Anggota Kelompok:
Ade Damayanti (R0216001)
Diyas Erik (R0216027)
Faisal Prasetya (R0216037)
Khoirun Nisya (R0216053)
Lely Tri Pangesti (R0216057)
Pengertian
“Mitigasi” dapat didefinisikan sebagai “pengurangan atau
pembatasan dampak buruk dari bahaya dan bencana terkait”.
“Kesiapsiagaan” didefinisikan sebagai “pengetahuan dan kapasitas
yang dikembangkan oleh pemerintah, respons profesional dan
organisasi pemulihan, masyarakat dan individu untuk secara efektif
mengantisipasi, merespons, dan memulihkan diri dari dampak
peristiwa atau kondisi bahaya yang mungkin terjadi, segera atau saat
ini”.
Tujuan dari Mitigasi dan Kesiapan
Kekeringan
Untuk mengurangi kerentanan kekeringan dan menumbuhkan
masyarakat yang tahan kekeringan.
Pertimbangan dan Metodologi dalam Memilih Langkah-
langkah Mitigasi dan Kesiapan Kekeringan
Komunikasi, pertukaran informasi, koordinasi, dan pemahaman bersama di antara
pihak-pihak terkait diperlukan.
Manajemen risiko kekeringan yang efektif membutuhkan kombinasi dari langkah-
langkah yang terkait dengan pencegahan, mitigasi, dan respon kesiapan.
Pemilihan opsi manajemen risiko harus dievaluasi dalam konteks kendala dan
masalah.
Langkah-langkah pengurangan risiko, termasuk tindakan pencegahan, mitigasi
dan kesiapsiagaan, harus melengkapi program-program lain yang berfokus pada
kesehatan masyarakat, pembangunan ekonomi, pendidikan, manajemen
lingkungan, dan perubahan iklim.
Dalam Melaksanakan Tindakan Dalam Pengurangan
Risiko Kekeringan yang Tepat, Terdapat Beberapa
Pertanyaan Sebagai Berikut:
1) Apakah tindakan tersebut secara adil memenuhi kebutuhan individu dan
kelompok yang terkena dampak?
2) Apa ada ratio biaya/manfaat untuk tindakan yang diidentifikasi?
3) Tindakan apa yang menurut pihak terkait layak dan sesuai?
4) Tindakan mana yang sensitif terhadap lingkungan lokal?
5) Apakah tindakan dalam mengatasi penyebab tepat untuk mengurangi
dampak atau kerentanan yang memadai?
6) Apakah tindakan tersebut mengatasi solusi jangka pendek dan jangka
panjang?
Komunitas
a. Perkuat organisasi masyarakat dengan membangun atau membangun
lembaga-lembaga sosial seperti Kelompok Swadaya Desa (SHG), kelompok
perempuan, dan sub-komite air desa.
b. Menyiapkan sistem kupon bank kredit makanan/pangan.
c. Membangun Dana darurat desa.
d. Mengembangkan pemahaman bahwa kekeringan dapat menjadi fenomena
yang berulang dan masyarakat harus mempersiapkan diri untuk
meminimalkan dampak.
e. Mempromosikan pengelolaan hutan yang lebih baik dan menghindari
kebakaran hutan.
Pertanian
a. Mengembangkan varietas tanaman tahan kekeringan.
b. Memberikan pelatihan teknik penanaman musim kemarau.
c. Pastikan benih tanaman yang sesuai tersedia sebelum hujan.
d. Mengembangkan bank benih desa dengan benih tanaman / varietas tahan
kekeringan tradisional dan lebih baik.
e. Memberikan pelatihan tentang penggunaan air yang ekonomis.
f. Subsidi / fasilitas pasokan bibit / peralatan irigasi.
g. Mendirikan sekolah lapangan dan perpustakaan keliling untuk petani.
h. Memberikan ramalan meteorologi dan saran terkait budidaya.
i. Meningkatkan manajemen kelembaban tanah.
j. Mengurangi limpasan / meningkatkan infiltrasi air hujan dengan
menanam hambatan seperti akar wangi, serai.
k. Meningkatkan kesuburan dan kapasitas penampung air tanah melalui
penambahan pupuk organik dan pupuk hijau.
l. Memperkenalkan perencanaan tata guna lahan yang tepat sesuai
dengan sistem klasifikasi kemampuan lahan.
m. Mempromosikan praktik mulsa sehingga kelembaban tanah yang
tersedia terbatas disimpan selama tahap kritis pertumbuhan tanaman.
Strategi Mata Pencaharian
a. Mendukung dan melindungi mata pencaharian dan diversifikasi mata pencaharian
(pertukangan, toko kecil, kerajinan tangan, dll). jadi tahta orang memiliki jaring
pengaman untuk diandalkan selama semua tahap kekeringan.
b. Membangun / memperkuat sistem kredit mikro.
Penggunaan Air Rumah Tangga
a. Mendorong pemanenan air hujan (mis. pemanenan air hujan atap).
b. Pasang pompa air / sumur.
c. Mempromosikan mitigasi tetesan air buatan rumah, murah, dan hemat air untuk
kebun sayur.
Kesehatan
a. Memberikan pelatihan pertolongan pertama (mis. mengobati diare dan penyakit
pernapasan).
b. Mempromosikan kesehatan masyarakat dengan meningkatkan kesadaran akan kesehatan
dan kebersihan yang dikeluarkan.
c. Meningkatkan kesadaran akan nutrisi dan berkebun di rumah.
d. Meningkatkan akses ke air bersih.
e. Menyediakan perlengkapan kebersihan dan mengajari wanita cara menggunakannya.
Peternakan
a. Simpan beras, sekam padi, dan sisa tanaman lainnya di lumbung untuk digunakan selama
kelangkaan.
b. Menumbuhkan rumput musiman / pohon pakan ternak abadi di hutan rakyat, tanah bera,
dan padang rumput permanen.
c. Merekomendasikan agar para petani menghindari pembakaran residu
tanaman di ladang dan menggunakannya sebagai pakan ternak dan
memperlakukannya dengan tepat.
d. Mendirikan bank pakan ternak di tingkat masyarakat / rumah tangga.
e. Meningkatkan kualitas dan produktivitas populasi ternak yang ada, baik
melalui inseminasi buatan atau praktik pemuliaan lainnya atau dengan
menggantinya dengan breed eksotik.
f. Melestarikan breed ternak lokal yang produktif dan tahan kekeringan.
g. Mempromosikan raihan kambing, domba, dan bebek kering di daerah di
mana pakan dan air langka.
h. Membangun struktur pemanenan air hujan (kolam mini, tangki).
Ilmiah dan Teknologi