Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN

KESADARAN DENGAN
GLASGOW COMA SCALE
(GCS)
No. Dokumen : SOP/Bab 3/…../PkmTgr
No. Revisi : 03
SOP Tanggal Terbit : 2 Januari 2017
Halaman : 1/3
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
TENGGARANG dr. Slamet Santoso
NIP. 19730930 200501 1 007

1. Pengertian Pemeriksaan GCS adalah skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat
kesadaran. Dulu, skala ini digunakan pada orang yang mengalami cedera
kepala. Namun, saat ini, GCS juga digunakan untuk menilai tingkat kesadaran
seseorang saat memberikan pertolongan darurat medis.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas klinis dalam melaksanakan pemeriksaan GCS
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tenggarang Nomor
440/00136A/430.9.3.6/2022 tentang Kajian Awal Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 tahun 2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur 1. Petugas klinis melakukan pemeriksaan dengan mematuhi Protokol
Kesehatan 3M:
- Memakai masker
- Mencuci tangan
- Menjaga jarak
2. Petugas klinis menganjurkan pasien dan keluarga memakai masker
dengan benar
3. Petugas klinis melakukan penilaian kesadaran secara kuantitatif pada
respon membuka mata:
- Nilai apakah pasien dapat membuka mata dengan spontan
- Bila mata pasien tertutup, panggil namanya dan minta ia membuka
mata
- Bila pasien tidak merespon, rangsang dengan nyeri (dapat dilakukan
dengan menekan daerah sternum)
- Nilai skornya
4. Petugas klinis melakukan penilaian kesadaran secara kuantitatif pada
respon movement (gerakan):
- Berikan pasien perintah untuk mengankat tangan atau kakinya
- Bila pasien tidak merespon, gunakan rangsangan nyeri untuk menilai
respon gerakan pasien
- Nilai skornya
5. Petugas klinis melakukan penilaian kesadaran secara kuantitatif pada
respon verbal:
- Minta pasien menyebutkan nama atau keberadaanya kini
- Bila pasien tidak merespon, saat pemeriksa memberikan rangsangan
nyeri, nilai respon verbal pasien
- Nilai skornya
6. Petugas klinis melakukan analisa hasil pemeriksaan:
 Respon Mata:
- Membuka mata spontan tanpa rangsangan : skor 4
- Membuka mata setelah diperintah : skor 3
- Membuka mata dengan rangsang nyeri : skor 2
- Tidak ada respon membuka mata : skor 1

 Respon Gerakan:
- Dapat bergerak mengikuti perintah :skor 6
- Melokalisir nyeri (mendekat arah rangsang) : skor 5
- Menghindari dari rangsang nyeri : skor 4
- Fleksi abnormal : skor 3
- Ekstensi abnormal : skor 2
- Tidak ada respon gerakan : skor 1

 Respon Verbal
- Dapat menjawab pertanyaan dengan benar : skor 5
- Bingung, disorientasi waktu dan tempat : skor 4
- Hanya menyebutkan satu kata, contoh Aduh : skor 3
- Hanya mengeluarkan suara erangan : skor 2
- Tidak ada respon verbal : skor 1

7. Petugas klinis melakukan pencatatan di Rekam Medis


6. Unit terkait UGD
Rawat Inap
Poli Umum
Poli KIA
Pustu, Ponkesdes
8. Rekam histori perubahan

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


berlaku
1. Kebijakan Kebijakan awal: SK Kepala Puskesmas 3 Januari 2022
Tenggarang tentang Layanan Klinis Berorientasi
Pasien berubah menjadi SK Kepala Puskesmas
Tenggarang tentang Kajian Awal Klinis di
Puskesmas Tenggarang
2. Isi prosedur Prosedur wajib mencantumkan penyesuaian 3 Januari 2022
Juknis pelayanan puskesmas pada masa pandemi
Covid 19
3. Referensi Referensi terbaru yang digunakan adalah 3 Januari 2022
Kepmenkes nomor 514 tahun 2015 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Umum di
FKTP

Anda mungkin juga menyukai