Anda di halaman 1dari 2

DERMATITIS NUMULARIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Halaman : 1/2

PEMERINTAH
KABUPATEN
TAPANULI TENGAH
PUSKESMAS dr. Naroi Putra Munthe
PORIAHA NIP. 19790618 200903 1 001

1. Pengertian Dermatitis Numularis adalah berupa lesi berbentuk mata uang, berbatas
tegas dengan efloresensi berupa papulovesikula.
2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan penanganan terhadap
pasien dengan dermatitis numularis.
3. Kebijakan SK Pimpinan Puskesmas Nomor: tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun
2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur Alat dan Bahan:
1. Buku tulis
2. Alat tulis
3. Jam tangan
4. Stetoskop
5. Tensimeter
6. Temperatur
6. Langkah-langkah 1. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh
pasien,
2. Petugas mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien,
3. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien:
Pemeriksaan tanda vital: tensi, nadi, pernapasan dan suhu (bila
perlu)
Tubuh dan ekstrimitas:
 Kulit : Lesi akut berupa vesikel dan papulo vesikel (0,3-1,0 cm),
berbentuk uang logam, eritematous, sedikit edema, dan berbatas
tegas,
 Tanda eksudasi, karena vesikel mudah pecah, kemudian
mengering menjadi krusta kekuningan
 Jumlah lesi dapat satu, dapat pula banyak dan tersebar, bilateral,
atau simetris, dengan ukuran yang bervariasi
4. Penegakan diagnosis: dermatitis numularis
5. Penatalaksanaan
a. Pasien disarankan untuk menghindari faktor yang mungkin
memprovokasi seperti stres dan fokus infeksi di organ lain.
b. Farmakoterapi yang dapat diberikan, yaitu:
1. Topikal (2x sehari)
 Kompres terbuka dengan cairan PZ masing-masing 15-20
menit/kali kompres (untuk lesi basah) sampai lesi
mengering.
 Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan salep betametason 0,1%
 Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan
pemberian antibiotik topikal atau sistemik bila lesi meluas.
2. Oral sistemik
Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu.
3. Jika ada infeksi bakterial, diberikan antibiotik topikal atau
sistemik bila lesi luas.
6. Konseling dan Edukasi
a. Memberikan edukasi bahwa kelainan bersifat kronis danberulang,
sehingga penting untuk pemberian obat topikal rumatan.
b. Menjaga terjadinya infeksi sebagai faktor risiko terjadinya relaps.
7. Kriteria rujukan
a. Apabila kelainan tidak membaik dengan pengobatan topikal
standar.
b. Apabila diduga terdapat faktor penyulit lain, misalnya fokus
infeksi pada organ lain, maka konsultasi dan/atau disertai rujukan
kepada dokter spesialis terkait (contoh: Gigi mulut, THT, obsgyn,
dll) untuk penatalaksanaan fokus infeksi tersebut.
7. Diagram Alir

Pasien datang dengan gejala dermatitis


numularis

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik

Diagnosis: dermatitis numularis

Terapi:
1. Suportif
2. Simptomatis
3. Konseling dan Edukasi

Sembu Jika terapi tidak menunjukkan perbaikan


h

Rujuk

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum
Ruang Farmasi
10. Dokumen terkait Rekam medis
11. Rekaman historis
perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai