Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

UPT RSUD AKTIFASI CODE BLUE DI LUAR RUANG PERAWATAN


KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/022/SPO-PAP/RSUD 00 1/4
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh,
PROSEDUR Direktur UPT RSD
OPERASIONAL April 2022 Kabupaten Belitung Timur

dr. Vonny Primasari, MARS


NIP. 19740327 200804 2 001
PENGERTIAN 1. Code blue merupakan salah satu kode prosedur emergensi yang
harus segera diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam
kondisi cardiac respiratory arrest di dalam area rumah sakit.
2. Code blue response team atau tim code blue adalah suatu tim yang
dibentuk oleh rumah sakit yang bertugas merespon kondisi code
blue didalam area rumah sakit. Tim ini terdiri dari dokter dan
perawat yang sudah terlatih dalam penanganan
kondisi cardiac  respiratory arrest.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Mengurangi angka kejadian morbiditas di Rumah Sakit
2. Meningkatkan respon time Rumah Sakit terhadap kecurigaan
kejadian henti nafas atau henti jantung.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur Nomor :
445/34.B/ UPT.RSUD/IV/2022 tentang Panduan Aktifasi Code Blue
di Lingkungan UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur
PROSEDUR 1. Ketentuan
a. Code Blue akan dikumandangkan ketika terdapat masalah henti
jantung dan nafas yang mungkin menimpa pasien, pengunjung
maupun staff
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
UPT RSUD AKTIFASI CODE BLUE DI LUAR RUANG PERAWATAN
KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
( Lanjutan ) 445/022/SPO-PAP/RSUD 00 2/4
b. Terdapat pengecualian bagi pasien yang telah dinyatakan DNR (
do not resuscitate)
c. Bila terjadi false alarm/ pasien tidak mengalami henti jantung
dan nafas tatalaksana disesuaikan dengan keluhan pasien
d. Rumah Sakit telah menentukan  Tim Code Blue sebagai tim
reaksi cepat ( dengan respond maksimal 10 menit)  untuk
kegawatan medis dan (respon maksimal 5 menit ) untuk
kejadian henti jantung henti jantung dan nafas di Lingkungan
RSUD Kabupaten Belitung Timur
2. Tata Laksana
1. Jika didapatkan seseorang atau pasien atau pengunjung baik
petugas maupun staff dalam kondisi cardiac  respiratory
arrest maka first responder berperan dalam tahap pertolongan,
yaitu:
a. Segera melakukan penilaian dini kesadaran korban.
b. Pastikan lingkungan penderita aman untuk dilakukan
pertolongan.
c. Lakukan cek respon penderita dengan memanggil nama
atau menepuk bahu kemudian cek nadi carotis.
d. Meminta bantuan pertolongan (call for help) petugas lain
(penolong kedua) yang ditemui di lokasi untuk
mengaktifkan code blue.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
UPT RSUD
AKTIFASI CODE BLUE DI LUAR RUANG PERAWATAN
KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
( Lanjutan ) 445/022/SPO-PAP/RSUD 00 3/4
e. first responder  melakukan BHD atau Resusitasi Jantung
Paru (RJP) sampai dengan tim code blue datang
2. Petugas yang lain (penolong kedua), segera menghubungi
operator di IGD dengan menghubungi nomor handphone
0877-9274-1490 untuk mengaktifkan code blue, dengan
prosedur sebagai berikut:
“Code Blue, Code Blue, Code Blue,... sebutkan nama lokasi
terjadinya cardiac respiratory arrest dengan lengkap dan
jelas.
Contoh : Jika lokasi kejadian diruangan managemen maka
informasikan: “Code Blue, Code Blue, Code Blue, di ruang
managemen,... gedung administrasi,... bagian keuangan,...”
3. Setelah menghubungi operator, penolong kedua membantu
penolong pertama melakukan resusitasi sampai dengan tim
Code Blue datang.
4. Operator menggunakan pengeras suara mengumumkan
aktivasi code blue dengan prosedur yang sama seperti yang
disampaikan penolong kedua.
5. Setelah tim code blue menerima informasi tentang
aktivasi code blue, mereka segera menghentikan tugasnya
masing-masing, mengambil resusitasi kit dan menuju lokasi
terjadinya cardiac respiratory arrest. 

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


UPT RSUD AKTIFASI CODE BLUE DI LUAR RUANG PERAWATAN
KABUPATEN
BELITUNG TIMUR
PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
( Lanjutan ) 445/022/SPO-PAP/RSUD 00 4/4

6. Jika lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest adalah lokasi


yang padat manusia (public area) maka petugas
keamanan (security) segera menuju lokasi terjadinya untuk
mengamankan lokasi tersebut sehingga tim code blue dapat
melaksanakan tugasnya dengan aman dan sesuai prosedur.
7. Tim code blue datang dan mengambil alih tindakan resusitasi
sampai dengan diputuskannya bahwa resusitasi dihentikan oleh
ketua tim code blue.
8. Ketua tim code blue memutuskan tindak lanjut pasca resusitasi,
yaitu:
9. Untuk pelaksanaan code blue di luar area perawatan , Tim code
blue memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien kemudian
segera ditransfer ke Instalasi Gawat Darurat
10. Bila pasien memerlukan perawatan intensif dilanjutkan
perawatannya sesuai kasusnya di ICU
11. Bila resusitasi tidak berhasil, dan pasien meninggal maka
lakukan koordinasi dengan bagian rohani, kemudian
dipindahkan ke kamar jenazah
12. Ketua tim code blue melakukan koordinasi dengan DPJP.
13. Tim code blue mendokumentasikan semua kegiatan dalam
rekam medis pasien dan melakukan koordinasi dengan ruangan
pasca resusitasi
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Instalasi RSUD Belitung Timur
2. Seluruh Unit Pelayanan RSUD Belitung Timur

Anda mungkin juga menyukai