Anda di halaman 1dari 2

NAPKIN ECZEMA

(DERMATITIS POPOK)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 2
PEMERINTAH Sri Lestari, A.Md. Keb
KAB. MEMPAWAH NIP. 19680424 198803 2 011

Napkin eczema atau sering disebut juga dengan dermatitis popok/ diaper rash adalah
dermatitis di daerah genito-krural sesuai dengan tempat kontak popok. Umumnya pada
bayi pemakai popok dan juga orang dewasa yang sakit dan memakai popok.
Dermatitis ini merupakan salah satu dermatitis kontak iritan akibat isi napkin (popok).
Pengertian

No. ICPC II : S89 Diaper rash


No. ICD X : L22 Diaper(napkin) dermatitis
Tingkat Kemampuan : 4A
Sebagai pedoman petugas untuk melakukan diagnosis dan penatalaksanaan Napkin
Tujuan
eczema

Kebijakan

Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Referensi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga), apakah gatal dan
muncul bercak merah berbatas tegas, mengikuti bentuk popok yang berkontak,
kadang membasah dan membentuk luka. Petugas melakukan anamnesis faktor
resiko seperti popok yang jarang diganti, kulit bayi yang kering sebelum dipasang
popok, juga riwayat alergi terhadap bahan plastik dan kertas.
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
Prosedur 3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai (makula eritematosa batas tegas
sesuai area kontak dengan popok, papul, vesikel, erosi, ekskoriasi, infiltran dan
ulkus, plak eritematosa membasah, pustul atau lesi satelit).
4. Jika diperlukan petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan
jamur kandida dari kelainan kulit yang diduga terinfeksi jamur kandida.

5. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis berdasarkan hasil


anamnesis, vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang jika dilakukan.
6. Jika diperlukan, petugas memberikan terapi simptomatik untuk menekan inflamasi
yaitu dengan krim/ salep bersifat protektif (zinc oxide/pantenol) dipakai 2 kali
sehari selama 1 minggu atau kortikosteroid potensi lemah (salep hidrokortison 1-
2.5%) dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari
7. Bila terinfeksi kandida petugas memberikan antifungal nistatin sistemik 1 kali
sehari selama 7 hari atau derivat azol topikal.
8. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya:
a. Menjelaskan penyebab munculnya napkin eczema dan anjuran menjaga
hygiene.
b. Mengajarkan cara penggunaan popok dan mengganti secepatnya bila popok
basah.
c. Mengganti popok sekali pakai bila kapasitas telah penuh, dan ajuran pemakai
popok sekali pakai jenis highly absorbent.
d. Gunakan pelembab sebelum memakaikan popok bayi
9. Bila gejala tidak menghilang setelah pemakaian terapi standar selama satu minggu,
dilakukan pengobatan ulang selama 7 hari dan pertimbangkan pemeriksaan ulang
KOH atau Gram.
10. Bila keluhan tidak membaik setelah pengobatan standar selama 2 minggu, petugas
melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (Rumah Sakit).
11. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
12. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosis,
terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis.
1. Pendaftaran dan rekam medis
2. Poli Umum
Unit Terkait 3. Laboratorium
4. Farmasi
5. Data Simpus

Rekaman Historis Perubahan

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai