STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Dwijo Pratiknjo,Sp M .
Kolonel Ckm NRP 314227
Syok kardiogenik adalah suatu kondisi sindrom klinis yang ditandai
Pengertian dengan adanya gangguan sistem sirkulasi dalam mempertahankan
fungsi metabolisme aerobik seluler akibat penurunan curah jantung
dan hipoksia jaringan, meskipun volume cairan tubuh sudah
adekuat.
Tujuan Dapat melakukan penilaian terhadap pasien dengan kondisi syok
kardiogenik sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan.
Kebijakan Keputusan Kepala Rumah SakitTK II 04.05.01 dr Soedjono Nomor
SK/PP/023/II/2014 tentang pedoman pelayanan emergency.
Tanda klinis: tampak pucat, nadi cepat dan lemah atau bahkan
sangat lambat (bradikardia berat), RR cepat, tekanan darah sistolik
< 90 mmHg atau diastolic < 60 mmHg, distensi vena juguler akral
dingin, kulit lembab produksi urin menurun, capillary refill time
memanjang.
Pemeriksaan penunjang:
- Laboratorium. Peningkatan biomarker jantung (misal CK-MB,
troponin I).
- Elektrokardiografi. Gambaran ST elevasi dan atau adanya
gelombang Q patologis pada lead multipel atau LBBB dapat
ditemukan pada kasus syok kardiogenik karena infark miokard
akut. Bradikardia berat juga dapat ditemukan pada kasus blok
AV total.
Syok Kardiogenik
KESDAM IV/DIPONEGORO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Penatalaksanaan:
1. Nilai kondisi ABCDE pasien. Bila terdapat henti jantung atau
pasien tidak bernafas normal, segera lakukan resusitasi jantung
paru.
2. Oksigenasi.
3. Pasang IV line dan mulai terapi cairan dengan kristaloid (NS/RL
20 ml/kgBB) dlm 10-30 mnt. Ulangi 2-3x bila diperlukan.
4. Ambil sampel darah vena untuk pemeriksaan laboratorium yang
dapat menunjang diagnosis.
5. Bila masalah volume cairan sudah tercukupi, perhatikan keadaan
tekanan darah:
o Bila tekanan sistolik > 100 mmHg dan terdapat kongesti
paru, vasodilator seperti nitrogliserin dapat diberikan
o Bila tekanan sistolik 70-100 mmHg tanpa diserta gejala dan
tanda syok, agen inotropik (misal dobutamin) dapat
digunakan
o Bila tekanan sistolik 70-100 mmHg dengan disertai gejala
dan tanda syok, pemakaian vasopresor seperti dopamine
dianjurkan
o Bila tekanan sistolik < 70 mmHg disertai gejala dan tanda
syok, gunakan agen vasopresor kuat seperti norepinefrin.
6. Bila masalah utama adalah irama jantung, klasifikasikan sebagai
bradikardi atau takikardi. Tatalaksana disesuakan dengan alur
terapi gangguan irama tersebut.
7. Bila penyebab syok adalah infark miokard akut, kardiomiopati
atau gagal jantung, berikan tatalaksana sesuai standar prosedur
operasional penangan penyakitnya
8. Bila terdapat kausa ekstracardiac/obstruktif, seperti tamponade
jantung, pneumothoraks, hematothoraks, emboli paru, lakukan
tindakan sesuai tatalaksana penyakitnya.
9. Pasang kateter urin untuk mempermudah penilaian produksi urin
sebagai parameter terapi cairan telah adekuat.
10. Pertimbangkan untuk monitoring dan evaluasi di ruang
perawatan intensif. Segera konsultasikan dengan ahli.
Syok Kardiogenik
KESDAM IV/DIPONEGORO
No. Dokumen No. Revisi Halaman