Anda di halaman 1dari 2

NAPKIN EKZEMA (DERMATITIS

POPOK)
Kode ICD X : L22
L22 Diaper(napkin) dermatitis
No.Dokumen : 190/SOP/UKP/19

No. Revisi :0
SOP Tanggal
: 28-011-2019
Terbit
Halaman :1/2
PUSKESMAS
H. NANAY H.SKM.,M.Mkes
KARANGKANCANA
NIP. 19691101 198903 2 003

1. Pengertian Napkin eczema atau sering disebut juga dengan dermatitis


popok/ diaper rash adalah dermatitis di daerah genito-krural
sesuai dengan tempat kontak popok. Umumnya pada bayi
pemakai popok dan juga orang dewasa yang sakit dan memakai
popok. Dermatitis ini merupakan salah satu dermatitis kontak
iritan akibat isi napkin (popok).
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan dan pengobatan pasien
dengan kasus dermatitis popok.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Karangkancana
Nomor. 440/016/SK/PKM-KRC/2019 Tentang Standarisasi Kode
Klasifikasi Diagnosis Dan terminologi yang digunakan di UPTD
Puskesmas Karangkancana
4. Referensi  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Pasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan gatal dan bercak merah berbatas
tegas, mengikuti bentuk popok yang berkontak kadang-kadang
membasah dan membentuk luka

Faktor resiko :
a. Popok jarang diganti.
b. Kulit bayi yang kering sebelum dipasang popok. c. Riwayat
atopi diri dan keluarga.
c. Riwayat alergi terhadap bahan plastik dan kertas

Pemeriksaan fisik.
Tanda patognomonis
a. Makula eritematosa berbatas agak tegas (bentuk
mengikuti bentuk popok yang berkontak).
b. Papul.
c. Vesikel.
d. Erosi.
e. Ekskoriasi.
f. Infiltran dan ulkus bila parah.
g. Plak eritematosa (merah cerah), membasah, kadang pustul,
lesi satelit (bila terinfeksi jamur).

Pemeriksaan Penunjang : -

1/2
Penatalaksanaan :
a. Untuk mengurangi gejala dan mencegah bertambah beratnya
lesi, perlu dilakukan hal berikut:
1. Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab
sebelum memakaikan popok bayi.
2. Dianjurkan pemakaian popok sekali pakai jenis highly
absorbent.
b. Prinsip pemberian farmakoterapi yaitu untuk menekan
inflamasi dan mengatasi infeksi kandida.
1. Bila ringan: krim/ salep salep hidrokortison 1-2.5%
dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari.
2. Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin sistemik 1
kali sehari selama 7 hari atau derivat azol topikal
dikombinasi dengan zinc oxide diberikan 2 kali sehari
selama 7 hari.

Kriteria Rujukan : -

Prognosis :
Prognosis umumnya bonam dan dapat sembuh tanpa komplikasi.
6. Unit Terkait KIA, BP umum
7. Dokumen 1) Rekam medis
terkait 2) Register pasien
3) Resep
8. Rekaman NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Histori diberlakukan
Perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai