Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN

DERMATITIS IRRITANT CONTACT

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 5 AGUSTUS 2016
Halaman : 1/2
Kepala
UPTD Puskesmas
UPTD Besuki
PUSKESMAS
BESUKI
Endang Purwatiningsih, S.Kep
NIP. 19690609 199103 2 009

1. Pengertian Dermatitis kontak iritan (DKI) adalah reaksi peradangan kulit non
– imunologik. DKI dapat dialami oleh semua orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, dan ras. Penyebab munculnya
dermatitis jenis ini adalah bahan yang bersifat iritan, misalnya
bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam alkali, dan serbuk
kayu yang biasanya berhubungan dengan pekerjaan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan Dermatitis


Irritant Contact.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor tentang penanganan


Dermatitis Irritant Contact.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik
klinis dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.

5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa dengan keluhan gatal-gatal


2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
3. Petugas menegakkan diagnosa
4. Petugas melakukan penanganan dengan pemberian
farmakoterapi, berupa:
a. Tropikal 2x sehari
 Pelembab krim hidrofilik urea 10%
 Kortikosteroid
Desonidkrim 0.05% (catatan: bila tidak
tersedia dapat digunakan fluosinolon
asetonid krim 0.025%).
 Pada kasus infeksi sekunder, perlu
dipertimbangkan pemberian antibiotik
topikal.
b. Oral sistemik
 Antihistamin hidroksisin (2x1 tablet) selama
maksimal 2 minggu
 Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2
minggu.
5. Pasien perlu mengidentifikasi faktor resiko, menghindari
bahan bahan yang bersifat iritan, baik yang bersifat kimia,
mekanis, dan fisis. Memakai sabun dengan Ph netral dan
mengandung pelembab serta memakai alat pelindung diri
untuk menghindari kontak iritan saat bekerja.
6. Petugas merujuk pasien jika :
 Apabila dibutuhkan patch test
 Apabila kelainan tidak membaik dalam 4 minggu
pengobatan standar dan sudah menghindari kontak.
7. Petugas memberikan Konseling dan Edukasi individu dan
keluarga untuk:
 Konseling untuk menghindari bahan iritan di rumah
saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
 Edukasi menggunakan alat pelindung diri seperti
sarung tangan dan sepatu boot.
 Memodifikasi lingkungan tempat bekerja.

6. Diagram Alir
Anamnesa :
Keluhan gatal-gatal

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

Diagnosa

Penatalaksanaan :
a. Tropikal 2x sehari
 Pelembab krim hidrofilik urea 10%
 Kortikosteroid
Desonidkrim 0.05% (catatan: bila tidak tersedia dapat digunakan
fluosinolon asetonid krim 0.025%).
 Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotik topikal.
b. Oral sistemik
 Antihistamin hidroksisin (2x1 tablet) selama maksimal 2 minggu
 Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu.

Konseling dan Edukasi

Semua proses ditulis dalam Rekam


Medis
7. Unit Terkait 1. UGD
2. Poli Umum
3. Poli KIA

4. Rekaman Historis Diberlakukan


Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.

Anda mungkin juga menyukai