Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS KONTAK ALERGI

No.Dokumen :
UKP/032/III/SOP/01/2023/Rev.1
No. Revisi 01
SOP Tanggal Terbit :
03 Januari 2023
Halaman : 1/3

dr. Bartolomeus Karo-karo


PUSKESMAS NIP. 19660910 199903 1 003
MEREK

1. Pengertian Dermatitis kontak alergi adalah reaksi peradangan kulit imunologik karena
reaksi hipersensitivitas. Dermatitis kontak alergi terjadi dipengaruhi oleh
adanya sensitisasi allergen derajat pajanan dan
luasnya penetrasi di kulit.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan
diagnosis dan penatalaksanaan dermatitis kontak alergi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Merek Nomor : UKP/001/III/SK/01/2023/Rev.1
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Pukesmas Merek
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoneia Nomor 514 Tahun 2015
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
4. Referensi Kesehatan Tingkat Pertama
2. Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2015 Standar
Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan anmanesis ( keluhan utama, riwayat penyakit
Langkah-langkah sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi dan riwayat
penyakit keluarga.
2. Petugas melakukan pemeriksaan Vital Sign yang diperlukan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/yang sesuai
4. Jika ada indikasi dilakukan pemeriksaan penunjang
5. Petugas menegakkan diagnose dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan)
6. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang
ditegakkan :
a. Topikal (2x sehari)
• Pelembab krim hidrofilik urea 10%.
• Kortikosteroid
• Desonidkrim 0.05% (catatan: bila tidak tersedia dapat
digunakan fluosinolonasetonid krim 0.025%).
• Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametasonvalerat
krim 0.1% atau
mometasonfuroatkrim 0.1%).
• Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotic topikal.
b. Oral sistemik
• Antihistamin:
- Chlorpheniramin maleat (CTM) 2-3 x 1 tablet/hari
- Hidroksisin (2 x 1 tablet) selama maksimal 2 minggu, atau
- Loratadine 1 x 10 mg/hari selama maksimal 2 minggu.
7. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau
keluarganya tentang :
a. Untuk menghindari bahan allergen di rumah saat
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
b. Menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan
sepatu boot.
c. Memodifikasi lingkungan tempat bekerja.
8. Bila ada indikasi petugas memberikan rujukan ke pelayanan yang
lebih tinggi
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub
unit farmasi
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa, terapi yang telah dilakukan dalam rekam
medis pasien

6. Bagan Alir
Melakukan ananmese

Pemeriksaan vital sign

Pemeriksaan penunjang

Menetapkan diagnosa

Memberikan edukasi

UKP/032/III/SOP/01/2023/Rev.1, 2/3
Memberikan terapi

dokumentasi

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan Ketepatan Pemberian Terapi

8. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang Farmasi
3. Laboratorium
9. Dokumen Terkait 1. Form Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
2. Form Resep
3. Rekam Medik

10. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl.Mulai


Historis Diberlakukan
Perubahan

UKP/032/III/SOP/01/2023/Rev.1, 3/3

Anda mungkin juga menyukai