Anda di halaman 1dari 2

FLOUR ALBUS

No. Dokumen : 440/ /27/04AK-TLP/2016


SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2016
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS dr. Inten Kumalasari
KOTAAGUNG
NIP. 19810204 200804 2 002

1. Pengertian Flour albus atau keluarnya duh tubuh dari vagina secara fisiologis mengalami
perubahan sesuai dengan siklus menstruasi, cairan kental dan lengket pada
seluruh siklus namun lebih cair dan bening ketika terjadi ovulasi. Masih dalam
keadaan batas normal bila duh tubuh vagina lebih banyak terjadi pada saat
stress emosi, kehamilan atau aktivitas sesual. Flour albus yang patologis bila
terjadi perubahan – perubahan pada warna, konsistensi,volume dan baunya.

2. Tujuan Sebagai acuan / pedoman petugas dalam mendiagnosis dan memberikan terapi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kotaagung Nomor: /SOP/29/AK-KTA/2016
Tentang pelayanan klinis

4. Refrensi Permenkes RI No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

5. Alat dan 1. Alat pemeriksaan medis


bahan 2. Rekam Medis
3.
6. Langkah – 1. Melakukan anamnesa : terjadi didaerah genetal wanita usia diatas 12 tahun,
langkah disertai rasa gatal, nyeri, disuria, nyeri panggul, perdarahan antar
menstruasiatau perdarahan pasca koitus, riwayat coitus dengan pasangan
yang dicurigai menularkan penyakit seksual
2. Melakukan pemeriksaan fisik : pemeriksaan penunjang sederhana
( objective)
3. Menentukan diagnosis berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik
4. Penatalaksanaan :
a. Metronidazol atau clindamicyn oral atau per vagina
b. Bila sedang hamil atau menyusui beri metronidazole 2X 400 mg
selama 5 – 7 hari atau per vagina
c. Bila pasien menggunakan IUD tembaga anjurkan untuk mengganti
metode kontrasepsi
5. Dilakukan konseling dan edukasi
a. Keluarga ikut membantu dalam hal pembatasan nutrisi tertentu pada
pasien.
b. Keluarga juga mengamati keadaaan pasien selama pengobatan
6. Melakukan rencana tindak lanjut : Setelah gejala menghilang, makanan
yang dicurigai Perlu dilakukan konsultasi ke spesialis penyakit dalam bila
keluhan tidak menghilang walaupun tanpa terpapar
7. Dokumentasi dalam rekam medis
7. Bagan Alir
Melakukan anamnesa
Melakukan pemeriksaan
fisik

Penatalaksanaan Menentukan diagnosis

Melakukan konseling dan Melakukan rencana tindak


edukasi lanjut

Dokumentasi dalam rekam


medis

8. Hal –hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Pelayanan Pendaftaran dan rekam medik
2. Pelayanan Pemeriksaan umum
3. Pelayanan Farmasi
4. Pelayanan Pemeriksaan ibu , KB, inmunisasi
5. Pelayanan KKR
6. Pelayanan ASI
7 pelayanan promkes

10. Dokumen Rekam medis


terkait

N Halaman Yang dirubah perubahan Diberlakukan tanggal


O
1
2
3
4
11. Rekaman Histori

Anda mungkin juga menyukai