Anda di halaman 1dari 2

Cuti Perawatan

RSPAD GATOT No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOEBROTO 1 dari 2
DITKESAD

Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
SPO
Tanggal terbit
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr. Komaruddin Boenjamin , Sp.U
Brigadir Jenderal TNI

Memberikan kesempatan kepada pasien untuk melakukan adaptasi


PENGERTIAN
dengan lingkungan diluar rumah sakit. atau melukukan kegiatan /
keperluan yang dibutuhkan.

1. Memenuhi hak pasien.


TUJUAN 2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk beradaptasi dan
berinteraksi dengan lingkungan di luar rumah sakit.

Pasien diperlakukan sebagai subyek hukum yang mempunyai


 KEBIJAKAN
kepentingan kemanusiaan.

1. Perawat menerima formulir permintaan dari pasien untuk keluar


rumah sakit dalam waktu sementara / cuti perawatan dengan
didampingi oleh penanggungjawabnya.
2. Perawat memeriksa formulir permintaan cuti perawatan.
3. Perawat melaporkan pada DPJP tentang permintaan pasien /
PROSEDUR keluarga.
4. Dokter DPJP memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
mengenai ijin sementara karena masih perlu perawatan lanjut
5. Dokter DPJP memastikan bahwa kondisi pasien tersebut layak untuk
keluar RS sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
6. Dokter melengkapi catatan medis tentang kondisi terakhir pasien
dengan disertai contact person.
Cuti Perawatan

RSPAD GATOT No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOEBROTO 2 dari 2
DITKESAD

7. Pasien atau keluarga melakukan deposit sebesar perkiraan biaya


perawatan sebelumnya serta biaya ambulance selama ijin pulang
sementara. (jika pasien swasta).
8. DPJP dan Kepala Ruangan menandatangani surat cuti perawatan.
9. Formulir permohonan cuti dari pasien / keluarga disimpan dalam
rekam medis pasien.

10. Pasien diberikan batas waktu :

 Kasus Medik dan Bedah paling lama 3 hari.

 Kasus Psikiatri paling lama 7 hari.

PROSEDUR 11. Apabila setelah batas waktu yang ditentukan, pasien belum kembali
ke RS, maka perawat menghubungi pasien melalui contact person
dan memberikan KIE kepada pasien/ yang bertanggung jawab
terhadap pasien.
12. Apabila setelah diberi KIE oleh perawat tetapi pasien tetap tidak
bersedia kembali ke RS maka perawat menghubungi dokter DPJP
(via telpon)
13. DPJP memberi KIE kepada pasien / yang bertanggung jawab
terhadap pasien. (via telpon)
14. Setelah diberikan KIE oleh DPJP, kalau pasien / yang bertanggung
jawab keluarga tetap menolak kembali ke RS, maka pasien diminta
untuk menandatangani form penolakan tindakan ( melanjutkan
perawatan ) dinyatakan pulang atas permintaan sendiri.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai