DISUSUN OLEH :
WINDHA AYU PRAMESWARI
2414 106 005
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini, penggunaan mesin pengkondisian udara semakin marak
Manusia harus mengeluarkan panas yang dihasilkan akibat dari kerja yang
dilakukanya. Jika panas tersebut tidak dapat dikeluarkan dari badan manusia,
misalnya
karena
temperatur
dan
kondisi
udara
di
sekelilingnya
tidak
memungkinkan hal itu untuk terjadi dengan baik, maka ia akan merasakan suatu
keadaan yang tidak menyenangkan.
kerja menunjukan bahwa didalam ruangan yang berudara segar, karyawan dapat
bekerja dengan baik dan jumlah kesalahan dapat dikurangi, sehingga efesiensi
kerja dapat ditingkatkan.
BAB II
SISTEM AIR CONDITIONING
2.1 Gambaran Umum Air Cinditioning
Secara umum Air Conditioning (AC) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
AC comfort (untuk kenyamanan manusia) dan AC industri (untuk kebutuhankebutuhan khusus) (ASHRAE handbook, 1987). Sesuai namanya, AC comfort
dipergunakan untuk keperluan kenyamanan manusia seperti di perumahan,
perkantoran, pertokoan, supermarket, sekolah, bioskop, gelanggang olahraga, dan
tempat-tempat lainnya yang ditempati oleh manusia. sedangkan AC industri
dipergunakan untuk keperluan-keperluan
pendinginan peralatan, bahan-bahan bio-kimia, mesin-mesin dan keperluankeperluan industri lainnya yang memerlukan penanganan khusus baik skala kecil
maupun besar.
Air Conditioning (AC) adalah proses pengkondisian udara suatu ruangan melalui
pengaturan temperatur, kelembaban, aliran, dan kebersihannya sehingga diperoleh
kondisi udara yang diinginkan. Sistem air conditioning (AC) merupakan salah
satu aplikasi dari sistem refrigrasi. Prinsip dasar dari sistem air conditioning ini
adalah memindahkan panas dari suatu ruangan ke ruangan lain. Udara dari
ruangan yang akan dikondisikan disirkulasikan melewati evaporator, karena
temperatur fluida (refrigeran) yang ada di dalam evaporator lebih rendah daripada
temperatur udara ruangan, maka panas dari udara tersebut diserap oleh refrigeran.
dari
kondensor.
Dengan
demikian
tidak
memungkinkan
untuk
1/2 ~ 5 PK
.
Gambar 2.3 AC Split
3. AC Split Duct
Sesuai dengan sebutannya tipe AC ini juga memisahkan unit utama, yang
terdiri dari kelima
komponen
utama, dengan
penyaluran
udara dingin
medium gedung komersial (sampai 6500 m2) dan sepertiga dari gedung komersial
yang besar (lebih dari 6500 m2).
Sistem konvensional membuang udara dari ruangan yang diserap oleh
refrigerant dengan cara mensirkulasikan udara (pada sistem duct) atau air (pada
chiller) ke seluruh bangunan. Sistem VRV keunggulannya adalah dalam hal
kapasitas yang lebih besar, versi yang lebih rumit dalam sistem multisplit dengan
penggunaan duct yang lebih sedikit, dengan kemampuan tambahan dari hubungan
antara duct dengan fan coil unit.
memindahkan panas dari suatu ruangan ke ruangan lain. Udara dari ruangan
yang akan dikondisikan disirkulasikan melewati evaporator, karena temperatur
fluida (refrigeran) yang ada di dalam evaporator lebih rendah daripada temperatur
udara ruangan, maka panas dari udara tersebut diserap oleh refrigeran.
Selanjutnya refrigeran yang bersirkulasi dalam sistem refrigrasi ini akan
membuang panas dari evaporator tadi di kondensor ke ruangan lain.
Sistem ini membutuhkan banyak evaporator dan pengaturan refrigerant yang
rumit serta untuk sistem kontrolnya. Sistem ini juga memerlukan sistem saluran
udara yang terpisah. Istilah variable refrigerant mengacu pada kemampuan sistem
untuk mengontrol jumlah refrigerant yang
mengalir ke masing-masing
buah kompresor dan jam operasi dari sistem HVAC biasanya pada kisaran 40% 80% (menurut LG HVAC Total Solution Provider) dari kapasitas maksimum.
Terdapat beberapa kelebihan dalam sistem VRV ini. Kelebihan tersebut antara
lain:
a. Fleksibilitas desain
Single condensing unit bisa dihubungkan ke banyak unit indoor dengan beban
yang bervariasi (misalnya 1,75 14 kW) dan berbagai konfigurasi (ceiling, wall
mounted, floor console). Produk terkini memungkinkan pemasangan 20 unit
indoor yang ditangani oleh satu condensing unit.
b. Pemeliharaan
VRV termasuk kedalam jenis DX system, sehingga biaya pemeliharaan untuk
sistem VRV menjadi lebih rendah dibandingkan dengan sistem chiller dengan
pendingin air. Pemeliharaan secara normal untuk sebuah VRV hampir sama
dengan sistem DX yang lain, utamanya terdiri dari penggantian filter dan
pembersihan koil.
c. Kenyamanan
Banyak area yang memungkinkan dikontrol secara individu, karena sistem
VRV menggunakan variable speed compressor dengan kapasitas yang besar.
Sistem tersebut dapat mempertahankan temperatur secara presisi, biasanya dalam
10F(0,60C) (menurut LG HVAC Total Solution Provider).
d. Penggunaan
Sistem VRV bisa digunakan untuk bermacam-macam gedung yang memiliki
area banyak dan memerlukan kontrol tersendiri, seperti gedung perkantoran,
rumah sakit, atau hotel.
3.3 Prinsip kerja pendingin ruangan
1. Siklus Aliran Refrigeran
Mesin pendingin udara ruangan (Air Conditioning) adalah alat yang
menghasilkan dingin dengan cara menyerap udara panas sekitar ruangan. Proses
udara menjadi dingin adalah akibat dari adanya perpindahan panas. Sedangkan
bahan yang digunakan sebagai bahan pendingin dalam mesin pendingin disebut
refrigeran. Di dalam Air Conditioning dibagi menjadi 2 ruang. Ruang dalam dan
7
ruang
luar.
Dibagian
ruang
dalam
udaranya
dingin
karena
adanya
ekstra besar karena yang udara dinginkan skalanya lebih besar dan banyak. Di
dalam mesin Air Conditioning (AC) bentuk refrigeran berubah-ubah bentuk dari
bentuk gas ke bentuk cairan. Pada kompresor refrigeran masih berupa uap,
tekanan
dan panasnya
dinaikkan
dengan
cara
dimampatkanoleh
piston
pipa kondensor agar menjadi cairan. Pada saluran pipa kondenser diberi
kipas untuk mempercepat proses pendinginan. Proses pelapasan panas ini disebut
teknik pengembunan. Selanjutnya cairan refrigeran dimasukkan ke dalam
evaporator dan dikurangi tekanannya sehingga menguap dan menyerap panas
udara
sekitar.
Di
dalam
AC
bagian
dalam
ruangan,
udara
dingin
Demikian proses tersebut berulang terus sampai gas habis terpakai dan
harus diisi kembali.
2. Siklus Aliran Udara
Ruangan yang dikondisikan akan menjadi dingin akibat dari adanya
perpindahan panas dari ruangan atau produk ke evaporator yang lebih dingin.
Proses sirkulasi udara di ruang pendingin yaitu ketika udara panas dari produk
bisa manusia, computer, lampu, motor dan lain sebagainya akan naik karena berat
jenis udara panas lebih ringan di banding udara dingin. Udara panas naik maka
udara dingin akan menggantikan tempat udara panas tersebut, sehingga semakin
lama seluruh ruangan akan menjadi dingin.
Pada tempat-tempat seperti ruang komputer (computer room atau data centre),
ruang telekomunikasi (telecommunication equipment), ruang terkondisi bersih
9
selama 24 jam tanpa henti. Kecuali bila terjadi kerusakan dan dilakukan
perbaikan. Idealnya suatu ruangan data centre harus memiliki AC back-up untuk
menanggulangi hal tersebut. Berbeda dengan AC comfort yang bekerja hanya
ketika ada orang dalam ruangan yang dikondisikan.
2.5. Fungsi Precision Air Conditioning
Secara umum, AC Presisi memiliki empat fungsi utama. Diantaranya :
1. Cooling (pendinginan)
Proses pendingin terjadi ketika temperatur ruangan lebih tinggi daripada
temperature set point diluar batas sensitivitinya. Proses pendinginan ini dilakukan
oleh koil evaporator dalam suatu siklus pendinginan.
2. Heating (pemanasan)
Proses pemanasan terjadi ketika temperature ruangan lebih rendah daripada
temperature setpoint diluar batas sensitivitinya. Proses pemanasan ini dilakukan
oleh heater.
3. DeHumidifying (Pengeringan)
Proses deHumidifying terjadi ketika kelembaban ruangan lebih tinggi daripada
humidity setpoint diluar batas sensitifitinya. Proses ini dilakukan oleh koil
evaporator dalam siklus pendinginan saat terjadi proses pendinginan. Artinya
ketika kompresor bekerja, selain terjadi proses pendinginan pada evaporator, juga
terjadi proses deHumidifying. Uap air yang terkandung dalam udara yang
bersirkulasi menyentuh koil evaporator yang memiliki suhu lebih rendah daripada
udara tersebut. Sehingga uap air akan mengembun pada dinding evaporator dan
mengurangi kandungan uap air dalam udara.
4. Humidifying (Pelembaban)
Proses Humidifying terjadi ketika kelembaban ruangan lebih rendah daripada
humidity setpoint di luar batas sensitivitinya. Proses ini dilakukan oleh suatu
humidifier.
5. Filtering (Pembersihan udara)
Selain pengaturan suhu, PAC Liebert juga dilengkapi dengan air filter yang
berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk bersama udara. Sehingga udara
yang keluar dari sistem akan lebih bersih.
2.6 Jenis-jenis PAC
11
pada
mengsirkulasikan
saluran
air.
fluida melewati
Proses
pendinginan
terjadi
dengan
oleh sebuah motorized valve). Koil ini merupakan sumber pendingin utama,
12
sehingga dapat mengurangi kerja kompresor. Untuk lebih jelasnya, gambar 2.10
menunjukan skema kerja dari Glycool system
b. Chilled Water
Chilled
water
merupakan
sistem
pengkondisian
udara
dimana
pengambilan panas dari udara dilakukan oleh air yang telah didinginkan terlebih
dahulu dalam suatu chiller dan air tersebut bersirkulasi dalam suatu koil
pendingin.
13
15
Cooling Tower
Pompa Sirkulasi
Ada dua sistem AC central yang ada di pasaran saat ini yaitu sistem langsung
dan tidak langsung. sistem langsung (direx), media yang dipakai untuk membawa
dingin adalah refrigerant. Sedangkan system tidak langsung (indirex), media
pembawa dingin yang berjalan dalam pipa distribusi adalah air (water) system ini
memiliki kelebihan dapat digunakan dalam skala yang besar / gedung bertingkat
atau mall yang berukuran besar. Sedangkan system langsung hanya dapat dipakai
dalam sistem yang tidak terlalu besar / jauh jaraknya antara unit indoor dan
outdoor.
1. Chiller
Chiller adalah mesin pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan air pada
sisi evaporatornya. Evaporator yang digunakan pada system chiller menggunakan
jenis shell and tube dan tube and tube. Agar air dalam evaporator tidak membeku
maka di campur dengan bahan yang memiliki titik beku lebih rendah seperti
garam dan glycol. Selain itu untuk menghindari terjadinya beku di evaporator
maka dipasang evaporator pressure regulator (EPR). Jika terjadi beku di
evaporator maka pipa-pipa di evaporator akan pecah dan air masuk kedalam
sistem
17
Berdasarkan
kompressornya
compressor),
melalui menara pendingin atau cooling tower. Chiller dengan pendinginan air,
pada umumnya ditempatkan dalam lantai bawah (basement) suatu bangunan.
Dalam desain yang perlu diperhatikan adalah ventilasi ke ruangan chiller harus
dihitung dengan baik.
Teknologi
19
absorbsi
ini
panas ke ruang yang akan dikondisikan. AHU adalah komponen penukar kalor
dimana air dingin hasil pendinginan oleh evaporator disirkulasikan ke coil di
AHU, kemudian udara dinginnya di sirkulasikan oleh blower dan didistribusikan
ke ruangan menggunakan ducting. Komponen AHU terdiri dari Motor, Blower,
Coil, Heater, Filter
21
BAB III
METODE PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN RUANGAN
3.1 Metode Perhitungan
3.1.1 Defenisi beban pendingin dan kondisi perencanaan
Beban pendingin adalah total seluruh kalor yang harus dikeluarkan dari
sebuah ruangan agar temperature dan kelembaban udara dalam ruangan dapat
dipertahankan pada tingkat kenyamanan tertentu.
Komponen-komponen yang mengkonstribusikan kalor yang diserap oleh
ruangan dapat dituliskan sebagai berikut :
a. Transmisi kalor melalui struktur bangunan
b. Radiasi panas matahari
c. Emisi kalor dari manusia yang berada dalam ruangan
d. Kalor dari lampu dan dari barang elektronik
e. Kalor yang bersumber dari dalam ruangan, seperti halnya kompter,
pemanas air dan sebagainya
3.1.2 Perhitungan cooling load
Untuk menentukan perhitungan total cooling load kita harus menghitung
dari masing-masing cooling load dari beberapa aspek yang ada pada bangunan
tersebut diantara :
3.1.2.1 Perhitungan cooling load pada dinding bangunan/ruangan
Besarnya panas yang diserap oleh dinding bangunan karena
radiasi matahri dapat dihitung mengunakan rumus :
Qdinding = U x A x TETD (Total equivalen temperature
difference)
U = Koefisien Perpindahan Panas
A = Luas dinding/Penampang
TETD = Total Equivalen Temperature Ddifference
adalah
22
CLF
dilepas oleh
mengunakan rumus :
Qsensible = qsensible x n
Qsensible = qLaten x n
24