Anda di halaman 1dari 22

Pasal 14

PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA

13.1. Lingkup Pekerjaan


Yang termasuk didalam lingkup pekerjaan ini:
1. Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan, pengadaan dan pemasangan
Instalasi Tata Udara (Air Conditioning) dan Ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation)
secara lengkap termasuk semua perlengkapan dan sarana penunjangnya, sehingga
diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap
untuk dipergunakan.
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Unit AC jenis Direct Expantion VRF (Variable
Refrigerant Flow) System air cooled type, memakai compressor High Efficiency Full Inverter
dengan tipe High Efficiency Inverter Scroll type dengan New bearing with PEEK material,
BLDC Inverter, Oil Sensor dan kemampuan Range Frekuensi Inverter : 10Hz ~ 165Hz

2. Mesin Kompresor bekerja secara Variable menyesuaikan putaran motor dan konsumsi
daya listrik dengan kebutuhan beban pendinginan yang berubah - rubah dengan
menggunakan teknologi inverter dan Variable Refrigerant Flow System. Dimana Sistem
AC tersebut terdiri dari satu sistem outdoor unit dengan sejumlah indoor unit , dimana
setiap indoor unit mempunyai kemampuan untuk mendinginkan ruangan secara
independen sesuai dengan temperature yang diharapkan.
3. Outdoor dan indoor harus mempunyai fleksibilitas design dan kemampuan koneksi total
jumlah indoor sampai ke 64 unit indoor dengan kapasitas Outdoor mencapai 104 HP
dalam satu system.
4. Bisa tersambung kepada 1 refrigeration sirkuit dan dikontrol secara independen
menggunakan Electronic Expantion Valve (EEV) pada setiap Indoor unit.
Condensing unit harus dilengkapi dengan inverter dan mempunyai kemampuan untuk
merubah putaran motor compressor sesuai dengan beban pendinginan.

5. Outdoor unit harus bisa terkoneksi dengan berbagai model indoor sebagai berikut :
 4 Way Ceilling Cassette – DUAL VANE Technolog
 Round Cassette with AIR PURIFFYING KIT
 4 Way Ceilling Cassette – AIR PURIFYING KIT
 2 Way Ceilling Cassette
 1 Way Ceilling Cassette
 Wall Mounted Type
 Ceilling Concealed Duct ( Low Static )
 Ceilling Concealed Duct (High Static)
 AHU ( Air Handling Unit )

1
AHU VRF System
 WIRED Remote Controller Unit indoor mempunyai kemampuan Dual
Sensing Controll, mampu membaca Temperatur dan kelembaban untuk
meningkatkan effisiensi dan unit
6. System yang ditawarkan harus bisa melakukan Automatic Test Operation System,
Untuk melakukan pengecekan system secara otomatis yang meliputi pengecekan :
wiring check, piping check, stop valve check, sehingga sistem berjalan dengan baik dan
berfungsi sesuai kondisi yang dikehendaki dalam perancangan system, dengan rincian
pekerjaan sebagai berikut:
 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Unit AC jenis VRF Sistem model 4 Way
Ceilling Cassette – DUAL VANE Technlogy – Air Purifier kit, Wall Mounted Type
dan Ceiling Concealed Duct High Static Type, beserta seluruh peralatan bantunya.
 Pekerjaan Pemipaan Refrigerant dari Indoor Unit ke Condensing Unit / Outdoor
Unit.
 Pekerjaan pemipaan Kondensat dari Indoor Unit sampai ke saluran drainase yang
disediakan oleh Plumbing.
 Pekerjaan Exhaust Fan beserta peralatan bantunya secara lengkap.
 Instalasi Daya,
Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi yang digunakan untuk menghubungkan
panel daya dengan outlet daya dan peralatan listrik, seperti Exhaust Fan, motor-
motor listrik pada peralatan Sistem VAC sesuai dengan gambar Perencanaan dan
Buku Spesifikasi Teknis.
 Pekerjaan balancing, testing dan commisioning terhadap seluruh sistem sehingga
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya, termasuk penyediaan
peralatan uji/ukur dan segala keperluan lainnya secara lengkap.
 Pembuatan buku manual operasi dan jadwal perawatan rutin maupun berkala
sampai dengan overhaul, operation log-sheet, spare-part number list untuk setiap
peralatan / unit mesin yang dipasang dan segala keperluan operasi lainnya untuk
seluruh peralatan dalam sistem ini.
 Pekerjaan training khusus dari pihak pabrikan ( Principal ) serta pelatihan on site
project utuk pengoperasian system dan cara/proses pemeliharaan beserta trouble
shooting dan perbaikan.
 Pekerjaan pemeliharaan dan penggantian kerusakan yang terjadi selama masa
garansi.

7. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Unit AC jenis Multi Split VRF Sistem model
Duct Type, Cassete Type dan Wall Type, beserta seluruh peralatan bantunya.
8. Pekerjaan khusus Tata udara ruang kritikal seperti Ruang Operasi (OK), NICU, ICCU,
ICU dan HCU
9. Pekerjaan Pemipaan Refrigerant dari Indoor Unit ke Condensing Unit / Outdoor Unit.

2
10. Pekerjaan pemipaan Kondensat dari Indoor Unit sampai ke saluran drainase yang
disediakan oleh Plumbing.
11. Pekerjaan Exhaust Fan beserta peralatan bantunya secara lengkap.
12. Pekerjaan Ducting, Exhaust, Grille, beserta peralatan bantunya secara lengkap
13. Instalasi Daya,
Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi yang digunakan untuk menghubungkan panel
daya dengan outlet daya dan peralatan listrik, seperti Exhaust Fan, motor-motor listrik
pada peralatan Sistem VAC sesuai dengan gambar Perencanaan dan Buku Spesifikasi
Teknis.
14. Pekerjaan balancing, testing dan commisioning terhadap seluruh sistem sehingga
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya, termasuk penyediaan peralatan
uji/ukur dan segala keperluan lainnya secara lengkap.
15. Pembuatan buku manual operasi dan jadwal perawatan rutin maupun berkala sampai
dengan overhaul, operation log-sheet, spare-part number list untuk setiap peralatan /
unit mesin yang dipasang dan segala keperluan operasi lainnya untuk seluruh
peralatan dalam sistem ini.
16. Pekerjaan pemeliharaan dan penggantian kerusakan yang terjadi selama masa
pemeliharaan.
13.2.Kondisi Dan Operasi Sistem

1. Peralatan-peralatan yang digunakan pada sistem AC Multi Split Sistem dengan jenis Duct
type, Wall Type maupun Cassete Type, terdiri dari:
a. Indoor unit
Indoor unit haruslah dari jenis dan kapasitas yang sesuai dengan yang ada didalam
BQ sesuai dengan design condition.
Terdiri dari komponen dasar : Fan, Evaporator koil dan Electronic Expansion Valve.
Beserta pre Filter , Harus bisa mengontrol aliran refrigerant kedalam unit indoor
sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan oleh ruangan.
Tegangan operasi Indoor unit adalah 220 – 240 volt AC , 1 phase dan 50 Hz.
Motor Fan haruslah menggunakan type BLDC, Fan haruslah direct drive blower.
Koil evaporator haruslah type DX yang terbuat dari icopper tubes yang dipasangkan
ke alumunium fin secara mekanis.
Fasilitas Auto swing untuk tipe wall, cassette dan under ceiling haruslah standard dari
pabrik.
Pipa PVC 25 mm ( 1” ) yang terinsulasi dengan minimal ketebalan 9mm haruslah
dipasangkan sebagai pipa drain dari setiap indoor unit menuju ke saluran
pembuangan air drain.

b. Outdoor unit
System ini harus bisa terkoneksi dengan pipa refrigerant yang mempunyai
kemampuan panjang instalasi 190 m, dengan total panjang pipa 1000m dan
kemampuan jarak Vertikal antara Outdoor dengan indoor pada posisi Outdoor diatas
ataupun di bawah dengan panjang 90m tanpa oil trap.
Baik indoor maupun outdoor harus dirakit dan ditest di pabrik. Outdoor unit harus
terisi R410A dari pabrik.
Ketentuan condensing unit :
a) Kondensor

Tipe : Ocean Black Fin Air Cooled Condenser –

3
Corrosion Resistance

Coil : Seamless copper tube

Tube Material : Copper

Fins Material : Aluminium yang dilapisi dengan lapisan anti


korosi Chloride –induced corrosion resistant
yang sudah dilakukan pengujian untuk
ketahanan terhadap korosi

Heat exchanger fin di desain dengan teknologi


Wide louver fin geometri yang mempunyai
kemampuan koefisien panas transfer
tinggiuntuk meningkatkan performa
condensing unit

Fan : BLDC inverter Fan motor harus memiliki


multi speed operation yang mampu merubah
kecepatan sesuai dengan beban pendinginan
pada Outdoor unit dengan kemampuan
maximum static pressure = Max ( 8mmAq)

 Outdoor unit harus memiliki 1 atau 2compressor SCROLL dengan minimal 1


unit Inverter Compressor, mempunyai system Automatic Back Up Function
yang memungkinkan Unit tetap bisa beroperasi jika 1 compressor rusak.
 Indoor yang terkoneksi ke outdoor mempunyai kapasitas dari 0.5 HP ( 1.61 KW )
sampai 10 HP ( 27.98 KW )
 Noise level outdoor tidak boleh melebihi 65 DB(A) pada saat operasi normal,
terukur 1 meter secara horizontal dan 1.5 meter diatas pondasi, Outdoor
harusnya model modular dan bisa dipasang secara berderet di setiap sisinya.
 Energy saving by Refrigerant Temperature Controller ( Kinerja Kompressor
menyesuaikan dengan suhu lingkungan
 Nigh Time Quite Operation mengurangi kebisingan di malam hari dengan
mengurangi RPM Kipas Outdoor
 Automatic Squensing Operation
 Reffrigerant Cooling PC Board
 Smart Oil Sensor ( Oil Balancing )
 Auto Dash Removal

Compressor
Karakteristik kompressor
a. Compressor haruslah type High Effisinesi Inverter Scroll dengan effisiensi tinggi
dan dilengkapi dengan inverter control yang berfungsi untuk merubah kecepatan
putaran yang menyesuaikan dengan cooling load yang dibutuhkan. Magnet
Neodymium harus dipakai di rotor compressor untuk menambah torsi
Compressor. Kemampuan untuk efisiensi kerja dan efisiensi konsumsi listrik

4
Inverter kompressor dengan range frequency limit minimum kecepatan
putaran motor kompressor 10 Hz dan maksimum kecepatan putaran 165 Hz.
b. Memiliki sertifikat pengujian terhadap tingkat Total Harmonic Distortion ( THD )
dengan ketentuan:
 THD Limit tidak boleh melebihi 32%
 Dilengkapi dengan Noise Filter system
Pada konfigurasi system dengan outdoor lebih dari 1 unit, secara otomatis
compressor inverter dengan jam operasi terendah yang akan start lebih dulu
pada setiap kali operasi, System ini haruslah dipasang dipabrik.

Heat Exchanger
Heat exchanger harus terbuat dari tube tembaga yang terpasang secara mekanis
mempunyai kemampuan resistan terhadap korosi Black Ocean Ressistance
Corrotion 4 Sisi Condensor

Refrigerant Circuit
Terdiri atas Liquid dan Gas shut off valve dan Sub Cooling Circuit adalah Untuk
memastikan liquid refrigerant tidak menguap saat menuju indoor unit dan berfungsi
meningkatkan performance pendinginan dan komponen lain untuk keperluan safety
secara keseluruhan baik Outdoor maupun Indoor unit.

Fan Motor
ODM fan motor harus dapat beroperasi pada delapan tingkatan kecepatan untuk
menyesuaikan variabel heat rejection dan menjaga kondensasi gas secara
menyeluruh di kondenser. External static pressure (ESP) oleh motor harus bisa
mencapai 78,4 Pa.

Pada malam hari, ketika beban pendinginan berkurang, CU harus dapat beroperasi
pada kapasitas dan tingkat kebisingan yang mengecil, melalui pengurangan
kecepatan kompresor. Pengurangan tingkat kebisingan saat operasi dipicu
menggunakan pengaturan kontrol.

Safety Devices
Outdoor unit haruslah mempunyai peralatan safety sebagai berikut : high pressure
switch, control circuit fuses, fan driver overload protector, over-current relay, inverter
overload protector.

Oil recovery cycle


Outdoor unit mempunyai kemampuan untuk Oil Recovery System beroperasi secara
otomatis dengan teknologi HIPOR ( High Pressure Oil Return )
Oli pelumas kompresor, yang mungkin melekat dalam pipa evaporator saat siklus
pendinginan berlangsung harus kembali ke kompresor, melalui proses pre-
programmed oil recovery dari pabrik. Secara umum oil recovery yang pertama harus
aktif dua jam setelah initial commissioning/start-up dan setelahnya, oil recovery akan
berkerja setiap delapan jam pada akumulasi operasi. Proses ini harus berasal dari
program pabrik, dan tidak bisa diubah di lapangan.
Jumlah tambahan refrigerant (HFC R410A) harus dihitung berdasarkan standard dari
pabrik dan ditimbang dengan mempertimbangkan panjang pipa actual yang
terpasang dengan merefer ke installation manual dari pabrik.
Pengisian refrigerant ini harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan dibawah
pengawasan dari perwakilan pabrik.

5
Jumlah tambahan dari refrigerant ini harus disupply oleh kontraktor pemasang dan
diawasi oleh perwakilan dari pabrik Pressure test harus dilakukan oleh kontraktor
pemasang dan diawasi oleh perwakilan pabrik Proses vacuum system pemipaan
harus dilakukan oleh kontraktor pemasang dan diawasi oleh perwakilan pabrik.

2. Operasi sistem AC, dalam pengoperasiannya, pengatur temperatur ruangan dilakukan


dengan thermostat yang dapat diatur secara individual maupun menggunakan system
pengendali operasi AC secara terpusat dari pusat kontrol.
a. Klasifikasi system control
Sebuah Screen Touch operated atau PC system centralized controller dengan merk
yang sama dengan unit AC haruslah mempunyai fungsi sebagai berikut :
 System control dapat meng cover operasional mulai dari Single Unit, 16,32,
64,128, 256 unit indoor dan dengan AC Manager kombinasi dapat di koneksi
sampai total 8.192 total indoor unit.
 Dapat dikoneksikan dengan BMS (Building Management System).
 Dapat di koneksi dengan TMS ( Total Maintenance Solution/ service )
 Monitoring & Trouble shooting operasional dari system AC.
 Start/Stop serta locking operasional untuk semua indoor unit.
 Peak kontrol power operation terintegrasi dalam Centralize Controller
System
 Kontrol setting: temperature, operation mode, fan speed dan locking dari
seluruh indoor unit.
 1 tahun schedule dari operational system.
 Bisa menggunakan fire alarm signal untuk mematikan seluruh AC

3. Kondisi desain,
a. Suhu ruangan : 24˚C ( ±2˚C )
b. Suhu udara luar : 35˚C
c. Kelembaban nisbi : 60 ± 10 % RH

13.3.PEMIPAAN REFRIGERANT & DRAINASE

a. Persyaratan Pemipaan Refrigerant


1. Pipa refrigerant haruslah de-oxidized phosphorous seamless copper pipe with High
pressure ressistance Type ASTM B280 REV A Standard Specification for Seamless
Copper Tube for Air Conditioning and Refrigeration Field Service sesuai dengan
standard JIS H300 - C1220T, dengan ketebalan diameter pipa sesuai dengan standard
rekomendasi dari pabrik.
Baik bagian suction maupun gas haruslah diinsulasi dengan insulasi yang sesuai
dengan rekomendasi ketebalan insulasi dari pabrik menyesuaikan dengan tingkat
kelembaban udara pada lokasi unit terpasang sehingga tidak menimbulkan terjadi
kondensasi.
Seluruh koneksi shut off valve di dalam outdoor unit haruslah di brazed untuk
mencegahkebocoran refrigerant. Peralatan kerja untuk instalasi refrigerasi system
haruslah dipakai.
Dry Nitrogen harus dialirkan kedalam system pemipaan selama dilakukan brazing
sehingga tidak terbentuk karbon didalam pipa yang nantinya dapat menimbulkan
kotoran yang dapat menyebabkab buntu system dan dapat merusak compressor.
Insulasi pipa refrigerant yang dipakai adalah type EPDM ( Ethylene Propylene Dyene
Monomer ) Closed Cell Elastromeric Class “ 1 “ , ASZTM E84 dengan fire rated Class

6
“O” dengan ketebalan minimal 19 - 25 mm untuk Suction lines dan 10mm untuk Liquid
lines( Menyesuaikan dengan ukuran diameter pipa refrigerant )

2. Apabila terdapat ketidak sesuaian antara Gambar Perencanaan dengan


peraturan/Rekomendasi dari Manufacturer, maka Kontraktor harus melaporkan
kepada Direksi untuk mendapatkan penyelesaian.

b. Persyaratan Pemasangan Pipa Refrigerant

1. Sambungan,
 Harus dengan Branzed Joints with Sweat Fitting.
 Harus menggunakan Forged / Extruded Copper Fitting sesuai dengan
standard ASA-B.16.181963.
 Harus dengan proses Hard Solder.
 Filter Material dengan 'Silver Base Alloy' Melting for 1000 0F.
 Sambungan ke peralatan di sesuaikan dengan outlet dari peralatan
tersebut.
 Proses soldering/brazing harus dilakukan dengan mengalirkan gas Dry
Nitrogen pada bagian dalam pipa, untuk menghindari penumpukan jelaga dan
kerak pada bagian permukaan dalam pipa sambungan / fitting / elbow.

2. Finishing isolasi pipa refrigerant baru boleh dilakukan setelah melaluit test tekan
dengan menggunakan Dry Nitrogen.
Untuk proses test kebocoran harus melalui beberapa tahap/ step di bawah;
 Step 1 Test Tekan pada pipa instalasi terpasang, pada tekanan 500 Psi (minimal
1x24 jam)
 Step 2 Test Tekan pada pipa instalasi terpasang yang terkoneksi dengan indoor
unit, pada tekanan 250 Psi (minimal 1x 24 jam).

3. Pipa harus benar-benar lurus dan diikat dengan klem kedudukan pipa dengan jarak
maksimal antar dudukan suport adalah 1.5 m

7
c. Persyaratan Pemasangan Isolasi Pipa Refrigerant
1. Isolasi haruslah dari jenis EPDM dan mempunyai ketebalan isolasi sesuai
persyaratan standard dari pihak pabrikan

2. Isolasi harus dipasang dengan cara memasukkan pipa ke lubang yang telah
tersedia tanpa merobek isolasi tersebut.
3. Apabila terjadi robekan pada isolasi, maka harus dirapatkan kembali dengan
menggunakan lem karet seperti Fox atau sejenisnya.
4. Finishing padac pekerjaan sambungan thermal insulation adalah setelah disambung
dan dirapatkan dengan lem maka titik sambungan di berikan thermal insulation tape
( aerotape dengan ketebalan 0.5mm mengelilingi titik penyambungan ).
5. Bila robekan lebih panjang dari 40 cm, maka isolasi tersebut harus diganti.
6. Setelah isolasi terpasang, untuk pemipaan yang terkena sinar matahari langsung,
harus dibungkus dengan Aluminium Foil dan di beri jacketing untuk mencegah
isolasi rusak karena terpapar air hujan dan panas matahari.
7. Sisi-sisi Aluminium foil tersebut harus direkat dengan Foil Tape sehingga benar-
benar rapat.
8. Pada bagian-bagian yang akan diklem atau ditumpu harus dilindungi dengan pelat
BjLS 100 yang dilekuk sesuai dengan bentuk isolasi.

d. Persyaratan Pemasangan Pipa Drainase

1. Pipa drainase menggunakan standards PVC 10Kg/cm2


2. Harus dipasang dengan kemiringan minimum 1%
8
3. Pipa harus diisolasi dengan lapisan isolasi / thermal insulation dengan ketebalan
minimum adalah 9mm
4. Sambungan pipa PVC harus direkatkan dengan lem PVC wavin atau sejenisnya
5. Ukuran pipa minimum untuk type Wall mounted adalah minimum 5/8 inch dari
indoor unit dan instalasi dengan pipa main kondensat dengan diameter yang lebih
besar sampai ke pembuangan akhir.
6. Pipa harus benar-benar lurus dan diikat dengan klem kedudukan pipa dengan jarak
maksimal antar dudukan atrau support adalah 1.2 m

e. Persyaratan Pemasangan Outdoor Unit


1. Pemasangan Outdoor unit harus menyesuaikan dengan standard pemasangan dari
pihak pabrikan
2. Pemasangan outdoor harus menggunakan support dari concrete dengan ketinggian
min 10 cm dan diberikan bantalan H beam dengan ketinggian 10 cm serta fininshing
menggunakan rubber mounting sheet ( Rubber Pad ) antara support concrete
dengan H Beam dengan ketebalan minimum 2 cm dan di pasang dengan baut angkur
minimum M 10.

13.4. PERSYARATAN PEMASANGAN

a. Ketentuan Umum,
1. Pada saat peralatan/unit mesin yang dipesan oleh Kontraktor tiba ditapak, segera
harus dilakukan pembongkaran peti pembungkus atau container dengan disaksikan
secara bersama oleh DIREKSI, wakil Pemberi Tugas, Petugas dari perusahaan
jasa pengiriman (carrier/transporter agencies) dan dilakukan pemeriksaan visual
terhadap kondisi peralatan.
2. Kontraktor bertugas membuat dan mengisi check-list untuk pemeriksaan dan
diserahkan kepada DIREKSI. Ketentuan lebih detail tentang hal ini diatur oleh
DIREKSI.

9
3. Apabila dalam pemeriksaan visual diatas ditemukan kerusakan fisik terhadap
peralatan, maka segala penggantian/perbaikan dan lain-lainnya diatur oleh
DIREKSI.
4. Khusus untuk kerusakan pada lapisan cat, Kontraktor harus melakukan perbaikan
dengan melakukan cat ulang dengan kualitas pengecatan yang paling tidak harus
sama, dimana sebelumnya harus dilakukan pembersihan yang sempurna ( dengan
sikat kawat, degreasing liquid dan sebagainya).
5. Segala sesuatu yang timbul sebagai akibat dari uraian diatas menjadi tanggungan
dan atas beban biaya Kontraktor yang bersangkutan.

b. Pemasangan Unit Mesin,


1. Penyambungan instalasi kabel daya, kabel kontrol dan pemipaan harus disesuaikan
dengan persyaratan pabrik, bila terjadi ketidak sesuaian dengan Dokumen Kontrak,
sehingga dapat mengakibatkan terganggunya operasi, pemborong harus
mengajukan gambar kerja (shop drawing) untuk disetujui oleh Direksi.

13.5. PERSYARATAN PENGUJIAN

a. Ketentuan Umum,
1. Pengujian harus disaksikan oleh DireksiI, Perencana serta wakil Pemberi Tugas.
2. Pengujian operasi sistem baru boleh dilaksanakan setelah sistem bekerja dengan
baik selama 3 x 24 jam.
3. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum dilakukan, Kontraktor harus
mengajukan prosedur pengujian kepada Direksi
4. Start-up Unit Mesin Air Conditioning hanya boleh dilakukan oleh Akhli dari
Perwakilan merk tersebut di Indonesia.

b. Penyediaan Peralatan Pengukur dan Penguji,


1. Alat-alat dan segala keperluan untuk pengujian harus disediakan oleh dan atas
biaya Kontraktor.
2. Alat-alat khusus untuk pengujian sistem Air Conditioning yang sedikitnya
harusdisediakan Kontraktor untuk pengujian adalah :
a. Anemometer Humidifier Meter
b. Thermometer Gun
c. Sound Level Meter
d. Peralatan ukur lainnya yang harus dipasang pada sistem pemipaan, saluran
udara dan tempat lainnya sesuai dengan rencana pengujian yang diajukan oleh
Kontraktor dan telah disetujui.

c. Pengujian Sistem Pemipaan,


1. Dilakukan dengan metoda Tes Tekanan dengan Dry Nitrogen sesuai dengan
ketentuan pada Bab Persyaratan Teknis ME.
2. Tekanan pengujian meneyesuaikan dengan standarisasi pengetesan dari pihak
pabrikan / principal
3. Bila selama 12 jam tidak terjadi penurunan tekanan, maka pengujian dinyatakan
selesai.
4. Bila terjadi penurunan, Kontraktor harus memperbaiki kerusakan tersebut dan
pengujian harus diulangi dari awal.

10
d. Pengaturan Distribusi Aliran Udara Ke Ruangan,
1. Dilakukan setelah semua unit dihubungkan dengan sistem saluran udara dan
seluruh komponen dalam saluran telah selesai dipasang.
2. Pekerjaan yang harus dilakukan :
a. Mengatur jumlah aliran udara yang dibutuhkan oleh setiap ruangan sesuai
dengan yang tertera pada gambar.
b. Mengatur splitter damper dan volume damper sehingga jumlah udara yang
mengalir ke setiap ruangan sesuai dengan kebutuhan ruangan tersebut.
3. Balancing dinyatakan selesai bila aliran air telah sesuai dengan kebutuhan mesin
Air Conditioning dengan ketelitian pengaturan +10% atau - 5%.

e. Pengujian Kriteria Kebisingan (Noise Criteria),


1. Pengukuran dilakukan terhadap Tingkat Tekanan Suara dalam satuan ukuran atau
skala 'weighing' decible (dB CA) pada berbagai pita frekuensi sehingga dapat
dibuat kurva Noise Criteria.
2. Hasil pengukuran harus dilaporkan dalam bentuk hasil pengukuran dan diplot pada
NC chart.
3. Apabila NC melebihi angka-angka perancangan seperti pada pasal terdahulu, maka
Kontraktor harus menambahkan beberapa peredam suara pada saluran udara,
misalnya duct acoustic lining.

f. Penyetelan Dan Pengujian Operasi Sistem Kontrol,


1. Setelah sistem dioperasikan, dengan disaksikan DIREKSI, Kontraktor harus
memeriksa seluruh wiring hook-up dari seluruh peralatan kontrol dan melakukan
dummy test untuk memeriksa gerakan-gerakan, response dan kehalusan kerja
sistem tersebut.
2. Hal-hal yang harus diset dan dilakukan pengaturan (set and adjustment) adalah set
point dan throttling range dari setiap peralatan sehingga tidak terjadi kegagalan
operasi/kerja akibat perbedaan throttling range antara setiap peralatan.

g. Pengujian Operasi Sistem,


1. Pengujian ini dilakukan setelah seluruh peralatan atau sistem diuji dan dibersihkan,
dan telah menjalani 'trial-run' selama 3x24 jam.
2. Pengujian ini dimaksudkan untuk sekaligus menguji kemampuan sistem dengan
dioperasikan secara terus menerus selama 3x24 jam.
3. Pada saat pengujian ini Kontraktor harus melakukan bersama Direksi dan atas
petunjuk Direksi, hal-hal berikut :
a. Mengamati seluruh sistem pemipaan.
b. Mengamati seluruh sistem saluran udara.
c. Mengamati kerja sistem kontrol.
d. Mengamati kerja peralatan Indoor dan Outdoor Unit dalam sistem Air
Conditioning.
e. Memperbaiki segala hal yang masih belum beroperasi dengan semestinya dan
bila terdapat getaran atau noise yang berlebihan.

h. Laporan Pengujian,
1. Segala kebutuhan untuk hal tersebut diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor
yang bersangkutan baik dalam segi pengadaan buku asli, hasil fotokopi formulir dan
pengisiannya sehingga merupakan hasil pengujian yang baik.

11
i. Pemberian Tanda-Tanda Penyetelan (Marking),
Setelah seluruh sistem bekerja dengan baik, lancar dan sesuai dengan fungsinya
Kontraktor harus memberi tanda-tanda pada pressure gauge, thermometer, valve
opening, dan peralatan pengatur serta pengukur lainnya dengan cara-cara yang
disetujui Direksi.

13.6. PERSYARATAN PEMASANGAN


a. Ketentuan Umum,
1. Pada saat peralatan/unit mesin yang dipesan oleh Kontraktor tiba
ditapak,segera harus dilakukan pembongkaran peti pembungkus atau
container dengan disaksikan secara bersama oleh DIREKSI, wakil Pemberi
Tugas, Petugas dari perusahaan jasa pengiriman (carrier /transporter
agencies) dan dilakukan pemeriksaan visual terhadap kondisi peralatan.
2. Kontraktor bertugas membuat dan mengisi check-list untuk pemerik-saan
dan diserahkan kepada DIREKSI. Ketentuan lebih detail tentang hal ini
diatur oleh DIREKSI.
3. Apabila dalam pemeriksaan visual diatas ditemukan kerusakan fisik
terhadap peralatan, maka segala penggantian/perbaikan dan lain-lainnya
diatur oleh DIREKSI.
4. Khusus untuk kerusakan pada lapisan cat, Kontraktor harus melakukan
perbaikan dengan melakukan cat ulang dengan kualitas pengecatan yang
paling tidak harus sama, dimana sebelumnya harus dilakukan pembersihan
yang sempurna (dengan sikat kawat, degreasing liquid dan sebagainya).
5. Segala sesuatu yang timbul sebagai akibat dari uraian diatas menjadi
tanggungan dan atas beban biaya Kontraktor yang bersangkutan.
6. Pemasangan Unit Mesin,
Penyambungan instalasi kabel daya, kabel kontrol dan pemipaan harus
disesuaikan dengan persyaratan pabrik, bila terjadi ketidak sesuaian
dengan Dokumen Kontrak, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya
operasi, pemborong harus mengajukan gambar kerja (shop drawing) untuk
disetujui oleh Direksi.

b. Persyaratan Pengujian
Ketentuan Umum,
1. Pengujian harus disaksikan oleh DireksiI, Perencana serta wakil Pemberi
Tugas.
2. Pengujian operasi sistem baru boleh dilaksanakan setelah sistem bekerja
dengan baik selama 3 x 24 jam.
3. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum dilakukan, Kontraktor
harus mengajukan prosedur pengujian kepada Direksi
4. Start-up Unit Mesin Air Conditioning hanya boleh dilakukan oleh Akhli dari
Perwakilan merk tersebut di Indonesia.

c. Penyetelan Dan Pengujian Operasi Sistem Kontrol


1. Setelah sistem dioperasikan, dengan disaksikan DIREKSI, Kontraktor
harus memeriksa seluruh wiring hook-up dari seluruh peralatan kontrol dan
melakukan dummy test untuk memeriksa gerakan-gerakan, response dan
kehalusan kerja sistem tersebut.
2. Hal-hal yang harus diset dan dilakukan pengaturan (set and adjustment)
adalah set point dan throttling range dari setiap peralatan sehingga tidak

12
terjadi kegagalan operasi/kerja akibat perbedaan throttling range antara
setiap peralatan.

d. Pengujian Operasi Sistem


1. Pengujian ini dilakukan setelah seluruh peralatan atau sistem diuji dan
dibersihkan, dan telah menjalani 'trial-run' selama 3x24 jam.
2. Pengujian ini dimaksudkan untuk sekaligus menguji kemampuan sistem
dengan dioperasikan secara terus menerus selama 3x24 jam.
3. Pada saat pengujian ini Kontraktor harus melakukan bersama Direksi dan
atas petunjuk Direksi, hal-hal berikut :
 Mengamati seluruh sistem pemipaan.
 Mengamati seluruh sistem saluran udara.
 Mengamati kerja sistem kontrol.
 Mengamati kerja peralatan Indoor dan Outdoor Unit dalam sistem Air
Conditioning.
 Memperbaiki segala hal yang masih belum beroperasi dengan
semestinya dan bila terdapat getaran atau noise yang berlebihan.

e. Laporan Pengujian
1. Menggunakan formulir-formulir yang dicantumkan dalam buku 'SMACNA,
Testing and Balancing of Air Conditioning System' dan/atau buku 'NEBB',
National Engineering Balancing Bureau.
2. Segala kebutuhan untuk hal tersebut diatas menjadi tanggung jawab
Kontraktor yang bersangkutan baik dalam segi pengadaan buku asli, hasil
fotokopi formulir dan pengisiannya sehingga merupakan hasil pengujian
yang baik.

f. Pemberian Tanda-Tanda Penyetelan (Marking)


Setelah seluruh sistem bekerja dengan baik, lancar dan sesuai dengan
fungsinya Kontraktor harus memberi tanda-tanda pada system outdoor, panel
electrical untuk setiap unit ac terpasang yang telah disetujui Direksi.

l. Equipment Maintenance & Warranty


Supplier harus memberikan garansi 12 bulan atas unit ( tidak termasuk consumable
materials seperti : Refrigerant, Oil, air filter, fuses ) dan tenaga kerja dari tanggal
startup serta 3 kali garansi visit harus dilakukan selama masa garansi untuk
memeriksa kondisi unit ( tidak termasuk pekerjaan pembersihan ), Laporan tertulis
harus diberikan kepada pemilik paling lambat 1 minggu setelah setiap visit
dilakukan Kontraktor pemasang harus memberikan garansi pemasangan selama
12 bulan terhitung dari tanggal hand over.

j. Call Center
Supplier AC haruslah memiliki sebuah call center yang beroperasi selama 24 jam
sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun untuk mensupport pelayanan purna
jual dan memberikan jaminan sepenuhnya kepada kontraktor pemasang.

k. Kontraktor Pemasang
Haruslah sudah berpengalaman, pernah mendapatkan training instalasi dari pihak
pabrikan yang bersertifikasi resmi serta pernah dan berpengalaman melakukan
pemasangan AC Multi VRF System minimal selama 5 tahun dengan melakukan
minimal 10 proyek dengan hasil yang memuaskan.

13
Spesifikasi AC (AHU) diproduksi oleh LG sedangakan untuk AC (FCU) diproduksi
oleh LG dan untuk AC (Sistem Refrigerant Volume/Flow) diproduksi oleh LG

1. Sistem AC Variable Refrigerant Flow (VRF), khusus untuk Ruang Kritikal

1.1. Sistem Umum

1.1.1. Sistem ini bersifat air cooled dan inverter, dapat dikoneksikan ke banyak tipe
indoor fan coil units (FCU) dengan model dan kapasitas yang berbeda-beda,
melalui pipa refrigeran berjenis tembaga.

1.1.2. Jarak panjang pipa aktual dari CU ke FCU terjauh hingga 165 m. Maksimum
perbedaan tinggi adalah 90 m baik CU berada di bawah atau di atas posisi FCU.
Total panjang pipa termasuk seluruh percabangan pipa hingga 1.000 m.

1.1.3. Aliran refrigeran halus, dengan header pipa tembaga di CU yang memiliki friction-
loss yang rendah harus disuplai dari pabrikan, berlaku untuk liquid dan suction.
Insulator termal pada refnet header yang sesuai juga harus berasal dari pabrikan.

1.1.4. Pada sisi FCU, setiap percabangan pipa refrigeran harus melalui refnet yang
membuat aliran halus dan memiliki friction-loss yang rendah, baik untuk liquid
maupun suction. T-joints tidak diperbolehkan karena tingginya nilai friction-loss.
Insulator termal pada refnet yang sesuai juga harus berasal dari pabrikan.

1.1.5. Dengan pertimbangan sistem operasi yang diandalkan, jarak panjang pipa dan
ketinggian, proses oil recovery oleh pabrik harus dimasukkan ke dalam sistem,
untuk memungkinkan pengumpulan minyak yang mungkin masuk ke evaporator
setiap FCU. Eksternal U-trap untuk pipa refrigeran di lapangan tidak diperlukan.

1.1.6. Sistem harus memiliki kapasitas untuk mendinginkan setiap ruang, berdasarkan
pengaturan yang berbeda pada FCU dalam ruangan yang berbeda. Setiap FCU
harus memiliki kontrol temperatur, aliran udara dan operasi secara mandiri.

1.1.7. Selain pengaturan dari preferensi user pada remote controller FCU, kontrol
kapasitas pada sistem dapat berlaku secara otomatis tanpa intervensi manusia.
Kontrol kapasitas tersedia untuk individual FCU dan juga kombinasi CU.

1.1.8. Untuk mencegah pemborosan refrigeran saat proses commissioning yang


mungkin terjadi karena kelalaian manusia, dan untuk memastikan sistem
beroperasi optimal, pengisian refrigeran di lapangan harus secara otomatis,
melalui proses bawaan pabrik. Jarak pipa refrigeran dan ukuran pipa secara
otomatis dikompensasikan saat proses pengisian refrigeran, untuk mengurangi
kemungkinan kesalahan yang dapat membuat sistem tidak beroperasi maksimal.
Automatic refrigerant charging port sudah tergabung dalam CU.

1.1.9. Performa sistem teroptimasi dengan temperatur evaporator yang secara otomatis
mengikuti beban dinamis setiap FCU.

1.2. Jaminan Kualitas Manufaktur


14
1.2.1. Seluruh FCU dan CU harus dimanufaktur pabrik dan telah melalui berbagai uji
coba pada saat proses manufaktur di pabrik. CU harus diberikan pre-charged
menggunakan R-410A. FCU di-pre-charged dengan nitrogen, dan ditutup oleh
flare nuts.

1.2.2. FCU dan CU harus memenuhi instruksi RoHS (Restriction of Hazardous


Substances).

2. Condensing Unit (CU)

2.1. Condensing unit harus dirakit pabrik, ditempatkan di casing kokoh tahan cuaca yang
tersusun dari panel-panel baja galvanis, dilapisi baked enamel finish. Konstruksi dari
condensing unit harus memenuhi IP14.

2.2. Condesing unit harus modular secara desain dan diizinkan untuk instalasi side-by-side.
Ketinggian dan kedalaman dari outdoor unit harus memiliki dimensi sebangun untuk
mencapai garis besar yang teratur dan konsisten ketika dilakukan instalasi side-by-side.

2.3. CU harus sudah termasuk alumunium-finned condenser coil, outer diameter motor (ODM)
DC motor dengan scroll fan dan bell-mouth guide, scroll compressor, oil separator dan oil
return circuit, integrated control PCB dengan tampilan tujuh digital segmen, insulated gate
bi-polar transistor (IGBT) inverter dengan alumunium heat sinks, filter pipa refrigeran,
sistem proteksi tekanan rendah dan tinggi, thermistors, solenoid valves, expansion
valves, pressure regulating valve, suction and liquid service valves, automatic refrigerant
charging port, galvanized compressor enclosure dan galvanized electrical compartment
enclosure. CU harus dikonstruksi oleh lembaran baja GI yang telah dilapisi epoxy,
terkonfigurasi untuk kekakuan struktur yang menyokong keseluruhan struktur, dan
terpasang di dasar GI yang sudah dilapisi epoxy dengan slot untuk memungkinkan
pengangkutan menggunakan pellet jack.

2.4. Jaring baja yang dipasang di struktur condensing unit harus mengelilingi alumunium
condenser fins yang tak terlindung. Jaring baja terpisah juga harus terdapat di discharge
outlet dari condenser fan untuk membuat aliran udara menjadi streamline, dan mencegah
puing jatuh ke dalam CU.

2.5. Koneksi pipa refrigeran lapangan menuju CU harus dapat diakses dari sisi service CU.
Juga diizinkan dari sisi bawah CU, apabila terdapat dudukan di bawah CU.

2.6. Kabel power elektrikal dan kabel kontrol harus diarahkan ke dalam CU dengan arah yang
sama dengan koneksi pipa refrigeran. Terminal power elektrikal harus ada didalam
kompartemen elektrikal pada CU, dan hanya dapat diakses setelah penutup panel
elektrikal dari GI dibuka.

2.7. Kompartemen elektrikal harus terletak di dalam ruang mati dari sisi bell-mouth untuk
mengecilkan hambatan dari aliran udara.

2.8. CU harus terdiri dari modul-modul dasar berkapasitas nominal 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 dan
20HP. CU harus dapat dikombinasikan menjadi sistem yang lebih besar, dengan total
kapasitas sampai dengan 60HP. Kombinasi terdiri dari 2 atau 3 CU, dan kombinasi
kapasitas adalah kelipatan 2.

15
2.9. Setiap CU harus dapat menjalankan dan menghasilkan tingkatan kapasitas, diatur
melalui power inverter devices dan inverter controller, dengan memvariasikan kecepatan
dari rotasi kompresor dengan menyesuaikan permintaan kebutuhan pendinginan. Untuk
permintaan kebutuhan pendinginan yang lebih besar, kecepatan kompresor akan naik,
menghasilkan volume refrigeran yang bersirkulasi lebih besar, dan untuk permintaan
kebutuhan pendinginan yang lebih kecil, kecepatan kompresor akan melambat untuk
menghasilkan volume refrigeran yang lebih sedikit. Permintaan kebutuhan pendinginan
dikomunikasikan oleh individual FCU ke CU melalui sistem kabel transmisi yang bersifat
unshielded dan non-polarized.

2.10. Outdoor unit harus dapat dikoneksikan dengan beragam tipe/model dan kapasitas,
sebagai berikut:

1. Ceiling Cassette Type ( One Way Direction Air Flow )


2. Ceiling Cassette Type ( Two Way Direction Air Flow )
3. Ceiling Cassette Type ( Four Way Direction Air Flow ) DUAL VANE
4. Ceiling Cassette Type ( Four Way Direction Air Flow ) WITH AIR PURIFICATION
KIT
5. Ceilling Concealled Duct Type ( Low Static )
6. Ceilling Concealled Duct Type ( High Static )
7. Ceiling Concealled Duct Type ( Built In Duct )
8. Ceiling & Floor Type
9. Ceiling Suspended Type
10. Wall Mounted Type
11. Floor Standing Type ( With Case )
12. Floor Standing Type ( Without Case )
13. Console Type
14. Fresh Air Intake Type

2.11. CU harus terpasang kontrol Smart Variable Refrigerant Temperature (VRT Smart),
untuk mengoptimasi operasi sistem, baik untuk mengunggulkan efisiensi energi atau
pendinginan secara cepat.

2.12. CU harus terpasang tombol automatic test operation untuk menjalankan sistem
pengecekan otomatis. Dimana termasuk control wirings, shut-off valves, sensors dan
refrigerant volume. Apabila berhasil, maka sistem akan kembali beroperasi secara
otomatis setelah pengecekan selesai.

3. Printed Circuit Board (PCB)

3.1. PCB yang terintegrasi harus dilapisi oleh surface mounted technology (SMT), dan dibuat
untuk melindungi PCB dari dampak yang merugikan dari debu dan kelembapan.

3.2. Panas yang terakumulasi dari IGBT harus didinginkan dengan alumunium heat sinks, dan
heat sink tersebut harus diletakkan jauh dari kotoran dan debu dari aliran udara
kondenser yang dapat membuat mengurangi efesiensi. Heat sinks harus terikat secara
mekanis ke pipa refrigeran berjenis tembaga, dan diletakkan dalam kompartemen panel
elektonik. Panas dari IGBT akan dihilangkan dengan memindahkan panas ke aliran
refrigeran yang berada di dalam pipa tembaga.

4. Compressor

16
4.1. Pengoperasian dari sistem variable refrigerant volume mengharuskan kecepatan
kompresor bervariasi dari RPM rendah ke RPM tinggi, bergantung pada permintaan
dinamis kebutuhan pendinginan. Kompresor bekerja menyesuaikan permintaan
operasional, dan resiko kegagalan mekanikal dan kebocoran tekanan akan diminimalisir
terhadap tingkatan RPM. Untuk mengurangi resiko tersebut, kompresor harus
menggunakan tipe scroll, dengan kontrol tekanan antara scroll atas dan scroll bawah
seperti pengoptimalkan oil seal secara konsisten yang dijaga melalui pergerakan bagian
scroll pada seluruh kondisi beban.

4.2. CU dengan dua kompresor akan tetap dapat beroperasi walaupun salah satu dari
kompresor mengalami kegagalan, melalui prosedur reset.

4.3. Desain kompresor harus menjamin viskositas dari oli pelumas yang dijaga di temperatur
optimal saat siklus beroperasi. Tekanan/temperatur keluaran refrigeran yang tinggi
berada di bagian bawah kompresor, dimana oli pelumas dijaga, dengan demikian maka
oli akan mengalir secara halus menuju motor shaft, journal bearings dan scrolls
assembly.

4.4. Suction line yang masuk ke dalam kompresor harus dipasang dengan fine mesh filter
untuk menangkap partikel-partikel.

4.5. Kompresor inverter menggunakan neodynium magnet dalam konstruksi rotor, untuk
menghasilkan torsi besar dan efesiensi yang baik. Strator winding dibuat dengan desain
low eddy-current loss.

4.6. Di dalam sistem yang terdiri dari beberapa CU dikombinasikan untuk menghasilkan
kapasitas yang lebih besar, pergantian kerja secara otomatis pada CU dan kompresor,
harus diaktifkan dalam kombinasi sistem. Proses pergantian kerja harus secara otomatis
berlangsung tanpa intervensi pengguna.

5. Heat Exchanger

5.1. Heat exchanger dibuat dari alumunium fins yang secara mekanis terikat ke pipa tembaga
untuk membuat permukaan sirip heat exchanger yang efektif. Fins alumunium sebaiknya
berombak untuk meningkatkan area total permukaan, dengan pitch 1.4 mm untuk
membuat penukaran panas yang baik.

5.2. Alumunium fins dilapisi dengan lapisan tipis resin anti korosi.

5.3. Untuk meningkatkan kapasitas, permukaan heat exchanger diperluas dengan membuat
heat exchanger ada di keempat sisi CU, dengan dua baris koil. (Pada kapasitas 20HP
berlaku 3 baris koil.)

6. Refrigerant Circuit

6.1. Sirkuit refrigeran sudah harus termasuk filter internal, liquid line and suction line shut off
valve, solenoid valves dan expansion valves.

6.2. Pendeteksi tekanan tinggi pada refrigeran dan cut-off safety device harus tersedia untuk
melindungi dari pengoperasian bertekanan tinggi yang melampaui batas dalam sistem.

17
6.3. Oil separator harus terpasang pada discharge setiap kompresor, dan harus
mengembalikan oli kembali ke kompresor saat operasi.

7. CU Fan Motor

7.1. ODM fan motor harus dapat beroperasi pada delapan tingkatan kecepatan untuk
menyesuaikan variabel heat rejection dan menjaga kondensasi gas secara menyeluruh di
kondenser. External static pressure (ESP) oleh motor harus bisa mencapai 78,4 Pa.

7.2. Pada malam hari, ketika beban pendinginan berkurang, CU harus dapat beroperasi pada
kapasitas dan tingkat kebisingan yang mengecil, melalui pengurangan kecepatan
kompresor. Pengurangan tingkat kebisingan saat operasi dipicu menggunakan
pengaturan kontrol.

8. Crankcase Heating

8.1. External heater element tidak diperlukan untuk memanaskan crankcase. Pemanasan
crankcase harus disediakan pada setiap kompresor menggunakan stator windings
kompresor sebagai sumber panas. Ketika sistem AC dalam mode operasi dingin,
pemanasan crankcase harus berhenti secara otomatis. Ketika sistem AC mati,
pemanasan crankcase harus aktif secara otomatis, asalkan temperatur kompresor jatuh
di bawah 25⁰C. Hanya 2 fase dari stator windings yang secara parsial memberi energi
untuk pemanasan crankcase.

9. Safety Devices

9.1. Berikut adalah safety devices yang harus dimiliki oleh outdoor unit: high pressure switch,
control circuit fuses, fan driver overload protector, over-current relay, inverter overload
protector.

9.2. Untuk pendinginan yang efektif pada pipa refrigeran yang panjang, sub-cooling dari liquid
line harus termasuk dalam CU, dan harus dapat beroperasi secara otomatis ketika
dibutuhkan.

9.3. Oli pelumas kompresor, yang mungkin melekat dalam pipa evaporator saat siklus
pendinginan berlangsung harus kembali ke kompresor, melalui proses pre-programmed
oil recovery dari pabrik. Secara umum oil recovery yang pertama harus aktif dua jam
setelah initial commissioning/start-up dan setelahnya, oil recovery akan berkerja setiap
delapan jam pada akumulasi operasi. Proses ini harus berasal dari program pabrik, dan
tidak bisa diubah di lapangan.

9.4. Keseimbangan dari oil level untuk menyesuaikan operasi kompresor dari kombinasi
sistem CU harus berkerja tanpa penggunaan external oil equalizing refrigerant pipes.

10. Noise Level

10.1. Tingkat kebisingan pada setiap modul CU harus berkisar dari 56dB(A) sampai
65dB(A) pada operasi normal, diukur dari jarak 1 meter secara horizontal dan 1,5 meter
di atas tanah, pada kondisi anechoic chamber.

18
11. Fan Coil Unit (FCU) Ruangan Umum

11.1. Beragam tipe FCU harus ada untuk fleksibilitas desain. Kapasitas berkisar dari 2,2kW
sampai dengan 28kW, termasuk unit AHU yang mencapai 336kW. Sampai dengan
maksimum 64 FCU harus dapat dikoneksikan pada setiap sistem, dimana setiap unit
FCU dapat dikontrol secara mandiri ataupun secara berkelompok.

11.2. Basic Components


Komponen-komponen basic termasuk fan/blower assembly, evaporator coil, filter, dan
electronic proportional expansion valve, dengan thermistor untuk operasi yang tepat dan
efektif. Semuanya harus bertempat di kesatuan fisik.

11.3. Fans
Tipe fan harus direct driven centrifugal dengan impeller yang seimbang. Motor harus
beroperasi pada nominal 230 volts, satu fase dan 50Hz.
Untuk tipe floor standing duct type, FXVQ series dan AHUR, fan motor harus 400 volts, 3
fase dan belt driven.
Untuk AHUR, opsional AC motor dengan rating IE3 harus tersedia. EC motor juga harus
tersedia sebagai opsi.

11.4. Evaporator Coils


Evaporator coil harus sesuai untuk penggunaan direct expansion dengan refrigeran R-
410A. Konstruksinya harus dengan annealed copper tubes, diperluas secara hidrolik
untuk membentuk ikatan mekanis yang baik dengan alumunium fins. Internal dari pipa
tembaga harus berbentuk rifled-bored dan dapat menghasilkan spesifikasi pendinginan
sesuai desain, termasuk kebutuhan tekanan maksimum dalam sistem.

11.5. Filters
Pabrik menyuplai mold resistant resin net filters yang tersedia untuk tipe-tipe FCU. Untuk
FCU dengan filter yang disuplai pabrik, pemasangan filter di FCU akan menjadi bagian
dari desain FCU.

Filter untuk FCU tipe duct, termasuk AHUR akan disediakan oleh pihak installer,
bergantung pada spesifikasi dari konsultan teknik. Seperti filter harus sesuai dengan
dimensi dari spesifikasi, termasuk metode pemasangan, efisiensi filter dan spesifikasi
pressure drop.

11.6. Electronic Expansion Valve


Electronic expansion valve harus dapat mengimbangi performa dari FCU. Dimana EEV
harus dapat terus mengatur volume refrigeran yang mengalir melalui FCU untuk
mencapai kapasitas pendinginan yang didesain, dengan mengontrol temperature suction
dari FCU.

11.7. Types of FCU

11.7.1. Round Flow Ceiling Mounted Cassette


FCU disuplai dalam dua bagian, bagian utama FCU melingkupi evaporator coil,
filter, fan assembly dan kontrol, dan panel dekoratif dengan directional air flaps
yang terpisah.

19
Dekoratif panel yang standar harus termasuk perforasi linier di bagian bawah
untuk memfasilitasi return air ke dalam FCU. Suplai udara akan mengelilingi
dekoratif panel dan didistribusikan dengan empat arah air flaps.

Dekoratif panel tersedia dengan warna putih, dengan hitam sebagai warna opsi.

All-round flow akan tersedia seperti halnya 2-way flow, L-shaped 2-way flow, 3-
way flow dan 4-way flow. Sehingga pola aliran udara dapat disesuaikan dengan
lokasi atau letak ruangan.

Sudut dari individual flap akan dikontrol secara mandiri melalui remote controller,
seperti arah aliran udara yang bersifat mandiri, untuk setiap saluran keluaran
udara.

Sudut flap dan operasi akan berbalik kembali secara otomatis ke operasi
sebelumnya setelah FCU dihidupkan kembali.

Sudut aliran udara 5 arah dengan tambahan fungsi auto-swing akan tersedia.

Untuk instalasi atap yang tinggi, aliran udara akan dapat disesuaikan melalui
remote controller, BRC1E63, untuk membuang suplai udara pada sudut curam
terhadap area yang diduduki, dengan rentang ketinggian antara 3,5m sampai
4,2m.

Fitur penurunan filter panel secara otomatis akan tersedia sebagai opsi. Untuk
keselamatan dari orang maintenace dan untuk menghindari penggunaan tangga
yang tinggi, panel filter dapat diturunkan, dengan rentang tinggi dari 1,2m sampai
3,9m ke bawah FCU. Fitur tersebut memiliki 8 opsi pilihan ketinggian, dipilih
melalui pengaturan lapangan saat commissioning.

Horizontal flaps, dengan permukaan tidak berkumpul, harus digunakan dalam


indoor unit untuk mengurangi kondensasi. Juga dapat mengurangi
menumpuknya kotoran, dan memudahkan maintenance.

Filter udara harus memiliki perlakuan anti jamur dan anti bakteri untuk
menghindari pertumbuhan jamur yang berasal dari tumpukan debu atau embun
yang mungkin menempel pada filter.

Teknologi smart control sudah termasuk. Dalam mode pengaturan automatic air
flow, volume udara pada FCU akan secara otomatis berubah menyesuaikan
beban pendingin, Semakin besar beban pendingin, semakin besar volume udara,
begitu pula sebaliknya.

Drain pan harus diberikan silver ion antibacterial, untuk mengurangi pertumbuhan
lendir, yang dapat menyebabkan penyumbatan dan bau.

Pompa drain sudah tergabung dalam FCU dengan kenaikan 850mm dari false
ceiling. Pompa tersebut tidak menyebabkan tekanan pada instalasi pipa drain.

11.7.2. Ceiling Mounted Duct

20
FCU dipasang di void atap, dan disesuaikan untuk instalasi panjang duct yang
sedang, dengan total external static pressure dari 30Pa sampai 270Pa. FXMQ
harus dikonstruksi dengan GI, dengan wadah kondensasi internal.

Kapasitas FCU sampai dengan nilai nominal 16kW, sudah termasuk DC fan
motor, dengan external static pressure yang dapat disesuaikan dengan kondisi
instalasi. Penyesuaian tersebut dapat dilakukan menggunakan remote controller.

Untuk FCU dengan kapasitas lebih dari 16kW, fan motor berdasarkan tipe AC
dan total external static pressure dapat disesuaikan dengan memilih electrical
windings tap.

Drain pan harus diberikan silver ion antibacterial, untuk menghindari


pertumbuhan lendir, yang dapat menyebabkan penyumbatan dan bau.

Untuk model dengan kapasitas sampai dengan 16kW, drain pump sudah
termasuk dalam FCU dengan kenaikan 700mm dari dasar unit. Pompa tersebut
tidak menyebabkan tekanan pada instalasi pipa drain.

11.7.3. Wall Mounted


FCU memiliki 5 sudut keluaran udara, diatur dengan remote controller. Sudut
discharge otomatis dijaga pada posisi yang sama setiap FCU dinyalakan. Panel
FCU memiliki desain yang flat dan bebas dari perforasi untuk memudahkan
proses pembersihan dan maintenance.

Untuk distribusi udara yang nyaman, vertical auto-swing jalur suplai udara
disediakan. Dan jalur akan menutup ketika FCU dimatikan. Koneksi pipa drain ke
FCU tersedia di bagian kiri atau kanan.

Opsional external drain pump kit tersedia dengan kenaikan 1000mm dari bawah
drain pump.

12. Air Handling Unit (AHU) Ruangan Khusus

12.1. Yang termasuk ruangan khusus antara lain: ruang operasi, ruang pemulihan. Fan coil
unit yang diajukan adalah tipe AHU, dimana cooling coil dan pengendali kelembaban
berada dalam satu paket sehingga mampu mencapai desain kriteria ruang khusus sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 24 Tahun 2016 tentang
persyaratan teknis bangunan dan prasarana Rumah Sakit. Temperatur yang harus
dicapai 19 - 24°C dengan kelembaban relatif 40 - 60%.

12.2. Spesifikasi AHU yang diajukan adalah, sebagai berikut:

12.2.1. Casing
Untuk mengurangi resiko terjadinya kondensasi pada unit maka casing harus
memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Double skinned panel (thermal break) dengan ketebalan 50 mm.
2. Ketebalan insulation 50 mm polyurethane foam dengan massa jenis
40 kg/m3.

21
12.2.2. Fan
Agar dapat mengendalikan tekanan didalam ruangan fan harus dilengkapi
dengan sistem kontrol variable speed drive (VSD). Tipe fan yang digunakan
adalah Plug fan (high efficiency, high static pressure & low maintenance).

12.2.3. Drain Pan


Drain pan terbuat dari material stainless steel SUS304 untuk mencegah
terjadinya korosi.

12.2.4. Filter
Pre-filter dan medium filter sudah termasuk dalam unit AHU dengan spesifikasi :
1. Pre-filter
Class G4 atau MERV. 6 effisiensi 90%, washable (housing pre-filter include unit)

2. Medium filter
Class F8 atau MERV. 14 effisiensi 90-95% (housing medium filter include unit)

12.2.5. Pengendali Kelembaban


Sistem pengendalian kelembaban bisa menggunakan heat pipe, sehingga dapat
mengendalikan kelembaban di dalam ruangan tetap stabil.

12.2.6. Aliran Udara Laminar (Laminar Air Flow / LAF)


Sistem dapat menghasilkan pola aliran udara Laminar dengan kecepatan udara
0,46 ± 0,10 m/detik diukur 1 meter di bawah diffuser.

12.3. Selain AHU pada ruang khusus juga diperlukan peralatan pendukung lain untuk
menjaga kondisi ruangan agar sesuai dengan kriteria desain, seperti:

12.3.1. Hepa Filter


Class H13 atau MERV. 19 effisiensi 99.95% (terpasang dalam instalasi).

12.3.2. Exhaust Fan


Tipe fan yang digunakan centrifugal fan dilengkapi dengan VSD kontrol.

12.3.3. Aksesoris
Temperatur & humidity sensor, pressure tranduser dan indikator differential
pressure switch untuk filter.

22

Anda mungkin juga menyukai