Anda di halaman 1dari 4

SOP/PU/10/2018 Page 1 of 4

DERMATITIS SEBOROIK

No. Dokumen : SOP/PU/10/2021

No. Revisi : 00
SOP Tanggal terbit : 05 April 2021

Halaman : 1- 4

BLUD
PUSKESMAS dr.Rokhmah Maulidina,M.Kes
NIP.198312082010012011
CUKIR

1. Pengertian Dermatitis Seboroik (DS) merupakan istilah yang digunakan untuk

segolongan kelainan kulit yang didasari oleh faktor konstitusi (predileksi di

tempat-tempat kelenjar sebum). DS berhubungan erat dengan keaktifan

glandula sebasea.

2. Tujuan Pasien yang mengalami Dermatitis Seboroik dapat segera tertangani dengan

benar terhindar dari komplikasi.

3. Kebijakan PerMenKes no 5 tahun 2015 tentang Pedoman praktek klinis bagi dokter di

fasilitas pelayanan kesehatan primer.

SK Kepala BLUD Puskesmas Cukir No. 188.4/010/415.17.5/2021 tentang

Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Puskesmas Cukir.

SK Pemeriksaan Umum No: 188.4/118/415.17.5/2021

4. Referensi

5. Alat dan bahan a. Stetoskop

b. Tensimeter

c. Senter

d. Obat-obatan

6. Prosedur a. Petugas melakukan cuci tangan dan Memakai APD Level II

b. Petugas melakukan anamnesa tentang keluhan :

Pasien datang dengan keluhan munculnya bercak merah dan kulit kasar.

Kelainan awal hanya berupa ketombe ringan pada kulit kepala (pitiriasis
SOP/PU/10/2018 Page 2 of 4

sika) sampai keluhan lanjut berupa keropeng yang berbau tidak sedap

dan terasa gatal.

c. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik

1) Papul sampai plak eritema.

2) Skuama berminyak agak kekuningan.

3) Berbatas tidak tegas

d. Petugas melakukan diagnosis

e. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

Petugas melakukan penatalaksanaan;

1) Pasien diminta untuk memperhatikan faktor predisposisi terjadinya

keluhan, misalnya stres emosional dan kurang tidur. Diet juga

disarankan untuk mengkonsumsi makanan rendah lemak.

2) Farmakoterapi dilakukan dengan:

- Topikal

Bayi:

 Pada lesi di kulit kepala bayi diberikan asam salisilat 3% dalam

minyak kelapa atau vehikulum yang larut air atau kompres

minyak kelapa hangat 1x/hari selama beberapa hari.

 Dilanjutkan dengan krim hidrokortison 1% atau lotion selama

beberapa hari.

 Selama pengobatan, rambut tetap dicuci

Dewasa:

 Pada lesi di kulit kepala, diberikan shampo selenium sulfida 1.8

(Selsun-R) atau ketokonazol 2% shampo, zink pirition (shampo

anti ketombe), atau pemakaian preparat ter (liquor carbonis

detergent) 2-5 % dalam bentuk salep dengan frekuensi 2-3 kali

seminggu selama 5-15 menit per hari.

 Pada lesi di badan diberikan kortikosteroid topikal: Desonid


SOP/PU/10/2018 Page 3 of 4

krim 0.05% (catatan: bila tidak tersedia dapat digunakan

fluosinolon asetonid krim 0.025%) selama maksimal 2 minggu.

 Pada kasus dengan manifestasi dengan inflamasi yang lebih

berat diberikan kortikosteroid kuat (betametason valerat krim

0.1%).

 Pada kasus dengan infeksi jamur, perlu dipertimbangkan

pemberian krim ketokonazol 2% topikal.

- Oral sistemik

 Antihistamin sedatif yaitu: hidroksisin (2 x 1 tablet) selama

maksimal 2 minggu, atau

 Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu.

f. Petugas memberikan Edukasi

1) Memberitahukan kepada orang tua untuk menjaga kebersihan bayi

dan rajin merawat kulit kepala bayi.

2) Memberitahukan kepada orang tua bahwa kelainan ini umumnya

muncul pada bulan-bulan pertama kehidupan dan membaik seiring

dengan pertambahan usia.

- Memberikan informasi dengan faktor konstitusi bahwa penyakit

ini sukar disembuhkan tetapi dapat terkontrol dengan mengontrol

emosi dan psikisnya.ketombe), atau pemakaian preparat ter (liquor

carbonis detergent) 2-5 % dalam bentuk salep dengan frekuensi 2-

3 kali seminggu selama 5-15 menit per hari.

- Pada lesi di badan diberikan kortikosteroid topikal: Desonid krim

0.05% (catatan: bila tidak tersedia dapat digunakan fluosinolon

asetonid krim 0.025%) selama maksimal 2 minggu.

- Pada kasus dengan manifestasi dengan inflamasi yang lebih berat

diberikan kortikosteroid kuat (betametason valerat krim 0.1%).


SOP/PU/10/2018 Page 4 of 4

- Pada kasus dengan infeksi jamur, perlu dipertimbangkan

pemberian krim ketokonazol 2% topikal.

7. Bagan Alir
Petugas melakukan
anamnesa

Melakukan
pemeriksaan fisik

Memberikan
therapy sesuai
kebutuhan

Memberikan
penyuluhan ttg person
higyne

8. Hal-hal yang perlu Ketepatan diagnosa untuk menentukan pengobatan


diperhatikan

9. Unit Terkait Poli Farmasi

10. Dokumen terkait 1. Buku register pasien.


- 2. Buku pasien rawat jalan.

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai