Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN DERMATITIS POPOK

No. Kode : SOP/VII/ /2017


Terbitan : 01
SPO No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 02 Januari 2017
Halaman : 1/ 3

Kepala Puskesmas Capkala


PUSKESMAS
CAPKALA Heronimus Edi Susanto
NIP. 19771121 199603 1 001

Pengertian Penatalaksanaan Dermatitis Popok adalah proses dari penegakkan diagnosa dan
penanganan dari kasus dermatitis popok
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengelolah pasien dengan
dermatitis popok.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Capkala Nomor ....Tahun.... tentang
Pelayanan Klinis Di Puskesmas Capkala .
Referensi Permenkes RI no 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di
Pelayanan Kesehatan Nasional halaman 480-482.
Prosedur Masalah Kesehatan
Napkin eczema sering disebut juga dengan dermatitis popok atau diaper rash
adalah dermatitis di daerah genito-krural sesuai dengan tempat kontak popok.
Umumnya pada bayi pemakai popok dan juga orang dewasa yang sakit dan
memakai popok. Dermatitis ini merupakan salah satu dermatitis kontak iritan
akibat isi napkin (popok).

Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan
Pasien datang dengan keluhan gatal dan bercak merah berbatas tegas mengikuti
bentuk popok yang berkontak, kadang-kadang basah dan membentuk luka.

Faktor Risiko
1. Popok jarang diganti.

2. Kulit bayi yang kering sebelum dipasang popok.

3. Riwayat atopi diri dan keluarga.

4. Riwayat alergi terhadap bahan plastik dan kertas.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonis
1. Makula eritematosa berbatas agak tegas (bentuk mengikuti bentuk popok
yang berkontak)

2. Papul

3. Vesikel

4. Erosi

5. Ekskoriasi

6. Infiltran dan ulkus bila parah

7. Plak eritematosa (merah cerah), membasah, kadang pustul, lesi satelit (bila
terinfeksi jamur).

Pemeriksaan Penunjang
Bila diduga terinfeksi jamur kandida, perlu dilakukan pemeriksaan KOH atau
Gram dari kelainan kulit yang basah.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding
1. Penyakit Letterer-Siwe

2. Akrodermatitis enteropatika

3. Psoriasis infersa

4. Eritrasma

Komplikasi
Infeksi sekunder

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Untuk mengurangi gejala dan mencegah bertambah beratnya lesi, perlu
dilakukan hal berikut:
a. Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab sebelum
memakaikan popok bayi.

b. Dianjurkan pemakaian popok sekali pakai jenis highly absorbent.


2. Prinsip pemberian farmakoterapi yaitu untuk menekan inflamasi dan
mengatasi infeksi kandida.
a. Bila ringan: krim/salep bersifat protektif (zinc oxide/pantenol) dipakai
2 kali sehari selama 1 minggu atau kortikosteroid potensi lemah
(hidrokortison salep 1-2,5%) dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari.
b. Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin sistemik 1 kali
sehari selama 7 hari atau derivat azol topikal dikombinasi dengan
zinc oxide diberikan 2 kali sehari selama 7 hari.

Konseling dan Edukasi


1. Memberitahu keluarga mengenai penyebab dan menjaga higiene kulit.

2. Mengajarkan cara penggunaan popok dan mengganti secepatnya bila popok


basah.

3. Mengganti popok sekali pakai bila kapasitas telah penuh.

Pemeriksaan Penunjang Lanjutan


Biasanya tidak perlu dilakukan, hanya dilakukan untuk mengekslusi diagnosis
banding.

Rencana Tindak Lanjut


Bila gejala tidak menghilang setelah pengobatan standar selama 1 minggu,
dilakukan:
1. Pengobatan dapat diulang 7 hari lagi.

2. Pertimbangkan untuk pemeriksaan ulang KOH atau Gram.

Kriteria Rujukan
Bila keluhan tidak membaik setelah pengobatan standarselama 2 minggu.

Peralatan
Peralatan laboratorium untuk pemeriksaan KOH dan Gram

Prognosis
Prognosis umumnya bonam dan dapat sembuh tanpa komplikasi.
Dokumen Terkait Rekam Medis
Unit Terkait Unit KIA-KB

Rekaman Historis Perubahan

No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai