Anda di halaman 1dari 4

TINEA UNGUIUM

No. Dokumen 440/ /


430.9.3.24 /2023
SOP No. Revisi 0
Tanggal Terbit 10 Januari 2023
Halaman 3

UPTD
drg RUDY ISWOYO, MM
PUSKESMAS
NIP. 197008232005011006
SEMPOL
Tinea corporis adalah penyakit infeksi pada superfisial kulit dan
1. Pengertian berlangsung kronis yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Lokasi
pada batang tubuh

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan Tinea Corporis

1. SK Kepala UPTD Puskesmas Sempol No. 440/ /SK/430.9.3.24/2023


3. Kebijakan
tentang Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Sempol
HK-01-07-MENKES-1186-2022 Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi
4. Referensi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesa
langkah - Tinea pedis pada umumnya datang berobat karena tampak bercak putih
langkah pada kakinya. Keluhan gatal ringan muncul terutama saat berkeringat,
namun sebagian besar pasien asimptomatik.
Faktor Risiko :

a. Sering dijumpai pada dewasa muda (kelenjar sebasea lebih


aktif bekerja).

b. Cuaca yang panas dan lembab.


c. Tubuh yang berkeringat.
d. Imunodefisiensi
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Tanda Patognomonis
Lesi berupa makula hipopigmentasi atau berwarna-warni, berskuama
halus, berbentuk bulat atau tidak beraturan dengan batas tegas atau
tidak tegas. Skuama biasanya tipis seperti sisik dan kadangkala hanya
dapat tampak dengan menggores kulit (finger nail sign).
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan lampu Wood menampakkan pendaran (fluoresensi)
kuning keemasan pada lesi yang bersisik.
b. Pemeriksaan mikroskopis sediaan kerokan skuama lesi dengan
KOH. Pemeriksaan ini akan tampak campuran hifa pendek dan
spora-spora bulat yang dapat berkelompok (spaghetti and meatball
appearance).
4. Petugas menegakkan diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
5. Petugas memberikan terapi
a. Pasien disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang lembab
dan tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain.
b. Pengobatan terhadap keluhannya dengan:
1. Pengobatan topikal
• Derivat azol topikal, antara lain mikonazol dan klotrimazol.
2. Pengobatan sistemik diberikan apabila penyakit ini terdapat pada
daerah yang luas atau jika penggunaan obat topikal tidak
berhasil. Obat tersebut, yaitu:
• Ketokonazole 1x200 mg selama 10 hari
• Griseofulvin 1x500 mg
3. Pengobatan Simptomatik
• Pemberian antihistamin bila diperlukan
6. Petugas melakukan konseling dan edukasi
1. Edukasi pasien dan keluarga bahwa pengobatan harus dilakukan
secara menyeluruh, tekun dan konsisten, karena angka kekambuhan
tinggi (± 50% pasien). Infeksi jamur dapat dibunuh dengan cepat tetapi
membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengembalikan
pigmentasi ke normal. Untuk pencegahan, diusahakan agar pakaian
tidak lembab dan tidak berbagi dengan orang lain untuk penggunaan
barang pribadi.
Amnanesa bercak putih pada badan disertai gatal

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa

Terapi :

1. Pengobatan topikal
6. Diagram Alir
• Derivat azol topikal : mikonazol dan klotrimazol

2. Pengobatan Sistemik

• Ketokonazole 1x200 mg selama 10 hari


• Griseofulvin 1x500 mg
3. Pengobatan Simptomatik
• Pemberian antihistamin bila diperlukan

Konseling dan Edukasi

Semua Proses ditulis dalam rekam medis

manajemen

6. Hal – hal yang


Pengaduan masyarakat dengan identitas pelapor yang tidak jelas dan atau
perlu
tidak ada data yang layak tidak perlu dilakukan penanganan lebih lanjut.
diperhatikan

1. Poli rawat jalan


7. Unit Terkait 2. Rawat inap
3. Puskesmas pembantu
4. Ponkesdes
8. Dokumen
Rekam Medis
Terkait
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

9. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai