4.1.1. Visi
Visi merupakan gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang
ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi Dinas Kesehatan
2016-2021 dilaksanakan melalui analisis dan teahaan pada babbab sebelumnya. Visi
Dinas Kesehatan merujuk pada visi Bupati Kabupaten Ngawi 2016-2021 dan Visi dalam
Renstra Kementrian Kesehatan.
4.1.2. Misi
Misi merupakan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi. Misi Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngawi secara jelas mengambarkan visi Dinas Kesehatan yang menjadi cita-
cita upaya kesehatan dan menguraikan upaya-upaya yang akan dilakukan Dinas
Kesehatan Kabupaten Ngawi. Dalam perencanaan Misi ini penting untuk memberikan
kerangka dalam mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Misi tersebut adalah”
Pelayanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan yang berkualitas serta berdaya saing.
4.2.1. Tujuan
Dalam upaya mencapai misi Dinas Kesehatan, dirumuskan suatu bentuk yang
lebih terarah berupa tujuan dan sasaran yang strategis organsisasi. Tujuan dan sasaran
adalah perumusan sasaran yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kinerja
selama lima tahun. Tujuan yang akan dicapai Dinas Kesehatan adalah sebagi berikut:
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
68
4.2.2. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan dan menggambarkan hal-hal
yang ingin dicapai, diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai melalui tindakan-
tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas
Kesehatan menetapkan sasaran yaitu” meningkatakan kualitas hidup masyarakat dan
ketersediaan layanan kesehatan” diwujudkan melalui beberapa indikator
a. Persentase Desa Siaga Aktif.
b. Angka Kematian Ibu (AKI)
c. Angka Kematian Bayi (AKB)
d. Jumlah Puskesmas BLUD
e. Jumlah Puskesmas akreditasi
f. Persentase Penurunan Kasus Pemasungan
g. Peningkatan Puskesmas menjadi RS tipe D
h. Persentase Balita Gizi Buruk.
i. Persentase penanggulangan KLB dalam <24 jam
j. Persentase akses air minum berkualitas
k. Persentase akses sanitasi dasar (jamban sehat)
l. Presentase sediaan farmasi, yang memenuhi syarat.
m. Rasio Dokter
n. Rasio Bidan
o. Persentase Temuan Laporan Hasil Pemerikasaan (LHP) atas penggunaan Anggaran
keuangan dan aset yang ditindaklanjuti.
p. Beberapa indikator SPM
69
b. Weakness ( Kelemahan )
1) Distribusi tenaga kesehatan belum merata, lebih berkonsentrasi di daerah perkotaan.
2) Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban pembiayaan kesehatan
3) Masih rendahnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas terutama
pada kelompok penduduk miskin.
4) Belum optimalnya alokasi anggaran operasional pembangunan
c. Opportunities ( Kesempatan/peluang )
1) Adanya berbagai kesempatan untuk melakukan mitra kerja dengan organisasi diluar
Dinas Kesehatan untuk ikut serta dalam program kesehatan.
2) Adanya berbagai kesempatan untuk mendapatkan bantuan dari berbagai lembaga asing
dalam program kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi.
3) Dukungan dan peran serta aktif dari Masyarakat.
4) Kebijakan sistem pelayanan secara proporsional.
5) Adanya sistem informasi Kesehatan skala nasional.
d. Threats ( Ancaman )
1) Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara prima
2) Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak
menular serta akhir akhir ini muncul berbagai penyakit baru ( new emergeing diseases )
seperti flu burung,flu babi, dll
3) Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang penykit menular dan tidak menular
4) Masih rendahnya keikutsertaan masyarakat dalam program pembiayaan kesehatan
Tabel 4.3
Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan SKPD
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan Meningkatkan Peningkatan 1. Memperkuat upaya promotif
derajat kualitas hidup aksesibilitas dan dan preventif dengan gerakan
kesehatan masyarakat dan kualitas pelayanan masyarakat hidup sehat
masyarakt ketersediaan kesehatan 2. Meningkatkan akss dan mutu
pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan dasar dan rujukan
3. Mempercepat perbaikan gizi
masyarakat ( bayi, balita, bumil
dan menyusui )
4. Meningkatkan pelayanan kb,
ibu, bayi, reproduksi dan lansia
5. Meningkatkan responsifitas
pelayanan kesehatan.
6. Penanganan masalah kesehatan
jiwa
7. Mengacu pada kebijakan
Nasional Program-program
Pengendalian Penyakit
(menular dan tidak menular),
Gizi, Penyehatan Lingkungan
dan Bencana
8. Peningkatan sediaan farmasi,
alat kesehatan dan makanan
memenuhi syarat untuk
mencukupi kebutuhan
pelayanan kesehatan yang
73
berorientasi patient safety
9. Pemberdayaan masy/swasta
dalam jaminan kesehatan
10. Pengembangan regulasi bidang
kesehatan
11. Pendistribusian nakes di pusk
dan jaringannya
74