Anda di halaman 1dari 74

SISTEM

PROTEKSI HIDRANT
Agenda
• Pengenalan sistem proteksi kebakaran aktif
Hidrant Sistem;
• Macam-macam Hidrant kebakaran;
• Cara kerja sistem Hidrant;
• Instalasi Sistem Hidrant di tempat kerja.
Maksud & Tujuan

Melalui program webinar ini diharapkan para


peserta dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dalam :
•Memahami pengertian sistem Hidrant;
•Memahami Macam-macam sistem Hidrant dan
cara kerja sistem hidrant;
•Memahami instalasi sistem hidrant di tempat kerja.
Pendahuluan
Bahwa untuk menanggulangi kebakaran di
tempat kerja, diperlukan adanya peralatan
proteksi kebakaran yang memadai, petugas
penanggulangan kebakaran yang ditunjuk
khusus untuk itu, serta dilakukannya prosedur
penanggulangan keadaan darurat.
Definisi
Sistem proteksi kebakaran aktif
Sistem proteksi kebakaran yang secara lengkap terdiri atas sistem
pendeteksian kebakaran baik manual ataupun otomatis, sistem
pemadam kebakaran berbasis air seperti springkler, pipa tegak dan slang
kebakaran, serta sistem pemadam kebakaran berbasis bahan kimia,
seperti APAR dan pemadam khusus.

Sistem proteksi kebakaran pasif


Sistem proteksi kebakaran yang terbentuk atau terbangun melalui
pengaturan penggunaan bahan dan komponen struktur bangunan,
kompartemenisasi atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat
ketahanan terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaan

Ref : Per Men P.U. No.26/PRT/M/2008


Tentang Persyaratan Tehnis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungannya
SISTEM HIDRAN
Suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan
media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui
pipa-pipa dan selang kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem
persediaan air, pompa, perpipaan, kopling outlet dan inlet serta
selang dan nozzle.
HIDRAN KEBAKARAN
Jaringan instalasi pipa air untuk
pemadam kebakaran yang
dipasang secara permanen
Komponen sistem Hidrant
- Sistem persediaan air (45,60,90 menit) 1 1/2 Inc
- Sistem Pompa
(Picu,Utama & Cadangan)
- Jaringan pipa
- Kopling outlet / Pilar / Landing valve 2 1/2 Inc
- Slang dan nozle 2 1/2 Inc
- Sistem kontrol tekanan & aliran

Out door

Seamiest
Connection

RESERVOAR
CONTOH
INSTALASI SISTEM HIDRANT
Sistem distribusi hydrant
Sistem distribusi hydrant adalah desain distribusi jaringan
pipa yang menghubungkan tandon air ke output air

Sistem pipa hydrant


Sistem pipa hydrant terdiri dari beberapa komponen pipa
dengan diameter yang berbeda-beda. Pipa tersebut
mendistribusikan air bertekanan untuk memadamkan api.
Berikut jenis pipa hydrant, yaitu:
•Sistem pipa utama (primary feeders) berukuran diameter
8 - 16 inch.
•Pipa kedua (secondary feeders) berukuran diameter 6-12
inch.
•Pipa cabang memiliki diameter 4, 5 - 6 inch
Header
Pipa header adalah pipa penghubung utama yang memiliki ukuran
lebih besar daripada pipa lainnya. Pipa header berfungsi
menyambungkan distribusi air dari pipa pengeluaran (discharge)
pompa hydrant ke jaringan sistem distribusi hydrant. Ukuran pipa
header ini dipengaruhi pada besar spesifikasi pompa

Suction (pipa hisap)


Suction (pipa hisap) berfungsi mengubungkan air dari tandon air
menuju ke pompa hydrant.
Suction terdiri dari beberapa komponen yaitu foot valve, gate valve, Y
strainer, dan flexible joint.

Pressure tank
Pressure tank berfungsi mejaga tekanan dari pompa hydrant agar
selalu stabil dan membuang udara yang terjebak dalam instalasi.
BAGIAN-BAGIAN HIDRAN KEBAKARAN
• RESERVOIR
Bak penampungan air untuk memasok kebutuhan sistim hidran
kebakaran,dapat berupa ground tank,pressure tank,atau grafity tank .

• POMPA-POMPA
Seperangkat alat yang berfungsi untuk memindahkan air dari resevoir ke
ujung pengeluaran .
- Pompa Picu (untuk mempertahankan tekanan statis)
- Pompa Utama(sebagai penggerak utama)
- Pompa Cadangan (sebagai penggerak cadangan)

• PEMIPAAN
- Pipa hisap (pipa yang terentang dari resevoir sampai pompa)
- Pipa header (pipa antara/pembagi dari pompa ke pipa penyalur)
- Pipa penyalur (pipa yang terentang dari header ke pipa tegak)
- Pipa tegak (terpasang vetikal dari lantai bawah sampai atas)
- Pipa cabang (pipa yang terhubung dari pipa tegak ke outlet)
FUNGSI MASING-MASING POMPA
POMPA PICU
•Untuk mempertahankan tekanan statis dalam jaringan sistim
hidran
•Bekerja untuk mengembalikan tekanan ke posisi semula
•Untuk memantau kebocoran pada jaringan sistim pompa
•Hidup (start) secara otomatis pada saat katup pengeluaran dibuka
•Stop secara otomatis pada saat katup bukaan ditutup

POMPA UTAMA
•Sebagai penggerak utama bekerjanya sistim hidran .
•Bekerja secara otomatis setelah kapasitas minimum jockey pump
terlampaui
•Bekerja otomatis dan berhenti manual

POMPA CADANGAN
•Sebagai penggerak cadangan dari sistim hidran
•Meskipun sebagai cadangan, tapi tetap dalam kondisi “siaga
operasi “ .
•Bekerja apabila main pump mengalami kerusakan atau
sumber utama listrik dari PLN padam .
•Start otomatis dan stop manual.
MACAM-MACAM HIDRAN KEBAKARAN
• HIDRAN KOTA
Hidran yang terletak ditepi jalan dibuat dan dimiliki oleh
Pemerintah hanya untuk keperluan pemadaman kebakaran .
• HIDRAN HALAMAN
Hidran yang terletak di halaman suatu bangunan yang
dibuat dan dimiliki oleh bangunan tersebut untuk keperluan
pemadaman kebakaran.
• HIDRAN GEDUNG
Hidran yang terletak atau dipasang di dalam bangunan dan
sistem serta peralatannya disediakan serta dipasang oleh pihak
bangunan/gedung tersebut.
KLASIFIKASI HIDRAN KEBAKARAN

• HIDRAN KELAS I
Hidran yang outletnya berdiameter 2,5 inchi yang
dipersiapkan untuk petugas pemadam atau orang yang
sudah terlatih .
• HIDRAN KELAS II
Hidran yang outletnya berdiameter 1,5 inchi yang
dipersiapkan untuk penghuni gedung .
• HIDRAN KELAS III
Hidran yang outletnya berdiameter 1,5 dan 2.5 inchi
(perpaduan hidran keles I dan II )
Jet Nozzle

Hose

Y Conection Hydrant
Pilar

Coupling

Adjustable Nozzle
JENIS KOPLING SELANG PEMADAM

Kopling merupakan salah satu bagian penting dalam peralatan kebakaran,


kopling ini bertujuan untuk menyambungkan koneksi selang
dengan nozzle pemadam, atau selang pemadam dengan selang
pemadam.

Jenis Kopling Machino


Jenis Kopling
Instantaneous

Jenis Kopling Storz


KONSEP PERANCANGAN SP

Pedoman Teknis :
Safety Analysis dengan basis
• Kebutuhan jenis & karakter bangunan, luas bangunan
• Klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran
• Jumlah bahan Mudah terbakar
• Klasifikasi hunian (peruntukan)

Kriteria Sistim Proteksi


Sistem Proteksi kebakaran :
Handal : siap pakai ketika dibutuhkan
Cukup : Mampu menyelamatkan manusia & mengendalikan api
Tahapan Perencanaan
1. (Survey) yaitu tahapan melakukan peninjauan On The Spot terhadap kondisi
dari struktur bangunan, material bangunan yang dipergunakan, tata letak dan
fungsi setiap area aktifitas yang akan mempengaruhi nilai TKA (Tingkat
Ketahanan Api) terhadap bangunan itu sendiri.
Nilai TKA adalah dasar utama dalam mempersiapkan peralatan pemadam
kebakaran yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga peralatan terpasang akan
mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan Kepadatan Curah Air (Fire
Water Density) ketika diperlukan.

2. (Maping) adalah kegiatan untuk menentukan seberapa besar tingkat resiko


bahaya kebakaran dari sebuah area tertentu, terkait fungsi dan aktifitasnya yang
mempergunakan bahan material yang mudah atau dapat terbakar ( Flammable
& Combustible Materials ) dapat berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran.
Tahapan Perencanaan
3. (Scenario Fire) Membuat perkiraan kemungkinan terjadinya bahaya
kebakaran, serta memperkirakan bentuk dan jenis kebakaran yang akan
timbul, serta memperhitungkan, kecepatan rambat api terkait tingkat
temperature yang ditimbulkannya. Scenario ini berfungsi untuk
menetapkan peralatan pemadam kebakaran serta metoda pemadaman
api yang sesuai dengan kebutuhan.

4. (Fire Fighting System) Menentukan Spesifikasi Tehnis dari Peralatan


Pemadam Kebakaran serta peralatan penunjang lainnya, sehingga
sistem pemadam api yang terpasang dapat bekerja dan berfungsi
optimal ketika dibutuhkan.
Tahapan Perencanaan

5. (Standard Regulation) Menentukan Standard Regulasi yang


sesuai dengan Peralatan Pemadam kebakaran yang
direncanakan, dan memenuhi seluruh persyaratan dan ketentuan
yang diberlakukan.

6. (Testing & Comissioning) melakukan Uji Coba sesuai persyaratan


dan ketentuan, terhadap setiap jenis dan spesifikasi peralatan
terpasang.

7. (Maintenance) membuat prosedur dan metoda perawatan yang


harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan
Pemasangan Sistem Proteksi Kebakaran

Pelaksanaan pemasangan instalasi proteksi kebakaran sesuai gambar

P
E
Semua instalasi melengkapi data tehnis pemasangan yg telah disetujui
M
A
selesai pemasangan, laksanakan pemeriksaan dan pengujian diikuti oleh S
kontraktor, perencanaan, pemilik, pegawai pengawas ketegakerjaan A
N
G
Evaluasi
A
N
Gambar lengkap as built drawing, dan BA hasil pemeriksaan dan
pengujian

Ref. Instr Men No. 11/Bw/1997


BAGAIMANA MENENTUKAN
KAPASITAS POMPA PEMADAM
KEBAKARAN YANG SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN
KLASIFIKASI TINGKAT RESIKO PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN
BAHAYA KEBAKARAN BANGUNAN YANG HARUS TERPASANG

JUMLAH KEPADATAN CURAH AIR


TINGGI BANGUNAN DAN JARAK KEPADATAN
WATER CURAH
DENSITY YANGAIR YANG
HARUS
OUTLET DARI RUMAH POMPA DIBUTUHKAN
DISEDIAKAN OLEHSETIAP
UNTUK SETIAPPERALATAN
PERALATAN
PEMADAM
YANG KEBAKARAN
DIPERKIRAKAN YANG
AKAN BEKERJA
BEKERJA
PADA SAAT YANG
BERSENERJI BERSAMAAN
BERSAMA

PERHITUNGAN STATIC PRESSURE


PRICTION LOSS DLL.

KAPASITAS FLOW POMPA


KEMAMPUAN POMPA DALAM MENDORONG KEMAMPUAN POMPA DALAM MENSUPLAI
JUMLAH AIR YANG DIBUTUHKAN SEJUMLAH AIR YANG DIBUTUHKAN
DIMANAPUN LOKASINYA

POMPA PEMADAM
KEBAKARAN YANG
SESUAI KEBUTUHAN
KLASIFIKASI TINGKAT RESIKO PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN
BAHAYA KEBAKARAN BANGUNAN YANG HARUS TERPASANG

JUMLAH KEPADATAN CURAH AIR


KEPADATAN
WATER CURAH
DENSITY YANGAIR YANG
HARUS
DIBUTUHKAN
DISEDIAKAN OLEHSETIAP
UNTUK SETIAPPERALATAN
PERALATAN
MENENTUKAN PEMADAM
YANG
PADA
KEBAKARAN
DIPERKIRAKAN
SAAT YANG
BERSENERJI
YANG
AKAN BEKERJA
BEKERJA
BERSAMAAN
BERSAMA
KAPASITAS
POMPA DALAM
MENSUPLAI
JUMLAH AIR KAPASITAS FLOW POMPA
KEMAMPUAN POMPA DALAM MENSUPLAI
SEJUMLAH AIR YANG DIBUTUHKAN
TINGGI BANGUNAN DAN JARAK
OUTLET DARI RUMAH POMPA

MENENTUKAN KAPASITAS
PERHITUNGAN STATIC PRESSURE
PRICTION LOSS DLL.
POMPA DALAM MENGIRIM
JUMLAH AIR YANG SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN

KEMAMPUAN POMPA DALAM MENDORONG


JUMLAH AIR YANG DIBUTUHKAN
DIMANAPUN LOKASINYA
ORDINARY
KLASIFIKASIHAZARD GROUP-1
TINGKAT RESIKO PERALATAN PEMADAM
(BAHAYA
TINGKAT RESIKO BAHAYABANGUNAN
KEBAKARAN
FIRE HYDRANT / FIRE KEBAKARAN
SPRINKLER
KEBAKARAN YANG HARUS TERPASANG
SEDANG KELOMPOK-2 )

JUMLAH KEPADATAN
KEPADATAN CURAH
CURAH AIR AIR
YANG
TINGGI BANGUNAN
TINGGI DAN JARAK
- 10 Meter FIRE HYDRANT
WATER DENSITY YANG500 GPM
HARUS
OUTLET
JARAK DARI 200
MAK. RUMAH
MeterPOMPA DIBUTUHKAN OLEH SETIAP PERALATAN
FIRE SPRINKLER
DISEDIAKAN 250
UNTUK SETIAP GPM
PERALATAN
PEMADAM KEBAKARAN YANG BEKERJA
YANG DIPERKIRAKAN
JUMLAH
PADA AKAN
750 BEKERJA
SAAT YANG BERSAMAANGPM
BERSENERJI BERSAMA
10 M Tinggi STATIS 1.0 Bar
HAMBATAN 0.5 Bar
PERHITUNGAN STATIC PRESSURE
TEKANAN PERALATAN 7.0 Bar
PRICTION LOSS DLL.
JUMLAH 8.5 Bar

KAPASITAS FLOW POMPA


KAPASITAS HEAD POMPA KEMAMPUAN 750
POMPAGPM
DALAM MENSUPLAI
KEMAMPUAN POMPA DALAM MENDORONG
8.5 bar
JUMLAH AIR YANG DIBUTUHKAN
SEJUMLAH AIR YANG DIBUTUHKAN

DIMANAPUN LOKASINYA

POMPA PEMADAM
750 GPM – PADA
KEBAKARAN YANG
TEKANAN 8.5 Bar
SESUAI KEBUTUHAN
1. TINGKAT RESIKO BAHAYA KEBAKARAN RINGAN
( Light Hazard Occupancy )

2. TINGKAT RESIKO BAHAYA KEBAKARAN SEDANG


( Ordinary Hazard Occupancy )

3. TINGKAT RESIKO BAHAYA KEBAKARAN BERAT


( High Hazard Occupancy )

4. TINGAT RESIKO BAHAYA KEBAKARAN KHUSUS


( Extra Hazard Occupancy )
KLASIFIKASI HAZARD

Pengklasifikasian bangunan berdasarkan pada kemudahan terbakarnya


barang-barang yang ada pada gedung dan kebutuhan sistem proteksi kebakaran,
dengan rincian seperti berikut :
1.Hunian bahaya kebakaran ringan (Light Hazard Occupancies), Gedung atau bagian
dari gedung yang memiliki kuantitas dan keterbakaran isi gedung rendah dan
kecepatan pelepasan panas dari api rendah.
2.Hunian bahaya kebakaran sedang (Ordinary/Moderate Hazard Occupancies), dengan
Jenis ini terdiri dari dua golongan, yaitu:
Group I adalah gedung atau bagian dari gedung yang memiliki kuantitas dan
keterbakaran isi gedung sedang, dan timbunan benda-benda yang mudah terbakar
tidak lebih dari 8 ft (2.4 m), kecepatan pelepasan panas dari api sedang.
Group II adalah gedung atau bagian dari gedung yang memiliki kuantitas dan
keterbakaran isi gedung sedang, dan timbunan benda-benda yang mudah terbakar
tidak lebih dari 12 ft (3.7 m).

Ref. SNI 03-3989-2000, dan NFPA-13 Standard For The Installation Of Sprinkler Systems
KLASIFIKASI HAZARD

3. Hunian bahaya kebakaran tinggi (Extra/High Hazard Occupancies),


gedung atau bagian dari gedung yang memiliki kuantitas dan
keterbakaran isi gedung tinggi dan memiliki cairan, bubuk, kain, atau
benda lainnya yang mudah terbakar (baik flammable maupun
combustible), sehingga kecepatan pelepasan panas dari api sangat tinggi.
Jenis ini terdiri dari dua group, yaitu:
▪ Group I adalah hunian bahaya kebakaran tinggi yang menimbun bahan
bakar padat dengan kecepatan rambat tinggi atau bahan kimia padat.
▪ Group II adalah hunian bahaya kebakaran tinggi yang mengandung
cairan yang flammable atau yang combustible.

Ref. SNI 03-3989-2000, dan NFPA-13 Standard For The Installation Of Sprinkler Systems
KLASIFIKASI TINGKAT
TINGKAT RESIKO RESIKO
BAHAYA BAHAYASEDANG
KEBAKARAN KEBAKARAN
KESALAHAN DALAM PENETAPAN
KELOMPOK - 2 ( ORDINARY HAZARD CROUP - 2 )
BERDASARKAN KETENTUAN DARI
KLASIFIKASI
- SHOW ROOM / PARKIR
TINGKAT
-TINGKAT RESIKO
RESIKO
TINGKAT
MOBIL LEBIH RESIKO
BAHAYA
BAHAYA KEBAKARAN
KEBAKARAN
BAHAYA
DARI 10 KENDARAAN
RINGAN
SEDANG
NATIONAL
TINGKAT
PABRIK
TINGKAT FIRE
RESIKO
GANDUM
RESIKOPROTECTION
BAHAYA
BAHAYA ASSOCIATION
KEBAKARAN
KEBAKARAN BERAT( NFPA )
BERAT
KEBAKARAN
-KELOMPOK
PABRIK KIMIA
KELOMPOK-2
KELOMPOK-1
- PABRIK GARMEN
(-NON
( LIGHT 1 HAZARD
(( AKAN
(FLAMMABLE
ORDINARY
HIGH HAZARD
HAZARD BERDAMPAK
LIQUIDS
OCCUPANCIES)
HAZARD
GROUPCROUP
)
YANG DIANUT OLEH :GROUP--21))
HIGH -1)
- DRY CLEANERS
LANGSUNG
-
--FLAMMABLE
-
-
ANGGAR
METAL
SHOW
- -MESJID
FLOW
DIE
PESAWAT
WORKING
ROOM /
/ MUSHOLLA
COATING
CASTING
KEPADA
PARKIR MOBIL TIDAKPERENCANAAN
LIQUIDSTERBANG
SPRAYING
LEBIH DARI 10 KENDARAAN
DINAS
-ASPHALT
ROTI
PLYWOODS PEMADAM
- PERPUSTAKAAN DENGAN RUANGAN BESAR
- --GEREJA
PABRIK SATURATING
DAN KEBAKARAN
PARTICLE BOARD MANUFACTURINGINDONESIA
----GEDUNG
PABRIK
-OPEN
ELECTRONIC
BANGUNAN
OIL HOTEL BERTINGKAT > 8 LANTAI
QUENCHING
SEKOLAH
PERCETAKAN YG MEMPERGUNAKAN TINTA FLASH POINT < 37.9 C
- ---KANTOR
BANGUNANPOS KANTOR BERTINGKAT < 8 LANTAI
DEPARTEMEN
PLASTICS
RUBBER
- -RUANGAN
LOUNDRIES
---PABRIK
PROCESSING
RECLAIMING,
DUDUK
KERTAS
PEKERJAAN
COMPOUNDING,
RESTORAN UMUM
MILLING, ( PU
DRYING, )
VULCANIZING
SOLVENT
- -RUMAH CLEANING
PENGGERGAJIAN
TINGGAL KAYU ( SAW MILLS )
- RESTAURANT
PERCETAKAN SERVICE AREA
-VARNISH AND PAINT
TEXTILE PICKING,
- -BIOSKOP DIPPING
OPENING, BLENDING, SYNTHETICS, WOOL SHODDY
DEPARTEMEN
BANGUNAN
- PABRIK
- -BANGUNAN
HOTEL
TEXTILE ( KECUALI TENAGA
BERTINGKAT KERJA
< 8 LANTAI
PEMINTALAN BENANG )
KANTOR BERTINGKAT TIDAK LEBIH DARI 4 LANTAI
PABRIK KACA
- PABRIK ROKOK ( KECUALI GUDANG TEMBAKAU )
-- PABRIK
BEVERAGE
BANMANUFACTURING
BADAN / PERUSAHAAN ASURANSI
( TIRE MANUFACTURING )
- BANGUNAN KANTOR BERTINGKAT > 8 LANTAI
- TOKO KELONTONG ( MERCANTILE )
- PABRIK PENGOLAHAN KAYU ( KECUALI PLYWOOD )
KLASIFIKASI TINGKAT RESIKO BAHAYA
KEBAKARAN SEBAGAI DASAR DALAM
MENENTUKAN

PERALATAN PENCEGAH DAN PEMADAM


KEBAKARAN YANG DIHARUSKAN
TERPASANG YANG MEMPUNYAI
SPESIFIKASI TEHNIS SERTA METODA
OPERASIONAL DARI PERALATAN
TERSEBUT YANG SESUAI UNTUK
DAPAT MENGHADAPI BENTUK, JENIS
DAN SIFAT DARI KEBAKARAN YANG
DIPERKIRAKAN MUNGKIN TERJADI
POMPA PEMADAM KEBAKARAN YANG
SESUAI ADALAH POMPA YANG DAPAT
MENSUPLAI JUMLAH KEBUTUHAN
KEPADATAN CURAH AIR ( FIRE WATER
DENSITY ) YANG SESUAI DENGAN
KLASIFIKASI TINGKAT RESIKO BAHAYA
KEBAKARAN DARI BANGUNAN / AREA
ATAU PABRIK YANG DILINDUNGINYA
Tekanan
Tertinggi yang 140 %
di Rekomendasi
Maksimal Flow
yang
Diperhitungkan
100 %

Tekanan
Terendah yang di 65 %
Rekomendasi

HEAD

FLOW 100 % 150 %

FIRE PUMP CHARACTERISTICS CURVE


1. KAPASITAS FLOW, adalah kemampuan pompa
dalam mensuplai sejumlah air dalam satuan Liter,
Galon, M3 dsb dalam kurun waktu tertentu, Jam,
menit atau detik.

1. KAPASITAS HEAD , adalah kemampuan tekanan


pompa dalam mengirim jumlah air yang disebutkan
diatas kemanapun dibutuhkan, dalam satuan
Meter Head, Feet, PSI, Kg/cm2, Bar dsb
MENYEBUTKAN KAPASITAS POMPA HARUS DALAM DUA SATUAN SEKALIGUS

KAPASITAS FLOW PADA HEAD / TEKANAN


KEBUTUHAN FLOW CAPACITY SEBUAH POMPA PEMADAM KEBAKARAN
DITENTUKAN OLEH KEBUTUHAN CURAH AIR ( WATER DENSITY )
DARI PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN YANG DIPERGUNAKAN UNTUK
MEMADAMKAN API

KEMAMPUAN TEKANAN POMPA ( HEAD PRESSURE ) DITENTUKAN


OLEH BESARNYA TEKANAN YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENGHANTARKAN VOLUME CURAH AIR WATER DENSITY SESUAI
KEBUTUHAN DENGAN MEMPERHITUNGKAN :
STATIC PRESSURE DAN FRICTION LOSS DARI JARINGAN
INSTALASI PEMIPAAN
KEBUTUHAN KEPADATAN CURAH AIR
PERALATAN FIRE HYDRANT
( FIRE HYDRANT WATER DENSITY )

500 GPM untuk Area Hazard seluas 2000


1600 M2
1200
Pada
Pada bangunan
bangunan gedung
gedung atau
atau area
area yang
yang mempunyai
mempunyai
Klasifikasi
KlasifikasiTingkat
TingkatResiko
ResikoBahaya
BahayaKebakaran
KebakaranRingan
Sedang
Berat
( Ordinary
( Light
Extra Hazard
Hazard
HazardOccupancies
Occupancies
Occupancies)) )
KAPASITAS FLOW POMPA YANG SESUAI UNTUK POMPA PEMADAM
KEBAKARAN PT. XXX
Jln. Raya Bandung- XXXXX

ORDINARY HAZARD GROUP-2


KLASIFIKASI TINGKAT RESIKO BAHAYA
KEBAKARAN ( RESIKO BAHAYA KEBAKARAN SEDANG KELOMPOK-2 )

PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN - FIRE HYDRANT


TERPASANG - FIRE SPRINKLER

KEPADATAN CURAH AIR YANG DIPERLUKAN

FIRE HYDRANT 500 GPM ( 1893 Liter / Menit )


FIRE SPRINKLER 298 GPM ( 1126 Liter / Menit )
( Memperhitungkan Area Kerja
seluas 139 M2 apabila Water
Density yang dihasilkan
sebanyak 8.1 Liter / menit / M2 )

KAPASITAS FLOW POMPA YANG DIBUTUHKAN : 800 GPM


Tekanan Awal di Rumah Pompa : 8.5 Bar
Jarak Outlet dari Rumah Pompa : 200 mtr ( 656 Feet )
Flow Air yang mengalir : 500 US GPM
Ukuran Pipa : 6 inchi
1.85 1.85
4.52 x GPM 4.52 x 500 444869.81
P= 1.85 4.87
= 1.85 4.87
= = 0.01 PSI
C x d 120 x 6 43259388.48

Hambatan yg terjadi pada pipa ukr. 4” sepanjang 200m ( 656 Feet )


656 x 0.01 = 6.56 PSI = 0.45 Bar
Tekanan pada Outlet adalah 8.5 Bar – 0.45 Bar = 8.05 Bar
P = Hambatan ( friction loss ) dalam satuan INCH
4.52 = Angka Aksioma
GPM = Kapasitas Air yang mengalir ( Galon Per Menit )
C = William Hazen Formula
d = Dimensi Pipa yang dilewati dalam satuan INCH
Static Pressure = 1 Kg/Cm2 setiap ketinggian 10m
STATIC PRESSURE

P = Hambatan ( friction loss ) dalam satuan PSI


4.52 = Angka Aksioma
GPM = Kapasitas Air yang mengalir ( Galon Per Menit )
C = William Hazen Formula
d = Dimensi Pipa yang dilewati dalam satuan INCH
Static Pressure = 1 Kg/Cm2 setiap ketinggian 10m

UNTUK MENGHITUNG FRICTION LOSS PADA JARINGAN PIPA YANG RELATIF TERPASANG SAMA DENGAN
LEVEL POMPA TERPASANG, DIPERGUNAKAN RUMUS DIBAWAH INI :

1.85
4.52 x GPM
P= 1.85 4.87
C x d
KAPASITAS
250 US GPM

BAGAIMANA MENYEDIAKAN PERALATAN FIRE HYDRANT


YANG SESUAI UNTUK SEBUAH AREA HAZARD YANG MEMBUTUHKAN
500 US GPM KEPADATAN CURAH AIR ?

KAPASITAS
250 US GPM

FIRE HYDRANT SYSTEM SESUAI KEBUTUHAN


MENSUPLAI SEJUMLAH KEPADATAN AIR
( WATER DENSITY )

UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN


PERALATAN PEMADAM TERTENTU, AGAR
TEMPERATUR MATERIAL YANG TERBAKAR
DAN AREA DISEKITARNYA TURUN DIBAWAH
TITIK NYALA.
PERSYARATAN YANG HARUS DIPENUHI PADA
SISTEM POMPA PEMADAM KEBAKARAN
KETERSEDIAAN SUMBER AIR & AIR CADANGAN KHUSUS YANG VOLUMENYA
MEMENUHI KEBUTUHAN

KETERSEDIAAN UNIT POMPA PEMADAM KEBAKARAN UTAMA, ( MAIN DUTY


FIRE PUMP ), SERTA POMPA CADANGAN ( EMERGENCY FIRE PUMP ) YANG
MEMENUHI PERSYARATAN

PENGGUNAAN PERALATAN PENUNJANG YANG MEMENUHI SPESIFIKASI

PEMASANGAN PERALATAN SESUAI DENGAN KETENTUAN DAN REGULASI

KETERSEDIAAN POWER SUPPLY UNTUK PENGGERAK ( DRIVER POMPA ) ,


YANG SIAP BEKERJA KAPANPUN DALAM KURUN WAKTU 24 JAM SETIAP HARI
POMPA HARUS BEKERJA SECARA OTOMATIS

SELURUH PERALATAN KONTROL HARUS DILENGKAPI DENGAN PERALATAN


SUPERVISORY
PERAWATAN SERTA PENGUJIAN YANG TERJADWAL DAN BER KELANJUTAN
KLASIFIKASI FIRE HYDRANT OUTLET

2½” 1½” 1½”


2½” 1½” 1½”

1½”
2½” 1½”
2½”
CLASS - I CLASS - II CLASS - III
FIRE FIRE FIRE
SERVICE SERVICE SERVICE
BEBERAPA JENIS POMPA KEBAKARAN

MULTI OUTLET

VERTICAL TURBINE FIRE PUMP


INLINE FIRE PUMP ELECTRIC FIRE PUMP
FIRE PUMP
HORIZONTAL SPLIT CASE
FIRE PUMP

PORTABLE FIRE PUMP DIESEL ENGINE FIRE PUMP


BERBAGAI
PANEL KONTROL
POMPA KEBAKARAN
STANDARD UL / FM
HIDRAN PEMADAM KEBAKARAN

PEMERIKSAAN VISUAL

Diperlukan pemeriksaan bulanan dan setiap enam bulan untuk mengadakan pemeriksaan pada
hidran.

Pemeriksaan bulanan (monthly inspection).


Periksa ikatan saluran air keluar.
Periksa bocoran pada gasket.
Periksa mur pembuka.
Periksa bocoran dibagian atas hidran.

Pemeriksaan setiap enam bulan (semi annually inspection).


Periksa bila ada keretakan pada bejana.
Periksa buangan hidran.
Periksa ulir pada saluran air.
Periksa alat penyambung selang.
Periksa kap pada saluran keluar air.
Periksa cat pada hidran.
HIDRAN PEMADAM KEBAKARAN

PENGUJIAN
•Pengujian untuk hidran kebakaran yaitu dengan jalan melakukan pengujian aliran
air, kapasitas air dan tekanan air yang ada sesuai dengan kebutuhan. Juga
yakinkan bahwa kerangan dari jaringan pipa distribusi ke hidran dalam posisi
terbuka. Pengujian dilakukan setahun sekali.
•Catat keadaan tekanan statis dan tekanan aliran penuh dan bandingkan dengan
pengujian sebelumnya.

PEMELIHARAAN
Dalam pemeriksaan hidran kebakaran yang perlu dilakukan sebagai berikut:
•Beri pelumas pada mur pembuka.
•Bersihkan permukaan hidran dari kotoran/karat yang dapat mempercepat
kerusakan.
•Cat kembali bejana, jika warna cat telah memudar.
•Buanglah air (flushing) dari saluran air pada bejana secara berkala, dengan
maksud agar endapan atau kotoran yang ada dapat keluar sehingga tidak akan
merusak bagian dalam dari bejana hidran.
•Ganti/perbaiki setiap komponen yang rusak.
Rumah pompa,
Buka pintu rumah pompa, Apakah pintu dapat dibuka dengan mudah
Periksa semua peralatan didalam rumah pompa Apakah dalam keadaan
baik dan lengkap.

1)Manometer menunjukan tekanan diatas 4,5 kg/cm².


2)Periksa priming tank
•Priming tank air penuh / cukup
•Plumbing untuk pengisi priming tank normal.
3)Solar penuh.
4)Periksa panel listrik. Lihat lampu-lampu indikator apakah menyala, jika
putus diganti
5)Selector pada posisi Auto
6)Air reservoir, apabila kurang harus segera diisi.
7)Catat dalam buku harian, apabila ada kelainan segera laporkan ke
atasan.
8)Tutup kembali rumah pompa.
Periksa semua valve instalasi pemadam

1. Pemeriksa valve di main line (keadaan harus terbuka


dan diikat rantai serta digembok)
2. Periksa semua valve lainnya (masing-masing harus
memiliki tanda (NO / NC) harus dalam keadaan yang
semestinya dan tergembok.
3. Catat kelainan dalam buku harian

Periksa fire hydrant box.


• Buka fire box, periksa adaptor, fire hose, nozle
apakah lengkap dan baik
• Pillar hydrant harus bebas dari rintangan.
• Catat kelainan di buku harian.
TESTING MINGGUAN
INTALASI PEMADAM KEBAKARAN

Pemeriksaan dan testing hidran sebagai berikut :

1. Periksa olie diesel


Tambah apabila perlu.
2. Periksa air accu diesel
Tambah apabila perlu.
3. Periksa solar di tangki
Buang endapan air dan tambah solar.
4. Periksa air primming tank
Tambah apabila perlu.
5. Periksa semua valve
5.1. Primming valve terbuka
5.2. Cooling valve diesel terbuka
5.3. Venting valve dipompa terbuka
5.4. Supply valve untuk primming tank terbuka
5.5. Supply valve solar terbuka
5.6. Valve utama terbuka
5.7. Valve untuk jockey pump terbuka
5.8. Valve manometer terbuka
5.9. Valve bantalan angin terbuka
5.10. Test valve tertutup
5.11. Veting valve pada pipa isap tertutup
5.12. Drin Test valve tertutup.
6. Periksa auto start panel
6.1. Charging light ON
6.2. Ampere meter menunjukan 1 ampere
6.3. Volt meter menunjukan 15 volt
6.4. Selector switch diesel pada posisi Auto
6.5. Apabila ada kelainan segera laporkan pada
atasan

7. Periksa apakah ada udara dipipa isap


7.1. Buka venting Valve sampai semua udara keluar
7.2. Tutup Venting valve.
8.Test Jockey Pump
8.1. Amati pada pressuregauge
8.2. Buka test valve
8.3. Catat tekanan cut in (START).
8.4. Tutup test valve
8.5. Catat tekanan cut in (STOP)
8.6. Pada tekanan berapa pompa bekerja (Start dan
Stop), apakah sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan sebelumnya
8.7. Catat dibuku harian
8.8. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
9. Test electrikal motor
9.1. Buka test valve
9.2. Catat tekanan cut in.
9.3. Tutup test valve
9.4. Hidupkan motor selama 15 menit
9.5. Catat tekanan max. dinamometer
9.6. Matikan motor
9.7. Selector switch pada posisi stand by.
9.8. Catat pada buku harian.
9.9. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
10. Test Diesel Auto
10.1. Buka test valve
10.2. Catat tekanan cut in
10.3. Tutup test valve
10.4. Hidupkan diesel selama 15 menit
10.5. Catat tekanan max. dinamometer.
10.6. Matikan diesel
10.7. Selektor switch diesel ke posisis sand by.
10.8. Catat pada buku harian tekanan
max. dinamometer.
10.9. Apabila ada kelainan segera laporkan
pada atasan.
Pengujian operasi start/stop pompa kebakaran
1)Matikan pompa utama dan pompa cadangan dengan memposisikan
selector di panel pompa utama dan panel pompa cadangan pada posisi
OFF
2)Posisikan selector di panel pompa joki pada posisi AUTO
3)Catat tekanan pada manometer di ruang pompa
4)Buka test valve/ drain valve
5)Perhatikan manometer di ruang pompa dan catat pada tekanan berapa
pompa joki hidup
6)Tutup test valve/ drain valve
7)Perhatikan manometer di ruang pompa dan catat pada tekanan berapa
pompa joki mati
8)Posisikan selector di panel pompa joki pada posisi OFF
9)Posisikan selector di panel pompa utama pada posisi AUTO
10)Buka test valve/ drain valve
Pengujian operasi start/stop pompa kebakaran
11)Perhatikan manometer di ruang pompa dan catat pada tekanan berapa
pompa utama hidup
12)Matikan pompa utama
13)Tutup test valve/ drain valve
14)Posisikan selector di panel pompa joki pada posisi AUTO
15)Posisikan selector di panel pompa joki pada posisi OFF
16)Posisikan selector di panel pompa cadangan pada posisi AUTO
17)Buka test valve/ drain valve
18)Perhatikan manometer di ruang pompa dan catat pada tekanan berapa
pompa cadangan hidup
19)Matikan pompa cadangan
20)Tutup test valve/ drain valve
Contoh
Contoh
Referensi
• Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatam Kerja
• Instruksi Menaker No. 11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
• Per Men P.U. No.26/PRT/M/2008 Tentang Persyaratan Tehnis Sistem
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungannya.
• Permen PUPR No. 14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung
▪ SNI 03-6570-2001 Instalasi Pompa Yang Terpasang Tetap Untuk Proteksi
Kebakaran (NFPA 20, Standard for the Installation of Stationer Fire Pumps
for Fire Protection)
▪ SNI 03-1745-2000 Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa
Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung . (NFPA 14, Standard for the Installation of Standpipe and Hose
System )
▪ Peraturan Daerah Setempat ( Local Authority Jurisdictions )
Terima kasih
Ada pertanyaan…?

Anda mungkin juga menyukai