Anda di halaman 1dari 4

NAPKIN ECZEMA (DERMATITIS

POPOK)

No.Dokumen :
010/UKP/I/2016
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD dr.Hj.Nurlia,MM
PUSKESMAS NIP.197306162006
PAUH 042011

1. Pengertian Napkin eczema atau sering disebut juga dengan dermatitis popok/
diaper rash adalah dermatitis di daerah genito-krural sesuai dengan
tempat kontak popok.
2. Tujuan Meningkatkan pelayanan dalam diagnosis dan tatalaksana terhadap
kasus Napkin Eczema (dermatitis popok)
3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Primer.
5. Prosedur/Lan Hasil Anamnesis (Subjective)
gkah-langkah Keluhan
Pasien datang dengan keluhan gatal dan bercak merah berbatas
tegas, mengikuti bentuk popok yang berkontak kadang-kadang
membasah dan membentuk luka.
Faktor Risiko
a. Popok jarang diganti.
b. Kulit bayi yang kering sebelum dipasang popok.
c. Riwayat atopi diri dan keluarga.
d. Riwayat alergi terhadap bahan plastik dan kertas.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang


Sederhana (Objective)
Pemeriksaan FisikPatognomonis
a. Makula eritematosa berbatas agak tegas (bentuk mengikuti
bentuk popok yang berkontak).
b. Papul.
c. Vesikel.
NAPKIN ECZEMA (DERMATITIS
POPOK)

No.Dokumen :
010/UKP/I/2016
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD dr.Hj.Nurlia,MM
PUSKESMAS NIP.197306162006
PAUH 042011
d. Erosi.
e. Ekskoriasi.
f. Infiltran dan ulkus bila parah.
g. Plak eritematosa (merah cerah), membasah, kadang pustul,
lesi satelit (bila terinfeksi jamur).

Pemeriksaan Penunjang
Bila diduga terinfeksi jamur kandida, perlu dilakukan pemeriksaan
KOH/Gram dari kelainan kulit yang basah.

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik.

Diagnosis Banding
a. Penyakit Letterer-Siwe
b. Akrodermatitis enteropatika
c. Psoriasis infersa
d. Eritrasma

Komplikasi
Infeksi sekunder

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
a. Untuk mengurangi gejala dan mencegah bertambah
beratnya lesi, perlu dilakukan hal berikut:
1. Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab
NAPKIN ECZEMA (DERMATITIS
POPOK)

No.Dokumen :
010/UKP/I/2016
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD dr.Hj.Nurlia,MM
PUSKESMAS NIP.197306162006
PAUH 042011
sebelum memakaikan popok bayi.
2. Dianjurkan pemakaian popok sekali pakai jenis highly
absorbent.
b. Prinsip pemberian farmakoterapi yaitu untuk menekan
inflamasi dan mengatasi infeksi kandida.
1. Bila ringan: krim/ salep bersifat protektif (zinc
oxide/pantenol) dipakai 2 kali sehari selama 1 minggu
atau kortikosteroid potensi lemah (salep hidrokortison
1-2.5%) dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari.
2. Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin
sistemik 1 kali sehari selama 7 hari atau derivat azol
topikal dikombinasi dengan zinc oxide diberikan 2 kali
sehari selama 7 hari.

Konseling dan Edukasi


a. Memberitahu keluarga mengenai penyebab dan menjaga
higiene
b. Mengajarkan cara penggunaan popok dan mengganti
secepatnya bila popok basah
c. Mengganti popok sekali pakai bila kapasitas telah penuh

Pemeriksaan Penunjang Lanjutan


Biasanya tidak perlu dilakukan, hanya dilakukan untuk
mengekslusi Diagnosis banding.

Rencana Tindak Lanjut


Setelah 1 minggu dari pemakaian terapi standar. Bila gejala tidak
menghilang setelah pemakaian terapi standar selama 1 minggu,
dilakukan:
NAPKIN ECZEMA (DERMATITIS
POPOK)

No.Dokumen :
010/UKP/I/2016
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD dr.Hj.Nurlia,MM
PUSKESMAS NIP.197306162006
PAUH 042011
a. Pengobatan dapat diulang 7 hari lagi.
b. Pertimbangkan untuk pemeriksaan ulang KOH atau
Gram.
6. Sarana dan a. Lup
Prasarana b. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan KOH dan Gram
7. Kriteria Bila keluhan tidak membaik setelah pengobatan standarselama 2
Rujukan minggu.
8. Unit terkait Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Non Rawat Inap,
Pustu,Poskesdes.

Anda mungkin juga menyukai