Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam peristiwa kebakaran, perlu adanya alat pemadam api kebakaran
untuk mencegah api menjalar lebih luas yang bisa membawa banyak dampak
negatif seperti kerugian materiil maupun material, korban jiwa, dan masih
banyak lagi. Hydrant adalah salah satu alat pemadam api yang disediakan di
sebagian wilayah perkotaan, pinggiran kota, dan perusahaan-perusahaan yang
memiliki ketersediaan atau pasokan air yang cukup untuk memungkinkan
petugas pemadam kebakaran menggunakan pasokan air tersebut bertujuan
membantu memadamkan kebakaran.
Pada saat penggunaan hydrant, perlu adanya cara pengemasan selang yang
mudah dan efektif agar mempermudah regu pemadam kebakaran saat melakukan
pekerjaannya. Selain ada beberapa jenis pengemasan selang, ada juga perbedaaan
prosedur kerja penggulungan selang berdasarkan jenis pengemasan selang yang
digunakan. Dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota satu dengan yang lainnya tentu
berbeda dalam pemilihan jenis pengemasan selang. Oleh karena itu, dalam
praktikum kali ini akan membahas lebih lanjut tentang hydrant system 1 yaitu
tentang pengemasan selang.
Rumusan masalah dari uraian latar belakang diatas adalah sebagai berikut
:
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Definisi Hidran adalah suatu alat yang dilengkapi dengan slang ( fire hose
) dan mulut pancar ( nozzle ) untuk mengalirkan air bertekanan yang digunakan
untuk keperluan pemadaman kebakaran. ( Kep. Men. PU No.12/ KPTS/1985.)
Sumber: http://eljeperdanapt.indonetwork.co.id/products/fire-hydrant-
equipment-pemadam-kebakaran-box-indoor-outdoor-hydrant-pillar-hose-
reel-fire-hose-germany-syntex-unidur-syntex-500-epdm-tpe-selang-
kebakaran-pillar-hydrant-siamese-connection-macam-macam-coupling-
jet-nozzle-gun-fog-nozzle-wwwelje4firesaf-16733
1. Sistem kelas I
Sistem harus menyediakan sambungan slang ukuran 63,5 mm (2½ inci)
untuk pasokan air yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran dan
mereka yang terlatih.
2. Sistem kelas II
Sistem harus menyediakan kotak slang ukuran 38,1 mm (1½ inci) untuk
memasok air yang digunakan terutama oleh penghuni bangunan atau oleh
petugas pemadam kebakaran selama tindakan awal.
3. Sistem kelas III
Sistem harus menyediakan kotak slang ukuran 38,1 mm (1½ inci) untuk
memasok air yang digunakan oleh penghuni bangunan dan sambungan slang
ukuran 63,5 mm (2½ inci) untuk memasok air dengan volume lebih besar
untuk digunakan oleh petugas pemadam kebakaran atau mereka yang terlatih.
Untuk sistem hydrant di gedung perkantoran dikatgorikan dalam sistem
kelas I karena bahaya kemungkinan terjadinya kebakaran di kanor termasuk
rendah karena pemicu kebakaran rendah dan sistem proteksi di kantor yang
cukup baik.
2.3 Letak Sambungan Slang pada Sistem Kelas 1.
Dilengkapi dengan sambungan untuk slang dengan ukuran 65 mm pada :
1. Pada setiap bordes diantara 2 lantai pada setiap tangga kebakaran yang
dipersyaratkan. Terdapat beberapa pengecualian, : Sambungan slang
diizinkan untuk diletakan pada lantai bangunan di dalam tangga
kebakaran, atas persetujuan instansi yang berwenang.
2. Pada setiap sisi dinding yang berdekatan dengan bukaan jalan keluar
horizontal.
3. Di setiap jalur jalan keluarpada pintu masuk dari daerah bangunan
menuju ke jalan terusan.
4. Di bangunan mal yang tertutup, pada pintu masuk setiap jalur jalan
keluar atau koridor jalan keluar dan pintu pintu masuk untuk umum
menuju ke mal.
5. Pada lantai tangga kebakaran yang teratas dengan tangga yang dapat
mencapai atap dan bila tangga tidak dapat mencapai atap, maka
sambungan slang tambahan 65 mm harus disediakan pada pipa tegak
yang tyerjauh untuk memenuhi keperluan pengujian.
6. Apabila bagian lantai atau tingkat terjauh yang tidak dilinfungi oleh
springkler yang jaraknya dari jalan keluar yang diisyaratkan melampaui
45,7 m atau bagian lantai yang terjauh dan dilindungi oleh sprinkler
yang jarak tempuhnya melebihi 61 ma dari jarak yang ditentukan.
2.4. Jenis Gulungan Selang Pemadam Kebakaran ( Fire Hose )
Terdapat jenis – jenis gulungan selang pemadam kebakaran ( fire hose ) yaitu :
1. Doughnut Roll
Bentuk gulungan biasa dan terdiri dua jenis yaitu gulungan
tunggal dan ganda / kembar.
Gambar 2.9 Doughnut Roll
Sumber: https://www.bromindo.com/teknik-menggulung-selang-
pemadam-yang-benar/
2. Coil Roll
Bentuk gulungan selang tekanan tinggi yang dibelitkan pada roll
dengan alat pemutar / penggulung.
3. Flatting Hose
Bentuk gulungan selang biasa yang dilipat secara teratur di
dalam kotak (locker).
1. Clamp fitting;
2. Tail piece;
3. Ring gasket.
3. Nozzle (Pemancar)
Nozzle digunakan untuk memancarkan air atau bahan
pemadam api kimia lainnya. Noozle dibuat dengan bermacam-
macam ukuran sesuai kebutuhan dan terdiri dari berbagai jenis yaitu :
4. Plain Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang dibuat
khusus untuk memancarkan air dalam bentuk pancaran padat
(solid stream).
5. Variable Jet Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang
dilengkapi dengan tuas pengontrol, dalam penggunaannya /
pemancarannya dapat diatur :
Pancaran padat (solid stream);
Pancaran mengembang (spray).
1. Foam Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang dibuat
khusus mendapatkan pancaran busa.
2. Fog Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang dibuat
khusus mendapatkan satu bentuk pancaran mengabut
seperti paying.
3. Cellar Nozzle adalah suatu jenis pemancar yang dibuat
pada ujung nozzle terdapat beberapa lubang yang
mengelilinginya. Pancaran yang dihasilkan padat (solid) dan
setiap lubang arah pancaran tidak sama, karena nozzle ini
berputar.
Gambar 2.5 Nozzle
Sumber :
http://www.acenozzle.com/bbs/board.php?bo_table=page228
Sumber : https://www.monotaro.sg/review/00496008/
III. PERALATAN
http://www.bromindo.com/fire-hose-penggunaan-dan-cara-
menggulungnya/.
Diakses pada tanggal 4 Mei 2017
http://eljeperdanapt.indonetwork.co.id/products/fire-hydrant-
equipment-pemadam-kebakaran-box-indoor-outdoor-hydrant-pillar-hose-
reel-fire-hose-germanysyntex-unidur-syntex-500-epdm-tpe-selang-
kebakaran-pillar-hydrant-siamese-connection-macam-macam-coupling-
jet-nozzle-gun-fog-nozzle-wwwelje4firesaf-16733 . Diakses pada tanggal 4
Mei 2017
http://www.acenozzle.com/bbs/board.php?bo_table=page228 .
Diakses pada tanggal 4 Mei 2017
Handoko, Lukman.2013.Modul Praktikum Sistem Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran.Surabaya : Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya.