanya. Gout adalah radang sendi yang diakibatkan deposisi kristal
monosodium urat pada jaringan sekitar sendi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam
menegakkan diagnosa serta penatalaksanaan Hiperurisemia-Gout
Arthritis.
3. Kebijakan Berdasarkan Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Kedungdoro
Nomor 440/C.VII.SP.0008.11/436.6.3.14/2016 Tentang layanan klinis
yang menjamin kesinambungan layanan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
5. Prosedur 1. Perawat mempersilahkan pasien masuk poli umum.
2. Perawat melakukan anamnesa
Bengkak pada sendi, nyeri sendi mendadak biasanya timbul pada
malam hari, bengkak disertai rasa panas dan kemerahan, demam,
menggigil, dan nyeri badan. Apabila serangan pertama, 90% kejadian
hanya pada 1 sendi dan keluhan dapat menghilang dalam 3-10 hari
walaupun tanpa pengobatan.
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium bila
diperlukan.
a. Pemeriksaan fisik pada arthritis monoartikuler biasanya
melibatkan sendi metatarsofalang 1 atau sendi tarsal lainnya.
b. Sendi yang mengalami inflamasi tampak kemerahan dan bengkak.
c. Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah.
4. Dokter menegakkan diagnosis Hiperurisemia-Gout Arthritis.
5. Dokter memberikan terapi.
a. Penatalaksanaan dengan mengatasi serangan akut segera (obat
analgesik, kolkisin, kortikosteroid). NSAID seperti natrium
diklofenak 25-50 mg/hari selama 3-5 hari ; Prednison 2-3x5
mg/hari selama 3 hari.
b. Mengelola hiperurisemia dan mencegah komplikasi dengan obat
penurun asam urat seperti allupurinol dimulai dari dosis terendah
100 mg, kemudian bertahap dinaikkan sampai dosis maksimal 800
mg/hari (target terapi adalah kadar asam urat <6 mg/dl)
6. Dokter memberikan konseling kepada pasien agar mengatur gaya
hidupnya
7. Petugas merujuk pasien ke Rumah sakit bila ada penyulit.
Apabila pasien mengalami komplikasi dan nyeri tidak teratasi dapat
dirujuk ke RS.

8. Petugas mencatat di rekam medis pasien.

6. Unit Terkait - Unit Obat

- Unit Gizi
7. Rekaman historis perubahan.
No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai