Anda di halaman 1dari 12

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

2019/2020

MATA KULIAH : UTILITAS II


PROGRAM STUDI : ARSITEKTUR
WAKTU : 16 MEI 2020 - SELESAI
TEMPAT : DARING (DI RUMAH/TEMPAT MASING-MASING)

DOSEN PENGAMPU :
ANDI JIBA RIFAI, ST., MT.
ROSMIATY ARIFIN, ST. MT.

NAMA : MOH. NURFAUZI


STAMBUK : F 221 16 044

S O A L

1. Gambarkan dan Jelaskan salah satu sistem distribusi air kotor dan air bersih
pada bangunan tinggi.
2. Apa yang di maksud dgn sistem eletrikal dan mekanikal pafa bangunan tinggi.
3. Apa yang dimaksud dgn AC Central dan jelaskan salah satu mekanisme kerja AC
central yang di gunakan pada bangunan tinggi dan jelaskan fungsi masing -
masing kompenenya.
4. Gambarkan dan jelaskan salah satu sistem kebakaran yang ideal untuk bangun
tinggi.

SELAMAT BEKERJA

JAWAB :
1.

SISTEM INSTALASI AIR BERSIH

A. Sistem Air Bersih


Sumber Air bersih diambil dari sumber air tanah berupa sumur dalam (deep well). Air
dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki
pengendap lumpur/pasir yang terbawa dari sumur. Air dari roof tank di alirkan ke
seluruh instalasi bangunan dengan cara grafitasi.
B. Sistem Air Kotor dan Air Bekas
Untuk limbah air kotor yang berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang
masuk langsung ke septic tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut, dan
masuk ke dalam tangki resapan serta over flow diarahkan ke saluran terdekat.

C. Spesifikasi Teknis dan Produk


a.  SUMUR BOR, sebagai sumber air yang akan digunakan dibuat dengan total kedalaman
pemboran min 30 meter atau ada penambahan kedalaman dengan menyesuaikan dengan
kondisi permukaan air. Konstruksi sumur menggunakan pipa PVC AW wavin. Seluruh
pelaksanaan teknis pembuatan sumur dalam ini harus sepenuhnya mengikuti rekomendasi
dan petunjuk teknis dari instansi terkait yaitu Dinas Pertambangan Setempat dan Direktorat
Geologi Tata Lingkungan, termasuk aturan peletakan screen, ukuran konstruksi sumur yang
diijinkan, dan penentuan kapasitas pompa. Untuk menentukan lokasi titik sumur kontraktor
harus melakukan test geolistrik.
b. Pipa-pipa yang digunakan untuk instalasi plumbing ini adalah sebagai berikut :

 Instalasi Air bersih untuk keperluan Domestic water (MCK) menggunakan pipa Galvanis
GIP kelas Medium, sesuai dengan standar SNI/SII (Medium A).
 Instalasi Air Bersih untukProduksi Air Minum Dalam Kemasan menggunakan Pipa PVC
RUCHIKA AW Class.
 Instalasi Air Kotor menggunakan Pipa PVC AW Class dengan kualitas yang baik,
rekomendasi material pipa PVC yang boleh digunakan adalah : RUCHIKA, atau WAVIN.

c.    Fitting-fitting yang digunakan untuk pemipaan harus sesuai dengan standar pipa yang
digunakan.
d.   Sambungan pipa air bersih dari bahan GIP, menggunakan system screw/ulir, dan setiap
sambungan ulir harus diberi lem epoxi kecuali pada penyambungan ke peralatan plumbing
seperti kran/valve menggunakan seal tape.
e.    Sambungan pipa PVC menggunakan lem PVC dengan kualitas yang baik atau sesuai dengan
rekomendasi pabrik pembuat pipa PVC.
f.     Kontraktor harus sudah memperhitungkan adanya gantungan atau support pipa yang akan
dipasang dengan memperhitungkan support harus kuat dan kaku. Jarak support/gantungan
pipa yang akan dipasang adalah setian 1,5 meter.
g.    Untuk pipa-pipa yang ditanam dalam tanah dan harus melintas jalan, ditanam dalam tanah
dengan kedalaman yang cukup (diatas 1 meter) dan harus dilindungi dengan pipa keras
dengan diameter yang lebih besar.
h.    Galian pipa dalam tanah, harus terlebih dahulu diisi pasir yang dipadatkan lalu pipa digelar
dan kemudian diurug kembali dengan pasir yang dipadatkan, sebelum diurug dengan tanah
asal.
i.      Pompa-pompa yang digunakan harus dari merk yang dapat dipertanggungjawabkan
kualitasnya, termasuk juga after sales service dan ketersediaan suku cadangnya. Pompa-
pompa yang dapat direkomendasikan untuk digunakan adalah merk EBARA, GRUNDFOS,
TORISHIMA, CAPRARI, atau setara.
j.      Motor listrik yang digunakan sebagai penggerak pompa harus di kopel langsung oleh
pabrik/distributor pemegang merk, dan motor listrik yang digunakan sesuai dengan
rekomendasi pabrik pembuat pompa tersebut.
k.    k.Sebelum serah terima dilakukan test komisioning. Seluruh alat harus dicek fungsi dan
kapasitasnya, terutama untuk pompa-pompa harus dicek besarnya arus listrik dan
temperature kerja motor panas tidaknya.

2. Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya listrik


untuk memenuhi kebutuhan daya listrik tegangan rendah. Dalam rangkaian
peralatan yang disediakan meliputi sarana penyesuaian tegangan listrik (trafo/
transformator), sarana penyaluran utama (Kabel feeder)  dan panel hubung utama 
atau LVMDP (Low Voltage Main Distribution  Panel) dan panel distribusi utama di
tiap gedung (SDP / Sub Distribution Panel) dan terakhir panel-panel di tiap lantai
(PP-LP untuk penerangan, Panel Stop Kontak, Panel Stop Kontak UPS, Panel UPS OK
dan PVAC utuk power AC).

Pada umumnya System mekanikal dan elektrikal suatu gedung terdiri dari:
a. Sistem Mekanikal
 System plumbing
 System Fire Fighting (System Pemadam kebakaran)
 System Tata Udara (AC / Air Conditioning)
 Sistem transportasi vertical (lift)
b. Sistem Elektrikal
 Sistem Elektrikal / Arus Kuat
 Sistem penangkal petir
 Sistem telepon
 Sistem tata suara (Sound system)
 System fire protection (fierm alarm)
 Sistem Data / Jaringan Komputer
 Sistem MATV (master Television)
 Sistem CCTV (Close Circuit Television)

3. Sistem Air Conditioner (AC) Sentral adalah suatu sistem AC dimana proses pendingin
udaranya terpusat pada satu tempat dan kemudian ditransferkan atau alirkan ke semua
ruangan yang terhubung.

Sederhananya satu AC ukuran besar bisa dipakai untuk semua ruangan yang
terhubung. AC sentral ini pada umumnya terletak di outdoor. Karena suara mesinnya
sangat mengganggu telinga.

AC sentral memiliki 8 komponen utama Diantaranya adalah Chiller atau bagian


pendingin, Air Handling Unit (AHU) atau bagian pengatur udara, Cooling Tower,
sistem pemipaan atau bagain distribusi, ducting atau bagian saluran udara, system
control & kelistrikan.
A. Chiller (Unit Pendingin)

Chiller atau Unit Pendingin merupakan mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air
di bagian evaporator. Air dingin ini yang kemudian dialirkan ke mesin penukar kalor
(Fan Coil Unit) sebelum ditransfer ke seluruh ruangan yang terhubung dengan AC
sentral.

Jenis Chiller atau Unit Pendingin dibagi berdasarkan model kompresornya,ada 3


diantaranya:

1. Reciprocating
2. Screw dan
3. Centrifugal

Dan jenis Chiller atau Unit Pendingin dibagi berdasarkan kondensornya, ada 2
yaitu:

1. Air Cooler (Udara Pendingin)


2. Water Cooler (Pendingin Air)
3. Air Handling Unit (AHU)

B.  Air Handling Unit (AHU)

Air Handling Unit (AHU) adalah mesin pengkonversi kalor dimana udara panas yang
berada di ruangan dialirkan melewati coil pendingin lalu digantikan dengan udara
dingin. Istilah lain dari Air Handling Unit (AHU) adalah unit pengana udara.

C. Cooling Tower (chiller jenis Water Cooler)

Cooling water adalah komponen AC sentral yang hanya ada untuk jenis kompresor
water cooler. Mesin ini berfungsi untuk melewati air panas yang berasal dari filamen
cooling tower yang kemudian dihembus oleh udara dengan mesin blower yang
memiliki suhu rendah.

D. Pompa Sirkulasi

Pompa sirkulasi pada mesin AC sentral terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:


1. Chilled Water Pump: adalah jensi pompa sirkulasi air dingi yang berfungsi
untuk mengalirkan air dingin yang berasal dari chiller ke koil pendingin (AHU
atau FCU).
2. Condensor Water Pump adalah jenis pompa sirkulasi yang berfungsi
mengalirkan air pendingin yang berasal dari kondensor chiller ke bagian
coolung tower.

Lantas bagaimana cara merawat AC sentral agar udara ruangan kembali fresh? Ada 4
langkah yakni mempersiapkan perawatan mesin, merawat dan memperbaiki mesin
Air Conditioner

(AC) Sentral bagian luar, merawat dan memperbaiki mesin Air Conditioner (AC)
Sentral sesuai SOP yang berlaku dan mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan.

Pada bagian sistem unit pendingin atau biasa disebut Chiller menerapkan sistem
kompresi uap. Sehingga komponen-komponennya terdiri dari kompresor, alat
ekspansi dan evaporator (mesin uap).

Karena menggunakan Chiller sebagai unit pendingin maka otomatis tipe


kondensornya adalah water cooled condensor. Kemudian iir yang berfungsi
mendinginkan kondensor dialirkan melewati pipa dan sehingga menghasilkan output
yang dikehendaki secara evaporatif cooling pada unit cooling tower.

Untuk komponen evaporator, apabila sistemnya menggunakan indirect cooling maka


fluida yang didinginkan bukan langsung udara akan tetapi air yang melewati sistem
pemipaan.

Dan Air yang mengalami pendinginan evaporator (mesin uap) akan dialirkan menuju
sistem penangangan udara atau AHU dan berakhir menuju koil pendingin.

E. Komponen Sistem Inderect Cooling


a. Filter
Filter merupakan komponen penyaring udara agar kotoran, debu
ataupun partikel sejenis tidak masuk ke dalam mesin AC. Sehingga
dengan adanya filter ini diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih
dari semula.
b. Centrifugal Fan
Centrifugal Fan adalah komponen AC sentral yang biasan juga disebut
dengan kipas blower sentrifugal. Fungsi dari blower ini adalah
mendistribusikan udara yang melewati ducting menuju ruangan yang
telah terhubung dengan AC sentral.
c. Cooler Coil
Cooler coil atau koil pendingin adalah komponen Ac sentral yang
berfungsi menurunkan suhu atau temperatur udara panan menjadi
dingin. Coil pendingin ini berupa pendeteksi panas udara.

F. Bagaimana Prinsip Kerja Dari Alat Penanganan Udara Ini?

Prinsip kerja unit penanganan udara ini adalah mengambil atau menyedot udara
yang ada di dalam ruangan (return air) yang selanjutnya dicampur (mix) dengan
udara segar (fresh air) dari lingkungan berdasarkan komposisi yang dikehendaki.

Dalam artian antara udara ruangan dengan udara lingkungan dapat diatur sesuai
dengan yang diinginkan. Campuran udara ini akan masuk menuju AHU dan melewati
filter, fan sentrifugal dan terakhir cooler coil (koil pendingin).

Secara diagram alurnya seperti di bawah ini:

Udara Mixer – AHU – Filter – Centrifugal Fan – Cooler Coil.

Apabila udara telah sampai ke bagian unit cooler coil maka selanjutnya akan
didistribusikan secara merata ke ruangan masing-masing dengan melewati unit
ducting.
Dan perlu diketahui bahwa ducting ini berfungsi membagi rata udara yang masuk ke
setiap ruangan dan mengalirkan udara hingga lokasi yang jauh sekalipun.

Akan tetapi sistem ini memiliki sejumlah kelemahan. Apabila satu komponen saja
mengalami kerusakan dan AC sentral mati (off) maka setiap ruangan tidak akan
merasakan udara sejuk bahkan menimbulkan bau tak sedap.

Dan jika temperatur udara ruangan terlalu dingin atau panas maka mengaturnya
harus ke bagian coil pendingin yang terdapat pada komponen AHU.

Dari uraian singkat kami diatas penerapan AC sentral sangat berbeda dengan AC
split. Baik itu penerapan dari segi fungsi maupun dari segi instalasi atau
pemasangan.

Akan tetapi AC sentral akan lebih berguna jika dipasang di dalam gedung yang tiap
ruangnya tidak memiliki pengatur suhu udara sendiri.

Karena semuanya diatur atau dikontrol pada satu titik dan udara sejuk akan
mengalir atau terdistribusi ke masing-masing ruangan melalui pipa-pipa yang
terpasang di setiap ruangan.

Jika menginginkan ruangan dengan suhu yang kecil maka pada saat instalasi lubang
hawa dinginnya diatur kecil saja.

Sebagai kesimpulan AC sentral hanya bisa diterapkan di gedung besar, mall dan bis
ber-AC serta pesawat terbang.
4. Salah satu sistem pengaman gedung bertingkat yang berfungsi untuk mengantisipasi
munculnya bahaya kebakaran adalah dengan menggunakan sprinkler sistem.

Sistem sprinkler merupakan standar minimal dari instalasi penanggulangan bahaya


kebakaran pada gedung bertingkat, bangunan industri, dan bangunan lainya yang
berfungsi sebagai bangunan hunian. Karena sistem ini merupakan sistem yang kami
anggap penting, maka kami berharap artikel Perencanaan Pemasangan Sistem Sprinkler
Gedung Bertingkat dapat bermanfaat bagi Anda yang sedang merencanakan
membangun gedung bertingkat atau bangunan untuk industri.

Sistem sprinkler berfungsi secara khusus untuk melindugi jiwa Anda dan investasi Anda
secara umum. Perencanaan dan pemasangan sistem ini disarankan dibangun sesuai
dengan standar yang berlaku. Jangan sampai Anda membangun sistem ini hanya untuk
memenuhi tuntutan dari pihak lain.

Karena jika Anda membangun sistem sprinkler hanya karena sebuah tuntutan pasti
sistem sprinkler yang Anda bangun tidak mengikuti standar yang seharusnya. Tentu hal
ini akan berbahaya karena dipastikan sistem sprinkler tidak dapat bekerja secara efektif
dan efisien. Maka apa yang sudah Anda bangun dengan investasi yang mahal akan
menjadi sia-sia.
SISTEM SPRINKLER

 Fire Offices’ Committe (Foreign) ; Rules for Automatic Sprinkler Installation, 1974.
 NFPA 13 : Installation of Sprinkler Systems, 1994 Edition, National Fire
Protection Association. 

Pengertian sistem sprinkler sendiri adalah sebuah instalasi pemadam kebakaran yang terpasang
secara permanen di dalam gedung atau bangunan yang dapat berfungsi untuk memadamkan
kebakaran secara otomatis dengan menyemburkan air di lokasi mula terjadinya kebakaran.

Dalam perencanaan pemasangan sistem sprinkler gedung bertingkat, kepadatan pancaran air


dari sistem sprinkler idealnya jumlah debit air (dalam satuan liter/menit) yang dikeluarkan oleh
4 (empat) mata sprinkler yang berdekatan dan terletak dalam empat bujur sangkar ataupun
persegi panjang dan jajaran genjang dibagi 4 luasnya. Penempatan sprinkler disarankan
terpasang selang-seling dibagi empat kali luas bujur sangkar, empat persegi panjang, atau
jajaran genjang dalam satuan meter persegi.

Anda mungkin juga menyukai