445/ /
RSUD.TU_SOP/
/2022
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
Tanggal Terbit: RSUD Kota Palangka Raya
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
dr. ABRAM SIDI WINASIS
NIP. 19760824 200801 1 022
Pengertian Asfiksia Neonaforum adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur
pada bayi baru lahir.
Prinsip dasar :
Asfiksia merupakan penyebab kematian neonatal dan kecacatan
Asfiksia perinatal dapat terjadi selama antepartum,intra partum
maupun post partum
Ditandai dengan :
- bayi tidak bernapas atau napas megap-megap
- denyut jantung <100x/menit
- kulit sianosis, pucat
- tonus otot menurun
untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu nilai APGAR
Tujuan menangani asfiksia Neonatorum
mengurangi angka kematian dan kecacadan pada neonatus
Kebijakan Ditetapkan pada semua bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum
Prosedur 1. Lakukan langkah Resusitasi (lihat bagan resusitasi)
2. Kolaborasi dokter dalam pemberian terapi medikamentosa
3. Beri oksigen bila perlu atau bayi masih sianosis saturasi oksigen yang
ditunjukkan oleh oksimetri belum mencapai target sesuai usia bayi.
Kurangi sampai batas terendah secara bertahap.
4. Perawatan dan pemantauan pasca resusitasi :
- Bayi dirawat di ruang perinatologi bukan dirawat gabung, untuk
pemantauan keadaan pasca asfiksia
- Pantau keadaan umum bayi, frekuensi jantung, frekuensi dan
irama nafas, saturasi oksigen dengan alat oksimetri, tangis bayi,
kesadaran, produksi urin dan suhu bayi
- Jaga kehangatan bayi, masukkan bayi pasca resusitasi di
incubator atau cuvis sesuai berat badan dan masa gestasi bayi.
- Periksa kadar gula 4 jam pasca resusitasi
- Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari
5. Mencatat tindakan resusitasi
- Kondisi bayi saat lahir
- Tahapan resusitasi yang telah dilakukan
- Waktu antara lahir dengan memulai pernapasan
- Pengamatan klinis selama dan sesudah tindakan resusitasi
- Hasil tindakan resusitasi
- Bila resusitasi gagal, apa kemungkinan penyebab kegagalan
- Nama-nama tenaga kesehatan yang melakukan tindakan
resusitasi
6. Yakinkan bayi mampu minum dan mempunyai refleks hisap dan telan
setelah keadaan bayi stabil tanpa oksigen dengan pemberian ASI dan
menetek pada ibu
7. Bila bayi fidak dapat langsung menetek dan masih memakai oksigen
berikan ASI perah dengan pipa lambung
8. Bila bayi tidak dapat menerima asupan dengan pipa lambung
sekaligus, pasang jalur infus dan beri cairan infus D10% sesuai dosis
rumatan
9. Konseling pada keluarga
- Bila resusitasi berhasil : beritahu ibu dan keluarga tentang
keadaan bayi, serta ditundanya untuk dilakukan IMD dan rawat
gabung
- Bila resusitasi gagal : beri dukungan emosional pada keluarga
terutama orangtua bayi
-
Unit terkait R. VK, Perinatologi, IGD, OK
MANAJEMEN BBLR
No. Dokumen Revisi Ke : Halaman
445/ /
RSUD.TU_SOP/ /2022
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
RSUD Kota Palangka Raya
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
STANDAR DIREKTUR
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) RSUD Kota Palangka Raya
Kongulopati
1. Tangani sebagai kasus Sepsis.
2. Bila hemoglobin kurang dari 10 g/dL, beri transfusi darah.
Pucat tidak diketahui penyebabnya atau anemia pada bayi sakit atau bayi kecil
1. Bila hemoglobin <8 g/dL, beri tansfusi darah
2. Bila kondisi stabil, periksa hemoglobin tiap minggu selama bayi masih dirawat
di rumah sakit. Bila kapan saja hemoglobin < 8 g/dL beri transfusi darah
Unit terkait
POTENSIAL TERINFEKSI
No. Dokumen Revisi Ke : Halaman
445/ /
RSUD.TU_SOP/
/2022
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
3. Bayi dengan umur kehamilan kurang dari 35 minggu, atau berat lahir kurang
dari 2000 gram.
KPD, infeksi intrauterin, atau demam curiga infeksi
a. Ambil sampel darah, beri antibiotika seperti pemberian untuk
kemungkinan besar sepsis.
b. Bila kultur darah negatif dan bayi tidak ada tanda-tanda sepsis
- Bila ada KPD tanpa infeksi intrauterine atau demam, hentikan
antibiotika setelah 3 hari.
- Bila ibu menderita infeksi intrauterin atau demam, hentikan
antibiotika setelah 5 hari.
c. Bila hasil kultur positif atau kapan saja timbul tanda-tanda sepsis,
obati sebagai kemungkinan besar sepsis.
d. Bila kultur tidak dapat dilakukan, dan bayi tidak menunjukkan
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
445/ /
RSUD.TU_SOP/
/2022
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
h. Persiapan petugas
- Petugas cuci tangan, lalu memakai APD
- Setiap persalinan hendaknya dihadiri 1 orang yang terlatih resusitasi
dan 1 orang asisten
- Untuk persalinan gemeli dihadiri 2 tim terlatih, 1 tim terdiri dari 2 orang
2. Penatalaksanaan
a. Penilaian awal
- Menanyakan riwayat perinatal yang relevan : umur gestasi, cairan
ketuban, jumlah bayi, faktor resiko lain
- Memeriksa kelengkapan peralatanr
- Mendiskusikan rencan dan membagi peran anggota tim
- Bayi lahir lakukan penilaian awal. Cukup bulan?, bernapas atau
menangis?, tonus baik? Bila jawaban ketiganya “YA” maka lakukan
perawatan rutin yaitu berikan kehangatan, bersihkan jalan napas bila
perlu, keringkan badan bayi, rawat gabung bersama ibunya, sambil terus
di evaluasi. Bila jawaban salah satunya adalah “TIDAK” , lanjutkan
kelangkah awal
b. Langkah awal ( blok A/ airway) untuk membebaskan jalan napas dan
memulai resusitasi
- Hangatkan bayi dengan menyelimutinya dengan handuk dan
menempatkannya dibawah pemancar panas dimeja resusitasi
- Posisikan kepala bayi untuk membuka jalan napas. Bebaskan jalan
napas bila diperlukan bila ada mekonium denga penghisapan trachea
- Keringkan badan bayi dengan handuk atau selimut yang telah
dihangatkan
- Singkirkan kain basah
- Rangsang bayi dengan menggosok punggung bayi atau menepuk
punggung bayi
- Lakukan selama 30 detik
- Evaluasi pernapasan dan frekuensi jantung
• Bila bayi tidak bernapas ( apnu atau megap – megap ) atau frekuensi
jantung dibawah 100 dpm beranjak ke blok B (sisi kiri pada diagram)
• Bila bayi bernapas tetapi mengalami kesulitan atau tampak sianotik
terus – menerus beranjak ke blok B ( sisi kanan )
c. Blok B ( Breathing )
- Panggil bantuan orang kedua yang bertugas memasang oksimeter
nadi, mengawasi frekuensi jantung dan suara napas dengan
stetoskop
- Pilih sungkup sesuai ukuran
- Pastikan jalan napas bersih, hisap mulut dan hidung untuk
memastikan tidak ada sumbatan
- Posisikan kepala bayi sedikit tengadah atau posisi menghidu
- Posisikan diri penolong ditepi tempat tidur
- Lakukan VTP dengan balon mengembang sendiri dan sungkup,
- Mulai memompa dengan tekanan inspirasi dimulai dari 20 cmH2O,
dengan frekuensi 40 sampai 60 napas permenit. Dengan irama :
Napas .................. dua................tiga
( remas ) ( lepas.................). Ucapkan yang keras
- Menilai kenaikkan frekuensi jantung dan saturasi oksigen setelah 5-10
kali tarikan napas pertama
- Menilai gerakan dada dan suara napas bilateral
e. Blok D ( Drug )
Indikasi :
- Denyut jantung tetap < 60 kali/menit setelah dilakukan VTP selama
30 detik dilanjutkan kompresi dada bersama VTP selama 30 detik.
Cara pemberian
1. Dapat diberikan melalui pipa ET dan vena umbilikalis
2. Melalui pipa ET, suntikkan epinefrin langsung melalui pipa ET,
kemudian didorong ke paru-paru dengan melakukan VTP.untuk
dosis 0,5 – 1 mL/kg
3. Melalui v. umbilikalis:
o Pasang tali umbilical secara longgar di sekitar dasar tali pusat.
o Isi kateter 3,5F/5F dengan salin normal
o Potong tali pusat secara steril dengan skalpel di bawah klem 1- 2
cm di atas garis kulit
o Masukkan kateter ke v. umbilikalis dengan arah ke atas menuju
ke jantung, sedalam 2-4 cm sampai darah mengalir.
o Suntikkan epinefrin sesuai dosis (0,1 – 0,3 ml/kg BB larutan
1:10.000, kemudian diikuti injeksi salin normal 0,5-1 ml
o Bila dalam 30 detik denyut jantung tidak meningkat > 60
kali/menit, ulangi pemberian setiap 3 sampai 5 menit
o Bila bayi tampak lemah dan ada bukti ada perdarahan, pikirkan
kemungkinan hipovolemia dan asidosis metabolik
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal terbit
Ditetapkan Oleh:
STANDAR
OPERASIONAL DIREKTUR
PROSEDUR (SOP)
RSUD Kota Palangka Raya
Table 2. Jumlah cairan IV dan ASI untuk bayi sakit berat 1750 – 2500g
Umur ( hari )
Pemberian
1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan cairan IV ( tetes
5 4 3 2 1 0 0
mikro/menit )
Jumlah ASI tiap 3 jam (
0 6 14 22 30 35 38
ml/kali )
Cara pemberian minum dengan ASI peras melalui pipa lambung.
Apabila bayi sudah stabil dan reflek hisap sudah kuat maka bayi bisa
langsung menyusu.
Table 6. Jumlah cairan IV dan ASI untuk bayi sakit berat 1250 – 1499g.
Umur ( hari )
Pemberian
1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan cairan IV ( tetes
3 3 3 2 2 0 0
mikro/menit )
Jumlah ASI tiap 3 jam (
0 6 9 16 20 28 30
ml/kali )
Cara pemberian minum : ASI peras dengan pipa lambung sampai
kondisi stabil minum membaik dilanjut dengan cangkir atau sendok,
atau menyusu langsung.
Table 7. Jumlah cairan IV dan ASI untuk bayi sakit berat <1250g
Umur ( hari )
Pemberian
1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan cairan IV ( tetes
4 4 3 3 2 2 0
mikro/menit )
Jumlah ASI tiap 3 jam (
0 0 3 5 8 11 15
ml/kali )
Cara pemberian minum : tidak tergantung kondisi beri ASI peras
dengan pipa lambung mulai hari ketiga
MEMERAS ASI
NO. Dokumen Revisi Ke: Halaman
445/ /
RSUD.TU_SOP/
/2022
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal terbit
STANDAR Ditetapkan Oleh:
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) DIREKTUR
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
5. Prosedur penyiapan
- ASI yang dikeluarkan dari freezer atau lemari pendingin, bila tidak beku
tuang dalam wadah secukupnya
- Lalu bersama wadah tersebut rendam dalam Waskom air hangat
- Berikan pada bayi sesuai kebutuhan dan kondisi bayi, serta
menggunakan alternative cara pemberian minum
- Bila sisa ASI harus dibuang
- Bersihkan peralatan
- Melepas APD
- Cuci tangan
- Membaca hamdalah
- Tulis pada lembar status rekam medis bayi
Unit terkait R. PERINATOLOGI
PEMBERIAN SUSU FORMULA
NO. Dokumen Revisi Ke: Halaman
445/ /
RSUD.TU_SOP/
/2022
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal terbit
STANDAR Ditetapkan Oleh:
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) DIREKTUR
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Yang tetap
bersama ibu
Lahir
Perawatan rutin Cukup
: bulan?
I Bernapas atau menangis?
Berikan kehangatan
I Tonusnapas
baik?
Bersihkan jalan
Tidak
Tidak
Ya
Lakukan
Bersihkan
Lakukan Target
Pertimbangkan
Hangatkan,
Perawatan VTP,
langkah
jalan
langkah
I Keringkan
Pertimbangkan pasca Spo2
monitor
napas Sponapas
koreksimonitor
bersihkan
intubasi jalan Spo2bila
kompresi
Epinefrin
Sulit Fj IV
FjFjdidiFjbernapas
bawah
bawah
didibawah
bawah
100dpm?
60dpm?
60dpm?
atau
100 dpm,
koreksi
dada ventilasi
resusitasi
perlu,keringkan,
kordinasikan
ventilasi dengan
rangsang
VTP
1menit
I Evaluasi
Pertimbangkan
(VTP20-30/30
sianosis
megap-megap,
Hipovolemia 60%-65%
menetap? CPAP
ataudtk)
apnu
I
Intubasi bila dada
2menit pneumotoraks 65%-70%
takI berkembang
3 menit
I 70%-75%
4 menit
I 75%-80%
I
5 menit 80%-85%
30 detik
10 menit 85%-95%
I
60 detik
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
DIREKTUR
STANDAR OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
3. Cari tanda sepsis sekarang dan ulangi lagi bila suhu telah mencapai batas
normal.
4. Setelah suhu bayi normal:
Lakukan perawatan lanjutan untuk bayi
Pantau bayi selama 12 jam berikutnya, periksa suhu setiap 3 jam.
5. Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta
tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit, bayi
dapat dipulangkan. Nasehati ibu cara menghangatkan bayi di rumah dan
melindungi dari pemanasan yang berlebihan.
Unit terkait SMF Ilmu Kesehatan Anak
Instalasi Maternal-Perinatal
RSUD
KOTA PALANGKA RAYA
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
DIREKTUR
STANDAR OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
Tanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:
STANDAR DIREKTUR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
RSUD 2022
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)
DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL RSUD Kota Palangka Raya
PROSEDUR (SOP)