Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS KONTAK ALERGIKA

No. Dokumen : 12/PU/PKM.OK/IV/2017


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit: 03-04-2017
Halaman : 1/2

Puskesmas Arkadius Dominggo, Amd.Kep


Onekore NIP :19760113 199703 1 004

1. Pengertian Dermatisis kontak alergik (DKA) adalah reaksi peradangan kulit imunologik karena
reaksi hipersensitivitas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengobati pasien dengan Dermatitis
Kontak Alergika sesuai dengan prosedur.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Onekore Nomor : 01/SK.03/PKM.OK/III/2017 Tentang
Pelayanan Klinis.
4. Referensi KMK RI Nomor 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur / 1. Petugas menganamnesa keluhan :
Langkah - langkah a. Gatal
b. Bercak kemerahan di kulit
2. Petugas menanyakan faktor resiko :
a. Ditemukan pada orang-orang yang terpajan oleh bahan alergen.
b. Riwayat kontak dengan bahan alergen pada waktu tertentu.
c. Riwayat dermatitis atopik atau riwayat atopi pada diri dan keluarga
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
4. Petugas menegakkan diagnosa
5. Petugas memberikan tata laksana :
a. Topikal (2 kali sehari)
 Pelembab krim hidrofilik urea 10%.
 Kortikosteroid: Desonid krim 0,05% (catatan: bila tidak tersedia dapat
digunakan Fluosinolon asetonid krim 0,025%).
 Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan hiperpigmentasi,
dapat diberikan golongan Betametason valerat krim 0,1% atau
Mometason furoat krim 0,1%).
 Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotik topikal.
b. Oral sistemik
 Antihistamin hidroksisin 2 x 25 mg per hari selama maksimal 2 minggu,
 Loratadin 1x10 mg per hari selama maksimal 2 minggu
6. Petugas memberikan edukasi kepada pasien.
7. Petugas mendokumentasikan kegiatan ke dalam rekam medis.
6. Bagan Alir -

7. Unit terkait Poli Umum

2/2
3/2

Anda mungkin juga menyukai