Anda di halaman 1dari 10

Dosen pengampu: Erwin Ernadi, SKM, M.

Kes
Disusun oleh kelompok 2
Suriati1 16070002 Muhammad Amin 16070064
Citra Purnama Wati 16070003 M. Hifni Haspianor 16070080
M.Fajar Dharmawan 16070012 Fatimah Ramadani 16070291
Abdiannor 16070017 Bita Syuqinah 16070232
Khairun Nisa 16070039 Nurul Hasnaziah 16070259
Norfitria 16070040 Dody Dwi Cahyadi 16070303
Kamaliyyah Nafisah 16070041 Nur Utami 17070490
Fitria Cahya Ningsih 16070050
Pengertian hydrant (instalasi
hydrant kebakaran)
Pengertian hydrant (Instalasi hydrant kebakaran)
adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap
yang menggunakan media pemadam air bertekanan
yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang
kebakaran.
Komponen hydrant dan fungsinya

Komponen hydrant dan fungsinya yaitu:


• Reservoir (penampung air)
• Sistem distribusi
• Sistem perpipaan
• Ruang pompa (pomproom)
Reservoir, sistem distribusi
dan sistem perpipaan
 Reservoir bisa berada di bawah tanah (ground
tank firehydrant) atau di atas tanah (water tank)
yang dapat anda sesuaikan dengan ketersediaan
tempat dan instalasi. Tangki penampungan ini
dalam sebuah gedung yang bertingkat biasanya
diletakan di basement atau di bawah tanah
 Sistem distribusi hydrant berkaitan dengan sistem
perpipaan untuk menghubungkan sumber air
dari reservoir hingga ke titik selang hydrant.
 Sistem perpipaan
• Sistem pipa utama (primaryfeeders), biasanya
berukuran 8-16 inch.
• Pipa kedua (secondaryfeeders), berukuran 6-12
inch.
• Pipa cabang, berukuran 4.5-6 inch.
Ruang pompa (pomproom)

 Ruang pompa merupakan sebuah ruang atau bangunan yang


berisi mesin utama instalasi hydrant yaitu pompa hydrant
dan panel pengendali sistem hydrant. Di dalam ruang pompa
terdapat:
• Pompa hydrant
• Panel control
• Header
• Suction (pipa hisap)
• Pressure tank
Lanjutan
 Pompa hydrant berfungsi memindahkan air dari reservoir ke sistem distribusi hydrant.
Pompa hydrant ada 3 yaitu:
• Pompa jockey.
• Pompa utama (electric main pump)
• Pompa cadangan (diesel pump)
 Panel kontrol berfungsi mengatur dan mengendalikan system kerja
pompa hydrant agar dapat bekerja sesuai fungsinya.
 Pipa header berfungsi sebagai penghubung utama antara pipa pengeluaran
(discharge) dari pompa hydrant ke jaringan system distribusi hydrant.
 Suction (pipa hisap) terdiri dari 4 bagian yaitu:
• Footvalve
• Gatevalve
• Y strainer
• Flexiblejoint
 Pressure tank, Fungsi dari pressure tank yaitu mejaga kestabilan tekanan dari
pompa hydrant.
Jenis-jenis hydrant
Terdapat dua jenis hydrant yaitu:
1. Hydrant halaman atau biasa disebut dengan hydrant pilar, adalah suatu sistem
pencegah kebakaran yang membutuhkan pasokan air dan dipasang di luar
bangunan. Hydrant ini biasanya digunakan oleh mobil Pemadam Kebakaran
untuk mengambil air jika kekurangan dalam tangki mobil. Terdapat dua macam
hydrant halaman yaitu:
• Hydrant Barel – Basah
• Hydrant Barel – kering
2. Hydrant gedung atau biasa disebut dengan hydrant box adalah suatu sistem
pencegah kebakaran yang menggunakan pasokan air dan dipasang di dalam
bangunan atau gedung. Hydrant box biasanya dipasang menempel di dinding dan
menggunakan pipa tegak (stand pipe) untuk menghubungkan dengan pipa dalam
tanah khusus kebakaran. Terdapat dua macam hydrant gedung yaitu:
• Sumur air
• standpipes
Kelebihan dan kekurangan fire
hydrant
 Kelebihan fire hydrant
• Bersifat fleksibel dalam memadamkan api. Sistem fire hydrant dapat
digunakan untuk memadamkan api baik skala kecil maupun skala besar
tergantung dari luas lokasi yang dibangun
• Efisien terhadap waktu artinya penanganan dalam memadamkan api dapat
lebih cepat
• Mudah digunakan. Umumnya, sistem ini dilengkapi dengan prosedur-
prosedur penggunaan yang benar bahkan saat uji coba,
 Kekurangan fire hydrant
• Biaya instalasi cukup mahal.
• Alat-alat pemadam kebakaran (hydrant equipment) yang dibutuhkan banyak
karena akan membentuk satu kesatuan sistem yang utuh.Alat-alatnya speerti
pompa, hydrant pillar, hydrant box, selang, nozzle dan lain-lain.
• Perawatan terhadap sistem dilakukan secara berkala.
Prosedur cara penggunaan fire
hydrant
Cara Penggunaan Fire Hydrant yang benar adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Selang Fire Hose (Hoseman)
• Angkat selang fire hose mendekat, bisa juga dipanggul jika terasa berat dan lempar
selang tersebut ke arah yang mendekati api.
• Posisikan selang agar tidak terbelit,
• Jika panjang selang kurang, maka bisa ditambah dengan selang lainnya.
• Menyambungkan pangkal selang dengan hydrant pillar.
2. Persiapan Nozzle (Nozzleman)
• Posisikan kaki agak merenggang agar tumpuan ke tanah kuat, persiapkan nozzle
dengan pegangan yang sempurna.
• posisi salah satu tangan adalah memegang ujung nozzle, dan tangan satunya pada
pangkal dengan menjepitkan ke ketiak supaya tidak goyah.
• berikan kode ke operator jika anda merasa sudah siap memadamkan api.
3. Persiapan Aliran Air (Commando, Valveman, Pumpman)
• Kode untuk mengalirkan air dari pemegang nozzle adalah tangan lurus keatas.
• Sedangkan kode untuk menghentikan aliran air adalah melipat siku tangan dengan
berulang-ulang.

Anda mungkin juga menyukai