Anda di halaman 1dari 10

Kajian

lingkungan
di Desa Sukamaju
dan Mekarraya

Kelompok VI
Diagnosa keperawatan psikososial
yang ditemukan pada keluarga klien :
– 1. Tn. K :Kecemasan
– Keluarga klien mengatakan awal mula klien mengalami gangguan jiwa setelah mendawamkan
ayat kursi, lalu badannya berasa gemetar, dan mendengar beberapa bisikan, seperti harus
keluar dari rumah. Keluarga klien mengatakan klien sempat sembuh dan pergi untuk berdagang,
namun dagangannya tidak laku, sehingga klien stress dan kambuh kembali sampai memotong
jari-jarinya sendiri.
– DS : keluarga klien merasa khawatir akan kekambuhan anaknya yang berlebihan seperti dengan
memotong beberapa bagian anggota tubuhnya. Keluarga klien mengatakan ingin mengobati
anaknya dengan operasi namun masih bingung dengan mekanisme jadwal operasi rumah sakit.
– DO : ekspresi keluarga klien tampak cemas dan khawatir, keluarga terbuka dalam menceritakan
perasaannya.
– 2. Tn. M : Kecemasan
– Keluarga klien mengatakan klien ditinggalkan oleh istri pertamanya lalu klien
berdiam diri karena ingin kembali sama istri pertamanya. Klien banyak melamun
– DS : keluarga klien mengatakan merasa cemas atas kondisi klien yang sudah
bertahun-tahun tidak sembuh dan beberapakali berusaha berobat medis dan
herbal namun tak kunjung sembuh.
– DO : keluarga klien nampak terlihat sedih
– 3. Tn. U : Kecemasan
Keluarga klien mengatakan awalnya klien pergi ke jambi, pada saat pulang ke Garut
klien banyak melamun , kadang suka marah-marah dan mudah tersinggung.
– DS : Keluarga klien mengatakan bahwa ia khawatir suaminya kambuh kembali
– DO : ekspresi keluarga klien terlihat cemas dan khawatir
– 4. Tn. L : Harga Diri Rendah Situasional
Keluarga klien mengatakan saat klien bekerja di Cianjur, klien pernah mengalami
kecelakaan lalu lintas, yaitu jatuh dari motor. Saat di periksa, klien terkena
gangguan pada sarafnya, sehingga klien berprilaku kekerasan. Lalu saat dicianjur
klien ada yang memberi obat-obatan terlarang dan minuman keras tanpa
sepengetahuan keluarga, hingga klien kecanduan.
– DS : keluarga klien mengatakan malu dengan keadaan klien
– DO : kontak mata keluarga klien kurang, saat berinteraksi suara pelan dan
keluarga klien masih kurang terbuka
– 5. Tn. Ks : Kecemasan
– Keluarga klien mengatakan awal mula terjadinya gangguan jiwa, klien saat
bangun tidur mendengar suara suara yang tidak nyata untuk menyuruh klien
sholat. Lalu klien berprilaku aneh, dengan mondar-mandir dan terkadang
melempar kaca dengan batu.
– DS : keluarga mengatakan merasa khawatir klien kambuh kembali
– DO : ekspresi keluarga klien tampak sedih
– 6. Tn F : Cemas
Keluarga klien mengatakan awal klien mengalami gangguan jiwa karena
tersinggung oleh kakak iparnya, sehingga klien suka marah-marah.
– DS : keluarga klien mengatakan ibu klien khawatir anaknya tidak bisa bergaul
seperti anak yang lain.
– DO :ibu klien menangis saat berbincang-bincang.
– 7. Ny. E : cemas
– Keluarga klien mengatakan saat dicerai suaminya, klien depresi, banyak
melamun hingga mendengar suara bisikan-bisikan. Sehingga klien suka
bersedih.
– DS : keluarga klien mengatakan khawatir atas keadaan klien dan berharap klien
cepat sembuh, karena klien dikucilkan dikeluarganya
– DO : keluarga klien tampak sedih, dan saat berinteraksi keluarga tampak merasa
malu dan sakit hati dengan keadaan klien
– 8. Tn. S
Keluarga klien mengatakan klien pernah kabur pada tahun 2013 dari rumah dan
mengalami gangguan jiwa hingga dibawa Ke Rsj Prov Jawa Barat selama 2 minggu.
Saat ini klien sering marah-marah ketika tidak diberi rokok dan kopi.
– DS : keluarga klien mengatakan merasa khawatir dengan keadaan klien yang
sudah sembuh namun masih belum dapat beraktivitas seperti orang lain yaitu
belum bekerja.
– Do : keluarga klien tampak terbuka saat berinteraksi, pembicaraan keluarga
klien berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan.
Dari hasil pengkajian yang kami dapatkan, ditemukan diagnosa psikososial pada
keluarga dengan gangguan jiwa dengan diagnosa Kecemasan.
Saat kami kaji keluarga rata-rata sudah mengetahui tentang `gangguan jiwa yang
dialami oleh anggota keluarganya. Namun masih belum efektif dalam merawat
klien.
Sehingga kami memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga dengan tema
“Peran keluarga terhadap kesehatan jiwa” yang didalamnya menjelaskan peran
keluarga terhadap pengetahuan kesehatan jiwa dan cara merawat anggota
keluarga dengan gangguan kesehatan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai