1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan pasien sampai dengan pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan
2. Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, uu nomor 4 tahun 2019
dapat dilakukan pelimpahan wewenang tertulis kepada
perawat dan/ atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, PMK 26 tahun 2019
untuk melakukan kajian awal medis dan pemberian asuhan
medis sesuai kewenangan delegatif yang diberikan. (R,D)
surat pelimpahan wewenang dokter ke perawat
3. Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan rekam medis pasien
secara kolaboratif sesuai rencana asuhan dan panduan praktik
klinis dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar tidak rencana asuhan dan panduan praktik klinis
terjadi pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam
medis. (D, W) bukti tindakan asuhan
2. Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL, diperiksa SK Rujukan pasien gawat
dan dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sesuai kemampuan
Puskesmas dan dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai SOP rujukan pasien gawat
dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan.
(D,O) Panduan rujukan pasien gawat
Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKTL
Bukti tindakan stabilisasi
Bukti konfirmasi rujukan
Ada FKRTL yang siap menerima pasien
3.4. Pelayanan anastesi lokal dan tindakan di Puskesmas dilaksanakan sesuai standar.
2. Jenis, dosis dan teknik anestesi lokal dan pemantauan form pemantauan anestesi lokal
status fisiologi pasien selama pemberian anestesi lokal oleh
petugas dan dicatat dalam rekam medis pasien (D) tindakan bedah operasi minor
bukti pemantauan status fisiologi pasien tercatat di RM
laporan operasi bedah minor
STANDAR 3.5. Terapi gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan peraturan perundang-undangan
Kriteria EP
KELENGKAPAN REGULASI DAN DOKUMEN KET
3.5.1 Pemberian terapi 1. Disusun rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi Pedoman proses asuhan gizi
makanan dan terapi gizi sesuai pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan
dengan status gizi pasien dan pasien. (D). Kajian kebutuhan gizi pasien
konsisten dengan asuhan
klinis tersedia secara reguler. form simple nutritionis scrining tool (SNST)
form asuhan gizi bagi pasien
bukti pemberian terapi gizi
2. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal jadwal pemberian makanan terapi gizi
dan pemesanan dan didokumentasikan. (D, W)
dokumentasi pemberian makanan
3. Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang bukti dokumentasi pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang diit pasien
pembatasan diit pasien dan keamanan/kebersihan makanan,
bila keluarga ikut menyediakan makanan bagi pasien. (D) bukti dokumentasi keamanan/kebersihan makanan
4. Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, bukti proses kolaboratif untuk merencanakan, memberikan dan memantau terapi gizi
memberikan dan memantau terapi gizi. (D,W)
5. Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat pemantauan respon pasien terhadap terapi gizi
dalam rekam medisnya. (D)
catatan dalam rekam medis pasien
3.6. Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
2. Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak yang Bukti dokumen resume medis yg diberikan kpd pasien saat pemulangan
bekepentingan saat pemulangan atau rujukan. (D, O, W)
STANDAR 3.7. Rujukan
3.7.2. Dilakukan tindak lanjut 1. Dokter/dokter gigi penangggung jawab pelayanan Surat rujukan
terhadap rujukan balik dari melakukan kajian ulang kondisi medis sebelum
FKRTL menindaklanjuti umpan balik dari FKRTL sesuai dengan umpan balik dari FKRTL
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D,O)
kajian penanggung jawab pelayanan medis thdp kondisi pasien
3. Monitoring dalam proses rujukan balik harus di catat dalam pencatatan proses tindakan rujukan balik
form monitoring. (D)
catat dalam form monitoring
STANDAR 3.8. Penyelenggaraan Rekam Medis
2. Rekam Medis diisi secara lengkap dan dengan tulisan yang Bukti kelengkapan pengisian RM: wkt, nama, ttd PPA
terbaca serta harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan
Dokter, Dokter Gigi dan atau Tenaga Kesehatan yang bukti koreksi pengisian RM sesuai SK dan SOP
melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan, serta
apabila ada kesalahan dalam melakukan pencatatan di rekam
medis dilakukan koreksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. (D, O, W)
STANDAR 3.9. Penyelenggaraan Pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan Bukti penyimpanan dan pelabelan reagensia sesuai regulasi
jenis pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan
penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika Ada bukti perhitungan kebutuhan reagensia termasuk buffer stock
reagen tidak tersedia. (D, W)
Ada bukti pemesanan reagensia
check list monev ketersediaan reagensia
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a Hasil monev kepatuhan trhdp prosedur pelayanan lab dan TL
sampai dengan i, dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan. (D, O, W) bukti monitoring penggunaan APD dan TL
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan bukti pelaksanaan PMI dan PME
mutu eksternal terhadap pelayanan laboratorium sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan
perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan
mutu eksternal terhadap pelayanan laboratorium sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan bukti pelaksanaan perbaikan bila terjadi penyimpangan
perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil form hasil pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan laboratorium. (D, W)
hasil pemantauan pelaporan hasil pem.laboratorium
STANDAR 3.10. Penyelenggaraan Pelayanan kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis LPDP serta bukti pengawasan penglolaan obat oleh dinkes
habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah Kartu stok
ditetapkan. (D,O,W)
Bukti penanganan obat kadaluarsa
3. Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik Form rekonsiliasi obat
oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. (D,O,W) Bukti asuhan farmasi dalam rekam medis
4. Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar bukti kajian/telaah resep
pada setiap pelayanan pemberian obat (D, O, W)
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan bukti pelaksanaan PIO
cara penggunaan obat. (D,O,W)
5. Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan
cara penggunaan obat. (D,O,W)
6. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, bukti penyediaan obat emergensi
dan dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah bukti monitoring
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W)
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, hasil evaluasi dan TL ketersediaan obat thdp formularium
kesesuaian peresepan dengan formularium. (D,W)
hasil evaluasi dan TL kesesuaian resep dengan formularium
BAB III. UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN DAN PENUNJANG