Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PUSKESMAS TOMONI TIMUR

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Puskesmas


Tomoni Timur
1) Kasus gizi buruk dan Stunting
Masih cukup tingginya kasus gizi buruk dan stunting. Hal ini disebabkan antara
lain :
a. Belum semua Ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standar.
b. Rendahnya pengetahuan masyarakat khususnya ibu dalam pemberian makanan
pendamping ASI,
c. Masih kurangnya cakupan pemberian ASI eksklusif,
d. Belum semua anak BALITA mendapatkan pelayanan sesuai standar antara lain:
penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran panjang/tinggi badan
minimal 2 kali setahun , pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun.
2) Meningkatnya angka kesakitan Penyakit Tidak Menular antara lain hipertensi dan
diabetes hal ini disebabkan karena :
a) Belum sadarnya masyarakat terhadap pola hidup sehat seperti makan buah
dan sayur, aktifitas fisik, tidak merokok dan cek kesehatan rutin.
b) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan, melakukan periksaan ke Puskesmas hanya jika ada keluhan,
serta tingginya kunjungan masyarakat ke praktik mandiri dokter dan
tenaga kesehatan lain yang menyebabkan kurangnya pendataan tentang
penyakit kronis terutama diabetes dan hipertensi
3) Masih tingginya penularan penyakit, yaitu TB, pneumonia pada balita, DBD,
dan diare hal ini disebabkan antara lain :
a. Belum semua orang berisiko terinfeksi HIV (pasien IMS, waria /
transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar hanya
pasien ibu hamil, dan pasien TB.
b. Belum semua orang terduga TBC dilakukan pemeriksaan dahak.
c. Masih rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat dalam menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antara lain masih banyaknya
perilaku buang air besar sembarangan atau masih ada masyarakat yang
tidak mempunyai akses jamban sehat,.
4) Meningkatnya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan
kesehatan, sementara masih terdapatnya pasien miskin yang tidak termasuk JKN
PBI berdasarkan data verifikasi.
5) Sumber daya manusia baik kompentensi (kualitas) maupun kuantitas berdasarkan
kebutuhan puskesmas belum terpenuhi, antara lain :
 Masih banyak tenaga non PNS
 Tenaga medis, paramedis dan bidan belum semuanya megikuti pelatihan
(sesuai kompetensi yang disyarakatkan)
 Jumlah tenaga yang berkurang karena adanya tenaga kesehatan yang
berpindah tugas maupun melanjutkan pendidikan.
6) Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi seperti obat
obatan , bahan laborat dan alat kesehatan
7) Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan Masih rendah hal ini dapat
dilihat dari pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat misalnya merokok,
makan makanan cepat saji, dan buang air sembarangan
8) Budaya
Perilaku dan masyarakat masih dipengaruhi oleh budaya dan mitos mitos
tertentu yang membahayakan kesehatan seperti menolak imunisasi karena
keyakinan vaksin haram, ibu hamil muda (trimester 1) tidak melakukan
pemeriksaan dikarenakan ada masyarakat yang menganggap cukup melakukan
pemeriksaan ke dukun, capaian K1 sampai dengan K4 yang kurang maksimal
akibat banyak ibu hamil yang berpindah domisili mengkuti pekerjaan suami
sedangkan kembali ke puskesmas hanya untuk persalinan
9) Kurangnya dukungan lintas sector terhadap pembangunan kesehatan
Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran lintas sector bahwa kesehatan adalah
tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab puskesmas
10) Mutu pelayanan kesehatan belum maksimal hal ini dilihat dari program inovasi
yang belum memiliki daya ungkit terhadap pencapain SPM dan PKP
Tabel 3.1
Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis

No. Kriteria Bobot

1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap 20


pencapaian sasaran Renstra Kementerian/Prov/Kab/Kota

2 Merupakan tugas dan tanggungjawab OPD 10

3 Dampak yang ditimbulkan terhadap public 20

4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10

5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15

6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25

Tabel 3.2 nilai skala kriteria


Nilai Skala Total
ISU STRATEGIS Kriteria ke Skor
1 2 3 4 5 6
1. Masalah gizi buruk. 20 10 17 10 10 25 92
2. Tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian 20 10 17 10 11 25 93
bayi (AKB).
3. Meningkatnya angka kesakitan Penyakit Tidak Menular 15 5 10 7 13 10 60
antara lain hipertensi, diabetes, jantung, kanker, dan stroke
4. Pemenuhan SDM tenaga kesehatan baik kuantitas dan 15 5 10 7 13 10 60
kualitas yg kurang
5. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan belum 5 10 10 5 10 0 40
memadai.
6. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap PHBS masih 5 5 10 10 0 25 55
rendah.
7. Rendahnya aksessibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang 15 7 15 10 10 15 72
berkualitas.
8. Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam 5 5 5 5 0 25 45
pembangunan kesehatan
9. Adanya restrukturisasi SOTK Dinas Kesehatan 15 10 5 7 5 15 57
10. Masih tingginya penularan penyakit, yaitu HIV/AIDs, TB, 10 5 10 5 10 10 50
kusta, pneumonia pada balita, DBD, dan diare
11. Belum optimalnya jaminan pembiayaan kesehatan terhadap 15 10 15 10 5 15 70
masyarakat miskin.
12. Standarisasi mutu layanan kesehatan belum maksimal 15 10 20 10 10 20 85

Dari Metode Penentuan strategis diatas dapat disimpulkan beberapa isu strategis :
1) Masih tingginya Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB )
2) Prevalensi gizi buruk yang masih tinggi
3) Standarisasi mutu layanan kesehatan belum maksimal
4) Rendahnya aksessibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
5) Belum optimalnya jaminan pembiayaan kesehatan terhadap masyarakat miskin
6) Meningkatnya angka kesakitan Penyakit Tidak Menular antara lain hipertensi, diabetes, jantung,
kanker, dan stroke
7) Pemenuhan SDM tenaga kesehatan baik kuantitas dan kualitas yg kurang
8) Adanya restrukturisasi SOTK Dinas Kesehatan
9) Masih tingginya penularan penyakit, yaitu HIV/AIDs, TB, kusta, pneumonia pada balita, DBD,
dan diare
10) Tingkat kesadaran masyarakat terhadap PHBS masih rendah.
11) Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan
12) Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan belum memadai.

3.4 Perumusan Metodologi Pemecahan Masalah


Dari Lima Masalah yang sudah diuraikan diatas, masing - masing masalah tersebut dilakukan analisa
SWOT untuk menguraikan permasalahan dan pemecahan masalah. Khusus AHH dan IKM Pelayanan
Kesehatan
Analisa Swot Lingkungan Strategis Internal Dan Eksternal
Peluang (O) : Tantangan (T):
a. Adanya peraturan perundangan a. Adanya sarana
yang mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan
urusan kesehatan; swasta yang
b. Adanya koordinasi lintas sektor mendukung upaya
yang baik; peningkatan
c. Adanya dukungan stakeholders kesehatan;
terhadap pelaksanaan urusan b. Beberapa akses
kesehatan; pelayanan kesehatan
d. Adanya potensi pemanfaatan masih sulit dijangkau;
teknologi untuk mendukung c. Perubahan iklim
pelayanan kesehatan; global dan perubahan
e. Adanya sarana pelayanan ekologis lokal
kesehatan swasta yang meningkatkan potensi
mendukung upaya peningkatan penyakit;
kesehatan; d. Masih terdapat
f. Adanya kebijakan Sustainable masyarakat yang
Development Goals urusan belum memiliki
kesehatan; jaminan kesehatan;

Kekuatan (S): Alternatif Strategi (S-O): Alternatif Strategi (S-T):


a. Adanya komitmen a. Meningkatkan mutu kesehatan a. Meningkatkan pencegahan dan
pimpinan untuk masyarakat; pengendalian terhadap penyakit
mewujudkan tujuan b. Meningkatkan penjaringan dan menular-tidak menular
organisasi; pembinaan terhadap penyakit b. Meningkatkan akses masyarakat
b. Memiliki SOTK yang menular dan tidak menular terhadap sistem jaminan
jelas; kesehatan;
c. Adanya Koordinasi c. Meningkatkan kesadaran
yang baik dengan masyarakat (individu-keluarga-
antar unit dalam corporate) terhadap pola hidup
organisasi; sehat;
d. Adanya komitmen d. Meningkatkan penjaringan dan
pimpinan; pembinaan terhadap penyakit
e. Adanya SOP yang menular dan tidak menular
lengkap dalam
pelayanan kesehatan;
Kelemahan (W): Alternatif Strategi (W-O): Alternatif Strategi (W-T):
a. Masih kurangnya a. Meningkatkan kualitas dan a. Menyelenggarakan pendidikan
kompetensi tenaga kualitas tenaga kesehatan; dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan; b. Meningkatkan kualitas dan kesehatan;
b. Distribusi tenaga medis kuantitas sarana dan prasarana b. Memfasilitasi akreditasi tenaga
dan non medis belum pelayanan kesehatan; kesehatan;
merata; c. Memenuhi jumlah tenaga
c. Sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan standar
masih belum memadai; pelayanan;
d. Sarana dan prasarana d. Melakukan pemeliharaan sarana
masih belum memadai; dan prasarana pelayanan
kesehatan;
e. Memfasilitasi akreditasi unit
pelayanan kesehatan;
f. Memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan
PMK 13 Tahun 2022 Tentang rencana Strategis Kementerian Kesehatan
1. Strategi Nasional
Kesihatan ibu dan Anak
Perbaikan Gizi Masyarakat
Percagahan dan Pengendalian Penyakit
GERMAS
Transformasi Kesehatan
2. Adanya permasalahan sistemik yang harus diperbaiki, seperti:
1) biaya kesehatan yang terus meningkat, namun tidak efektif dan efisien
dalam pemanfaatannya;
2) masih banyak permasalahan kesehatan yang persisten;
beragam tantangan dalam peningkatan kualitas layanan primer;
4) akses ke layanan rujukan yang masih terbatas;
5) ketergantungan kefarmasian dan alat kesehatan pada impor;
6) kebutuhan peningkatan deteksi dini dan surveilans, serta penguatan
respons terhadap situasi krisis;
7) pengeluaran kesehatan yang masih berfokus pada upaya kuratif;
8) terdapat beragam skema pembiayaan kesehatan yang perlu
diharmonisasikan;
9) kekurangan jumlah dan pemerataan Sumber Daya Manusia (SDM)
kesehatan yang berkualitas;
10) perencanaan kebutuhan dan pemetaan jumlah, jenis dan kualifikasi
tenaga kesehatan belum terintegrasi dengan penyediaan dan
pemenuhannya;
11) pemanfaatan teknologi digital yang masih terbatas; dan
12) keterbatasan layanan laboratorium kesehatan masyarakat yang
memenuhi standar dalam upaya promotif dan preventif.

Percepatan Target SDGS 2030


" Menjamin Kehidupan yang sehat dan Mendorong Kesejahteraan bagi semua Orang disegala Usia "

Seluruh isu kesehatan dalam SDGs diintegrasikan dalam satu tujuan yakni tujuan nomor 3, yaitu
menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.
Terdapat 38 target SDGs di sektor kesehatan yang perlu diwujudkan. Selain permasalahan yang
belum tuntas ditangani diantaranya yaitu upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB), pengendalian penyakit HIV/AIDS, TB, Malaria serta peningkatan akses
kesehatan reproduksi (termasuk KB), terdapat hal-hal baru yang menjadi perhatian, yaitu: 1)
Kematian akibat penyakit tidak menular (PTM); 2) Penyalahgunaan narkotika dan alkohol; 3)
Kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas; 4) Universal Health Coverage; 5)
Kontaminasi dan polusi air, udara dan tanah; serta penanganan krisis dan kegawatdaruratan.

Transformasi Kesehatan.
1. Layanan Primer, upaya Promotif dan Preventif yang Komprehensif, perluasan
Screening, Antigen dan imunisasi,

Anda mungkin juga menyukai