Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN GAWAT

DARURAT
No. :
SOP Dokumen
No.Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :

PUSKESMAS Asropi, MPH


PERUMNAS NIP.197505102000121003

1. Pengertian Pelayanan gawat darurat adalah bagian dari pelayanan kedokteran


yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk
menyelamatkan kehidupannya. Unit kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan rawat darurat disebut Instalasi Gawat
Darurat (IGD).
2. Tujuan 2.1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat
darurat.
2.2. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien.
2.3. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan
bencana yang terjadi dalam maupun luar puskesmas.
2.4. IGD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas
tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Perumnas Nomor: Tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2015 tentang Puskesmas.
5. Alat Perlengkapan kegawat daruratan
6. Prosedur 6.1. Melakukan tindakan perawatan yang mengacu pada standar
prosedur operasional yang telah ditentukan sesuai dengan
tingkat kegawatan pasien, berdasarkan prioritas tindakan:
6.1.1. Pelayanan perawatan gawat darurat puskesmas
1) Melakukan triase
2) Melakukan tindakan penanganan masalah penyelamatan jiwa
dan pencegahan kecacatan
3) Melakukan tindakan perawatan sesuai dengan masalah yang
ada.
6.1.2. Tindakan mandiri perawatan
1. Monitor pernafasan : rate, irama, pengembangan
dinding dada, ratio inspirasi maupun ekspirasi, penggunaan
otot tambahan pernafasan, bunyi nafas, bunyi nafas
abnormal dengan atau tanpa stetoskop
2. Observasi produksi sputum, jumlah, warna, kekentalan
3. Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif
4. Anjurkan minum hangat sesuai kebutuhan
5. Lakukan phisioterapi dada sesuai indikasi
6.1.3. Tindakan Kolaborasi
Beriobat sesuai indikasi: bronkodilator, mukolitik, antibiotic,
steroid
6.2. Melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan
keperawatan
6.3. Mengutamakan prinsip keselamatan pasien (patient safety)
dan privacy
6.4. Menerapkan prinsip standar baku (standart precaution)
6.5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
6. Diagram
Melakukan tindakan
alur
keperawatan mengacu pada
standar prosedur operasional
yang telah ditentukan sesuai
dengan tingkat kegawatan
pasien

Melakukan monitoring respon Mendokumentasikan


pasien terhadap tindakan tindakan keperawatan
keperawatan

Mengutamakan prinsip Menerapkan prinsip standar


keselamatan pasien (patient baku (standart precaution)
safety) dan privacy
7. Unit terkait 7.1. IGD
7.2. Laboratorium
8. Dokumen 8.1. Rekam Medis
Terkait
8.2. Resume Rujukan
8.3. Persetujuan dirujuk
8.4. Form menolak rujukan
9. Hal yang Rekam Medis
perlu
diperhatikan
10. Rekaman historis perubahan

Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai