Anda di halaman 1dari 4

DISLIPIDEMIA

No. Dokumen : 440/ /27/04AK-TLP/2016


SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2016
Halaman : /
UPT PUSKESMAS H.Dedy Heriyanto,SKM.
TALANGPADANG NIP:197307161993021001

1. Pengertian Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan


peningkatan maupun penurunan satu atau lebih fraksi lipid dalam darah
2. Tujuan Sebagai acuan / pedoman petugas dalam mendiagnosis dan memberikan terapi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Talangpadang Nomor 440/ /27/01AK-TLP/2016
Tentang
4. Refrensi Permenkes RI No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan 1. Alat pemeriksaan medis
bahan 2. Rekam Medis
6. Langkah – 1. Melakukan anamnesa : Pada umumnya dislipidemia tidak bergejala dan
langkah biasanya ditemukan pada saat pasien melakukan pemeriksaan rutin
kesehatan (medical check-up). Biasanya didapatkan pasien dengan factor
risiko : konsumsi tinggi lemak, merokok, riwayat keluarga dengan
dislipidemia dan DM, kurang beraktivitas fisik, konsumsi alkohol, riwayat
diabetes sebelumnya
2. Melakukan pemeriksaan fisik : Pemeriksaaan antropometri (lingkar perut
dan IMT/Indeks Massa Tubuh) dan tekanan darah. Cara pengukuran
IMT(kg/m2)= BB(kg)/TB2(m)
3. Melakukan pemeriksaan penunjang : pemeriksaan kadar kolesterol
4. Menentukan diagnosis berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,dan
penunjang
Kolesterol ideal : ≤200mg/dL
Kolesterol batas tinggi 200-239mg/dL
Kolesterol tinggi : ≥240mg/dL
5. Penatalaksanaan
a. Pilar utama pengelolaan dislipidemia melalui upaya non farmakologis
yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani serta pengelolaan berat
badan. Modifikasi diet harus sehat, berimbang, beragam dan aman
dengan mengurangi asupan makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol
b. Latihan fisik dilakukan selama 150 menit per minggu sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan pasien.
c. Evaluasi ulang dilakukan setelah 3 bulan modifikasi gaya hidup sehat
diterapkan. Bila kadar kolesterol belum mencapai target yang diinginkan,
perlu ditambahkan terapi farmakologi.
d. Terapi hiperkolesterolemia untuk pencegahan primer, dimulai dengan
statin. Pemantauan profil lipid dilakukan setiap 6 minggu. Bila target
sudah tercapai, pemantauan dilanjutkan setiap 4-6 bulan. Bila setelah 6
minggu terapi target belum tercapai, intensifkan/naikkan dosis statin atau
kombinasi dengan yang lain.
6. Melakukan rencana tindak lajut dengan :
a. Perlu adanya motivasi dari pasien dan keluarga untuk mengatur diet
pasien dan aktivitas fisik yang sangat membantu keberhasilan terapi
b. Pasien harus control teratur ntuk pemeriksaan koesterol
c. Rujukan dilakukan jika ada penyakit komorbid yang harus ditangani
spesialis
7. Dokumentasi dalam rekam medic
7. Bagan Alir
Melakukan anamnesa
Melakukan pemeriksaan
fisik

Menentukan
Melakukan pemeriksaan
diagnosis
penunjang

Penatalaksanaan Konseling dan edukasi

Dokumentasi dalam rekam Melakukan rencana tindak


medik lanjut

8. Unit terkait 1. Pendaftaran dan rekam medik


2. Pemeriksaan umum
3. Laboratorium
4. Farmasi

N Halaman Yang dirubah perubahan Diberlakukan tanggal


O
1
2
3
4

9. Rekaman Histori
DISLIPIDEMIA

Nomor : /C-VII/AK/SOP/I/98/2017

No.Revisi :

Tgl.Diberlakukan :

Halaman : 1/2
SO
BLUD UPT
DINAS P
KESEHATA Puskesmas Rawat
N
Inap Sukabumi
KOTA
BANDAR
LAMPUNG

BLUD UPT Puskesmas


dr. Nurfatonah
Rawat Inap Sukabumi
NIP. 19690306 200212 2002

1.Pengertian Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan


peningkatan maupun penurunan satu atau lebih fraksi lipid dalam darah

2.Tujuan Sebagai acuan / pedoman petugas dalam mendiagnosis dan memberikan


terapi
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Sukabumi Nomor: /C-
VII/AK/SK/46/2017 tentang kebijakan pelayanan klinis

4.Referensi Permenkes RI No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi


Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5.Prosedur 1. Alat pemeriksaan medis
2. Rekam Medis
6.Langkah-Langkah 1. Melakukan anamnesa : Pada umumnya dislipidemia tidak bergejala dan
biasanya ditemukan pada saat pasien melakukan pemeriksaan rutin
kesehatan (medical check-up). Biasanya didapatkan pasien dengan factor
risiko : konsumsi tinggi lemak, merokok, riwayat keluarga dengan
dislipidemia dan DM, kurang beraktivitas fisik, konsumsi alkohol,
riwayat diabetes sebelumnya
2. Melakukan pemeriksaan fisik : Pemeriksaaan antropometri (lingkar perut
dan IMT/Indeks Massa Tubuh) dan tekanan darah. Cara pengukuran
IMT(kg/m2)= BB(kg)/TB2(m)
3. Melakukan pemeriksaan penunjang : pemeriksaan kadar kolesterol
4. Menentukan diagnosis berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,dan
penunjang
Kolesterol ideal : ≤200mg/dL
Kolesterol batas tinggi 200-239mg/dL
Kolesterol tinggi : ≥240mg/dL
5. Penatalaksanaan
a. Pilar utama pengelolaan dislipidemia melalui upaya non farmakologis
yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani serta pengelolaan berat
badan. Modifikasi diet harus sehat, berimbang, beragam dan aman
dengan mengurangi asupan makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol
b. Latihan fisik dilakukan selama 150 menit per minggu sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan pasien.
c. Evaluasi ulang dilakukan setelah 3 bulan modifikasi gaya hidup sehat
diterapkan. Bila kadar kolesterol belum mencapai target yang
diinginkan, perlu ditambahkan terapi farmakologi.
d. Terapi hiperkolesterolemia untuk pencegahan primer, dimulai dengan
statin. Pemantauan profil lipid dilakukan setiap 6 minggu. Bila target
sudah tercapai, pemantauan dilanjutkan setiap 4-6 bulan. Bila setelah 6
minggu terapi target belum tercapai, intensifkan/naikkan dosis statin
atau kombinasi dengan yang lain.
6. Melakukan rencana tindak lajut dengan :
Perlu adanya motivasi dari pasien dan keluarga untuk mengatur diet pasien
dan aktivitas fisik yang sangat membantu keberhasilan terapi
Pasien harus control teratur ntuk pemeriksaan koesterol
Rujukan dilakukan jika ada penyakit komorbid yang harus ditangani spesialis
-7. Dokumentasi dalam rekam medic
7.Bagan Alir
Melakukan anamnesa Melakukan pemeriksaan
fisik

Menentukan
Melakukan konseling dan
diagnosa
edukasi

Melakukan rencana
Rencana tindak lanjut
tata laksana

Melakukan dokumentasi dalam


rekam medis

8.Hal-hal yang harus -


diperhatikan
9.Unit Terkait 1. Pendaftaran dan rekam medik
2. Pemeriksaan umum
3. Laboratorium
4. Farmasi
10.Dokumen Terkait
11.Rekaman Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai