Anda di halaman 1dari 4

DEMAM TYPHOID

No.Dokumen : 440/C.VII.SOP.PU.0026.12/436.6.3.14/2016
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01 Desember 2016
Halaman : 1/2

UPTD. Puskesmas
Kedungdoro Tanda Tangan : dr.Rr.Endang Dwihastutiningsih
NIP.196709152002122001

1. Pengertian Typhoid abdominalis atau demam typhoid dan paratyphoid adalah penyakit
infeksi akut usus halus yang disebabkan salmonella typhii dan salmonella
paratyphii. Kuman masuk ketubuh melalui makanan dan minuman yang
tercemar S.typhii.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam


menegakkan diagnosa serta penatalaksanaan Demam Typhoid.
3. Kebijakan Berdasarkan Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Kedungdoro Nomor
440/C.VII.SP.0008.11/436.6.3.14/2016 Tentang layanan klinis yang
menjamin kesinambungan layanan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis.
2. Petugas melakukan anamnesa.
Pasien datang ke dokter karena demam. Demam turun naik terutama sore
dan malam hari (demam intermiten). Keluhan disertai dengan sakit kepala
(pusing-pusing) yang sering dirasakan di area frontal, nyeri otot, pegal-
pegal, insomnia, anoreksia dan mual muntah. Selain itu, keluhan dapat
pula disertai gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan meteorismus
atau diare, nyeri abdomen dan BAB berdarah. Pada anak dapat terjadi
kejang demam. Demam tinggi dapatterjadi terus menerus (demam
kontinu) hingga minggu kedua.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Suhu tinggi.
b. Bau mulut karena demam lama.
c. Bibir kering dan kadang pecah-pecah.
d. Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue), jarang
ditemukan pada anak.
e. Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor.
f. Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati).
g. Hepatosplenomegali.
h. Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti oleh
peningkatan frekuensi nadi).
4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Darah perifer lengkap
b. Hitung lekosit total menunjukkan leukopeni (<5000 per mm3),
trombositopenia ringan. Pada minggu ketiga dan keempat dapat
terjadi penurunan hemaglobin akibat perdarahan hebat dalam
abdomen.
c. Pemeriksaan serologi Widal
d. Dengan titer O 1/320 diduga kuat diagnosisnya adalah demam
tifoid. Reaksi widal negatif tidak menyingkirkan diagnosis tifoid.
Diagnosis demam tifoid dianggap pasti bila didapatkan kenaikan titer 4
kali lipat, pada pemeriksaan ulang dengan interval 5-7 hari.
5. Petugas memberikan terapi :
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
b. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi.
c. Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
d. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
e. Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi,suhu, kesadaran),
kemudian dicatat dengan baik di rekam medik pasien.
f. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan
mengurangi keluhan gastrointestinal.
g. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini pertama
untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin
(aman untuk penderita yang sedang hamil), atau trimetroprim-
sulfametoxazole (kotrimoksazol).
6. Petugas memberikan konseling pada pasien
Edukasi pasien tentang tata cara:
a. Pengobatan dan perawatan demam tifoid
b. Diet, pentahapan mobilisasi, dan konsumsi obat
c. Tanda-tanda kegawatan
7. Petugas merujuk pasien ke Rumah sakit
a. Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak perbaikan.
b. Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan.
c. Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas tidak
mencukupi.
8. Petugas mencatat di rekam medis pasien.

2
6. Diagram Alir
Petugas memanggil pasien sesuai rekam
medis.

Petugas melakukan anamnesis

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas melakukan pemeriksaan penunjang

Petugas memberikan terapi

Petugas memberikan konseling

Petugas merujuk ke Rumah sakit bila ada penyulit

Petugas mencatat di rekam medis


pasien

7. Unit Terkait - Unit Pendaftaran


- Unit Laboratorium

- Unit Obat

8. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan.

3
2

Anda mungkin juga menyukai