Anda di halaman 1dari 5

DERMATITIS NUMULARIS

No. Dokumen : 440/ /27/04AK-TLP/2016


SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2016
Halaman : /
UPT PUSKESMAS H.Dedy Heriyanto,SKM.
TALANGPADANG NIP:197307161993021001

1. Pengertian Dermatitis numularis adalah dermatitis berbentuk lesi mata uang (koin) atau
lonjong, berbatas tegas, dengan efluoresensi berupa papulovesikel, biasanya
mudah pecah sehingga basah (oozing/madidans)
2. Tujuan Sebagai acuan / pedoman petugas dalam mendiagnosis dan memberikan terapi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Talangpadang Nomor 440/ /27/01AK-TLP/2016
Tentang
4. Refrensi Permenkes RI No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan 1. Alat pemeriksaan medis
bahan 2. Rekam Medis
6. Langkah – 1. Melakukan anamnesa : pasien datang dengan keluhan : Bercak merah yang
langkah basah pada predileksi tertentu dan sangat gatal. Keluhan hilang timbul dan
sering kambuh
2. Melakukan pemeriksaan fisik :
Tanda Patognomonis
a. Lesi akut berupa vesikel dan papulo vesikel (0.3 – 1.0 cm), berbentuk
uang logam, eritematosa, sedikit edema, dan berbatas tegas
b. Tanda eksudasi, karena vesikel mudah pecah, kemudian mengering
menjadi krusta kekuningan
c. Jumlah lesi dapat satu, dapat pula banyak dan tersebar, bilateral, atau
simetris, dengan ukuran yang bervariasi
3. Menentukan diagnosis berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik
4. Penatalaksanaan
a. Pasien disarankan untuk menghindari faktor yang mungkin
memprovokasi seperti stres dan fokus infeksi di organ lain
b. Farmakoterapi yang dapat diberikan, yaitu:
1. Topikal (2x sehari)
• Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason krim 0.1%
• Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotik topikal yaitu Oksitetrasiklin HCl 3% atau antibiotic
sistemik bila lesi meluas.
2. Oral sistemik : Klorfeniramin maleat 3 x4mg atau Loratadine 1x10
mg/ hari selama maksimal 2 minggu.
3. Jika ada infeksi bakterial, diberikan antibiotik topikal atau sistemik
bila lesi luas
5. Dilakukan konseling dan edukasi
a. Memberikan edukasi bahwa kelainan bersifat kronis dan berulang,
sehingga penting untuk pemberian obat topikal rumatan
b. Menjaga terjadinya infeksi sebagai faktor risiko terjadinya relaps
6. Melakukan rencana tindak lanjut rujukan bila :
a. Kelainan tidak membaik dengan pengobatan topikal standar
b. Apabila diduga terdapat faktor penyulit lain, maka konsultasi dan /
disertai rujukan kepada dokter spesialis terkait untuk penatalaksanaan
fokus infeksi tersebut
7. Dokumentasi dalam rekam medik
7. Bagan Alir
Melakukan anamnesa
Melakukan pemeriksaan
fisik

Penatalaksanaan
Menentukan diagnosis

Konseling dan Rencana tindak lanjut


edukasi

Dokumentasi dalam rekam


medik

8. Unit terkait 1. Pendaftaran dan rekam medik


2. Pemeriksaan umum
3. Farmasi

N Halaman Yang dirubah perubahan Diberlakukan tanggal


O
1
2
3
4

9. Rekaman Histori
DERMATITIS NUMULARIS

Nomor : /C-VII/AK/SOP/I/98/2017

No.Revisi :

Tgl.Diberlakukan :

Halaman : 1/2
SO
BLUD UPT
DINAS P
KESEHATA Puskesmas Rawat
N
Inap Sukabumi
KOTA
BANDAR
LAMPUNG

BLUD UPT Puskesmas


dr. Nurfatonah
Rawat Inap Sukabumi
NIP. 19690306 200212 2002

1.Pengertian Dermatitis numularis adalah dermatitis berbentuk lesi mata uang (koin) atau
lonjong, berbatas tegas, dengan efluoresensi berupa papulovesikel, biasanya
mudah pecah sehingga basah (oozing/madidans)
2.Tujuan Sebagai acuan / pedoman petugas dalam mendiagnosis dan memberikan
terapi
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Sukabumi Nomor: /C-
VII/AK/SK/46/2017 tentang kebijakan pelayanan klinis

4.Referensi Permenkes RI No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5.Prosedur 1. Alat pemeriksaan medis
2. Rekam Medis
6.Langkah-Langkah 1. Melakukan anamnesa : pasien datang dengan keluhan : Bercak merah
yang basah pada predileksi tertentu dan sangat gatal. Keluhan hilang
timbul dan sering kambuh
2. Melakukan pemeriksaan fisik :
Tanda Patognomonis
a. Lesi akut berupa vesikel dan papulo vesikel (0.3 – 1.0 cm), berbentuk
uang logam, eritematosa, sedikit edema, dan berbatas tegas
b. Tanda eksudasi, karena vesikel mudah pecah, kemudian mengering
menjadi krusta kekuningan
c. Jumlah lesi dapat satu, dapat pula banyak dan tersebar, bilateral, atau
simetris, dengan ukuran yang bervariasi
3. Menentukan diagnosis berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik
4. Penatalaksanaan
a. Pasien disarankan untuk menghindari faktor yang mungkin
memprovokasi seperti stres dan fokus infeksi di organ lain
b. Farmakoterapi yang dapat diberikan, yaitu:
1. Topikal (2x sehari)
• Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason krim
0.1%
• Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotik topikal yaitu Oksitetrasiklin HCl 3% atau antibiotic
sistemik bila lesi meluas.
2. Oral sistemik : Klorfeniramin maleat 3 x4mg atau Loratadine 1x10
mg/ hari selama maksimal 2 minggu.
3. Jika ada infeksi bakterial, diberikan antibiotik topikal atau sistemik
bila lesi luas
5. Dilakukan konseling dan edukasi
a. Memberikan edukasi bahwa kelainan bersifat kronis dan berulang,
sehingga penting untuk pemberian obat topikal rumatan
b. Menjaga terjadinya infeksi sebagai faktor risiko terjadinya relaps
6. Melakukan rencana tindak lanjut rujukan bila :
a. Kelainan tidak membaik dengan pengobatan topikal standar
b. Apabila diduga terdapat faktor penyulit lain, maka konsultasi dan /
disertai rujukan kepada dokter spesialis terkait untuk penatalaksanaan
fokus infeksi tersebut
7. Dokumentasi dalam rekam medik
7.Bagan Alir
Melakukan anamnesa Melakukan pemeriksaan
fisik

Menentukan
Melakukan konseling dan
diagnosa
edukasi

Melakukan rencana
Rencana tindak lanjut
tata laksana

Melakukan dokumentasi dalam


rekam medis

8.Hal-hal yang harus -


diperhatikan
9.Unit Terkait 1. Pendaftaran dan rekam medik
2. Pemeriksaan umum
3. Farmasi
10.Dokumen Terkait
11.Rekaman Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai