Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN DERMATITIS

NUMULARIS
No.
Dokumen

SOP No. Revisi


TanggalTerbit

Halaman 1/3

UPT
PUSKESMAS Yudha Herawati
RUSUNAWA NIP.196909221999032002

1. Pengertian Penanganan Dermatitis Numularis adalah langkah-langkah


yang dilakukan petugas dalam melakukan penatalaksanaan
kasus Dermatitis Seboroik.
Dermatitis Numularis adalah berupa lesi berbentuk mata uang,
berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulovesikula.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan penatalaksaan
kasus Dermatitis Numularis di UPT Puskesmas Rusunawa.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Pelayanan
Klinis.
4. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis.
Pasien datang dengan keluhan bercak merah yang basah
pada tempat predileksi tertentu dan sangat gatal.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
 Lesi akut berupa vesikel dan papulo vesikel (0,3-1,0 cm),
berbentuk uang logam, eritematous, sedikit edema, dan
berbatas tegas,
 Tanda eksudasi, karena vesikel mudah pecah, kemudian
mengering menjadi krusta kekuningan
 Jumlah lesi dapat satu, dapat pula banyak dan tersebar,
bilateral, atau simetris, dengan ukuran yang bervariasi.
Tempat predileksi terutama di tungkai bawah, badan,
lengan, dan punggung tangan.
3. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
4. Petugas memberikan terapi.
Topikal (2x sehari)
• Kompres terbuka dengan cairan PK masing-masing 15-
20 menit/kali kompres (untuk lesi basah) sampai lesi
mengering.
• Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan salep betametason
0,1%
• Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan
pemberian antibiotik topikal atau sistemik bila lesi
meluas.
2. Oral sistemik
CTM 3x4mg/hari atau Loratadine 1x10 mg/ hari selama
maksimal 2 minggu.
3. Jika ada infeksi bakterial, diberikan antibiotik topikal
atau sistemik bila lesi luas.
5. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien
dan keluarga mengenai
 Memberikan edukasi bahwa kelainan bersifat kronis
danberulang, sehingga penting untuk pemberian obat
topikal rumatan.
 Menjaga terjadinya infeksi sebagai faktor risiko terjadinya
relaps.
6. Petugas mencatat semua pemeriksaan dan terapi ke dalam
rekam medis dan buku register.
6. Bagan Alir
Pemeriksaan fisik Terapi Edukasi
anamnesi
s

Mencatat ke Mencatat
buku register rekam medis

7. Hal-hal yang
perlu diperhatikan

2
8.Unit terkait Ruang pemeriksaan umum

9. Dokumen terkait Rekam medis

10. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tgl.Mulai


Historis Dirubah Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai